Semua Bab Penakluk Dunia: Bab 81 - Bab 90
756 Bab
81. Proposal
Di ruang jamuan."Itulah proposal saya. Bagaimana menurut kalian?"Pertanyaan sederhana dari Di Tian tidak sedikit pun membuat kegaduhan. Semua orang hanya bisa terpaku, masing-masing sibuk dengan ribuan pemikiran berliku.Pada akhirnya, Fei Jiang menangkupkan kedua tangannya. "Overlord Di. Secara pribadi, rencana Anda cukup sulit untuk kami setujui saat ini juga. Bagaimanapun, kami harus mendiskusikan hal ini bersama para penatua dan yang lainnya."Di Tian mengangguk. "Baik-baik saja maka."Di pihak lain, Bai Yuan menambahkan, "Overlord Di, mungkin Anda belum tahu bahwa Medicine Mountain kami hanyalah sebuah cabang kecil. Meski saya memiliki otoritas tertinggi, saya harus melaporkan hal ini kepada Medicine Tower yang berada di kota kekaisaran."Mendengar itu, Di Tian sedikit terkejut. "Oh, kota kekaisaran? Seperti apa status Medicine Tower ini dibandingkan dengan Klan Zhu?""Itu seimbang dalam hal status. Meski Klan Zhu jauh lebih ku
Baca selengkapnya
82. Di Alun-Alun Kota Fanlang
Keesokan harinya, kota Fanlang menjadi lebih hidup dari biasanya. Orang-orang yang sebelumnya bersembunyi, kini berani menampakkan diri setelah mendengar suara lonceng dari alun-alun. Itu adalah tanda perintah untuk berkumpul.Menyaksikan jenis kehancuran yang tercipta oleh pertarungan para ahli tingkat atas, semua orang menghirup udara dingin. Sejauh mata memandang, tanah yang seharusnya rata berubah menjadi sekumpulan kawah kecil.Beruntung bahwa sebagian besar pertarungan itu berada di atas langit. Jika tidak, mereka hampir dipastikan mati terkena gelombang kejut dari jarak dekat.Di sepanjang jalan menuju alun-alun, ribuan bisikan menyatu menjadi kegaduhan. Bagi mereka yang mengintip pertarungan tadi malam melalui lubang jendela maupun sela-sela dinding kayu segera menceritakan apa yang terjadi kepada yang lainnya. Sebagai akibatnya, kerumunan pun terguncang.Namun terlepas dari rumitnya ekspresi mereka, ada satu jenis perasaan yang menonjol. Itu adal
Baca selengkapnya
83. Zat Besi
Kembali ke Red Peach Inn, Zhang Lihua dan Sect Master Fei Jiang sedang berbincang di sebuah ruangan pribadi. Tidak seperti yang lainnya, mereka berdua telah dianggap berada di sisi Di Tian.Terutama itu berlaku bagi Zhang Lihua. Sejak dia menjadi sedekat dua saudari dengan Ye Xianying, gadis rubah itu sedikit memohon pada tuannya agar Zhang Lihua tetap berada di sini.Dirayu oleh kecantikan yang begitu memikat, Di Tian mau tak mau menyetujuinya. Lagipula sebagai seorang pria, terutama dia yang perjaka, ditemani dua keindahan selalu lebih baik daripada satu. Apalagi kini Zhang Lihua jauh lebih cantik daripada sebelumnya.Pada saat ini, Sect Master Fei Jiang menyesap sedikit teh sebelum dia bertanya, "Putri Keempat, saya baru saja mendengar bahwa Tuan Di memberi Anda sesuatu yang disebut zat besi. Sebenarnya apa itu?"Zhang Lihua tersenyum ringan. "Sect Master Fei, Tuan Di mengatakan bahwa kegunaan utama zat besi adalah untuk kesehatan darah. Setelah saya m
Baca selengkapnya
84. Situasi Di Tempat Lain
Tadi malam di suatu tempat.Seutas aura berwarna ungu tipis menyelimuti tubuh seorang wanita yang saat ini telanj*ang bulat di ranjangnya yang mewah. Memandang ke bawah, dia menggeleng tipis kala melihat mayat kering telentang kaku dengan mata terbelalak dan mulut menganga lebar. Dilihat dari bentuk fisiknya, terlihat jelas bahwa dia adalah seorang laki-laki. Tidak ada bau darah di mayat itu, seolah-olah setiap tetes darah dan cairan tubuhnya telah dikeringkan secara sempurna.Untuk wanita itu sendiri, dia memiliki fitur yang luar biasa, bahkan hampir bisa dibandingkan dengan Ye Xianying. Ya, itu hanya hampir, bukan sama atau seimbang. Meski saat ini dia berusia hampir 700 tahun, fisiknya masih terjaga dengan baik seperti gadis muda 20 tahun sekian.Menggigit bibir bawahnya, wanita cantik itu merasa sedikit frustasi saat dia melempar mayat kering penuh keriput itu ke sudut ruangan.Sungguh menyedihkan! Jika terus begini, sepertinya aku
Baca selengkapnya
85 Jawaban Sulit
Saat perintah Patriark Zhu dijatuhkan, kedua Elder segera bergerak dengan cepat. Yang pasti, mereka melakukannya secara diam-diam. Karena jika kematian kedua Elder dan Grand Elder tersebar luas, maka akan terjadi kekacauan terutama di lingkungan internal Klan Zhu.Di sisi lain, Madam Lu kembali ke kamar pribadinya untuk menyiapkan beberapa hal sebelum melakukan teleportasi ke tempat tertentu. Sebelum meninggalkan ruangan, dia tidak lupa untuk mengubah mayat kering di sudut ruangan menjadi serpihan abu.Kedua belah pihak menjalankan rencananya masing-masing sebagai bentuk reaksi sekaligus antisipasi. Namun segala pergerakan dan pergolakan dalam kegelapan ini tidak mempengaruhi Di Tian sama sekali. Tidak di masa lalu, juga tidak di masa kini.Pada saat ini di luar Gunung Tiandi.Di kala Di Tian dan Fei Jiang sedang berkeliling untuk membahas sesuatu, dua gadis secantik ratu peri tengah asyik berbincang di bawah pohon rindang. Siapa lagi kalau bukan Ye Xiany
Baca selengkapnya
86. Gerbang Kota Sanshi
Kota Sanshi merupakan kota makmur yang terletak di bagian tenggara Kerajaan Zhangyuan. Meski secara ukuran dapat dikatakan tidak terlalu luas, kota Sanshi masih diakui sebagai kota terbesar kedua setelah ibukota.Itu karena kota Sanshi adalah pusat perdagangan sekaligus pusat hiburan. Setiap hari, ribuan orang datang dan pergi dari segala arah dengan maksud dan tujuan yang berbeda.Pada saat ini, sosok dua orang yang terdiri dari Di Tian dan Ye Shen muncul  tak jauh dari gerbang kota itu. Karena keterbatasan tingkat kultivasi Ye Shen, mereka berdua tiba di tempat ini setelah beberapa kali melakukan teleportasi.Memasang ekspresi sedih Ye Shen berkata dengan nada menyesal. "Guru, saya minta maaf."Di Tian tentu mengerti kenapa muridnya berkata demikian, jadi dia mengucapkan kata penghibur. "Itu tidak masalah. Lihatlah aku. Sebagai gurumu, aku bahkan tidak bisa terbang. Dalam hal ini, kamu lebih baik dariku."Sudut bibir Ye Shen berkedut beberap
Baca selengkapnya
87. Menuju Rumah Seribu Bunga
Mendengar dirinya dipanggil "Tuan", Fang Zhubai merinding di sekujur tubuhnya. Beberapa waktu lalu saat dia tengah bersantai dengan beberapa istrinya, Fang Zhubai dikejutkan oleh isi token komunikasi yang berasal dari Fei Jiang.Isi dari pesan tersebut benar-benar membuatnya takut hingga hampir terkencing di celana. Fang Zhubai memang tidak terlalu dekat dengan Fei Jiang, tetapi dia tahu persis bagaimana watak pemimpin Sekte Taishang tersebut. Fei Jiang adalah orang yang sangat serius dengan ucapannya.Selanjutnya saat dia menjemput Di Tian di gerbang kota, Fang Zhubai sengaja menyamarkan nama Di Tian dan hanya menyebutnya sebagai "Tuan". Sesuai isi pesan, Fang Zhubai tentu menyadari bahwa identitas Di Tian adalah tabu bagi masyarakat umum."O-Overlord Di ... panggil saja saya Fang Zhubai. Lalu mengenai Sect Master Fei ...."Dengan demikian Fang Zhubai mulai menceritakan apa isi pesan dari Fei Jiang. Itu cukup panjang karena Fei Jiang berpikir bahwa Fang
Baca selengkapnya
88. Rumah Seribu Bunga
Begitu pintu kereta terbuka, tekanan aura milik Di Tian menyebar luas dalam radius beberapa puluh meter. Itu menyebabkan Madam Mei, sepuluh wanita terbaiknya, dan beberapa pria penjaga pintu masuk merasa seperti diserang udara dingin.Menyaksikan sosok pria bertopeng, semua orang menelan ludah. Ketika pria itu berjalan, rambut putih tulang yang dibiarkan terurai berkibar, memberi kesan bahwa dia membiarkan dirinya dianggap sebagai pria liar dengan aset besar.Sebagai salah satu akibatnya, bisikan-bisikan nakal mulai terdengar lembut saat otak mereka dibanjiri segudang fantasi. Bagaimanapun juga, hampir semua yang berada di sini adalah wanita dari Rumah Seribu Bunga.Di pihak lain, Madam Mei bergegas maju setelah dia menggigit bibir bawahnya demi menahan n*fsu yang semakin bergelora. Dalam pemikirannya, pria itu adalah pria dengan penampilan paling mengesankan yang pernah dilihatnya.Mari abaikan topeng berwarna emas gelap yang menutupi wajahnya. Hanya den
Baca selengkapnya
89. Semua Wanita
Dipimpin oleh Madam Mei, rombongan tiga orang memasuki Rumah Seribu Bunga, dan pada saat mereka mulai hilang dari pandangan, wajah kerumunan semakin memerah saat mereka tidak bisa menahan fantasi nakal masing-masing. Itu terutama terjadi pada sepuluh wanita yang menyaksikan Di Tian dari jarak dekat.  "Ah, saya baru saja merasa pria itu melihat ke arah saya!" "Ning Luoyi, sebenarnya Tuan Besar memperhatikan saya. Karena Anda berdiri terlalu dekat dengan saya, itu membuat kesalahpahaman ini terjadi." "Semuanya, tolong jangan halangi saya untuk memiliki satu malam indah bersamanya ...." "Hmph. Jangankan satu malam. Saya bahkan ingin melahirkan anaknya!" "Melahirkan anaknya? Bercerminlah! Bukankah kamu seorang laki-laki?!" Sepuluh wanita, "....." Semua orang, "...." Ternyata dua pembicara terakhir merupakan dua pria penjaga pintu masuk. Di ruangan pribadi Madam Mei, ketiga orang duduk berhadapan satu sama lain.
Baca selengkapnya
90. Keraguan Madam Mei
Ledakan!M-Menginginkan semua keindahan di Rumah Seribu Bunga? Ini ....Meskipun kedua Fang Zhubai dan Madam Mei terkejut total, hanya Fang Zhubai yang merasa terguncang di hatinya. Menurutnya, Di Tian kemungkinan adalah penguasa baru di wilayah ini, jadi untuk apa sosok setinggi itu mendambakan wanita serendah ini?Secantik dan seindah apa pun, wanita dari Rumah Seribu Bunga tidak akan pantas bersanding dengan sang penguasa meski hubungan diantara mereka hanyalah cinta satu malam. Di lain pihak, hati Madam Mei berdegup kencang seolah pria yang dicintainya sedang melamar dirinya. Dia tentu menyadari bahwa Di Tian akan menjadi penguasa baru. Andaipun tidak, tetap saja Di Tian berada di pihak yang mengalahkan Klan Zhang dan kemungkinan besar memiliki posisi penting.Lebih jauh lagi mengingat kekuatan yang dimiliki Di Tian, siapa wanita di dunia ini yang sanggup menolaknya. Tentu saja dengan perkecualian bahwa wanita tersebut telah mencintai ses
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
76
DMCA.com Protection Status