Semua Bab Honey Baby: Bab 111 - Bab 120
155 Bab
Honey Baby - 111
Kuarahkan supir taksi yang kukendarai saat ini menuju ke Prime Care Hospital tempat dimana Violla, Rayes dan kini Liam dirawat. Setelah mengikuti instingku untuk mencari tau keberadaan Liam melalui nomor ponselnya yang masih kusimpan dengan baik, Liam memberikanku kabar kalau dia sedang dirawat di kamar perawatan akibat pemukulan yang dilakukan Niel semalam. Karena merasa bersalah, kuberanikan diriku untuk mengunjungi Liam hanya untuk menyampaikan permintaan maafku padanya."Terima kasih, Pak." Ucapku saat mobil taksi yang kukendarai telah tiba di tujuan.Setelah beberapa kali mengunjungi tempat ini, secara tidak langsung aku juga sudah mengetahui denah rumah sakit ini. Jadi sangat mudah menemukan lokasi ruang perawatan Liam."Permisi." Sapaku ketika membuka pintu geser ruang perawatan Liam.Saat kulangkahkan kakiku masuk ke dalam ruang perawatannya, Liam dengan ekspresi kagetnya menyambut kehadiranku."Kamu beneran datang rupanya." Ucapnya."Maaf aku tidak sempat membeli bingkisan, L
Baca selengkapnya
Honey Baby - 112
"Nona? Ada apa?" Bingung Daniel yang melihatku berjalan cepat dan terburu-buru."Daniel, tolong aku." Pintaku yang segera mengintip ke belakang dan segera bersembunyi di belakang tubuh Daniel yang tinggi besar begitu mataku menangkap sosok Liam yang masih berjalan cepat seperti memburuku.Kini dihadapan Daniel, Liam menghentikan langkahnya dan menatapku serta Daniel secara bergantian."Anna, ayo bicara baik-baik kalau begitu." Pinta Liam padaku.Aku masih mengintip pria egois itu dari balik Daniel."Tidak, Li. Istirahatlah. Aku sudah menyampaikan maksud dan tujuanku kemari. Urusanku sudah selesai." Balasku terengah-engah."Selesai? Lalu aku? Lihat ulah perbuatan Niel padaku, Anna. Apa kau tidak merasa bersalah?""Aku sudah cukup meminta maaf, Liam. Kau mau apa lagi?" Ucapku sedikit menaikkan nada bicaraku."Sudah cukup? Kau bilang itu sudah cukup? Kenapa kau begitu mudah membuangku, hah?!" Kini Liam balik meninggikan nadanya."Hey kau! Aku tau siapa kau sebenarnya. Jadi sebelum semuan
Baca selengkapnya
Honey Baby - 113
Aku mencari jawaban dari ekspresi datar Daniel yang keluar saat ini. Tapi sangat sulit mendapatkan jawaban yang kuinginkan melihat Daniel sudah sangat lihai menyembunyikan ekspresi yang mewakili perasaannya. Terlebih lagi hening Daniel membuatku semakin mencurigai bahwa memang Daniel ini lah yang Violla maksud waktu itu.Tapi kenapa?"Daniel?" Bisikku menatap kedua mata Daniel yang menatapku kosong."Ada apa?" Tambahku.Daniel hanya hening namun terlihat sedikit menahan ekspresi datarnya."Is that him or you?" Tuntutku sekali lagi.Namun Daniel memilih untuk tidak menjawab pertanyaanku sama sekali. Keheningan Daniel membuatku menghela nafas kasar."Tapi kenapa? Bukannya dia sudah tidak mempedulikanku lagi? Jadi kenapa dia harus membantu Violla? Apa dia berniat membuatku merasa berhutang seumur hidup padanya?" Tanyaku tidak percaya."Tidak, Anna. Tuan Rayes tidak sejahat itu." Bela Daniel yang membuat keningku berkerut."Jadi benar." Ucapku pasrah.Kini Daniel menyesali ucapannya setel
Baca selengkapnya
Honey Baby - 114
Sudah kuduga!Apa yang Niel tanyakan sudah menjadi mimpi buruk yang kuharap tidak akan pernah menjadi kenyataan. Tapi sepertinya dewi fortuna sedang tidak berpihak padaku. Sekarang dengan mudahnya Niel sudah mengetahuinya hanya karena minuman keras yang mampu membuat bibirku membuka semua rahasia gelap yang kuharap bisa kusimpan selamanya.Apa yang harus kujawab."Hm?""Jangan menggumam seperti itu. Kau tau apa maksudku, Anna.""Memangnya apa maksudmu, Niel? Aku sendiri tidak mengerti." Bohongku."Malam itu karena tidak terima, Liam menceritakan segalanya padaku dengan sedikit emosi. Meski dengan berat hati, aku harus mengakui kalau aku mempercayai kata-kata pria brengsek itu. Tapi apa benar kau menjalin hubungan dengan pria berumur? Terlebih lagi kau memanggilnya 'Daddy'?" Tanya Niel yang semakin membuatku keringat dingin."Liam pasti mabuk, Kak. Dan dia mengatakan hal yang bisa membuat tindakannya benar di matamu."Niel hanya tersenyum smirk menatapku."Tidak ada penjeasan apapun ya
Baca selengkapnya
Honey Baby - 115
Dengan hati yang berdebar, kulangkahkan kakiku mengikuti Adeline yang berjalan menuntunku menuju ke ruang kerja pimpinan utama Rayestark Corporation. Saat memasuki ruang kerja Rayes, aura di sekitarku mendadak berubah dan semakin membuat hatiku berdegup kencang. Entah karena ketakutan atau kekaguman. Yang jelas tidak pernah sekalipun Rayes mengeluarkan aura yang sangat berat seperti ini. Apa aku sudah melakukan kesalahan? "Tinggalkan kami." Perintah Rayes yang membuat Adel segera menunduk patuh dan berjalan keluar ruangan dalam hening sampai menutup pintu. Kini tinggallah aku yang berdiri tegang di hadapan Rayes yang masih duduk dalam keheningannya sembari terus memperhatikanku dari kursi kebanggaannya. "Is that true?" Suara berat Rayes mendadak mengagetkanku dan secara tidak langsung berhasil membuat kepalaku segera mengadah menatapnya. "Ma-maaf Tuan?" Rayes semakin mempertajam tatapannya dan membuatku segera menundukkan kepalaku kembali untuk menatap karpet kantor yang tampak sa
Baca selengkapnya
Honey Baby - 116
Penyataan Rayes berhasil membuatku segera berpaling dan menatapnya kebingungan. Rayespun demikian, ia menatapku sama bingungnya. Kami saling berpandangangan selama beberapa detik sebelum pintu diketuk oleh Adeline dan berhasil menyadarkan kami berdua. "Tuan, Nathaniel ingin bertemu dengan Anda." Ucap Adel dari balik pintu yang ditutup. Aku segera berpaling menatap pintu sebelum menatap Rayes dengan sedikit panik. Namun Rayes dengan tenangnya dapat menjawab ucapan Adel dan mempersilahkan Niel untuk masuk ke dalam ruangannya. "Selamat pagi, Tuan Rayes." Sapa Niel sebelum menatapku kebingungan. "Selamat pagi, Nathan. Silahkan duduk." Balas Rayes yang kemudian menatapku kembali. "Nanti kita lanjutkan kembali." Ucap Rayes sebelum meninggalkanku. "Baik Tuan. Saya permisi." Pamitku sebelum menunduk dan meninggalkan ruangan Rayes sebelum Adel menutup pintu ruangan Rayes. Aku menatap Adel dengan tatapan kosong sesaat sebelum Adel menariku dan memberikanku segelas air putih. "Calm down.
Baca selengkapnya
Honey Baby - 117
Disinilah aku. Duduk berdiam diri dengan senyuman hangat yang menghiasi wajahku namun tidak dengan hatiku. Sekarang aku paham alasan mengapa sepanjang perjalanan Alex tadi tampak sibuk mengalihkan perasaan gugupnya. Bukan karena ini kali pertamanya dia bertemu dengan Gwen di sela jam istirahat kerja. Melainkan karena ini kali pertamanya Gwen membawa Ayahnya, Roger Cliff kehadapan Alexandre Rayes. Meski sebenarnya ini bukan kali pertama kedua pria yang berbeda usia cukup jauh itu bertemu. Tetap saja, aura gugup sangat terpancar jelas dari arah Alex.Namun bagiku, pertemuan keduanya bukanlah menjadi alasan mengapa hatiku kembali merasakan gundah. Tidak lain dan tidak bukan karena wajah rupawan Roger yang harus kembali kutatap setelah beberapa waktu lalu aku memutuskan untuk ikut melupakannya setelah ia memilih untuk berhenti memperjuangkanku. Rasa kesal, malu, kangen dan cinta memenuhi setiap sudut hatiku.Cinta?Apa aku baru saja mengakui kalau aku juga mencintai pria ini?"Anna? Ada a
Baca selengkapnya
Honey Baby - 118
Setelah perjalanan yang terasa cukup panjang berhasil aku dan Alex lewati setelah menembus kemacetan di jam istirahat kantor ini membuat Alex mengerang kesal karena harus membuang setidaknya sejam waktu kerja kami berdua. Dan sepertinya ia kesal karena kami harus kembali lembur untuk mengganti waktu kami yang terbuang percuma itu. Belum cukup sampai di situ, begitu kami tiba di lantai tempat dimana ruanganku dan Alex berada tampak Adeline sedang menunggu kedatanganku."Anna!" Paniknya."Ada apa Adel?" Bingungku."Maaf Tuan Alex, sepertinya saya harus meminjam Anna sebentar." Ucap Adeline dihadapan Alex."Jangan terlalu lama, Adel. Aku membutuhkannya. Aku tidak sanggup kalau harus menyelesaikan pekerjaan itu sendirian." Ucap Alex sebelum berjalan masuk ke dalam ruangannya dan meninggalkanku berdua dengan Adel."Anna..." Ucap Adel panik."What's wrong with you?" Bingungku melihat tingkah Adel."Anna, aku baru saja mendapatkan email kosong. Awalnya aku tidak percaya ini, tapi maafkan aku
Baca selengkapnya
Honey Baby - 119
"Menjadikannya sebagai pelampiasan? Apa Anda memiliki sudah tidak waras?!" Salah satu pertanyaan Niel yang membuatku tidak tahan lagi untuk tidak menerobos masuk kedalam pertengkaran kedua pria dewasa yang tengah mempeributkan masalahku."Niel! Hentikan!" Marahku pada Niel saat kedua pasang mata mereka menatapku dengan kaget."Dari mana saja kau?!" Marah Niel begitu melihatku.Kutatap Rayes sesaat demi memastikan kondisinya, untungnya Rayes terlihat masih bisa mengendalikan emosinya saat menghadapi Niel yang sudah dikendalikan emosi setelah membaca pesan kaleng itu."Maafkan saya, Tuan Rayes. Maaf atas kelancangan Kakak saya." Ucapku menunduk dihadapan Rayes."Hentikan, Jo. Kenapa malah kau yang meminta maaf?!" Marah Niel menarik bahuku kembali."Niel, kumohon.""Jangan memohon! Kau tidak pernah bilang kalau Daddy yang kau maksud adalah orang ini! Pantas saja kehidupanmu mendadak jauh lebih baik! Apa kau menjual tubuhmu pada pria yang sudah memiliki keluarga?!" Marah Niel yang membuat
Baca selengkapnya
Honey Baby - 120
Suasana lingkungan kantorku saat ini sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja. Hampir semua karyawan mulai memahami situasi yang berusaha kami tutupi baik-baik ini. Terlihat dari sorot mata mereka yang mulai menghakimiku setiap berjalan melewati mereka. Mereka mulai menggunjing, menceritakan dan bahkan mengatakan perkataan yang tidak pantas untuk ukuran seseorang yang tidak mengetahui kebenarannya. Hanya genggaman kuat tangan Niel yang berhasil menguatkanku untuk terus melangkahkan kaki tanpa mempedulikan mereka. "Sejak kapan?" Tanya Niel begitu kami berdua masuk ke dalam mobil. "Apa?" "Hubungan kalian! Aku bahkan tidak sudi memikirkannya, Jo! Jangan membuat pikiranku menjelajah!" Ucap Niel mengeratkan cengkraman tangannya pada kemudi mobil. "Sejak aku menerima tawarannya menjadi sekertaris Alex." Lirihku. "Apa Alex tau tingkah laku pria tidak waras itu?" "Jangan menghinanya seperti itu." "JANGAN MEMBELANYA, JO! Pria itu bahkan hampir seumuran Papa!" "AKU TAU, NIEL! TA-U!! Ta
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
16
DMCA.com Protection Status