Share

18

“Enak-enak, pala lu enak.” Sahut seseorang kemudian menonyor kepalanya dengan lumayan keras.

“Arhhhhh. Sakit bangsat.” Umpatnya, kemudian meraih tangan itu, lalu memintingnya.

“Shhh. Sakit, Key, sakit.” Adu orang itu.

“APA?” balas Keysha galak.

“Iya, iya. Ampun, Key.”

Keysha pun melepaskan tangan itu. “Ngapain lu di sini, diusir juga?” tanyanya.

“Bukan.”

“Terus?”

“Ijin ke toilet tadi, terus kaki gue malah minta jalan ke sini.” Jawab orang itu kemudian mencomot tahu mercon setan milik Keysha.

Sang pemilik makanan yang melihat itu, lantas memelototkan matanya. “Taruh balik!” suruhnya.

“Elah, Key. Minta satu doang juga.”

“Gak boleh. Taruh balik buru atau lo mau ganti dua kali lipatnya?”

“Buset, pelit amat, Mbak. Iya, iya ini mau naruh lagi.”

“Balik sono!”

“Dih, siapa lu nyuruh-nyuruh. Ogah gue.”

“RISKI BALIK! GUE LAGI GAK MAU DIGANGGU.”

“Sapa juga yang mau ganggu lu. Gue juga lapar mau makan. MANG PESEN SOTO AYAM DUA MANGKUK.”

“Siap, Mas.” Balas sang pemilik warung.

“DIH, SERAKAH AMAT
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status