All Chapters of SUAMI BILLIONER YANG DINISTAKAN: Chapter 81 - Chapter 90
137 Chapters
BAB 81
Untuk mengembalikan suasana, Anggy sengaja memesan restoran di salah satu hotel bintang Lima yang ada di kota Jaksel. Anggy sengaja bilang kepada saudara laki-lakinya Darman kalau dia adalah member tetap di restoran itu.Ketika Sumiati mendengarnya, dia diam-diam memberi isyarat pada suaminya untuk tidak lupa dengan apa yang mereka bicarakan sebelumnya di mobil.Setelah makan malam dan meminum tiga gelas anggur merah, Darman langsung berkata, “ Adikku, aku ingin meminta tolong padamu.”Anggy berkata, “ Kakak, apa pun yang kamu butuhkan aku akan berusaha membantumu.”“ Aku mengalami sedikit masalah baru-baru ini tentang finansial. Aku berencana ingin meminjam sedikit uang,” Kata Darman blak-blakkan.Sumi langsung menambahkan dengan cepat, “ Jika bukan karena terpaksa, kami tidak akan mau merepotkan dirimu.”Begitu mendengar kata,” PINJAMAN” dia segera tersadar. Dia tahu siapa Darman.
Read more
BAB 82
Seorang pria gemuk dengan kalung emas di leher dan perut besar menampakkan dirinya “ Siapa namamu? Ini putramu? Dia berani merayu wanitaku. Jadi aku pukuli dia.”Setelah keluar dari toilet, Ivan bertemu dengan seorang wanita yang mengenakan gaun yang seksi. Dia mabuk dan mencoba menggodanya. Dia tidak tahu kalau wanita seksi itu sudah ada yang punya.Ivan yang ketakutan, menangis di tempat dan berlutut untuk memohon belas kasihan. Tetapi mereka menolak dan terus memukulinya. Bahkan saat Ivan menyebutkan nama keluarga Tan, itu tidak berguna.Mendengar kata-kata pria gendut itu, sumiati tanpa sadar berkata, “ Lihat apa yang di kenakan pacarmu. Bukankah itu jelas untuk merayu seorang pria seperti anakku?”Peria gemuk itu semakin marah mendengar kata-kata sumiati. “ Dasar cerewet. Kalau pacarku memakai pakaian yang seksi, terus, apa hak anak sialanmu ini merayunya?”“ Pacarmu itu cewek yang murahan..”
Read more
BAB 83
Ivan ingin menyelinap pergi. Setelah pria gemuk itu meninggalkan ruangan. Diam-diam di membuka pintu dan melihat situasi di luar tetapi dia segera mendapat tendang dan membuatnya terlempar kembali masuk ke ruangan.Sumiati tertekan sampai dia terdiam.“ Apa yang harus kita lakukan sekarang? Melly, coba telpon Nenekmu, mungkin dengan bantuan darinya, kita bisa menyelesaikan masalah ini,” kata Anggy kepada Melly dengan ketakutan.Dirga menghela nafas panjang. Bagaimana Nnenk bisa menangani masalah ini? Pria gemuk itu jelas tidak memperdulikan keluarga Tan sama sekali.“ Ibu tidak akan campur tangan. Pria itu jelas bukan tandingannya.” Kata Dirga pasrah.“ Apa lagi yang harus kita lakukan. Apa kau mau melihat putri kita satu-satunya menemani pria mesum itu semalaman?” Anggy menatap Dirga.Melly menatap Ivan. Jika bukan karena dia, masalah ini pasti tidak akan terjadi.Melihat Melly menatap tajam putran
Read more
BAB 84
Sikap Alex terhadap pria yang di depannya begitu hormat. Ini menunjukkan bahwa statusnya lebih tinggi dari Alex.Sangat di sayangkan pria gemuk ini tidak tahu siapa Radit sebenarnya.Tentu saja, dia tidak akan mengira bahwa pria yang di depannya tidak lain adalah menantu dari keluarga Tan yang terkenal di seluruh kota Jaksel.Di bagian lain hotel, Anggy berdiri dengan cemas saat menunggu kedatangan Radit.“ Melly, bukankah aku sudah memberitahumu sebelumnya kalau Radit itu tidak dapat di andalkan. Bahkan jika dia naik taksi, seharusnya dia sudah tiba dari tadi. Mungkin dia bersembunyi di rumah dan tidak berani keluar. Bagaimana mungkin kamu bisa mempercayainya?” ujar Anggy.“ Karena kamu begitu percaya pada si sampah itu, kita semua jadi menunggu,” kata Ivan tanpa malu. Jelas masalah ini di sebabkan olehnya, tetapi sekarang dia menyalahkan Melly dan Radit.“ Anggy, pikirkan cara lain. Anakku sudah terluka parah.
Read more
BAB 85
Radit tahu betul sikap ibu mertuanya. Setiap tahun saat dia kembali ke kampung ha apa lamannya, dia selalu di ejek. Sekarang di rumahnya ada dua mobil mewah yang harganya selangit bagi orang awam. Anggy pikir mudah bagi putrinya untuk menghasilkan uang dari kantor yang berujung untuk meminjamkan mereka Lima puluh juta rupiah.“ Karena saudah terlanjur janji, kita harus mencarikan solusinya. Ibu pasti tidak ingin reputasinya hancur lagi. Paman dan yang lainnya akn kembali lagi kerumah besok. Apa yang harus aku lakukan jika mereka tidak mampu mengembalikannya nanti?” ujar Radit.“ Aku tidak peduli,” ucap Melly dengan nada marah. “ Biarkan mereka yang memikirkan jalan keluarnya sendiri.”Melly sebenarnya tidak ingin memikirkan masalah ini, tetapi ibunya pasti tidak akan membiarkannya. Anggy tidak punya uang sebanyak itu jadi dia hanya bisa meminta solusi kepada Melly.Ketika dia kembali ke rumah, Anggy membawa Melly ke kam
Read more
BAB 86
Petugas teller ini seperti mendengar lelucon. Dengan nada merendahkan,dia berkata. “ Pak, ini bukan tempat yang cocok untuk bercanda. Jika bapak tidak keberatan, saya ingin bapat tidak menunda waktu saya untuk melayani nasabah lain. Bapak lihat sendiri sudah banya nasabah yang manunggu giliran.”Setelah berbicara, pegawai itu langsung memanggil nomor antrian berikutnya tanpa menghiraukan Radit lagi.Radit tetap berdiri di depan teller sambil tersenyum.“ Apa yang bapak tunggu? Saya kan sudah bilang kalau bapak tidak bisa mendapatkan uangnya sekarang. Apa pertanyaan saya kurang jelas?” ujar Petugas teller dengan tidak sabar.“ Ada apa ini?” pada saat yang bersamaan, seorang wanita menawan datang menghampiri dan bertanya pada pegawai teller itu.“ Bu manajer, bapak ini ingin mengambil uang tunai lima puluh juta rupiah. Saya sudah bilang kalau dengan uang sejumlah itu harus membuat janji terlebih dahulu,&rdquo
Read more
BAB 87
Sebelum Radit kembali kerumah, Melly  sudah menelponnya. Keluarga Darman sudah ada di kediamannya. Anggy terus mendesak Melly untuk segera mencari cara untuk mendapatkan uang itu.“ Aku sudah pegang uang tunainya. Sekarang aku lagi di jalan ke arah rumah, kamu tenang saja,” ujar Radit  lembut.Melly masih  meminta maaf untuk kejadian kemarin malam yang membuatnya harus tidur di sofa terutama waktu mereka dan keluarganya makan pergi kehotel untuk makan-makan tanpa mengajak suaminya. Membiarkan Radit tinggal di rumah yang hanya memakan mie instan sendirian dan juga menyusahkannya untuk pergi kehotel untuk membantunya menyelesaikan masalah yang di buat si brensek Ivan itu.“ Kamu tidak usah masak malam ini?” ujar Melly.Radit tersenyum dan berkata, “ Jika aku tidak masak, lalu ayah dan ibu nanti makan apa?”“ Apa mereka tidak punya tangan sendiri? Biarkan mereka melakukannya sendiri,” kata
Read more
BAB 88
Begitu Sumiati membuka matanya, dia melihat tangannya yang sebelumnya memeluk erat tas yang berisikan uang lima puluh juta rupiah itu raib. Dengan panik dia langsung berdiri dengan panik.“ Uang... Uangku, mana perginya uangku!” Sumiati berteriak panik.Darman dan Ivan terbangung mendengar teriakan Sumiati seolah-olah dia habis mimpi gimana gitu..“ Apa kamu tidak memegangnya tadi? Bagaimana bisa tas itu hilang?”“ Bu. Bukankah kau tadi mengatakan akan terus terjaga dan tidak akan tidur selama perjalanan? Bagaimana bisa hilang begitu saja? Uang itu untuk calon istri idamanku,” Teriak Ivan panik.Sumiatii meraih kerah supir bus yang membangunkannya tadi dan berkata, “ Aku kehilangan uang di bus ini. Kau harus bertanggung jawab. Cepat bayar aku lima puluh juta sekarang!”Ketiganya panik bukan main mendapati uangnya hilang begitu saja. pegawai bus itu sangat terkejut, terlebih lagi dia disuruh gan
Read more
BAB 89
“ Nyonya, tolong jangan membuat keributan di tampat kami. Anda bisa melihatnya sendiri, tidak ada tempat yang kosong sama sekali. Jika anda bersedia menunggu, tentu saja. Tapi jika anda tidak berkenan, anda bisa pergi dan cari tempat lain. Kami tidak membutuhkan pelanggan seperti anda di tempat kami,” ujar pelayan itu dengan sombong.Melly sangat marah. Perlakuan macam apa ini? Apa karena ada banyak pelanggan, jadinya tidak menunjukkan pelayanan yang baik? Seharusnya ada aturan khusus untuk bookingan atau reservasi.Terlebih, Melly hanya meminta hak nya sebagai pelanggan, tetapi dia malah di cap sebagai pembuat onar.“ Aku tidak akan pergi dari sini. Apa yang akan kau lakukan sekarang?” Melly berkata dengan kesal.Melihat kejadian ini, Radit tidak bisa menahan tawanya. Melly benar-benar tidak kreatif untuk memikirkan cara lain. Tidak akan pergi dari sini? Itu seperti ucapan anak kecil.“ keamanan...keamanan, ada pengac
Read more
BAB 90
Ketika manajer mendengar suara itu, dia kaget, dirinya bergegas mengahampiri orang itu. “ Bos, ada pelanggan yang membuat masalah dan melukai petugas keamanan kita.”“Oh?”  Robert memandang Radit dengan penuh minat. Dia tahu kekuatan Fisik dari ketiga petugas keamanan ini. Kekuatannya tidak boleh di remehkan.Dia melihat Radit dari atas ke bawah. Tidak ada luka fisik sedikit pun. Sebaliknya ketiga petugas itu babak belur.“ Wah, sepertinya kau punya kemampuan bela diri yang baik. Apa kau tertarik bekerja untukku? Aku akan memberimu gaji  dua belas juta sebulan,” ujar Robert kepada Radit.Radit tersenyum mengejek, “ Siapa kau?”Ekspresi Robert seketika berubah. Mengingat posisinya di kota Jaksel, bagaimana mungkin ada orang yang berani berbicara dengannya dengan sikap seperti itu.“ Aku melihat ada bakat terpendam di dalam dirimu dan aku adalah orang yang sangat menghargai sebuah
Read more
PREV
1
...
7891011
...
14
DMCA.com Protection Status