Semua Bab Story WA Istriku: Bab 21 - Bab 30
50 Bab
21. Lagi-Lagi Cemburu
Story Wa Istriku bag 21.**PoV Syahdan."Naya!" sentakku pada istriku, dia terkejut melihatku. Naya menghapus butiran dari netranya akibat kesedihan karena kepergian abiku."Ustadz Ridwan bagaimana, Pak Syahdan?" tanya Fikri mengalihkan pandangan padaku. Dengan malas kujawab."Abi sudah berpulang pada penciptanya.""Innalillahiwainnailaihi rojiun," katanya menghembuskan nafas nya resah. "Saya permisi dulu, Pak. Mau melihat Ustadz Ridwan!" serunya berlalu memasuki ruangan itu. Sebelum dia pergi masih dapat kulihat netranya melirik Naya.Hatiku semakin memanas. D*s*r s*al*n masih bisa dia curi pandang pada istriorang. Setelah Fikri masuk ke ruang privat Abi. Ku-hampiri Naya, kutarik tangannya."Ahmad, kamu sama Asih dulu ya, Abi mau bicara sama Ummi," kataku pada anakku. Dia mengangguk dan menghampiri Asih.Kutarik tangan istriku itu, Naya heran melihatku. Dia meronta dan aku gak peduli."Apa sih, Mas!" sentakn
Baca selengkapnya
22. Emosi
Story Wa Istriku bag 22.**PoV NayaSuasana duka kami rasakan, kerabat dan sanak saudara sudah berkumpul di dekat jenazah Abi. Ummi terlihat lebih tegar, beberapa kali dia menangis, Ummi sepertinya sudah ikhlas karena memang Ummi sudah menemani Abi melewati sakit selama hampir setahun.Aku melirik juga kesana kemari namun tak ku-jumpai sosok sang istri kedua, Tante Halimah dan anaknya Fahmi yang selalu kucing-kucingan datang ke rumah sakit karena Ummi tidak mengizinkan mereka."Nyari siapa, Nay?" tanya Mama yang setia di sisiku.Mama memangku Ahmad yang nyaman bermain mobil-mobilan. Ahmad masih belum terlalu paham apa yang terjadi. Dia sempat menangis tetapi setelah diberitahu dia kemudian diam apalagi setelah diberikan mainan.Belum sempat aku menjawab Mama, Lala dari jauh melambaikan tangan padaku, dia datang ber-belasungkawa bersama Faiz, suaminya. Lala duduk mengambil tempat."Nay, kamu kenapa? Kayak nya kamu bingung gitu?" ta
Baca selengkapnya
23. Kartu As
Story Wa Istriku bag 23.**PoV Naya.Mas Syahdan memegangi-ku ketika tongkat penyangga yang ditangan Vika ku-rebut begitu saja."Heh, apaan sih kamu, dasar gak sopan!" kata wanita l*kn*t itu padaku."Apaan sih, Mas. Lepaskan aku!" bentakku pada suamiku, dia memegang-ku agar aku tidak lepas kendali."Nay, udah sayang. Mas gak ada apa-apa sama dia. Naya, dia datang kesini hanya buat berbelasungkawa atas meninggalnya Abi," kata Mas Syahdan menjelaskan.Aku mendengkus padanya dan ku-hentakkan tubuhku agar dia melepaskan-ku. Mas Syahdan menghembuskan napas panjangnya dan melepaskan-ku."Kamu pikir aku percaya, ngapain kamu dan dia harus berduaan disini!" kataku emosi."Naya, Mas takut Ummi marah dan terjadi pertengkaran makanya Mas suruh dulu Vika tunggu disini, Mas juga baru saja bertemu dia dan kami gak ngapa-ngapain. Benar, Nay."Mas Syahdan kembali menjelaskan. Aku masih menahan emosiku. Apalagi kulihat Vika seperti
Baca selengkapnya
24. Dia Naya
Story Wa Istriku bag 24.**PoV Syahdan."Cukup, Nay. Kita sudahi saja pembicaraan ini. Aku gak mau berlarut-larut membahas ini karena Abi baru saja meninggal dan kita sekeluarga sedang berkabung!" kata ku kesal pada Naya yang ku-anggap membesar-besarkan masalah.Kuakui aku salah berduaan dengan Vika. Namun, dia datang begitu saja, aku panik dan ku-seret dia ke tempat yang agak sunyi supaya tidak terjadi keributan. Aku benar-benar bingung karena kalau kemarin ketahuan Ummi bisa gawat sekali.Namun, siapa sangka juga akhirnya aku kepergok Naya. Padahal aku dan Vika sedang bicara baik-baik agar dia jangan muncul dulu. Ku-lirik istriku hanya diam. Pisah dan pisah, dia selalu mengancam-ku dengan ucapan itu tak tahukah dia wanita yang minta pisah itu tidak akan mencium bau surga. Ku-hembuskan napas gusarku, Naya diam tak menyahut. Aku anggap masalah ini selesai."Nay, aku tunggu dibawah, kita ke rumah Ummi buat acara baca doa Abi," kataku namun dia
Baca selengkapnya
25. Aku Hamil Syahdan
Story Wa Istriku bag 25.**PoV Syahdan.Aku terbatuk sekaligus tersedak saat Vika mengaku hamil. Yang benar saja, hamil dan anak siapa. Pacar nya kah? Aku dan Vika baru sebulan ini putus artinya dia sudah beberapa bulan pacaran lagi di belakangku atau setelah putus dariku dia langsung cari ganti. Namun, apakah dia langsung berhubungan badan dengan pacarnya setelah putus dariku? Entahlah."G*la kamu! Hamil? Anak siapa?" tanya ku curiga padanya.Dia sesenggukan, aku menjadi tambah gusar."Aku minta maaf sama kamu. Tetapi dia gak bisa bertanggung jawab sama aku!" katanya menangis."Vik, aku gak ngerti maksud kamu apa? Maaf masalah kamu terlalu berat buat aku."Aku berniat meninggalkannya karena tak mau masuk terlalu dalam untuk masalahnya karena menyelesaikan masalahku sendiri saja aku bingung ditambah masalah Vika.Namun, bukan Vika namanya bila menyerah, dia menahan-ku. Dan kembali membanjiri dirinya dengan air matanya.
Baca selengkapnya
26. Terpaksa Diizinkan
Story Wa Istriku bag 26.**PoV Naya."Naya, aku mau bicara serius sama kamu!" ucap Mas Syahdan saat aku sedang membongkar lemariku. Aku berniat menyusun beberapa pakaian. Aku menoleh sesaat kearahnya. Bosan sekali pasti dia cemburu yang memuakkan. Selalu dia ingin dimengerti tanpa mau mengerti aku.Entah mengapa aku merasa kesal dengan sikapnya itu, tidak seperti dulu. Mas Syahdan tak mau pusing saat aku berteman dengan siapa saja terkesan tak peduli. Sekarang ruang gerakku seakan dibatasinya dan nyaris posesif, menyebalkan. Bukan ini yang aku mau, aku mau dia percaya padaku dan tidak berlebihan."Apasih, Mas!""Kamu kok ketus begitu sih, kemana perginya sifat lembut istriku," ucapnya mendekatiku.Aku hanya mencibir. Sikap manis ku rasanya sudah ditelan paus seiring banyak kebohongannya."Kamu gak lihat, aku sibuk mau pilih-pilih pakaian yang akan dibawa buat acara diluar kota!" ucapku sambil tersenyum ringan, dia mendengkus padak
Baca selengkapnya
27. Perjalanan Amal
Story Wa Istriku bag 27.**POV Naya.Akhirnya aku bisa pergi juga dalam acara amal ini. Tak ada Mas Syahdan yang bawelnya luar biasa. Sebentar lagi tiga bulan akan berakhir namun sikap suamiku masih tetap saja sama.Aku menghela napas merasa gusar memikirkan nasib rumah tanggaku. Mas Syahdan tidak sepenuhnya berubah. Dia masih suka kucing-kucingan nonton bola dan bertemu Vika. Ah, berat langkah yang akan kuambil disatu sisi dia sudah mulai berubah dan perhatian namun disisi lain dia masih lelaki yang sama. Tidak akan bisa dia sepenuhnya menjadi apa yang aku mau.Aku merebahkan diriku, aku duduk di bus itu bersebelahan dengan Jeng Risa, salah satu sekretaris di perkumpulan pengajian yayasan."Perjalanan masih jauh ya Bu Naya, masih bisa tiduran nih," katanya padaku, aku mengangguk sambil tersenyum padanya. Usia Jeng Risa kurang lebih seperti Ummi. Banyak anggota yang usianya sudah dewasa, sekitar 40 sampai 50 tahun. Ada juga beberapa yang dua pu
Baca selengkapnya
28. Tragedi Berdarah
Story Wa Istriku bag 28.Aku sudah terjungkal, rasanya sekujur tubuhku sakit luar biasa. Bagaimana tidak bus yang kami tumpangi mengalami kecelakaan. Yang menguntungkan aku tidak tertidur saat kecelakaan itu terjadi sehingga aku bisa berpegangan dengan kuat di besi bus dan aku tak ter-campak lebih jauh. Bus itu sudah miring dan nyaris masuk jurang. Bus keluar dari jalan raya ke area pepohonan dan nyaris terperosok ke dalam jurang. Suasana horror langsung terasa dimana lampu hidup mati membuat aku sedikit takut. Aku hendak bangun namun kaki ku sakit. Ya Allah, bagaimana ini. Kaki ku sakit sekali dan aku tak bisa bergerak. Apa yang dapat kulakukan. Rasanya nyeri sekali. Aku berusaha bangun dan kurasakan tanganku lecet dan memar. Aku harus bangun dan berusaha bangkit. Kuperhatikan sekelilingku. Aku ter-gugu takut karena banyak darah. Aku langsung teringat Jeng Risa dengan menahan rasa sakit aku meringsek dilantai dan kulihat Jeng Risa sudah
Baca selengkapnya
29. Suasana Malam Bersama
Story Wa Istriku bag 29.**POV AuthorTubuh Naya gemetaran menunjuk sesuatu yang dianggapnya aneh."Apa di sana Ustadz Fikri?" kata Naya dia beringsut mendekati Fikri karena takut. Fikri mengarahkan senter mungil itu dan berusaha membuat Naya tenang."Gak ada apa-apa Nay, jangan takut. Sekarang kamu tenang ya. Kita coba istirahat saja." kata Fikri menenangkan Naya, suara-suara mencekam ditambah gelapnya malam dan daun-daun bergoyang bebas diterpa angin membuat Naya ketakutan."Kaki ku sakit sekali, sakit!" ucap Naya mengeluh, dia sama sekali gak bisa istirahat karena menahan sakit. Fikri panik karena Naya meringis."Boleh aku lihat?" tanya Fikri yang merasa khawatir pada Naya. Wanita itu mengangguk karena sudah tak kuat menahan sakit di kaki nya. Fikri mengambil kaki Naya yang sebelah kiri. Fikri memegang nya dan Naya meringis. Kakinya bengkak akibat benturan. Entah apa yang terjadi, yang pasti kaki Naya sedang tidak baik-baik saja. Ke
Baca selengkapnya
30. Merasa Bersalah
Story Wa Istriku bag 30.**PoV Author.Hati Syahdan gusar memikirkan istrinya. Dia sangat menyesal memberi izin Naya untuk berangkat bersama rombongan. Perasaannya tak menentu, Bagaimana kalau benar kecelakaan dan kondisi terburuknya meninggal.Syahdan baru saja kehilangan Abinya. Rasanya begitu sakit, apalagi dia harus kehilangan Naya. Desiran halus itu beberapa kali dirasakannya untuk sang istri. Syahdan yakin itu cinta dan saling membutuhkan, apalagi mereka sudah hidup bersama-sama selama bertahun-tahun, dan baru inilah perasaan itu tumbuh. Kata orang cinta bisa datang saat kita kehilangan, kenapa rasanya sakit. Bagaimana kalau anaknya bertanya perihal Naya. Syahdan saja tak dekat dengan anaknya, apa yang harus dijawabnya."Mas, sebaiknya kamu tenang Mas. Semoga tidak terjadi hal yang buruk pada Mbak Naya!" ucap Syahnur sambil menyetir. Syahdan tak bisa konsentrasi berkendara karena pikirannya kalut."Bagaimana bila terjadi apa-apa padanya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status