All Chapters of (Not) His Sugar Baby: Chapter 281 - Chapter 290
318 Chapters
Twister
Rose mengernyit ingin merengangkan sekujur tulang punggung. Gerakannya tertahan oleh posisi yang diketahui menyandarkan wajah di puncak dada seseorang. Semalam tidur mereka tidak seperti itu, tetapi Rose tidak ingin memusingkan bagaimana kerapatan dia dan pria yang sedang mendengkur kecil bisa sesempurna saling mendekap. Rose pelan – pelan menegadah demi menelusuri wajah terpejam suaminya. Dia ingin menebak siapa yang akan mungkin disapa jika netra abu itu terbuka. Theo-kah, atau Zever .... Sedikit bermuluk Rose harap Theo muncul, setidaknya masih banyak permasalahan yang harus mereka selesaikan bersama. Antara kesalahpahaman, yang barangkali masih membuat Theo berpikir pria itu telah membunuh kedua orang tuanya. Dan mengenai tato hingga beberapa puzzle kosong yang harus disatukan. Hanya Theo, karena Rose yakin Zever carut – marut masih ragu dengannya hingga yang sebenarnya Zever tidak tahu menahu segala macam konflik selama Theo mengambil alih. Jemari Rose bermain asal di atas perm
Read more
Pengakuan
Sugar.Sebuah panggilan khusus dari satu orang untuknya. Rose mengerjap cepat sekadar mencerna betul – betul situasi kacau beberapa saat lalu jika Theo benar kembali.Sedikit memisahkan diri Rose meneliti manik abu itu dalam. Ada kilatan lain yang membedakan cara Zever dan Theo ketika kedua pria itu bersitatap. Theo bersamanya, dan seketika euforia di dada Rose meledak. Dia sudah menunggu saat – saat seperti ini, tidak akan pernah melepas pria yang sudah bersamanya untuk kedua kali.“Kau bermain terlalu jauh!” ucap Rose nyaris tak terdengar. Dia berhamburan masuk memeluk Theo sedemikian erat. Benar – benar melampiaskan semua perasaan tertahan yang hampir melubangi kegilaan Rose. Apa yang bisa Theo katakan sekarang untuk membuat Rose lebih tenang. Ceruk leher Theo menjadi sasaran kegiatan Rose yang mengendus kerinduan, walau sejak kemarin dia bertemu satu tubuh yang sama.“Kau membuatku sesak, Sugar.”Suara bariton Theo berbisik pelan, tetapi lengan itu turut melingkar hangat di tubuh
Read more
Tidak Mengerti
“Keguguran ... lagi, Rose?”Pertanyaan Theo sarat akan kecewa. Rasa tidak ingin terbawa suasana membuat Rose segera memperat kembali dekapan, tetapi sepertinya Theo memiliki kuasa penuh memisahkan diri dari jangkauannya. Sorot abu itu tajam, menuntut Rose tanpa kata terucap.Ntah apa yang Theo pikirkan selama diam menatapnya. Rose ragu – ragu tidak cukup berani untuk menangkup rahang yang bergemelatuk keras. Apakah Theo marah. Apa Theo akan menumpahkan kesalahan kepadanya. Rose masih bertanya – tanya ... bibirnya perlahan bergerak ingin mengutarakan sesuatu.“Theo—“Ucapan Rose tertahan di ujung tenggorokan. Dia mematung memahami manik mata yang berulang kali mengerjap. Theo mendesis seperti menekan sesuatu. Pandangan Theo sering kali berubah. Sebentar – sebentar Rose seolah menemukan Zever di sana. Sebentar kemudian dia tahu Theo sedang memainkan perannya.“Theo.” Rose memanggil pelan. Berharap Theo akan bertahan, kemudian hilang oleh keberadaan Zever yang menetap.Mula – mula Rose m
Read more
Bayi Manja
Kali pertama membuka pintu kamar utama manik mata Rose tertuju ke arah barat memperhatikan keberadaan Theo dan Verasco saling berhadapan di sepanjang garis lantai dua. Pantas saja suara Verasco sampai menggelegar saat mencari keberadaaan Lion. Pria yang juga berada di sana, menunduk bersisihan di samping tubuh Theo dan sama sekali tidak mengatakan apa pun.Rose menutup kusen cukup hati – hati. Menepis jarak untuk mendekati suaminya. Dia bersyukur Theo masih menguasai tubuh itu, meski tidak dengan Verasco yang seakan bertambah tidak senang.Kemarahan begitu pekat di manik abu Verasco. Bagian terburuk terasa menyakitkan di benak Rose saat pria paruh baya itu bersuara. Ntah bagaimana Theo yang mendengarnya, Rose semakin cepat melangkah.“Bajingan tidak tahu diri. Seharusnya kau enyah dari tubuh putraku!” Verasco kembali berkata ketus. Tegap menantang Theo yang santai menghadapi ayahnya, seperti memang tidak peduli apa pun yang Verasco ucapkan.Namun, Rose tahu betul seperti apa Theo di d
Read more
Kebenaran Baru
Beberapa detik ke depan tidak sepatah kata pun terucap. Jemari Theo masih melakukan kegiatan tak ada habisnya. Lebih – lebih bibir panas itu mulai bersarang di ceruk leher Rose. Terkadang gigitan kecil menggesek di cuping telinga sedikit merayu Rose untuk mengeluarkan lenguhan tertahan.Rose harus mengingatkan Theo mereka baru saja menghadapi situasi darurat. Ayahnya mungkin belum meninggalkan mansion. Dan pria itu sudah kembali berpikiran mesum.“Theo, ini bukan kamar kita,” ucap Rose memperingatkan. Cukup berhasil membuat Theo berhenti. Sesaat manik abu itu berpaling ke arah figura besar milik Dara, seringai nakal bersamaan muncul menawarkan Rose macam – macam rasa waspada. Dia seharusnya bertindak cepat sebelum Theo melakukan sesuatu. Sayangnya gerakan Rose lamban, lebih dulu ditumpahkan ke atas ranjang saat Theo membawanya bergelut di bawah selimut tebal.Satu tarikan kaos di tubuh Rose lolos begitu saja. Senasib sisa pakaian lain dengan gampangnya dilempar asal ke lantai. Theo te
Read more
Talk to Talk
Sedikitpun Rose tidak pernah berpaling dari wajah lelap di hadapannya. Theo sempat mengatakan ingin tidur dan pria itu memang melakukan hal tersebut setelah keintiman mereka berakhir. Keintiman saat Theo dalam keadaan sadar menggairahkan, tetapi yang tak terlupakan Theo nyaris sama intimnya mendekap Rose tanpa sekali pun melepas rengkuhan tangan hingga apa pun yang Rose lakukan adalah diam. Sesekali dia harus meratap ke arah figura Dara. Rose membayangkan bagaimana seandainya Dara tidak mengalami kejadian buruk, mungkin dia akan lihat betapa suaminya seorang pria bahagia tanpa harus menanggung rasa bersalah hampir selama sisa hidupnya. Rose memahami Theo mungkin menyimpan segala luka, terutama penolakan Verasco tentang keberadaanya. Dan Theo pula yang harus menanggung setiap rasa sakit yang seharusnya Zever terima. Rose sudah menemukan jawaban tentang pertanyaan paling awal diberikan kepada Theo. Dia pernah menyakiti telapak tangan yang sekarang sering kali membelainya, sewaktu kehila
Read more
Lumatan
“Anda yang membawa Esme keluar dari kandang untuk menemui Tuan Zever, Nona?” Satu pertanyaan Lion tangkas seperti mengintimidasi Rose bahwa dia baru saja melakukan kesalahan besar. Sambil memutar tutup toples berisi makanan ringan yang baru saja dipindahkan dari sebungkus plastik utuh, Rose sengaja tidak membiarkan tatapannya berlama – lama ke arah Lion. Tidak pula menyangkal tuduhan atas dasar ‘kebenaran’ itu. Memang Rose pelakunya, dan dia tidak berniat sekadar berharap waktu diputar kembali untuk membenahi pengetahuannya yang kosong. Seandainya Rose tidak membawa Esmeralda ke kamar utama dan membuat Zever kelimpungan. Mungkin sampai detik ini Rose tidak akan diburu oleh pikirannya sendiri, tentang Theo yang menunggu di ruang tamu dan dia akan menemani suaminya meretas. Terakhir kali sudah Rose ceritakan semua. Semua hal terkait masalah yang harus mereka hadapi bersama. Dan seperti yang sudah – sudah tidak banyak respons Rose terima setelah dia mengakhiri rentetan kalimat panjangn
Read more
Berkemah
Rose terjaga di tengah – tengah keheningan tembus melewati tubuhnya. Dia meneliti penjuru ruang tamu masih membagi oksigen yang sama dan hal – hal lain yang tak akan berubah. termasuk suaminya—Theo di samping duduk bersandar dengan manik mata terpejam begitu tenang, seolah tidak terpengaruh gerakan sekecil apa pun dari Rose yang baru saja melepaskan lingkar lengan di tubuh padat dan liat itu.Tidak tahu kapan terakhir Theo ikut menenggelamkan diri di lautan pekat antara mereka. Rose hanya mengingat sedikit bagian darinya yang tidak mampu bertahan lebih lama, kemudian terlelap merengkuh tubuh Theo. Sementara suaminya sibuk mengulik di atas tuts keyboard, sesekali mengusap puncak kepala Rose—menawarkan rasa kantuk dan yang semakin memberatkan matanya.Arah pandang Rose beralih sejenak pada satu benda di atas pangkuan Theo. Sepertinya pekerjaan mengkoding Theo telah selesai. Garis hijau horizontal nyaris seperempat penuh mengisi rumpang kotak kosong memanjang di layar monitor. Kalau begi
Read more
Pembuat Onar
Terbangun di bawah tatap mata hangat meneduhkan milik suaminya seperti membawa Rose tersesat ke dalam manik kelabu dan bulu tebal yang merayu pertahanannya. Dia kembali memejam dan menyeruk permukaan dada Theo lebih lekat. Menghirup aroma maskulin yang sedikitpun tak pernah pudar hingga satu – satunya hal terakhir yang tak mampu Rose hindarkan adalah wangi memabukkan itu.Rose memperdalam sapuan wajah mencari posisi ternyaman, setidaknya sampai Theo mendekap dengan lengan, tetapi tidak. Theo menggenggam lembut surai cokelat gelapnya, yang terasa tepat jemari besar pria itu tenggelam di antara helai demi helai lalu mengusap punggung kepala Rose ringan.“Masih ngantuk, Sugar?”Suara bariton Theo segar seperti pria itu telah lama menyiapkan diri sekadar memberi satu pertanyaan padanya. Rose menarik diri menelungkup di atas tubuh Theo. Biarkan suaminya agak menunduk, dan dia akan sedikit menegadah untuk memulai pembicaraan.“Kau sudah bangun sejak tadi?”Senyum manis itu tentu adalah jawa
Read more
Kejujuran
Memang terlalu menyakitkan saat pria itu telah meninggalkan keberadaannya. Melangkah jauh. Tidak tersentuh. Dan Rose yakin semakin bahu tegap itu dibangun kokoh, semakin dipaksa runtuh kerangka yang baru saja dihancurkan. Persis pernyataan Verasco. Ungkapan – ungkapan tidak berperasaan diucap dengan cara kejam, sehingga besar pengaruh kepada Theo dan merenggut dalam bentuk apa pun, yang bahkan sama artinya—Rose harus melihat suaminya membangun tembok yang tinggi. Dia belum berusaha mencapainya, tetapi tahu itu tidak akan mudah. Rose tidak bisa menyeret lengan Theo seperti yang sudah – sudah lantas membisikkan kata – kata lembut. Mengajak suaminya ke kamar, lalu Theo akan mengiyakan ajakannya. Semua itu tidak mudah. Tidak ketika keputusan Rose adalah hal terlambat untuk dilakukan. Theo sudah menyusuri lantai teratas di sayap kiri. Apa yang bisa Rose lakukan begitu pintu berdebum keras, memantul di langit – langit mansion itu. Rose bahkan tidak pernah sesering pikirannya memusatkan perh
Read more
PREV
1
...
272829303132
DMCA.com Protection Status