Fahima terus menemani Michael di dalam kamar. Mereka duduk bersama di sofa dalam diam. Pria itu tampak tidak banyak bicara dan sesekali melirik wanita berhijab dengan senyuman penuh arti dan mencurigakan.“Apa yang kamu pikirkan?” tanya Fahima mulai curiga pada tatapan dan lirikan serta senyuman Michael.“Kamu,” jawab Michael tersenyum.“Hahaha, lucu.” Fahima memalingkan wajahnya.“Aku memang sedang memikirkan kamu,” tegas Michael.“Aku ingin melihat wajah cantik itu tersenyum bahagia,” ucap Michael menatap Fahima.“Hm.” Fahima gelisah dengan kalimat Michael karena kebahagiaan dan senyumannya adalah kembali ke Bangka dan hidup sederhana sebagai guru bersama nenek serta mama di rumah yang kecil, tetap tetap memberikan kenyamanan.“Ayo kita pulang.” Michael melihat pesan yang muncul di layar ponselnya.“Apa? Kamu masih dalam pengobatan dan perawatan. Setidaknya akan tinggal di rumah sakit selama tiga hingga satu minggu lagi,” ucap Fahima memperhatikan Michael yang sudah beranjak dari sof
Last Updated : 2025-07-11 Read more