Semua Bab My Sugar Daddy is a Monster: Bab 11 - Bab 20
150 Bab
MSDiaM - 11
Lylia POV'Apa yang barusan itu?' Aku terduduk setelah nafasku kembali normal. "Aku baru saja di serang oleh monster!" Jeritku pelan.Aku menyentuh bibirku yang basah.'Seumur umur aku hanya menonton adegan itu di film dan barusan aku merasakannya bersama si monster!' Batinku.Aku menjambak rambutku.'Apa aku akan di bunuh kalau menentangnya? Monster itu kan tidak suka di tentang!' Panikku.'Apa yang harus aku lakukan? Aku harap dia tidak melakukannya lagi! Aku tidak mau di bunuh.' Aku lemas seketika.Aku yang bergidik ngeri tidak ingin terlalu larut dalam ketakutanku, segera kubersihkan kekacauan yang berserakan di lantai marmer akibat ulahku sendiri. Dan berlari kembali ke dapur."Disitu kamu rupanya, Lylia!" Teriak Harley saat melihatku."Ada apa Tuan Harley? Aku baru saja membuat kopi untuk Tuan Dante." Jawabku."Maaf aku terlalu sibuk
Baca selengkapnya
MSDiaM - 12
Author POV  Dante menepuk-nepuk kedua pipi Lylia saat gadis ini mulai kehilangan kesadarannya. Tidak ada respon. Tubuh gadis ini lunglai tidak berdaya. Yang tersisa hanya Dante dan kebingungannya sendiri mendapati dirinya tengah menindih tubuh seorang gadis. 'Apa dia pingsan karena panic attacknya kumat?' Batinnya. Suara deru nafas yang teratur kemudian terdengar dari gadis itu. Lylia tertidur! Wajar saja, semalam suntuk ia mengerjakan pekerjaannya tanpa istirahat seharian. Dia masih belum terbiasa begadang saat jam kerja. 'Hah? Tidur?' Heran Dante.  'Bisa bisanya dia tertidur dalam situasi seperti ini? Apa kasurku begitu nyaman? Atau jangan-jangan dia mencoba memancingku lagi?' Batinnya lalu bergerak mengangkat tubuh Lylia ke posisi yang lebih nyaman di atas kasurnya. Dante bisa mencium dengan jelas wangi shampo dan sabun murah yang Lylia gunakan.
Baca selengkapnya
MSDiaM - 13
Lylia POVKubuka mataku dengan jantung yang berdegup tidak beraturan. Sepertinya aku tertidur lelap sekali. Tunggu. Ini bukan kamarku."Hah?!" Pekikku seraya terduduk.Aku sangat sadar ini kamar si monster pemilik rumah. Ku dapati bayangannya sedang terduduk di sofa sambil menggenggam sebatang rokok. Ia nampak memijat tulang hidungnya dengan ekspresi yang sedang kesal.'Mati aku!' Tangisku dalam hati."Ma-maafkan aku, Tuan." Ucapku segera mengeluarkan kakiku dari selimut. Tunggu, mana sepatuku? Dan kenapa kancing kerahku terbuka? Apa monster ini membiarkan ku tertidur? Ku dapati sepatuku di bawah kaki kasur. Sang monster tidak mengeluarkan sepatah katapun dari tadi. Ku perbaiki kerah bajuku setelah memakai sepatuku dan berjalan mendekati trolley makanan yang ada di dekatnya."Kemari." Nada baritonnya menghentikan langkahku. Kuturuti perintahnya untuk duduk sesuai dengan ar
Baca selengkapnya
MSDiaM - 14
Nicholas POV Gadis bergaun putih dengan sepatu berwarna khaki itu tersenyum menyeka poninya ke belakang telinga lalu berpose manis di depanku. Aku tidak berkedip, hanya berpakaian bahkan berdandan sederhana seperti ini saja membuatnya terlihat seperti gadis dewasa pada umumnya. 'kapan dia jadi secantik ini?' Batinku. "Makasih, Kak. Aku suka. Yang ini saja ya." Ucapnya tersenyum. Aku ikut tersenyum lalu berjalan mengarah ke pramuniaga di belakangnya. "Cariin gue pakaian yang lebih modis lagi. Lebih cantik, lengkap dengan aksesoris sepatu dan tasnya. Jangan lupa harus serasi!" Titahku berbisik.  Pramuniaga itu menunduk paham lalu meninggalkan kami berdua di ruangan tersebut. "Apa yang kakak bicarakan sama mbaknya tadi?" Tanyanya masih berdiri di tempat yang sama. "Hm? Nothing." Ucapku terduduk lalu menepuk nepuk sofa di sebelahku. Lylia mengikutiku.
Baca selengkapnya
MSDiaM - 15
Lylia POVMatahari pagi mulai kembali menyapa ketika aku berjalan menuju ke kamar Nyonya rumah mewah ini, Alicia Prime. Seperti biasa ku ketuk pintu kamarnya lalu masuk begitu dipersilahkan."Bagaimana persiapan dessertmu hari ini?" Tanyanya."Sempurna, Nyonya. Semua sudah siap." Jawabku percaya diri."Awas saja kalau kau mengacaukannya." Desisnya."Baik Nyonya, makanan sudah siap. Silahkan di nikmati." Pamitku setelah selesai menyajikan sarapan di meja kamarnya.Kupercepat langkahku untuk segera keluar dari kamar singa betina ini lalu menuju kamar Nicholas."Permisi Tuan, aku membawakan sarapan." Ucapku setelah mengetuk pintu kamarnya."Masuk lah, Ly." Jawabnya.Aku melangkah masuk setelah membuka pintu kamar dan mendapatinya masih bertelanjang dada di atas kasurnya yang tampak berantakan. Dia merentangkan kedua lengannya. Aku yang bingung lalu memilih untuk mengacuhkannya dan melanjutkan peker
Baca selengkapnya
MSDiaM - 16
Dante POV"Tuan, tampaknya Nyonya Alica sedang menghukum gadis itu di gedung ketiga." Bisik Kai di telingaku."Permisi Pak, saya ingin mengurus sesuatu dulu. Terima kasih atas kunjungannya, silahkan nikmati acaranya." Ucapku pada salah satu petinggi negeri ini seraya pamit meninggalkan mereka."Cari tau kenapa wanita gila itu berani menyentuhnya!" Titahku pada Kai."Baik, Tuan" Patuh Kai.Kupercepat langkahku menuju gedung ke tiga. Begitu Kai membuka pintu kudapati Nicholas tengah melompat ke dalam kolam renang. Aku berjalan masuk mendekati kolam. Kai segera menutup pintu begitu aku masuk sepenuhnya. Alicia tampak berdiri di sekitar kolam renang menatapku dengan penuh rasa kesal. Nicholas yang muncul ke permukaan dengan Lylia yang tanpa busana di lengannya mulai berenang mendekatiku. Aku berjongkok di pinggir kolam, ku buka jasku lalu kubungkus tubuh polos Lylia begitu Nico menyerahkannya padaku. Ia pingsan dengan wajah ya
Baca selengkapnya
MSDiaM - 17
Nicholas POVAku tengah duduk di samping ranjang menatap gadis malang yang belakangan ini selalu menarik perhatianku. Wajah manisnya kini lebam dan membengkak. Warna bibirnya juga ikut memucat. Apa karena aku mengajaknya jalan sampai Mom dengan teganya melukai gadis sepololos ini dan membuat Dad marah besar. Aku bahkan tidak bisa membela Mom saat Dad menamparnya untuk pertama kali, itu karena aku tau apa yang ingin Mom lakukan dengan gunting di tangannya.'Maafin gue, Ly... Lo pasti ketakutan' Batinku mengelus tangannya yang dingin.Kai dan salah satu pengawal Dad sedang berjaga di depan pintu kamar Lylia saat ini melarang siapapun kecuali perawat dan dokter untuk masuk ke ruangan ini. Aku hanya dipersilahkan untuk sekedar melihat sekilas dan mengucapkan selamat malam pada Lylia dan segera berjalan menuju ke kamarku. Saat sedang di lorong kulihat Dad yang sudah berpakaian rapi mulai meninggalkan kamarnya."Dad, ini
Baca selengkapnya
MSDiaM -18
Dante POV Sinar matahari pagi yang masuk membakar punggungku berhasil membangunkanku dengan rasa sakit kepala yang luar biasa. Aku berada di mansion utamaku. Sejak aku menampar istriku kemarin sudah kuputuskan untuk tidak lagi pulang ke rumah. Segala keperluan yang kubutuhkan juga ada di mansion ini. Aku memijat kepalaku yang sakit sembari terduduk, sepertinya aku mabuk sekali semalam. Sudah lama aku tidak minum sebanyak itu. Dan secara tidak sengaja aku menyentuh kulit seseorang. Sontak aku melihat sosok wanita yang sedang tertidur di sebelahku tanpa busana. Rambut panjang menutupi wajahnya dan kulit putihnya tampak seperti Lylia. 'Apa mungkin?' Batinku menyentuh bahunya. "Hm? Pagi Daddy." Sapanya terduduk mengucek mata. "Da-Daddy? Siapa kamu?!" Tanyaku kaget melihat wanita asing yang baru saja terbangun dari tempat tidurku. "Kan Daddy semalam yang minta dipanggil begitu." Ucapnya merangka
Baca selengkapnya
MSDiaM - 19
Author POV "Kai berikan laporanmu!" Ucap Dante ditengah kesibukannya berkutat dengan laporan perusahaan. Seketika Dante menghentikan kegiatannya lalu berdiri menghadap keluar jendela kantornya di salah satu gedung tertinggi pencakar langit itu. Mendengar kabar Lylia sudah tersadar sedikit membuat harinya yang terasa berat tidak berarti lagi. Ia merasa lega dan ingin segera bertemu langsung dengan gadis itu. Dante memerintahkan Kai agar memberikannya laporan jika keadaan rumah sudah tenang. Lalu melanjutkan pekerjaannya kembali.   Tok. Tok.   "Pak, ada tamu yang ingin bertemu dengan anda." Ucap seseorang di balik pintu. "Siapa? Aku tidak mengizinkan siapapun untuk menemuiku sekarang!" Perintah Dante. "Tapi, Pak? Beliau..."   Brak!   Pintu didobrak secara paksa. Tampak sesosok pria matang yang perawaka
Baca selengkapnya
MSDiaM - 20
Nicholas POV Wajah gadis ceria itu kini kembali bersinar. Tertawa lepas saat aku menceritakan lelucon pendek nan garing. Kata maaf dan terima kasih selalu terlontar dari mulut manisnya dan tepukan tangan kecilnya yang selalu bisa menenangkanku. Melihat kondisi dan obsesi Mom terhadapku membuatku semakin terbebani. Rasanya hanya pelukan Lylia yang dapat meringankan bebanku saat ini. Tapi Dad akan datang menjemputnya sebentar lagi untuk menjauhkan Lylia dari Mom yang masih sangat membencinya. "Jangan gegabah ya di sana. Dad mungkin orangnya galak dan perfeksionis. Jadi sabar saja, nanti gue bakal sering berkunjung kok." Ucapku menggenggam tangannya. "Iya, Kak. Makasih sudah selalu nemenin aku ya selama sakit. Kakak jangan sedih pokoknya tolong jaga Nyonya juga." Balasnya. "Sip." Jawabku kemudian merentangkan tangan. "Minta healing theraphy-nya lagi dong." Pintaku sambil tersenyum. "Kakak kayaknya cari pacar saja deh." Ucapnya yang kemudian memelukku. "T
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
15
DMCA.com Protection Status