All Chapters of 3 Minutes With You: Chapter 31 - Chapter 40
46 Chapters
BAB 30
Pandangan Chea tidak pernah lepas memandangi ponselnya. Bahkan saat sedang bekerja, Chea selalu menyempatkan untuk memeriksa ponselnya. Terlebih salah satu akun instagram yang menerbitkan berita kencan Kael dengan dirinya. Dia gelisah menunggu respon dari pihak Kael dan berharap pihak Kael akan membantahnya. Dia tidak ingin jika kasus Ayah akan memperngaruhi karir Kael jika pihak Kael mengiyakan rumor tersebut. Akan lebih baik untuk mereka terutama Kael jika menyangkalnya.“Tumben banget agensi Kael nggak ngeluarin pernyataannya. Biasanya belum 24 jam langsung ada pernyataan yang keluar. Apa mungkin bener, ya?” gerutu Manda yang kemudian duduk disamping Chea yang sedang duduk di atas stage.Mereka baru saja menyeting stage yang akan digunakan untuk konser Kael.“Perhatian semuanya!” Pak Eko datang dan berdiri di depan para staf yang sedang beristirahat.“Hm ... pagi ini ada rumor tentang K dan saya minta untuk kalian jangan a
Read more
BAB 31
“Hallo. Kami dari pihak K ingin memberitahukan terkait rumor yang beredar, kami tidak bisa mencampuri urusan pribadi K di masa lalu karena fokus kami adalah menyiapkan konser dan karya K yang akan datang. Thank you.” Pihak Kael telah merilis pernyataan terkait dengan rumor yang beredar dua hari belakangan ini dan masih menjadi trending topic. Chea membaca pernyataan itu yang dimuat di berbagai platform media online. “Jadi kalian emang pernah pacaran?” tanya Manda mengintip layar komputer Chea yang menampilkan berita online tentang pernyataan pihak Kael. Chea lekas menutup artikel tersebut dan berusaha untuk tetap tenang. Sementara Manda menarik kursi kerjanya agar berdekatan dengan Chea. “Kok lo nggak bilang sih kalo lo kenal K dan kalian mantan lho. Putusnya kalian nggak baik-baik, ya? Atau sebenernya K pernah lakuin kesalahan sama lo di masa lalu sampai lo nggak mau kasih tahu. Nggak kan? K bukan cowok ya
Read more
BAB 32
Foto-foto hasil jepretan Chea kemarin sedang Chea lihat di layar monitor komputernya. Setelah mengambil gambar Kael, ia memang harus memilih beberapa foto yang akan dijadikan merchandise para penggemar Kael yang sudah membeli tiket konser Kael. Tentunya ada merchandise lain yang juga disiapkan oleh Stage Entertaiment. Chea bertopang pada meja dengan tangan yang menyentuh bagian belakangnya. Memandangi foto Kael yang tersenyum lepas. Seketika Chea teringat momen ciuman mereka dan secara reflek dia menyentuh bibirnya. Chea pun tersadar dan tidak lagi menyentuh bibirnya. Dia mulai kembali fokus bekerja dengan memindahkan foto yang sudah dia pilih ke folder lain. “Chea, lo pesen lunch box?” tanya Manda. Chea menoleh dan melihat seorang kurir pengantar barang membawa barang antarannya berhadapan dengan Manda. “Nggak.” Chea beranjak berdiri menghampiri si kurir. “Chea yang lain mungkin, Mas.” “Tapi
Read more
BAB 33
Pagi ini Chea tidak bersemangat untuk berangkat kerja akibat rasa ngantuk. Bagaimana tidak, jika dia pulang dari kencan dengan Kael jam 2 pagi. Setelah menikmati es krim, Kael membawanya berkeliling kota Jakarta hingga berakhir mengantarkannya pulang ke Apartemen. Memang menyenangkan tapi Chea tak menyangka bahwa hal itu akan membuatnya mengantuk. Chea memang tak langsung tidur karena menyempatkan bertukar pesan dengan Kael beberapa menit sebelum akhirnya dia terlelap. Chea menutup mulutnya dengan tangan begitu dia kembali menguap. Ini sudah kesekian kalinya Chea menguap pagi ini. Matanya mengerjap-ngerjap sebagai cara untuk menghilangkan rasa ngantuknya meski tidak berhasil. “Kamu tidur jam berapa, Chea? Kok masih ngantuk gitu,” kata Zafri yang ada disebelahnya dan sedang mengemudi mobil. Zafri dengan baik hati bersedia menjemput di Apartemen dan mengantarkannya ke kantor. Dia menawarkan tumpangan diwaktu yang pas sebab pagi ini, Chea memang sedang tidak ing
Read more
BAB 34
Ponsel Chea mengeluarkan bunyi secara terus menerus mengusik Chea yang masih terlelap di atas ranjang tidurnya. Dia sudah memiliki rencana untuk bangun siang hari diakhir pekan tapi pesan yang masuk ke ponselnya membuat dia tidak bisa tidur nyenyak. Bodohnya Chea, dia lupa mematikan paket datanya. Chea menyibakan selimut dengan kesal dan kemudian bergegas duduk. Dia raut wajah mengantuk bercampur kesal dia mengambil ponselnya yang berada di atas meja samping tempat tidurnya. Pak Eko : Chea, kenapa masa lalu kamu bisa terkuak? Manda : Chea, baca deh artikelnya. Mereka bilang kalo bokap lo ... Baca sendiri deh! Martin : Ada rumor tentang masa lalu keluarga lo. Ini linknya https//:beritahariini.com/masa-lalu-cinta-pertama-K Lo bisa tuntut kalo salah. Kael : Aku mau ketemu kamu. Chea, balas pesanku!
Read more
BAB 35
Itu beneran? Ayah ceweknya seorang napi?Untung K putus dengan si cewek itu.Jadi, dia anak seorang pembunuh?Dia nggak pantas sama K.Katanya mereka balikan. Aku harap sih nggak.K terlalu berharga untuk dia yang cuman anak napi.Gue inget betul kasusnya. Nggak nyangka ceweknya adalah anak si dokter itu.K telah jatuh cinta dengan orang yang salah.K please jangan sama dia! Ada yang lebih baik dari dia.Yang kemarin #timcintapertama mana? Untung gue #timarumi.Si cewek ada instagram nggak sih? Pengen mampir nih. Manda menaruh ponselnya dengan kesal, “Ngeselin banget sih!” ucapnya kesal usai membaca komentar yang menyudutkan Chea.“Kenapa lo? Mantan lo gangguin lo?” tanya Martin yang mengetahui kabar kandasnya hubungan Manda dengan si mantan.“
Read more
BAB 36
Malam pun telah tiba dan Chea masih juga terjaga disamping Bu Nur yang sudah terlelap. Dia tidak mungkin bisa tidur nyenyak usai masa lalunya kebalik terkuak. Tidak hanya itu saja, dia juga tidak memiliki nafsu makan membuat Bu Nur sempat memaksanya untuk makan. Chea turun dari tempat tidur dengan hati-hati. Dia tidak ingin membangunkan Bu Nur yang sudah sangat terlelap. Berjalan dengan mengendap-endap keluar dari kamarnya. Di luar kamarnya ada Zafri yang masih terjaga dengan merebahkan tubuhnya di sofa panjang. Zafri menatapnya dan bergegas duduk, “Kamu belum tidur?” Chea menggeleng sembari menutup pintu kamar secara perlahan. Zafri menggeser duduknya memberikan tempat duduk untuk Chea. “Kamu udah mendingan?” Chea menarik nafas dan menghembuskannya. Keadaannya jauh lebih baik dibandingkan pagi tadi, “Udah,” “Nggak usah takut. Ada aku sama Ibu disampingmu.” Chea tersenyum mendengar kalimat dari Zafri yang membuatnya men
Read more
BAB 37
Kael menatap sedih meja kerja Chea yang tidak berpenghuni. Harapannya untuk melihat keadaan Chea dengan berkunjung ke Stage Entertaiment pupus usai mengetahui bahwa Chea tidak ada di kantor. Desas-desus yang Kael dapatkan ketika masuk ke kantor Stage Entertaiment, Chea tidak masuk ke kantor sejak rumor tentang masa lalu tersebar. Kedatangan Kael ke Stage Entertaiment bukan hanya untuk melihat Chea saja. Tapi untuk menemui Pak Eko karena ingin membicarakan perihal konser yang akan digelar kurang dari sebulan. Tentunya Kael datang tak sendirian. Dia datang bersama Arumi yang masih menjadi managernya sampai mereka kembali ke Korea Selatan sesuai dengan permintaan Mr. Lee. “Mr. Lee sudah menghubungi saya. Tentunya permintaan pihak kalian adalah hal yang sulit saya kabulkan. Mengeluarkan staf yang berkompeten disaat dia sudah bekerja sangat baik untuk konser Anda,” ucap Pak Eko yang langsung to the point kepada mereka. Sejak mereka datang suasana kantor S
Read more
BAB 38
Chea memandang ponselnya yang selama beberapa hari belakangan ini berpindah tangan. Zafri akhirnya mengembalikan ponselnya sebelum kembali bersama Bu Nur ke rumah. Tapi meski begitu, dia tetap meminta agar Chea tidak mencari tahu artikel yang ada sangkut pautannya dengan Chea dan Kael. Chea akhirnya mengambil ponselnya yang hanya dia pandangi. Mengaktifkan kembali ponsel yang sengaja Zafri matikan agar tidak mengganggunya saat dia bawa. Nada notifikasi berbunyi tanpa henti menandakan banyak pesan yang masuk di ponselnya. Zafri benar. Manda, Martin dan rekan kerja lainnya mencemaskan keadaannya. Chea pun lebih memilih membaca pesan dari Kael yang masih belum Zafri baca sama sekali. Pesan dari Kael yang hampir berjumlah 20 pesan belum dibaca. Kael : Hubungi aku kalo kamu siap untuk ketemu. Aku akan tunggu.   Dua pesan terakhir yang Chea baca. Chea merasa ragu. Haruskah dia menghubungi Kael atau tetap mengaba
Read more
BAB 39
“Kamu habis nemuin dia?” tanya Arumi yang sudha berdiri di depan pintu kamar Hotelnya. Kael enggan menjawab pertanyaan Arumi dan memilih untuk masuk ke kamar Hotelnya. Arumi menyusulnya meski Kael tidak memintanya untuk masuk. “Aku kan udah bilang untuk nggak nemuin dia lagi.” “Semuanya udah selesai,” ucap Kael tanpa berbalik untuk melihat Arumi yang berdiri di belakangnya, “Aku sama Chea udah selesai. Kita nggak akan ketemu lagi.” Hening untuk beberapa saat. Kael menjatuhkan tubuhnya ke sofa panjang. Pandangannya tertuju pada langit-langit kamar hotel yang kosong seperti hatinya kini. “Kenapa?” “Dia mau akhiri semuanya.” “Dan kamu terima?” tanya Arumi yang seakan tak percaya Kael menerima begitu saja keputusan Chea. “Lalu aku harus memaksa dia untuk ada disampingku? Mana mungkin,” Kael tersenyum sinis, “Dunia aku adalah dunia yang nggak pernah dia inginkan.” “Kamu nggak pa-pa?” tanya Arumi yang mulai me
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status