All Chapters of I Stuck On You: Chapter 41 - Chapter 50
118 Chapters
Chapter 41
Perjalanan ke pasar seni Ubud Bali membutuhkan waktu hampir setengah jam dari Tegalalang. Pasar ini merupakan surga bagi wisatawan yang ingin mencari pernak pernik khas Bali dan pasar ini selalu ramai dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun wisatawan mancanegara sama seperti ketiga tempat yang mereka kunjungi. Ketika mereka tiba di tempat parkir pasar seni Ubud, Mita sangat bersemangat sehingga tanpa sadar tangannya memegang tangan Nadya dengan kencang. Nadya hanya menggeleng melihat temannya yang cinta belanja. Sebelum mereka pergi Panji memberitahu kalau di pasar ini boleh menyebar tidak harus bersama sama karena kebutuhan orang berbeda beda tapi jam tiga harus kumpul lagi di tempat parkir karena akan tour ke tempat terakhir yaitu Monkey Forest Ubud, jadi Panji memberi waktu tiga jam untuk belanja. Setelah Panji selesai dengan pemberitahuannya, Mita tidak sabar sehingga ia menarik tangan Nadya untuk mengajaknya menjajaki toko demi toko. Ketiga temannya yang lain mengikuti, begitu ju
Read more
Chapter 42
Sudah satu setengah jam Nadya dan Adel belum menemukan teman temannya. Nadya berusaha untuk tidak panik. Seandainya aku bawa hp aku bisa menelepon Mita atau yang lain. Kata Nadya dalam hati. Disisi lain ia juga berharap bertemu dengan tim laki laki yang tidak ikut belanja bersama mereka. Nadya dan Adel masih berjalan sambil melirik ke kanan dan ke kiri. Tiba tiba Adel berhenti sambil membungkuk untuk memijat kedua kakinya sehingga Nadya ikut berhenti dan berpaling ke arah Adel.“I can’t take this anymore,” kata Adel, ia kelelahan dari tadi jalan dan tidak berhenti sama sekali.Nadya tidak tahu apa yang diucapkan Adel tapi melihat Adel membungkuk sambil memijat kakinya ia tahu Adel kecapean. Ia juga lelah tapi ia tidak boleh menyerah. “Adel istirahat saja dulu,” ucap Nadya sambil memberi kode menunjuk Adel dan tempat mereka berdiri, Adel tidak mengerti maksud Nadya tapi ia tidak perduli, yang ia perdulikan adalah kedua kakinya, ia kembali memijat kakinya.Nadya melihat Adel memijat ka
Read more
Chapter 43
Setelah Panji dan Dimas sampai di tempat parkir pasar seni Ubud, semua yang terjun mencari Nadya dan Adel sudah ada di tempat parkir, tapi tidak ada Nadya dan Adel di sana. Dimas tiba tiba berhenti dan ingin kembali ke pasar seni. Panji akan menghentikan niat Dimas namun sebelum ia melakukannya adiknya menghampiri Dimas. Mita berbicara dengan tegas kepada Dimas untuk mencari Nadya dan Adel ke Monkey Forest, karena sudah jam 4 dan kemungkinan mereka ke sana. Dimas menghela napasnya dan mengangguk. Mereka semua masuk ke mobil masing masing dan berangkat ke Monkey Forest. Namun di Monkey Forest Nadya dan Adel juga tidak ada, dan sekarang sudah jam setengah lima. Apa mungkin ia harus kembali ke pasar seni sendirian dan berharap Nadya dan Adel sedang menunggu di tempat parkir. Pikir Panji. Seakan sudah memutuskan Panji berpaling ke arah adiknya dan teman temannya serta dua orang pegawai resort.“Kalian kembali ke resort dan tunggu kabar dariku, aku akan kembali ke pasar seni.”“Aku ikut!”
Read more
Chapter 44
Nadya dan Adel tiba di tempat parkir pasar seni, mereka mencari mobil yang mereka tumpangi, di sana memang banyak mobil yang mirip tapi flat nya berbeda beda. Namun flat mobil yang mereka cari tidak ada, Nadya ingat mereka parkir di sini tapi sekarang sudah bukan mobil yang mereka tumpangi yang berada di sini dan warnanya juga berbeda. Kecemasan mulai merambati tubuh Nadya tapi Nadya berusaha untuk tidak cemas. Mungkinkah mereka sudah pergi ke hutan monyet. Bisa jadi, sebaiknya ia dan Adel ke sana untuk mencari mereka, dan berharap mereka masih di sana. Ia berpaling ke arah Adel yang sedang menghapus keringat di keningnya dengan tissue.“Adel,” panggil Nadya agar Adel melihat ke arahnya.Adel berpaling ke arah Nadya tanpa mengatakan apa apa, tidak terlihat ada kecemasan pada kedua mata abu abunya. Apakah hanya aku yang cemas. Pikir Nadya.“Dengarkan aku, kita akan pergi ke hutan monyet.” Nadya memberi kode dengan menunjuk dirinya namun tiba tiba ia terdiam seraya berpikir bagaimana ia
Read more
Chapter 45
Kedua mata Nadya tidak mempercayai apa yang dilihatnya. "Kamu bawa hp!” seru Nadya sehingga membuat Adel berpaling ke arahnya.“Kamu bawa hp.” Ulang Nadya sambil memberi kode dengan menunjuk ke arah Adel dan ke hpnya. Adel mengerutkan kening sambil mengedikkan bahu tidak mengerti, ia kembali mengambil foto monyet itu yang sekarang memperhatikan Nadya dan Adel. Nadya menghela napas sabar, ia tahu Adel pasti tidak mengerti maksudnya.“Adel,” panggil Nadya agar Adel melihat lagi ke arahnya.“What?” tanya Adel seraya berpaling ke arah Nadya.“Kamu telepon Kak Panji.” Nadya menunjuk Adel lalu memperagakan orang yang sedang menelepon. Adel seakan mengerti ia harus menelepon Panji.“I don’t know Panji’s number.”“Kenapa kamu dari tadi diam saja.”“I said I don’t know his number, don’t you get it?”“Kamu harusnya bilang padaku kalau kamu bawa hp.”“What! What are you talking about?”Mereka saling berbicara dengan bahasa masing masing dan terlihat seperti komedi. Mereka tidak perduli jika lawa
Read more
Chapter 46
Sekumpulan monyet berjajar mengelilingi Adel. Melihat kumpulan monyet itu rasa takut mulai menghampiri Adel, takut monyet monyet itu mengerubunginya, namun Adel berusaha untuk tidak takut.“Easy monkeys,” kata Adel sambil mundur perlahan lahan.Sekumpulan monyet itu menggeram bersamaan, mereka tampak tidak suka dengan manusia yang datang menginjak tempat mereka dan mengganggu mereka. Mereka melangkah mendekati Adel. Adel ketakutan dan menjerit dengan kencang. Nadya mendadak berhenti ketika melihat dua rute arah jalan, ia bingung untuk memilih jalan mana yang dilalui Adel. Jalan lurus atau belok. Tiba tiba terdengar jeritan Adel dari arah jalan yang lurus sehingga ia segera berlari lurus ke arah suara Adel.“Adel!” Panggil Nadya dengan kencang, ia terus berlari tanpa memperdulikan dahan kayu yang merambat di atas tanah dan mengenai kakinya.“Adel!” Panggil Nadya lagi.Nadya tiba di lapangan kecil penuh dengan rerumputan dan dedaunan yang berjatuhan. Ia berhenti seraya memandang kesekel
Read more
Chapter 47
Ethan keluar dari pintu bandara Ngurah Rai dan melangkah menuju mobilnya, pintu mobil itu dibuka oleh pengawalnya ketika ia mendekat, lalu ia masuk. Setelah ia berada di dalam mobil, kelima orang pengawalnya baru masuk ke mobil. Untung ia melewati jalur khusus jadi tidak perlu berpapasan dengan orang orang yang penasaran melihat ke arahnya karena membawa lima orang pengawal. Ia bersandar seraya memejamkan matanya ketika mobil yang ditumpanginya melaju keluar dari bandara dan diikuti mobil pengawalnya di belakang. Beberapa menit berlalu, mobilnya sudah jauh dari bandara. Ia membuka matanya. Ia bermaksud untuk tidur untuk menenangkan pikirannya yang berkecamuk, tapi ia tidak bisa. Ia ingin segera bertemu dengan Nadya dan bertanya pada Nadya kenapa tidak menjawab panggilan dan pesannya. Apakah terjadi sesuatu pada Nadya. Apakah ayahnya melakukan sesuatu kepada Nadya sehingga Nadya tidak mau menjawab teleponnya. Ia juga sudah menelepon ayahnya tapi ayahnya sengaja mematikan hpnya. Ethan m
Read more
Chapter 48
Tiga puluh menit berlalu, Ethan keluar dari mobil dan segera berjalan cepat diikuti kelima pengawalnya di belakang. Ethan melihat Panji di depan loket tiket sedang mengobrol dengan seorang wanita berpakaian rapih khas Bali. Panji berpaling ke arah Ethan.“Ethan, ini Bu Eva dari bagian informasi,” kata Panji seraya memperkenalkan. “Halo Bu Eva,” sapa Ethan sambil menyorongkan tangan untuk berjabat tangan dengan wanita itu.“Mr. Ethan anda suaminya Nadya Ivanka?” tanya wanita itu penasaran seraya menerima jabatan tangan Ethan. Wanita itu tampak terkejut, karena melihat Ethan orang asing dan sangat tampan apalagi dengan matanya yang biru. Ia kira Ethan orang Indonesia ketika tadi menelepon, Bahasa Indonesianya sangat fasih tidak ada logat Inggrisnya seperti orang Indonesia asli, dan sepertinya Mr. Ethan orang penting karena ia membawa pengawal.“Betul,” jawab Ethan, ia melihat Panji berpaling ke arahnya dan mengangkat sebelah alisnya. Panji pasti tahu kalau ia berbohong.“Baiklah, saya
Read more
Chapter 49
Ethan dan Panji terus berjalan dengan cepat sambil memanggil Nadya, diikuti kedua pengawal Ethan dan petugas hutan di belakang mereka. Sampai sekarang Nadya belum ditemukan. Nadya bahkan tidak mendengar panggilan dari Ethan dan Panji. Berapa kali pun mereka memanggil, belum ada tanda tanda keberadaan Nadya. Ethan tidak membiarkan pikiran buruk menghampirinya sehingga beberapa kali ia tepis dari pikirannya. Ia yakin Nadya baik baik saja. Ia tidak boleh menyerah sampai ia menemukan Nadya. Ia terus berteriak memanggil Nadya. Tiba tiba Ethan mendengar suara tertawa dan obrolan dari beberapa orang laki laki. Panji juga mendengarnya, ia berpaling ke arah Ethan. Begitu juga dengan Ethan berpaling ke arah Panji. Tanpa memperlambat langkahnya Ethan menatap ke arah kumpulan laki laki itu yang masih jauh dari jarak pandangnya. Ia berjalan mendekati kumpulan laki laki itu, ingin tahu apa yang membuat mereka tertawa, kenapa mereka masih di hutan, tidak kembali keluar seperti pengunjung yang lain,
Read more
Chapter 50
Ethan membawa Nadya menuju villa yang ditempati Nadya. Panji membukakan pintu untuk Ethan, lalu ia masuk sambil membawa tas Nadya setelah Ethan masuk. Ethan membaringkan Nadya di atas tempat tidur dengan lembut, ia membuka jaket denim Nadya dan menyelimutinya dengan bed cover. Ia berjalan ke arah kursi di dekat perapian dan menaruh jaket itu di atas kursi. Ia melihat hp Nadya di dekat laptop. Ternyata Nadya tidak membawa hpnya, pantas saja panggilan dan pesan darinya tidak mendapat balasan dari Nadya. Ia melangkah lagi ke arah tempat tidur untuk membuka sepatu Nadya, dan setelah meletakkan kedua sepatu Nadya di samping tempat tidur itu ia menelepon Dokter.Panji masuk ke kamar dan menaruh tas Nadya di atas meja. Ia berpaling ke arah Ethan yang sedang menelepon Dokter. Ethan mengakhiri hubungan teleponnya dan berpaling ke arah Panji. Dokter akan tiba dalam 10 menit kata Ethan kepada Panji. Panji mengangguk, ia menawarkan kopi hangat untuk Ethan. Ethan pasti belum minum apa apa, termasu
Read more
PREV
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status