All Chapters of Simfoni Temaram Takdir: Chapter 51 - Chapter 60
74 Chapters
51. Keselamatan Nomor Satu
51. Keselamatan Nomor SatuMalam hariGangga dan Kendrik sengaja berkeliaran di seputar kampus. Mereka menggunakan pakaian dan segala perkakas yang sama dengan saat terjadi penusukan. Randu dan Lio mengawasi mereka dari tempat tersembunyi.Krik ....Krik ....Krik ....Seperti dugaan Randu, hari ini tidak ada tanda-tanda penyerangan sama sekali. Mereka pun berkumpul kembali."Aku mau balik ke Gunung Timur. Lio masih di sini. Dia nginep di tempat saudaranya," pamit Randu."Lah, nanti kalau kami diserang lagi, gimana, Bang?"Mau minta bantuan si zombie itu kan nggak mungkin. Dia dari tadi diem-diem doang. (Kendrik)."Kamu kok jadi manja gitu? Kan udah aku kasih taser gun. Lagian pacarmu diserang aja bisa nangkis.""Kalau kami kena, terus gimana dong, Bang?" Gangga khawatir."Kalau luka ya diobatin, kalau mati yang dimakamin. Nanti aku doain setiap hari terus aku bantu usut kasus ini.""Bang!""Lha terus gimana?"Kendrik dan Gangga saling berpandangan kemudian kompak menghela napas bersa
Read more
52. Melebar Ke Mana-mana
52. Melebar Ke Mana-manaKafe TropicaStella memasuki kafe kampus itu dengan kesal. Dia menerobos keramaian kemudian memesan segelas minuman sembari membuka laptopnya untuk melanjutkan kegiatan menulis novel.Dia mengetik dengan tekanan yang keras. Untung saja laptopnya bermerk Apelin, merk ternama yang tidak mudah rusak meski berbody tipis. Hentakan jarinya di atas keyboard menimbulkan bunyi yang lumayan keras.Dia berhenti sejenak dan menundukkan kepala.Jadi, aslinya yang diincer itu Kak Ken? Dan Vano harus nerima getahnya? Kek Ken penyebabnya! Vano harus luka dan Kak Ken masih cengar-cengir pacaran nyantai sama Gangga! (Stella).Dia meluapkan kekesalan dengan mengetik lebih cepat. Percayalah, emosi dapat meningkatkan kinerja. Maka dari itu, saat emosi, gunakan tenaganya untuk bekerja karena jauh akan lebih cepat selesai.(Coba kalau lagi emosi, ke dapur terus nyuci, pasti kilat. Simbah jamin! Soalnya pengalaman heheh).~Selasar gedung D04, FBS"Aku juga nggak tahu kenapa dia mara
Read more
53. Memasang Umpan
Jalan kampus, depan FMIPAMalam hariTak mendapat respon atau bantuan dari mana pun tak membuat Kendrik gentar karena bukan dia umpannya. Dia hanya akan bersembunyi di tempat yang tidak terlihat. Sedangkan Gangga, meski dia telah memiliki air gun taser yang warna cartridgenya mencolok itu ada kelebat rasa takut juga."Nanti aku awasin dari situ ya," kata Kendrik sembari menunjuk titik yang tersembunyi untuk mengintai.Dengan agak kesal, Gangga menjawab, "Kenapa nggak Kakak aja yang jadi umpannya? Emangnya nggak khawatir pacarnya dijadiin umpan macam lagi mancing gini?""Bukan gitu, Sayangku. Kan kemarin mereka salah sasaran tuh, berarti mereka belum tahu mukaku yang ganteng dan menawan ini. Tapi mereka udah tahu sama kamu, jadinya terpaksa kamu yang jadi umpan.""Terus, kenapa musti malem-malem? Kemarin kejadiannya aja siang bolong."Kendrik menggaruk kepalanya, tak terpikir olehnya tadi. "Iya juga ya, cuma kalau di film-film mancing penjahat itu ya malem-malem. Aku juga ngumpetnya ja
Read more
54. Gara-gara Eskrim
Mereka mendudukkan Indra di atas trotoar bersandar pada tembok. Gangga dan Kendrik mengapit Indra sehingga mereka tampak seperti tiga sekawan yang sedang kongkow di pinggir jalan.Gangga membetulkan posisi masker Indra agar darah di hidung pria itu tak terlihat."Maaf ya, Mas, aku nonjok hidung kamu. Habis kamu nggemesin minta ditonjok."Sedangkan Kendrik mengeluarkan kacamata hitam untuk dipasangkan di mata Indra."Ngapain dipakein kacamata item?""Biar nggak kelihatan kalau lagi pingsan. Kalau ada orang berhenti kayak bapak-bapak tadi kan repot."Kendrik melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda karena interupsi dari seorang bapak tadi. Dengan menempelkan jempol Indra ke layar ponsel, benda pipih gepeng layar dulit tersebut terbuka juga.Kendrik menaik-turunkan layar memeriksa riwayat panggilan. Tidak ada panggilan dari nomor kontak mencurigakan seperti 'bos', 'mafia' atau semacamnya. Beralih ke pesan Chatsapp.Kendrik memeriksa satu persatu pesan itu, tidak ada yang mencurigakan. H
Read more
55. Melanggar Protokol
Bak superhero Suparman yang mendapat sinyal bahaya dari warga sipil, Kendrik datang menyelamatkan gadis yang dicintainya. Dia masih dengan kostum seperti sebelumnya yaitu hitam, mengenakan masker dan topi. Dari belakang, dia berhasil mencegah sang penyerang mengayunkan pisau.Gangga selamat kali ini. Namun, dia harus menunda keinginannya untuk melihat konser tandem mertua dan menantu, Elvis Presley dan Michael Jackson. Tidak mengapa, dia lebih senang di dunia. Berani sumpah tidak terburu-buru ke surga!Perhatian si pembekap yang mengunci Gangga teralih menyaksikan rekannya dihajar oleh Kendrik. Kesempatan yang sungguh sempit itu digunakan oleh Gangga untuk membebaskan diri.Tangan penjahat yang digunakan untuk membekap digigit kuat-kuat oleh gigi tajam Gangga yang rajin dia gosok dengan pasta gigi Critadent. Penjahat itu menjerit dengan suara melengking tinggi."Iiiiwww ...."Sungguh tak sepadan dengan badannya yang besar.Kunciannya melonggar. Kini saatnya Gangga balas menghajar dan
Read more
56. Melanggar Protokol (Part 2)
Kendrik menginstruksikan Linggom untuk menyelinap ke akun kepolisian guna mencari data sidik jari hasil pindaian. Meski merasa sangat berat melakukannya, Linggom akhirnya bersedia. Tentu saja tidak semudah itu membujuk pegawai FMIPA itu mengingat dia sangat takut berurusan dengan website berdomain go.Setelah Kendrik memohon dengan berbagai gaya bahkan mengancam, pertahanan iman Linggom luluh juga demi menolong sang sahabat.Linggom mengirimkan hasil temuannya kepada Kendrik. Sembari mengernyit, Kendrik membaca data kedua penjahat itu kemudian menatap Randu dengan tatapan menghakimi."Kenapa malah ngelihatin aku? Udah ketemu belum datanya?" tanya Randu.Kendrik mengangguk. "Dia orang Gunung Timur. Kok bisa Bang Randu nggak tahu? Residivis lho!""Masak?" Randu memelototi wajah kedua penjahat itu. Tak ada kesan pada kedua orang penjahat itu. "Coba aku lihat datanya!"Randu membaca data pada ponsel milik Kendrik. Tertulis di sana Wong Eh Dan dan Wong Gem Lung. Persamaan marga menunjukkan
Read more
57. PR Tambahan
"Ampun, Bang. Ampun ... ampun!"Kendrik dan Lio menghentikan tangan mereka, Randu menyeringai kecil. Padahal, dia juga tidak akan benar-benar menyunat Wong bersaudara.Dia memang terkenal nekat. Namun, kenekatannya belum sampai tahap freak. Ditambah, dia tidak doyan potongan daging anu. Akan diapakan jika benar-benar dipotong. Ditumis pun tidak akan ada yang mau menyantap.Sementara itu, Gangga mengelus dadanya lega.Untunglah nggak jadi ada pemotongan sosis masal. (Gangga)."Oke. Siapa yang nyuruh kamu?"Wong bersaudara kembali terdiam membuat Randu kesal."Kalau nggak ngomong juga, bener-bener aku iris anu kalian pakai gergaji karatan ini!""Pak Zakaria yang nyuruh, Bang! Ampun!"Seketika Randu dan Kendrik saling menatap, terkejut. Keterkejutan itu bukan karena mereka mengenal nama itu, justru karena mereka tidak pernah mendengar nama itu sama sekali."Kamu kenal, Ken? Ada dendam?"Kendrik berpikir keras mengingat-ingat permasalahan yang pernah dialaminya menyangkut orang lain. Lama
Read more
58. Keadaan Kampus Pasca Wong Ditangkap
Oh shitt, kenapa malah jadi adegan mendebarkan gini? (Kendrik).Mereka masih saling memegangi tangan dan bertatapan. Iman Kendrik melemah. Dia mendekatkan wajahnya ke wajah Gangga. Suasana ruangan itu sungguh sangat mendukung. Bravo author!Beberapa centi lagi bibir Kendrik sampai di bibir kekasihnya. Hangat napas telah terasa. Mungkin jika hidung bisa berbicara, mereka akan marah karena harus saling sembur untuk perang karbondioksida. Tangan Kendrik telah berpindah dari gagang pintu ke wilayah yang sangat halus dan kenyal (pipi maksudnya).Ken, stop! Stop! Waras ayo waras. Kalau kamu nyosor, bagian dari dirimu yang lain bakal minta lebih dan lebih. Ingat the sacred sextus! (Kendrik)."Ehem ...."Deheman Gangga dan bisikan malaikat berhasil membuat Kendrik sadar kembali. Dia segera teringat the sacred sextus yaitu persetubuhan suci yang dijadikan ritual tertinggi di banyak aliran sesat.Persetubuhan yang dilakukan dua insan yang terikat janji suci pernikahan akan menghasilkan keturuna
Read more
59. Pak Zakaria
Kediaman Pak ZakariaPak Zakaria sedang menonton konferensi pers yang dilakukan oleh rektor Universitas Vanguard. Dia berdecak beberapa kali.Mereka ketangkep! (Pak Zakaria).Meski utusannya tertangkap, pengakuan kedua orang bermarga Wong itu sama sekali tidak menyebutkan namanya. Dia bisa bernapas lega.Lumayan lah, emang bener-bener profesional mereka. Nggak salah aku bayar mereka. (Pak Zakaria).Dia meraih gagang telepon dan memijit angka 1 untuk memanggil asistennya, Joni.📞"Masuk, Jon!"📞"Masuk ke mana, Pak?"📞"Ke ruangan saya lah! Masak ke hatimu?!"Joni mengetuk pintu tiga kali sebagai standar kesopanan memasuki ruangan. Namun, itu malah membuat bosnya sedikit kesal.Udah jelas disuruh masuk, pake ketuk pintu segala. Habis-habisin waktu! (Pak Zakaria).Lelaki tua itu enggan menjawab. Dia membiarkan asistennya berpikir sendiri. Karena tak ada jawaban dari dalam, Joni tak berani masuk. Dia mengetuk sekali lagi.Pak Zakaria masih bersikeras tak bersuara. Namun, kamudian mengetu
Read more
60. Mencari Rumah Wong
Pak Wardiman masuk ke dalam lab, menyaksikan sepasang sahabat sedang berpelukan. "Inilah, Pemirsa, acara tali kasih bertemunya kembali sepasang anak kembar yang terpisah dalam sinetron Putra Kembar Yang Tertukar.""Hash, Pak Wardiman! Ini lagi serius.""Serius kenapa? Aku kok nggak diajak?"Linggom dan Kendrik saling memandang. Linggom menggeleng pelan, kode agar Pak Wardiman tidak usah dilibatkan dalam masalah ini. Kendrik membalas dengan anggukan kecil."Pak ...," kata Kendrik perlahan. "Pak Wardiman tenang aja, pokoknya semua aman terkendali. Kami minta tolong aja, siapa pun yang nanyain tentang kami, jangan kasih tahu apa-apa. Oke?""Oke. Lagian, kalau ada yang mencurigakan dan nanyain kalian pasti terekam CCTV. Di sini kan penuh CCTV kecuali kantin."What. Iya juga ya, baru inget. Oh pantesan si Wong nggak berani masuk area sini. Wait, aku sendiri nggak aman dong. Pas Wong diinterogasi di sini itu bijimane dah? (Kendrik)."Eh Pak, CCTV itu bakal dipantau ya? Ditonton gitu?" tanya
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status