All Chapters of Simfoni Temaram Takdir: Chapter 31 - Chapter 40
74 Chapters
31. Terpaksa Jujur
31. Terpaksa Jujur"Ngobrol-ngobrol, kamu punya foto motor Bisma nggak?" tanya Kendrik.Gangga merogoh ponselnya. Dia mencari-cari foto di galery, namun nihil."Dulu punya, tapi waktu aku ngasih binder tosca itu ke kamu, foto-foto Bisma sama motornya juga udah aku hapus."Gangga memberikan ponselnya kepada Kendrik. Laki-laki itu melihat-lihat ponsel milik Gangga, mencari-cari sendiri foto yang ingin dia lihat.Benar saja, galery ponsel Gangga telah bersih dari kenangan Bisma. Tersisa satu foto tentang Bisma, namun bukan itu yang dicari.~Setelah cukup lama berada di rumah Kendrik, Gangga berpamitan. Dia masih harus menyelesaikan beberapa tugas dan job artikel."Kak, aku pulang dulu ya," katanya sembari memesan ojek online."Aku anter." Kendrik beranjak mengambil kunci mobil."Kamu sakit, lagian tanganmu kayak gitu gimana mau naik motor?""Aku bawa mobil. Kalau nyetir mobil masih bisa.""Nggak mau dian
Read more
32. Kang Cilok Ber-HT
32. Kang Cilok Ber-HTHalo Readers.Kita tinggalkan dulu Gangga dan Kendrik yang sedang uwu-uwunya. Mereka teleponan melulu semalaman katanya biar nggak kangen, gaes. Terus kalau jam sitirohat, mereka makan bareng gitu deh. Gimana? Mengingatkan masa-masa pacaran dengan pak misua?Kita tengok dulu Bang Randu yang lagi mau nyamar jadi kang cilok.Happy reading🕯️🕯️🕯️Sabtu, 4 September 20XXGunung TimurSetelah menangkap buronan yang lama dicari, Randu kini sedang menyelidiki sindikat pengemis yang disinyalir dimotori oleh sekelompok preman. Mereka juga diduga memiliki jaringan yang lebih besar dari pada sekadar melingkupi satu wilayah.Untuk menyelidiki kasus ini, pengintaian harus dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang jaringan induk. Untuk menunjang pengintaian itu, penyamaran adalah andalan para reserse.Randu sudah siap dengan sepeda dan gerobak ciloknya. Dia berhenti tepat di depan sebuah bangunan besar
Read more
33. Zwei Guppen Kampfen
33. Zwei Guppen KampfenJudul pada episode ini menggunakan bahasa Jerman 'Zwei Guppen Kampfen' yang jika ditranslit ke Indonesia, maknanya adalah 'perkelahian dua kelompok'.Jika ditranslit ke bahasa tubuh atau non verbal maknanya adalah 'bonyok lagi bonyok lagi'. Selamat bonyok, eh selamat membaca *** *** *** Dengan gerakan kaku, Randu melayani pembeli-pembeli kecil yang mengeroyoknya. Dia hanya berdoa semoga dagangannya tidak habis saat itu juga karena masih dibutuhkan untuk penyamaran. Setelah anak-anak itu pergi, tak lama hadir gerombolan anak lain yang menyerbu dagangan Randu. Elah, gimana sih ini. Bumbunya aja nggak beres malah pada dibeli terus. Anak sekarang seleranya aneh-aneh aja. (Randu). Mata Kendrik sedari tidak lepas dari Randu. Dia yakin mengenal postur dan suara itu meski sedikit dibuat agak serak. Dia juga jeli memperhatikan gar
Read more
34. Ditraktir Randu
34. Ditraktir RanduDi dalam mobil...Kendrik memacu kendaraan. Dilihatnya dari spion, 6 preman yang membawa pentungan itu hanya berlari. Sama sekali tidak mungkin mencapai mobil. Kecuali mereka adalah The Flash."Ayo Kak, cepet. Kita lapor polisi!" pinta Gangga."Itu sih nggak usah jauh-jauh. Kita semobil sama polisi kok.""Ha? Mana? Di sini cuma ada mahasiswa, pegawai lab sama kang cilok.""Tuh yang duduk di belakang. Dia bukan kang cilok biasa, tapi reskrim."Gangga menutup mulutnya, terkezut. Kemudian, dia menoleh dan menatap Randu dengan intens serasa tak percaya tukang cilok itu adalah polisi yang sedang menyamar.***Bekas gudang berasEnam preman yang mengejar dengan pentungan kini kembali ke markas mereka. Lima orang yang lain sedang berusaha memulihkan keadaan.Beberapa saat setelah sakit mereka mereda, Mat Dollar sang bos, menyuruh 10 anak buahnya untuk berbaris."Kalian, masak kita bersebel
Read more
35. Temaram
35. Temaram"Akh masak lupa sih sama aku? Aku Kendrik."Lio benar-benar tak mengerti. Dia berusaha mengingat-ingat, namun tak ada kesan sama sekali terhadap wajah Kendrik.Kendrik berbisik pada Gangga, "Kamu denger sendiri kan tadi kata orang-orang, dia lagi stres. Dia kayaknya amnesia juga. Kamu tunggu di teras, aku mau ngobrol sama dia, pembicaraan sesama laki-laki."Gangga pun duduk di teras."Boleh masuk?" tanya Kendrik setengah berbisik.Lio memperhatikan Kendrik dari ujung rambut hingga ujung kaki. "Aku inget sekarang. Ayo masuk."Inget? Inget apa? Kami belum pernah ketemu lho. Lhah beneran stres nih orang. (Kendrik).Mereka duduk di ruang tamu rumah Lio. Kendrik bingung akan memulai dari mana. Namun sejenak dia mengesampingkan perkara kecelakaan Bisma dan tergelitik dengan pernyataan Lio tadi.Apa benar mereka pernah bertemu atau ucapan Lio tadi merupakan bentuk kestresan?"Ngomong-ngomong, aku lupa, kita per
Read more
36. Semakin Gelap
36. Semakin Gelap"Bau apa sih ini?""Nggak penting bau apa, yang penting kamu udah siuman. Tadi kamu pingsan."Lio memberikan segelas air putih untuk Kendrik. Setelah sedikit pulih, Kendrik bertanya beberapa hal yang menurutnya ganjal."Ini ada foto motor milik korban, tapi kok nggak ada foto mobil yang nabrak?"Lio menatap Kendrik penuh selidik.Dari tadi aku ngira ada yang nggak beres dari orang ini. Apa dia agen rahasia?  Atau detektif swasta? (Lio)."Mas, kok nggak dijawab?" tanya Kendrik, memburu.Tatapan Lio semakin tidak bersahabat. "Nanti, aku belum bisa jawab."Lio masuk ke dalam kamar dan menelpon Randu.📞"Bang, siapa sebenarnya si Cedric yang hari Minggu hajar buron Bang Randu?"📞"Cedric? Cedric yang di Harry Potter? Oh, Kendrik maksudnya? Dia bersih, aku udah liat data dia. Clean."📞"Kok dia tanya-tanya tentang sesuatu yang sebenarnya nggak boleh ditanya?"📞"Apanya yang nggak
Read more
37. Arti Sebuah Keluarga
37. Arti Sebuah KeluargaPonsel Gangga langsung diserbu chat dari kekasihnya, sahabat dan bosnya yang tak lain adalah kakak Kendrik. Rentetan chat dari bosnya membuatnya urung memarahi Kendrik. Perasaan marahnya berubah menjadi ketakutan kehilangan pekerjaan freelancenya. 📱Bos Black Widow: Ngga, hari ini client minta cepet. Dikirim segera ya artikelnya. 📱Bos Black Widow: Gimana, Ngga? Bisa nggak? Kalau enggak aku lempar ke freelancer lain. Panggilan telepon pun masuk dari Karen. 📞"Halo, Ngga." 📞"Ha-halo, Bos." Gangga pasrah jika bosnya yang merangkap calon kakak ipar itu memarahinya. 📞"Fyuh, akhirnya nyambung juga. Ke mana aja kamu, kok nggak bisa dihubungi?" 📞"A-aku lagi demam, Bos. Di kos aja, kuliah juga nggak masuk." 📞"Astaga. Ya udah, job yang dari produsen TMR mixer itu aku lem
Read more
38. Impas
38. Impas"Oh, bubur."Emang aku ngira apa? Dari tadi juga aku udah tahu itu bubur. Kan cuma nanya karena belepotan. (Isnu).Isnu menggaruk-garuk kepalanya. Sedangkan Kendrik dan Gangga membersihkan sisa-sisa bubur yang menghambur di dagu dan pangkuan Gangga."A-ada apa, Is?""Nggak apa-apa, kok. Aku baru aja pulang kuliah. Edera bilang kamu sakit, aku mau nengok aja. Eh udah ada masnya yang jagain. Ya udah aku keluar dulu ya," pamit Isnu sembari tangannya meraih pintu kamar, hendak menutup pintu itu."Jangan ditutup, Mbak! Dibuka aja, biar sejuk eheheh," kata Kendrik.Isnu mengangguk kaku, kemudian pergi dari kamar Gangga.Kalau ditutup pintunya, bisa-bisa ada setan nimbrung. (Kendrik).Setan: Heh, gue mulu dipitonah. Yang suka menyarankan perbuatan maksiat bukan cuma gue keles, Imin Surotong lu juga suka otomatis kebangun sendiri. Makanya, dipangkas abis aja biar nggak ada yang bisa bangun sekalian.Heh! Jangan be
Read more
39. Terobsesi
39. Terobsesi"Tuh kan ane juga herman kemaren nggak ada foto mobilnya. Kalau Lio bilang keluarga minta hapus fotonya."Linggom mengangguk-angguk meski belum mengerti kenapa kira-kira keluarga meminta untuk menghilangkan foto itu."Agak lucu ya. Apa yang musti dikhawatirkan? Orangnya aja udah ditahan."Kalau saja Kendrik tahu, dari kemarin mungkin tidak akan pusing berpikir tentang itu semua."Anterin ane ke suatu tempat yuk, Bray," ajak Kendrik."Kemana?""Gunung Timur.""Heh, kalau mau piknik, ngajak cewek ente lah, masak ngajak ane. Kayak main hanggar aja.""Bukan piknik ini, mau nyari tahu soal Pak Mujiyanto.""Oh, kirain udah nggak doyan hamburger mau beralih ke hotdog.""Heh, Gunung Timur itu wilayahnya besar. Ente kok cuma inget bagian itu doang coba?""Kondangnya kan begitu heheh.""Lagian, kalau ane ngajak piknik pacar ane, nggak bakal ngapa-ngapain juga," kata Kendrik, kemudian menghel
Read more
40. Investigasi
Lembaga Permasyarakatan Gunung Timur"Njay, ente ngajakin ane ke rutan gini. Bahlul" kata Linggom sembari memandangi bangunan besar yang ada di depannya kini."Kemarin kan konteksnya mau tahu tentang Pak Mujiyanto. Kirain ente udah paham."Mereka keluar dari mobil dan menuju ke hotel prodeo itu. Suasana mencekam menyapa mereka tatkala para petugas berbadan kekar memandangi dari ujung rambut hingga ujung kaki.Waduh, kembarannya Kapten Hulk. (Linggom).Linggom berbisik, "Ane merinding."Petugas itu menyipitkan matanya seperti sedang mencurigai sesuatu."Ente tenang aja," bisik Kendrik."Okey, tenang-tenang, kita jangan bertingkah mencurigakan. Jangan sampai mereka nangkap kita," kata Linggom, masih dengan suara berbisik."Sssttt satu-satunya yang mencurigakan itu ente ngajak bisik-bisik di depan petugas gini," bisik Kendrik.Dua petugas yang sepertinya rajin ngegym itu mengernyitkan dahinya melihat dua orang asing berbisik-bisik tepat di depan mereka.Lu kire gue budeg? (Petugas 1)."E
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status