Semua Bab Terjebak Cinta Dosen Galak: Bab 11 - Bab 20
22 Bab
11
"Kok, Om udah pulang, sih." Balas Keysha kesal."Kamu sakit apa?" Tanya Daffin lagi, mengubah pertanyaannya."Om kerja dimana, kok udah pulang?" Balas Keysha ikut-ikutan."Kamu gak tau saya kerja dimana?""Ya gak lah, Om aja gak ngasih tau.""Nanti juga bakalan tau.""Ish...nyebelin. Dasar tua.""Saya ingetin sekali lagi ya! Umur saya baru 24.""24 bulan? Cih.""Kalau 24 bulan mana mungkin saya nikahi kamu."Keysha tak menjawab hanya meliriknya sekilas, membuat Daffin kembali menanyainya. "Kamu sakit apa?""Sakit perut, gara-gara nasi goreng yang Om buat." Balas Keysha membuat Daffin terkejut."Saya nanya serius.""Dih...siapa juga yang bercanda.""Saya lihat tadi pagi kamu doyan banget makannya.""Iya, Keysha lupa soalnya."Daffin menaikkan sebelah alisnya, dia bingung mencerna ucapan istri kecilnya. Keysha yang melihat itu, perlahan menjelaskan."Keysha gak bisa makan nasi goreng saat pagi, makanya sakit perut.""Kok gak bilang?""Kan udah dibilangin lupa.""Mau ke rumah sakit?""Ha
Baca selengkapnya
12
Pagi-pagi sekali Keysha sudah sibuk dengan alat-alat dapur, dia kini sedang menggoreng telur untuk isian sandwich.Lima belas menit berlalu, makanannya telah selesai dia buat. Keysha kembali menuju kamarnya untuk mandi dan bersiap-siap pergi ke kampusnya.Di Sebelah kamarnya, Daffin baru saja selesai mandi. "Andai saja Keysha mau masangin dasi, gue pasti seneng banget." Gumamnya sambil memasang dasinya.Setelah selesai, Daffin menuju kamar Keysha untuk membangunkan istri kecilnya itu. Bibirnya perlahan naik keatas, tatkala melihat ranjang yang kosong dan bunyi percikan air dari dalam kamar mandi.Perlahan Daffin melangkahkan kakinya menuju dapur, dia ingin sekali memakan sandwich. Dia pun memutuskan akan membuat sarapan itu untuk pagi ini.Langkahnya terhenti di ruang makan. Matanya menangkap dua sandwich di piring yang berbeda. "Dia tau aja gue lagi pengen makan sandwich." Ujarnya senang.Tak lama, Keysha datang dengan menenteng tasnya. Dia duduk di kursi, kemudian langsung melahap m
Baca selengkapnya
13
"Om buntutin Keysha, ya!" Tuduhnya.Suasana kelas yang kebetulan sedang hening, membuat suara Keysha menggelegar dan seisi kelas yang langsung melihat ke arahnya.Keysha yang merasa sedang diperhatikan pun turut melihat kearah teman-temannya, membalas dengan tatapan tertajamnya. Tak peduli dengan mereka yang menampilkan wajah cengo."Ekhemmm...."Suara deheman dari depan, membuat orang yang berada di sana melihat kearah orang itu. Mereka terfokus kembali dengan wajahnya yang memang diatas rata-rata."Pak Daffin beneran Om-nya cewek tomboy ini?" Tanya salah satu mahasiswa sambil menunjuk ke arah Keysha.Daffin tak menjawab, dia hanya melihat ke arah mereka. Helaan nafasnya keluar dengan berat. "Maaf, saya gak menerima pertanyaan di luar materi yang saya berikan." Ucapnya."Saya juga tidak bisa berlama-lama disini, saya hanya ingin menyampaikan sebuah tugas untuk kalian, jika minggu depan kalian harus membuat artikel dengan tema mahasiswa baru, setelah pekerjaan saya koreksi, kalian bis
Baca selengkapnya
14
Baru saja ingin memasukkan makanannya ke dalam mulutnya. Tiba-tiba ada orang yang menghampirinya dengan napas ngos-ngosan."Keysha, lo...lo dipanggil Pak Daffin disuruh ke parkiran sekarang." Ucap orang itu yang ternyata adalah Putri."Ngapain?" Balas Keysha."Mana gue tau." Jawab Putri menyerobot minuman di meja."Ehh...monyet minuman gue." Timpal Kevin melihat minuman yang belum dia sentuh telah kandas tak tersisa."Elah... minta dikit pelit amat lo. Gue capek nih habis lari gara-gara Pak Daffin. Untung ganteng." Balas Putri tanpa merasa bersalah."Ogah gue. Biarin aja." Ujar Keysha yang membuat Putri melotot kearahnya."Gak bisa gitu. Lo harus nemuin Pak Daffin sekarang, kalau enggak minggu depan gue gak boleh ikutan kelasnya." Marah Putri."Enak dong. Berarti lo gak usah ngerjain tugasnya yang tadi dia kasih." Sahut Kevin.TAKKKKK...."Lemes banget mulut lo." Ucap Putri setelah menoyor kepala Kevin."Udah deh Key sana, lo temuin Pak Daffin. Lo gak kasian sama gue?" Melas Putri den
Baca selengkapnya
15
"Kalau Pak Daffin gak suka masakan Keysha itu bilang. Keysha tau masakan Pak Daffin lebih berkelas timbang masakan Keysha. Tapi setidaknya biarin makanan itu di meja. Gak usah dimakan gak apa-apa.Asal Pak Daffin tau, kemarin Keysha nahan lapar demi bisa makan bareng Pak Daffin. Keysha emang belum menerima pernikahan ini, tapi Keysha gak mau di cap istri durhaka karena tidak menjalankan kewajiban Keysha untuk melayani Pak Daffin." Cerocos Keysha panjang lebar dan air matanya kembali mengalir."Maaf sebenarnya tad--" Ucap Pak Daffin terpotong karena Keysha memaksa keluar dari mobilnya.Daffin ikut turun, baru saja mau mengejarnya. Handphone miliknya tiba-tiba berbunyi, ternyata itu adalah panggilan dari kantornya, dengan terpaksa dia tidak jadi mengejar Keysha. Toh Keysha juga sedang marah, nanti kalau dia menyusulnya dan orang kampus tau, Keysha pasti akan tambah marah.Disisi lain, Keysha terduduk di kursi dekat parkiran. Bingung dengan dirinya sendiri. "Ini kenapa juga, mata gue kok
Baca selengkapnya
16
Jarum jam menunjukkan pukul tujuh malam. Keysha bersiap-siap untuk pergi ke tempat yang sudah dikasih tau oleh Kevin. Tempat dimana dia akan mengadakan balapan.Untungnya Daffin belum pulang, jadi dia tidak perlu repot-repot untuk menjelaskan jika dia akan pergi balapan.Keysha menjalankan mobilnya, melajukan dengan kecepatan rata-rata. Hingga lima belas menit kemudian dia telah sampai ditempat tujuannya.Di sana sudah lumayan ramai orang, Keysha melajukan mobilnya dengan sangat pelan mencari keberadaan Kevin dan Riski.Matanya menelisik satu persatu orang yang disana dan berhenti sebuah teras rumah kosong. Keysha keluar dari mobilnya, berjalan kaki untuk menyusul teman-temannya."Biar gue aja Key yang ikut balapan." Ucap Riski ketika Keysha sudah berada disampingnya."Gak." Balas Keysha ketus."Hahaha...berani juga ternyata kalian. Siapa yang bakalan lawan gue?" Tanya Gilang yang tiba-tiba muncul."Gue." Jawab Keysha cepat."Seriusan? Hahaha masa gue lawan cewek, sih, tapi gak apa-ap
Baca selengkapnya
17
Hembusan udara dingin bercampur hangatnya secarik cahaya dari ufuk timur membuat Keysha mulai terusik. Namun, bukannya terbangun dia justru menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya.Tanpa disadari, waktu terus bergulir detik demi detik. Hingga kesadaran sepenuhnya terkumpul pada saat jarum jam menunjukkan pukul delapan kurang seperempat menit."Euughhhh," Matanya mulai mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk dan seketika terbuka lebar-lebar saat pandangannya berhenti di jam dinding yang tertempel di tembok kamarnya."WHAT, GUE TELAT." Pekiknya, kemudian buru-buru bangun dan berjalan gontai menuju kamar mandi. Sepuluh menit berada di dalam sana, Keysha pun keluar setelahnya.Hanya dengan mengenakan setelan baju kaos pendek putih yang dipadukan dengan hem kotak-kotak dan celana jeans panjang, Keysha siap berangkat. Dia berjalan menuruni tangga rumahnya menuju garasi mobil.Keysha berusaha menyalakan mesin mobilnya berkali-kali, tetapi tak berhasil. Hingga dia tersadar jika m
Baca selengkapnya
18
“Enak-enak, pala lu enak.” Sahut seseorang kemudian menonyor kepalanya dengan lumayan keras.“Arhhhhh. Sakit bangsat.” Umpatnya, kemudian meraih tangan itu, lalu memintingnya. “Shhh. Sakit, Key, sakit.” Adu orang itu.“APA?” balas Keysha galak.“Iya, iya. Ampun, Key.”Keysha pun melepaskan tangan itu. “Ngapain lu di sini, diusir juga?” tanyanya.“Bukan.”“Terus?”“Ijin ke toilet tadi, terus kaki gue malah minta jalan ke sini.” Jawab orang itu kemudian mencomot tahu mercon setan milik Keysha.Sang pemilik makanan yang melihat itu, lantas memelototkan matanya. “Taruh balik!” suruhnya.“Elah, Key. Minta satu doang juga.”“Gak boleh. Taruh balik buru atau lo mau ganti dua kali lipatnya?”“Buset, pelit amat, Mbak. Iya, iya ini mau naruh lagi.”“Balik sono!”“Dih, siapa lu nyuruh-nyuruh. Ogah gue.”“RISKI BALIK! GUE LAGI GAK MAU DIGANGGU.”“Sapa juga yang mau ganggu lu. Gue juga lapar mau makan. MANG PESEN SOTO AYAM DUA MANGKUK.”“Siap, Mas.” Balas sang pemilik warung.“DIH, SERAKAH AMAT
Baca selengkapnya
19
Kaki kecilnya terus melangkah menuju parkiran. Lalu terduduk disalah satu kursi yang berada di sana. Tangan mungilnya mengotak atik handphone mencari kontak sahabatnya. Riski Woi gue di parkiran Buruan sini Bentar Ngabisin makanan gue dulu Si Kevin juga lagi ke toilet Oke Buruan tapi Gue tungguin Awas aja kalo lama Baik ndoro ayu Setelah menghubungi sahabatnya, dia kembali menyimpan ponselnya. Dia hanya duduk melamun sambil melihat area sekitar parkiran, dengan orang-orang yang berlalulalang mengeluarkan
Baca selengkapnya
20
“Hehe, minta ya, Pak. Laper banget, nih!” Ucap seseorang yang tadi dicarinya. Rasa laparnya menguap begitu saja, Daffin pun segera beranjak dari tempat itu. Berjalan menuju di mana kamarnya berada. Sesampainya di sana ia langsung membersihkan dirinya di kamar mandi. Tak butuh waktu lama, sepuluh menit berkutat dengan barang-barang yang berada di sini, kini tubuhnya kembali segar. Rasa kantuk menghampirinya, dengan segera ia membaringkan tubuh lelahnya di kasur empuknya. Perlahan-lahan dia memejamkan matanya, hingga akhirnya benar-benar masuk ke dalam alam mimpi. Melupakan gejolak perutnya yang sebenarnya berdemo meminta di isi. Tak peduli jika hari esok ia akan terbangun dengan rasa sakit. *** Pagi masih buta, tetapi Keysha telah meyelesaikan masakannya. Kini dia tengah memindahkan beberapa makanan itu menuju meja makan. Senyum puas terpatri di wajah cantiknya. Dengan segera dia kembali ke kamarnya untuk membersihkan tubuhnya. Setelah selesai, dia berjalan menuju kamar sebelah un
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status