All Chapters of Simfoni Temaram Takdir: Chapter 21 - Chapter 30
74 Chapters
21. Kehamilan Gangga
21. Kehamilan GanggaKendrik tak mengerti kenapa gadis di hadapannya ini malah melongo dengan mulut sedikit terbuka. Ingin rasanya ia menjejalkan tahu bulat ke mulut menganga 3 cm itu.Bukannya segera dijawab. Nggak sabar pengen salam olahraga sama si senior yang udah nyolong start itu. (Kendrik).Gangga mengulurkan benda yang kembar identik dengan test pack. Ternyata setelah diperhatikan, tidak kembar-kembar amat karena ujungnya runcing dan terdapat pelat logam yang rupanya tadi tertutup oleh tangan Gangga.Kendrik mengambil benda biru itu dan melihat tulisan di layar. Bukan positif atau negatif yang tertulis melainkan angka 39,5."Ini termometer, Kak."(Brak ...pyar ...tok-tok ...duar ...ceklek ...pletuk ...cekit ...brot ... )Begitulah suara hati Kendrik yang serasa diongkel-ongkel dengan obeng, lanjut dipukul dengan palu, kemudian diletakkan di tengah rel dan masinis dengan semangat menabrak
Read more
22. Pernyataan Cinta
22. Pernyataan CintaGedung FMIPA Universitas Vanguard"Hahaha." Kendrik tertawa sendiri."Kenapa ente ketawa sendiri? Kehabisan stok kewarasan?" tanya Linggom."Nggak apa-apa, lagi lucu aja. Ane mau menyatakan perasaan cinta. Doain ya, Bray.""Menyatakan cinta sama siapa?" serobot Pak Wardiman yang baru saja bergabung bersama mereka."Sama si mahasiswa sastra Jerman lah Pak, siapa lagi. Iya kan, Ken? Ente belum rubah target kan?""Hah?! Udah kamu hamilin tapi belum nyatain cinta? Dunia emang bener-bener kebalik!" Pak Wardiman terkejut."Apa? Jadi ente udah bongkar segel?!" pekik Linggom, tak kalah kaget.Kendrik pun menceritakan yang sebenarnya bahwa itu semua hanyalah lelucon. Lelucon yang berawal dari kebocoran bibir Kendrik yang tanpa tedeng aling-aling bersedia menikahi Gangga jika gadis itu hamil."Oh gitu ceritanya, Bray. Kalau gitu, tamat sudah kisah kalian sampai di sini," kata Linggom."Kok gitu?"
Read more
23. Ada Harapan
23. Ada HarapanSenin, 16 Agustus 20XX Pelataran UKM karate, sore hari Seperti biasa, setelah anggota lain selesai berlatih, Kendrik dan Gangga berlatih bela diri taktis berdua. Kendrik merasa canggung setelah pernyataan cintanya beberapa hari lalu ditambah dia meninggalkan Gangga tanpa pamit. Kendrik mengira Gangga juga merasa canggung. Tapi nampaknya gadis itu biasa-biasa saja seperti tak ada hal penting yang terjadi. Sembari tangan mereka aktif bergerak menyerang dan menangkis, Kendrik membuka pembicaraan. "Ngga, gimana pernyataan cintaku?" "Kan aku udah bilang maaf." "Tapi aku ada harapan kan?" "Setiap manusia itu punya harapan yang sama." "Masak aku sama yang lain harapannya sama? Bukannya lebih besar ya?" Gangga tersenyum geli mendengar kata-kata Kendrik. Orang ini memang sedikit berb
Read more
24. Your Shadow Lingers
24. Your Shadow LingersEpisode ini menampilkan kegalauan dan kesedihan.Mohon maafkan author T.T Tertanda, simbah2 author rock n roll *** Kendrik melihat isi binder itu. Terdapat foto yang pinggirannya telah dilubangi agar dapat dimasukkan ke pengait tengah. Di lembar berikutnya tertempel bunga melati yang telah kering dilapisi plastik, rapi. Berikutnya, selembar kertas bungkus coklat batangan. Secinta ini kamu sama Bisma. Benar kata Linggom, bersaing dengan orang yang udah meninggal malah lebih berat. Coba kalau Bisma masih hidup dan mereka putus kayak pasangan pada umumnya, pasti Gangga nggak akan sudi bikin buku kenangan tentang dia kayak gini. (Kendrik). Sembari menguatkan hati dari ujian cintanya, tangan laki-laki itu terus membuka lembar demi lembar halaman di buku itu. Sampai pada clipping surat kabar yang memuat artikel tentang berita kematian Bisma di sana
Read more
25. Bertemu Seorang Detektif
25. Bertemu Seorang Detektif Laboratorium Universitas Vanguard, 16.00 Kendrik duduk di lantai sembari menyandarkan punggungnya pada dinding. Dia terus memandangi artikel yang dipotretnya dari binder milik Gangga.Seketika, perhatiannya tersedot oleh kejadian itu. Dia membaca artikel itu berulang kali.Pak Wardiman masuk ke laboratorium itu."Woah, kaget aku! Ngapain ngesot di situ? Klumbrak klumbruk kayak cucian kotor aja. Nggak pulang? Sore sampai malam kan nggak ada yang praktikkum," kata Pak Wardiman."Ntar dulu, Pak.""Gimana perkembanganmu sama Gangga?""Ini tadi waktu makan siang ketemu dia," jawab Kendrik dengan raut wajah dan nada tanpa semangat."Ditolak?""Gimana ya. Aku bilang mau nunggu dia. Dia diem aja.""Hmm, diam berarti 'iya'. Mungkin dia nantinya bakal mau sama kamu."Kendrik mengangguk perlahan. Itu kabar gembira kan? Tapi pikiran Kendrik saat ini sedang
Read more
26. A New Journey
26. A New JourneyRumah Kendrik, Koja "Kendrik, ke mana aja kamu. Mama telpon-telpon nggak diangkat. Mama telpon Pak Wardiman, katanya kamu udah pulang sedari jam 4, tapi kok baru sampai rumah jam segini?" berondong Bu Puri sembari mengelus-elus dada. Sedari tadi Bu Puri sudah menungu di depan rumah dengan perasaan khawatir tingkat internasional. Bagaimana tidak, biasanya Kendrik berpamitan jika ada kegiatan praktikkum hingga malam hari. Kali ini tidak. "Maaf, Ma. Aku tadi pergi mendadak ke Gunung Timur. Provider handphoneku di sana agak susah sinyal," katanya sembari memasuki rumah bercat putih yang ditempati bersama ibunya itu. Diliriknya jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 21.30. "Kamu ada perlu apa di Gunung Timur?" "Aku ... Ada sesuatu, Ma. Bukan masalah penting kok." ~ Kos Seruni 
Read more
27. Mencari Tahu
27. Mencari Tahu Apakah kalian tahu betapa bahagianya Kendrik dan Gangga? Tahu? Tempe? Terong? (Author kasih tahu deh plus bonus ayam goreng).   Kendrik tidak bisa berhenti tersenyum sampai-sampai orang mengira dia korban pinjaman online yang stres tidak bisa membayar bunga.   Gangga? Dia pun sama saja. Sedari tadi matanya berbinar. Bibirnya tak henti mengulas senyum.   Mereka berdua berpisah di depan FMIPA, Gangga menuju ke arah barat kembali ke gedung D02 untuk melanjutkan kuliah. Kendrik kembali ke memasuki gedung FMIPA sembari menenteng buku binder berwarna tosca.   Buku itu adalah simbol dari Gangga yang telah menyerahkan masa lalu dan masa depannya kepada Kendrik. Buku itu juga suatu simbol bahwa kenangan Bisma tetap ada namun masa sekarang ke depan adalah milik mereka berdua. Buku itu ... (Biar kayak di film-film gitu, biar dramatis dan keren).   Linggom memperhati
Read more
28. Ada Di Mana
28. Ada Di Mana?Rumah Gangga, PragaPetang Gangga mengirim pesan berkali-kali kepada Kendrik. Terkirim namun tidak dibalas. Itulah yang sering dikatakan oleh orang yaitu 'sakit tak berdarah'. Padahal, pagi buta tadi Kendrik mengantarkannya ke terminal dalam keadaan baik-baik saja. Tidak ada pertengkaran atau keributan. Beberapa hari resmi pacaran, mereka belum pernah ribut sekali pun. Mungkin ini akan menjadi pertengkaran pertama mereka. Dia mencoba menelpon dengan panggilan suara. Tidak diangkat. Kemudian dengan video call, tidak diangkat. Saat hari menjadi lebih gelap lagi, Gangga mencoba menghubungi laki-laki itu. Sekarang malah tidak tersambung sama sekali. Hari Minggu gini ke mana orang itu. Dia nggak bilang ada praktikkum atau apa. Kenapa nggak ngomong? Eh, harus ngomong sama pacar nggak sih kalau mau pergi-pergi? (Gangga). Tak puas dengan segala keabsenan Ke
Read more
29. Benci Tapi Rindu
29. Benci Tapi RinduSenin, 30 Agustus 20XX Gedung D03, Universitas Vanguard, Koja 10.45 Gangga dan Stella duduk di depan kelas setelah selesai mengikuti perkuliahan. Gangga menggeliatkan badan lelahnya. Pagi tadi, dia menempuh perjalanan dengan bus dari Praga ke kosnya di Koja selama 1,5 jam. Rasa pegal menjalari tulang belakangnya karena manusia adalah mahkluk vertebrata. "Ngga, aku pergi dulu." "Eh mau ke mana?" "Hehehe, ada deh," jawab Stella, penuh makna. Gangga mengerti, pasti sahabatnya itu ingin menguntit laki-laki yang disukainya. Sekarang, dia telah mengetahui namanya yaitu Vano, mahasiswa fakultas teknik semester 5. Namun belum diketahui jurusan yang diambilnya. Setelah ditinggal Stella sendiri, Gangga mengamati ponselnya yang sejak semalam dia set ke airplane mode (mode pesawat
Read more
30. Antara Iman dan Imin
30. Antara Iman Dan IminSetelah jarak mereka tinggal beberapa inci, Kendrik memegang lengan kanan Gangga dengan tangan kirinya yang tidak sakit. (Kalau pakai tangan kanan, sakit dong nanti kurang lancar).Jantungnya sudah berdegup kencang. Sebagai laki-laki normal semua pasti tahu gejolak rasa yang dirasakan Kendrik sekarang yaitu woohoo kesempatan dalam sempit-sempit. (Mumpung nggak ada orang, ye kan?).Rebel mind voice: Ayo ayo, mulai dari bibirnya, lanjut ke sini situ sono. Terakhir di sana pusat harta karun seluruh umat manusia yang efeknya luar biasa yaitu bikin cloningan manusia. Keren kan? Anggap aja ini eksperimen biologi. Alah kamu lulusan biologi tapi planaria sama protozoa melulu yang diurus. Urus tuh 'p'-mu sendiri yang bisa menghasilkan jutaan berudu berekor."Kenapa, Kak?""Ayo kita keluar bareng ..."Kendrik menghentikan ucapannya yang terdengar menyeramkan itu. Padahal maksudnya bukan itu.Ha?! (Gangga)."Mi-mu .
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status