Semua Bab Di Balik Rupa Burukku: Bab 201 - Bab 210
263 Bab
Bab 201
Setelah dua Minggu pernikahan Dave dan Nur, Aina dan Hasan juga melakukan resepsi pernikahan mereka di hotel bintang lima di kota ini. Walaupun terkesan mendadak, tetapi pesta pernikahan itu sangat meriah. Burhan dan Dave saling bekerjasama membuat pesta semewah mungkin untuk anak-anak mereka, juga untuk gengsi mereka sebenarnya. Terutama Burhan, tidak masalah Hasan akan menikah dengan siapa, yang penting wanita itu kaya, dan Aina kini memenuhi syarat tersebut. Lelaki itu tertawa dengan bahagia di atas pelaminan mendampingi anak mereka, ketika para tamu mengucapkan selamat kepadanya. Dia sangat bangga, sesimpel itu ternyata kebahagiaan lelaki paruh baya itu. Dave juga sudah menyerahkan semua investasi di pabrik Hasan atas nama putrinya, Hasan sekarang menjadi partner kerja istrinya sendiri. Laura sudah menduga bahwa investasi tersebut bakal diberikan pada Aina oleh kakeknya, tetapi kenapa rasanya masih sangat sakit ketika kakeknya mengabarkan sendiri, bahwa Laura tidak perlu menguru
Baca selengkapnya
Bab 202
Setelah sebulan kedatangan Dave dan Nur ke rumah orang tua Melanie, kedua belah keluarga memutuskan untuk mengadakan pertunangan untuk anak-anak mereka. Pernikahan sendiri akan diadakan satu bulan kemudian. Ketika Steven mengajak kedua orang tuanya menemui tuan Hanggono ayahnya Melanie, mereka hanya disambut Hanggono dan istrinya, Susilawati, serta paman Melanie dari pihak ayahnya, Sujito. Agung sendiri tidak bisa menyambutnya karena tengah berada di Kalimantan untuk meninjau pabrik kelapa sawit yang baru diresmikan.Steven tidak pernah tahu jika Melanie adalah adik kandung Agung, pertemuannya dengan Agung terjadi ketika mereka sedang menimba ilmu di Amerika ketika melanjutkan studi S2, sedang pertemuannya dengan Melanie terjadi di Australia ketika tengah mengambil program PhD.Untuk acara pertunangan ini, Steven mengundang keluarga besarnya, Aina dan Hasan sudah pasti ikut, dia juga meminta keluarga Burhan dan anak-anaknya untuk ikut, tak lupa Efendi dan Syarif. Untuk keluarga kakakn
Baca selengkapnya
Bab 203
Makan malam berjalan penuh dengan keakraban. Masing-masing mereka duduk di meja bersama pasangan waktu di pesawat, Aina duduk di sebelah Nur dan Hasan, sementara Dave di sebelah Nur. Keluarga Duke akan datang besok ketika acara sudah dimulai. Agung duduk di dekat Steven, dia terus bercerita karena memang mereka sahabat. "Bagaimana setelah acara tunangan Steven kita pergi ke kampung Mamak," ujar Nur.Aina mendongak menatap ibunya, wanita itu juga tengah menatapnya. Hasan yang mendengar perkataan mertuanya itu juga ikut menyimak."Apakah ayah mau di ajak?" tanya Aina."Kita tanyakan saja," jawab Nur.Dave walaupun posisinya bersebelahan dengan Nur, tetapi dia tengah asyik bercengkrama dengan calon besannya sehingga tidak menyimak perkataan istrinya."Ayah," panggil Nur sambil menyenggol lengan Dave."Yes, Honey?""Bagaimana kalau setelah pertunangan Steven, kita pergi ke kampungku, sudah lebih dari tiga puluh lima tahun aku tidak pulang, entah bagaimana kondisi keluargaku di sana," ung
Baca selengkapnya
Bab 204
Semua keluarga Harrison berkumpul dalam satu meja, mereka tertawa gembira menyaksikan Steven dan Melanie yang dikerjai teman-teman Melanie dan Steven waktu di Aussie dulu, salah satu dari mereka menyodorkan kotak cincin yang cuma satu, sedangkan cincin buat Melanie tidak ada ditempatnya. Melanie yang dasarnya memang ekspresif orangnya menjerit histeris, membuat semua orang tertawa. Ketika Steven mengeluarkan cincin dari saku jasnya, Melanie menutup mulutnya pertanda malu, membuat semua orang tergelak, sebelum memasangkan cincin di jari manis kekasihnya, Steven masih sempat memutar-mutar cincin itu dengan mata mendelik jahil, membuat Melanie mencubitnya kesal.Kegembiraan itu tidak berpengaruh buat Laura, dia sebagai teman akrab Melanie justru melipir ke sudut ruangan, melihat kegembiraan dan kehebohan sendirian. Padahal adiknya Devan baru kembali dari Aussie sengaja untuk menghadiri pertunangan pamannya, biasanya Laura akan gembira jika Devan kembali."Nona cantik, kenapa di sini sen
Baca selengkapnya
Bab 205
Setelah acara pesta yang cukup meriah tersebut, Aina dan Hasan terlambat bangun. Sehabis salat subuh mereka melanjutkan tidur, karena mereka tidur cukup larut, pesta dansa cukup mempengaruhi mereka hingga mereka melanjutkan dansa mereka di kamar hotel, mereka bahkan lebih bersemangat hingga tak cukup hanya pelepasan satu kali.Keduanya menuju restauran untuk sarapan, Hasan maunya sih sarapan di dalam kamar dengan memanggil layanan kamar, namun Aina ingin mencari udara di luar dan berbincang dengan saudaranya di ruang makan.Sampai di restauran mereka sudah berkumpul semua, sarapan sambil berbincang hangat, sesekali terdengar gelak tawa mereka."Nah, ini dia orangnya yang ditunggu-tunggu, akhirnya muncul juga," seru Steven ketika melihat pasangan muda itu."Kenapa lama sekali turunnya, San? Semalam main berapa ronde?" ledek Melanie membuat semua orang tertawa Aina yang merasa malu malah mencubit lengan suaminya membuat Hasan terkejut sontak mengaduh."Sayang, cubitanmu tambah sakit sa
Baca selengkapnya
Bab 206
Akhirnya mereka memutuskan pergi ke pantai pelabuhan ratu, mereka tidak jadi ke pangandaran karena ternyata tuan Hanggono memiliki villa di pelabuhan ratu yang cukup besar dan mewah dilengkapi dengan kolam renang. Mereka juga tidak jadi menyewa bus, Steven beranggapan bus kurang efesien jika dia akan bepergian hanya berdua dengan Melanie. Mereka akhirnya mengendarai mobil pribadi, Hasan dan Syarif memutuskan menyewa mobil. Hasan menyewa mobil SUV, dia bersama Haris dan Anisa, Haris bertindak sebagai supir, Anisa duduk di sampingnya. Di bangku tengah di duduki Aina dan Hasan, sedang bangku belakang ada Dito. Syarif tentu saja bersama Fendi, karena memang Fendi juga supirnya, Ayuni yang gak mau lepas dari Fendi, tanpa diminta pun sudah duduk di sebelah Fendi. Steven mengendarai mobil sendiri dengan Melanie yang mendampingi, di bangku belakang duduk kedua keponakannya Laura dan Devan. Perjalanan selama empat jam cukup membuat mereka penat, akhirnya mereka memutuskan menginap di vil
Baca selengkapnya
Bab 207
Aina bingung menolak permintaan mereka, dia hanya meringis menatap suaminya."Ayo nyanyi, Sayang. Abang juga pingin denger suaramu," ujar Hasan.Aina akhirnya menuju ke display memilih-milih CD lagu, dia terbelalak ketika lagu kesukaannya ada di sana. Gadis itu segera memutar lagu dan berdiri, menyesuaikan nada ketukan dan mulai menyanyi.🎼 Kau satu terkasih ...Kulihat di sinar matamu, tersimpan kekayaan bagimu ...🎵Oooh ... Di dalam senyummu, kulihat bahasa kalbumu ... Mengalun bening menggetarkan 🎶🎵Suara lembut dan merdu Aina mengalun, membuat semua orang terperangah. Ketika menyanyikan lagu itu, Aina hanya menatap Hasan dengan tatapan sejuta kasih sayang, lelaki yang sudah menjadi suaminya itu juga menatapnya dengan berjuta cinta. Lagu yang dinyanyikan gadis itu seperti ungkapan hatinya pada kekasih tercintanya itu. Hasan dulu sering memutar lagu itu ketika dia melipir ke kabupaten Tebo demi menghindari gadis ini, justru semakin dia menjauhi gadis itu, rindu itu semakin mengu
Baca selengkapnya
Bab 208
Ketika Aina tengah menuju ke toilet, dia bertemu dengan Laura yang akan kembali ke saung."Tante, Tante mau ke mana?" sapa Laura.Aina terkesima mendengar sapaan gadis itu, dia belum pernah sekalipun disapa atau dipanggil gadis itu dengan sapaan tente. Laura bahkan tidak pernah mengobrol atau berusaha akrab dengannya, mendengar Laura menyapa demikian, Aina merasa terharu, mungkinkah gadis ini selama ini mengakui jika dia tantenya, hanya saja situasi yang belum memungkinkan mereka mengobrol dengan baik."Aku mau ke toilet, Laura. Kau dari toilet, kan?""Iya, oh ya ... Toilet di sebelah sana sedang diperbaiki, jadi belum bisa digunakan," ujar Laura sambil menunjuk ke toilet yang akan Aina tuju."Lalu kau memakai toilet mana?""Toiletnya sedikit jauh, mendaki tangga sebentar, cuma sepertinya itu satu-satunya, toilet yang di sana masih lama perbaikannya, bisa memakan waktu dua sampai tiga jam, karena salurannya mampet."Waduh, dua sampai tiga jam? Keburu ngompol di celana, ringis Aina. Di
Baca selengkapnya
Bab 209
Agung berlari menaiki tangga, dia berpacu dengan waktu sebelum Aina ditemukan oleh orang lain. Dengan mengatur napas, dia menuju lubang yang dia temukan beberapa tahun yang lalu, sebelum restauran ini mereka bangun. Agung membangun restauran ini bersama ketiga temannya masa kuliah S1, tetapi karena kesibukannya dia hanya menyerahkan pada Amran, dia hanya menanam saham dan cukup menikmati deviden hasil usaha. Amran sendiri kini telah membuka beberapa warung makan dengan konsep yang berbeda, sehingga restaurannya ini diserahkan pada menejer yang telah diangakatnya dengan seleksi yang ketat. Sehingga seluruh karyawan ini tidak tahu jika Agung termasuk pemilik restauran ini."Tolooong."Terdengar suara samar dari dalam lubang, Aina sendiri sudah kehabisan suara karena berteriak terus meminta tolong. Agung memeriksa lobang, melongokan wajahnya mengamati di bawah sana."Ada orang di dalam?"Suara Agung yang menggema dari atas, membuat Aina spontan mendongakkan wajahnya ke atas. Binar kebaha
Baca selengkapnya
Bab 210
Sudah satu jam mereka mencari keberadaan Aina tapi tak kunjung ketemu, menejer restauran bahkan memutuskan untuk menutup restauran dan fokus melakukan pencarian, semua pelayan dan karyawan restauran dikerahkan untuk menyusuri tiap jengkal tanah. Agung keluar dari gua dengan seutas tali yang membawanya masuk, dia bergegas melipir melewati jalan lain yang tidak sama ketika datang, dia melewati jalan yang lebih terjal dan sulit di tepi jurang. Beberapa karyawan sudah mencari sampai ke bukit tempat Aina terjatuh di lobang, tetapi mereka tidak melihat adanya lubang, karena tempatnya memang sedikit tersembunyi, bahkan biasanya di atas lubang ini ada sebuah saung atau pondok yang menyamarkan keberadaan lubang tersebut, hal inilah yang memicu salah satu karyawan, dia cukup heran karena pondok yang biasanya berada di sana kini tidak ada lagi. Karyawan itu dengan hati-hati memeriksa tempat itu, alangkah terkejutnya dia tatkala akan terperosok masuk lubang, untung saja dia bisa menjaga keseimb
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1920212223
...
27
DMCA.com Protection Status