All Chapters of Si Bodoh yang Luar Biasa (LDN Seri 1): Chapter 61 - Chapter 70
128 Chapters
61 Bukak titik jos
Ketika Renggin Ang tertidur sangat pulas, tiba-tiba tubuhnya mati rasa. Dirinya benar-benar berada diantara hidup dan mati.Di alam bawah sadarnya dia berkata, "Ada apa dengan tubuhku?""Seseorang menekan ketujuh titik meridianmu. Ini menyebabkan tubuhmu mati rasa. Jika kau terlalu lama meninggalkan tubuhmu, orang-orang akan menganggapmu mati," kata sang leluhur."Lalu, bagaimana agar aku bisa kembali ke tubuhku?""Kau harus menangkis tekanan itu. Ikuti gerakanku!" Sang leluhur merentangkan kedua tangannya ke samping, dengan posisi semua jari saling berdempetan menunjuk ke atas, dan posisi kedua kaki mengangkang. Kemudian ia memutar kedua pergelangan tangannya sampai posisi tangan menengadah.Gerakan yang dilakukan Duata Hun adalah sebuah teknik bernama bukak titik jos. Teknik ini dilakukan dengan merapalkan mantra yaitu dengan menyebuatkan nama teknik tersebut.Renggin Ang mengikuti gerakan sang leluhur, lalu muncul sebuah bola cahaya di masing-masing tangannya. Semakin lama semakin
Read more
62. Hadiah untuk An Ting
Setelah sampai di Kediaman Tang, mereka berdua beristirahat karena hari sudah malam. Keesokan harinya, Renggin Ang memakaikan topeng tersebut kepada Singka Wang."Berubahlah menjadi Pemimpin Keluarga Tang!" ucap Renggin Ang kepada Singka Wang.Sekarang, Singka Wang telah memiliki kekuatan dari topeng tersebut. Yaitu kekuatan ilusi. Meskipun dia tidak dapat berkultivasi, dia masih bisa menggunakkan kekuatan ilusi dengan mengacaukan pikiran lawan."Kami menitipkan wilayah kekuasaan Keluarga Tang kepadamu, karena kami akan kembali ke Akademi Gendon di daerah Wahid," ujar Pe Ci berbicara kepada Singka Wang mewakili Renggin Ang dan Ampy Ang."Terima kasih telah mempercayaiku. Aku akan menjaga wilayah ini sebagaimana tempat tinggalku sendiri. Pintu Kediaman Keluarga Tang terbuka lebar untuk kalian," timpal Singka Wang."Kami pasti akan kembali!" Renggin Ang bersama yang lainnya melambaikan tangan, hingga mereka hilang dari pandangan Singka Wang.Mereka bertiga menempuh perjalanan ke akademi
Read more
63. Kabar Beru Ang
"Iya. Ini semua berkat Renggin Ang. Terima kasih." Se Ting An membungkukan badannya kepada Renggin Ang."Tidak perlu sungkan, Senior. Bukankah aku sudah berjanji untuk membantumu? Sekarang, Senior bisa membalas cacian-cacian orang-orang yang dulu merendahkan dan menghinanu. Hehe.""Kau ..." An Ting menghentikan perkataannya dan menghela napas. "Huh, pantas saja anggota sektemu begitu segan dan menghormatimu. Ternyata kau adalah pahlawan mereka.""Benar, Renggin Ang adalah pahlawan kami," imbuh Go Yang."Ssst. Kalian harus berjanji tidak akan memberitahukan hal ini kepada siapapun. Aku tidak ingin menjadi populer," ucap Renggin Ang."Benar, populer itu sangat menyusahkan!" sambung Ampy Ang tiba-tiba muncul dari belakang.An Ting mengubah namanya menjadi Se Ting An dan mengubur dalam-dalam segala sesuatu yang buruk di masa lalu. Hal ini disetujui oleh kakaknya, Gun Ting dan Tetua Mo. Sejak saat itu, dengan identitas barunya, Se Ting An banyak disukai oleh Tuan Muda dari keluarga terpand
Read more
64. Kabuuuuur
Renggin Ang mengepalkan tangan sembari menggertakkan gigi. Dahinya berkerut, bibirnya mengantup. "Ini pasti ulah orang itu!" ucapnya teringat sosok pria yang menyegel jiwa ibunya ke dalam sebuah buku kuno."Lalu, apa yang harus kita lakukan?" ucap Beru Ang tersengguk-sengguk.Ampy Ang yang biasanya banyak ide dan senang menusun rencana pun menjadi lemas."Apakah kita harus terus bersembunyi seperti ini, Ampy Ang?" ujar Renggin Ang lesu."Jika kita kembali ke Kediaman Ang, kita hanya akan mengantar nyawa. Lalu bagaimana harapan-harapan orang-orang yang telah berkorban karena kita, jika kita mati?"Kemudian mereka termenung dalam waktu yang lama. Mereka tampak bingung, tindakan apa yang harus mereka lakukan."Orang itu, pastinya telah mencapai tingkat legend saat ini. Minimal, aku harus berada di tingkat master, jika ingin mengalahkannya," ujar Renggin Ang."Itu belum cukup!" sela Beru Ang. "Para pasukannya terdiri dari lima orang mencapai tingkat master dan sepuluh orang mencapai tingk
Read more
65. Lu King Kong
Renggin Ang melihat adiknya melamun dengan tatapan kosong, setelah memanggil seekor naga bumi dan menghancurkan tiga pilar di sekelilingnya. Meskipun anak itu mengetahui bahwa Ampy Ang sedang dirasuki oleh kakek leluhurnya, dia sangat khawatir karena akan ada pengorbanan yang harus dibayar setelah itu."Ampy Ang, kau tidak harus mengorbankan dirimu!" seru Renggin Ang menggoyang-goyangkan tubuhnya."Diam, bodoh!" ucap Duata Hun membentak Renggin Ang. "Jika kau tidak ingin terjadi sesuatu pada adikmu, carilah kesempatan untuk kabur setelah aku melukainya. Tubuh adikmu tidak bisa bertahan lebih lama."Renggin Ang menatap serius gadis mungil yang berada di hadapannya. Hatinya tersentuh ketika dia teringat bahwa Ampy Ang adalah hartanya yang paling berharga."Pasti, aku akan mengerahkan segenap jiwa dan ragaku untuk melindunginya!" ujar Renggin Ang."Pedang api pembelah bumi!" ucap orang itu kembali menyerang."Tameng emas berkilau!"Duata Hun menangkis serangan tersebut, menggunakan sebuah
Read more
66. Teman lama
Beberapa saat yang lalu sebelum Renggin Ang jatuh tak sadarkan diri. Tanpa sengaja, Li Lin bertemu dengan Shen Tie Er dan Meng Aung di sebuah pelelangan wilayah kekuasaan Keluarga Kong. Shen Tie Er mendapat perintah dari sang ayah untuk melelang beberapa senjata yang ditempa oleh para ahli dari Keluarga Shen. Hasil lelang ini akan digunakan untuk membayar hutang ayahnya kepada Keluarga Tung.Keluarga Shen telah mengalami kebangkrutan sejak Pemimpin Keluarga Shen sakit parah karena keracunan. Hal ini membuat Keluarga Shen terlilit banyak hutang. Awalnya, Keluarga Tung menginginkan perjodohan antara Shen Tie Er dan Geman Tung, Tuan Muda kedua dari Keluarga Tung.Namun, karena sikap Shen Tie Er tidak membuat Geman Tung puas, pemuda itu membatalkan perjodohan secara sepihak. Dan semua bantuan yang telah diberikan kepada Keluarga Shen dianggap hutang."Kau ... bukankah kau Nona dari Keluarga Shen?" tanya Li Lin."Kau mengenalku?" balasnya sambil mengerutkan kening menatap pemuda yang berad
Read more
67. Keadaan Akademi Gendon
Satu hari kemudian, Renggin Ang sampai di depan Akademi Gendon. Dia menatap gerbang yang menjulang tinggi di hadapannya."Apakah Anda sedang mencari seseorang, Tuan?" tanya seseorang datang dari belakang Renggin Ang.Renggin Ang menoleh dan mendapati dua bersaudara, San Tai dan Lan Tai. Mereka tampak baik-baik saja sepeninggalnya. Tentu saja mereka tidak mengenali Renggin Ang, karena saat ini dia sedang menyamar sebagai seorang pria berusia 20 tahun."Syukurlah, tidak terjadi apapun pada mereka," gumam Renggin Ang. Kemudian dia berkata, "Aku ingin bertemu dengan Tetua Kelima, apakah beliau ada di sini?"Dua bersaudara itu terdiam. Tidak ada sepatah kata pun keluar dari mulut mereka. Keadaan ini membuat Renggin Ang cemas. Anak itu terakhir kali bertemu dengan Tetua Mo, saat kakek itu menyelamatkannya dari orang yang hendak membunuhnya."Apakah terjadi sesuatu dengan Tetua Kelima?" tanya Renggin Ang lagi sebab tak kunjung mendapat jawaban."Tetua ..." ucapan Lan Tai terhenti.Renggin An
Read more
68. Puteri Sin
Renghin Ang menyampaikan kepada para pengikutnya bahwa dirinya akan tetap berpura-pura menjadi Pemimpin Keluarga Tang. Anak itu bahkan tidak memberitahu asal usul dirinya kepada mereka.Sebelum bertindak, Renggin Ang sudah berunding mengenai masalah cara mengatasi Sungai Bachin dengan sang leluhur. Dengan bantuan Cai Cing, dia membersihkan hingga ke dasar-dasar sungai.Sungai Bachin mengalir dari Pegunungan Cincing melalui Air Terjun Seger ke Lembah Junjung melewati Hutan Mblesek hingga mengalir ke wilayah kekuasaan Keluarga Tang sampai ke Laut Pelangi. Sungai ini tercemar tepat di perbatasan Daerah Tsalasa dan Daerah Khomsa hingga ke perbatasan wilayah kekuasaan Keluarga Ting. Berbagai sampah tulang belulang dan bangkai-bangkai menumpuk di dasar sungai, membuat sungai tersebut keruh dan bau."Apa yang harus kita lakukan untuk membantu Anda, Tuan?" ucap dari salah seorang pengikut."Bantu aku untuk mengumpulkan tulang-tulang dan bangkai-bangkai ini. Kemudian, jemur di bawah terik mata
Read more
69. Ruang spiritual buku kuno
Puteri Sin menyipitkan matanya seolah-olah tak percaya."Huh!" Renggin Ang menghembuskan napas kasar. "Rumor itu memang benar. Jadi, bisa dibilang bahwa kau telah memasuki sarang harimau sekarang. Apa kau takut?" ujarnya menyeringai.Singka Wang dan Beru Ang memahami gerak-gerik Renggin Ang, bahwa dia sedang berpura-pura. Namun, ternyata reaksi Renggin Ang membuat Puteri Sin tertawa."Pffft. Sandiwaramu sangat jelek, Tuan Tang. Jika Anda punya niat jahat, mengapa Anda tidak melakukannya waktu itu? Justru sebaliknya, Anda malah membantuku tanpa pamrih."Wanita itu menyandarkan kedua sikunya di atas meja dan menompang dagunya dengan kedua telapak tangan. Dia memandang wajah sang Pemimpin Keluarga Tang, alias Renggin Ang sambil tersenyum."Haha. Ternyata wajah Pemimpin Keluarga Tang cukup menawan, sampai membuat wanita itu terpesona," celetuk Duata Hun.Sosok Pemimpin Keluarga Tang memiliki wajah muda usia 20 tahun. Walaupun kenyataan sebenarnya, pria itu telah berusia hingga 100 tahun.
Read more
70. Perjalanan ke Benua Ni
"Di mana Pemimpin Keluarga Tang? Aku tidak menjumpainya sejak pagi," tanya Puteri Sin kepada Singka Wang."Aku tidak tau. Jika dia meninggalkan kediaman ini, seharusnya dia memberi kabar kepadaku," jawabnya."Mungkin, Kakak sedang berlatih di suatu tempat. Bukankah kemaren dia bilang ingin melakukan sesuatu terlebih dahulu sebelum membantu Puteri Sin?" ujar Beru Ang.Tak lama kemudian, Renggin Ang menampakkan batang hidungnya. Anak itu meminta tolong kepada para pekerjanya untuk membuat ladang dan kebun di pekarangan Kediaman Keluarga Tang. Ladang untuk menanam bahan makanan pokok seperti, padi, jagung, singkong, kentang, dan umbi-umbian. Sedangkan perkebunan untuk menanam berbagai macam tanaman obat yang ia simpan di dalam cincin spiritual."Ladang dan perkebunan ini untuk mata pencaharian kalian kedepannya. Aku akan pergi mengantar Puteri Sin ke Benua Ni dalam waktu yang lama bersama Singka Wang dan Beru Ang," ucap Renggin Ang kepada para pengikutnya."Terima kasih atas perhatian Pe
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status