All Chapters of SUAMI BILLIONER YANG DINISTAKAN: Chapter 71 - Chapter 80
137 Chapters
BAB 71
“ Ternyata kau Alex. Ada keperluan apa sampai repot-repot datang kesini?” Nada bicara Nenek menjadi  berubah. Ada tersirat perasaan kagum pada Alex.Status sosial tidak di tentukan oleh usia sama sekali.Nenek memang memegang otoritas tertinggi dalam keluarga Tan, akan tetapi untuk orang-orang yang seperti Alex, otoritas ini tidak layak di perbandingkan. Nenek sangat sadar diri.“ Aku sudah menyelesaikan masalah keluarga Tan dan aku akan menerima bayaran untuk ini,” Alex tersenyum.“ Jika kau benar-benar membantu keluarga Tan, aku tidak akan mungkin membirkanmu dengan pilang dengan tangan kosong.” Nenek tahu bahwa orang-orang seperti ini sulit untuk di hadapi. Dia berpikir pasti banyak alasan untuk meminta uang. Hari ini Alex jelas datang sendiri.“ Nenek, hal ini pasti sangat sepadan dengan uangmu,” kata Alex dan membuka karung yang menutupi kepala orang di sebelahnya.Ketika Dhany meliha
Read more
BAB 72
“  Melly juga bagian dari keluarga Tan. Bagaimana  bisa kau tega menyakitinya.”“ Sia-sia saja selama ini aku mepercayaimu, ternyata kamu adalah dalang di balik semua masalah ini.”Wajah Amanda langsung memucat. Dia juga menetahui rencana ini sejak lama. Meskipun dia sepenuhnya tidak terlibat, tapi tidak melaporkan rencana busuk Dhany ke keluarga Tan jelas itu merupakan kejahatan yang lain. Jika dia juga turut di salahkan oleh Nenek, dia tidak akan memiliki kehidupan yang baik kedepannya.“ Nenek, aku sungguh tidak tahu apa-apa. Masalah ini tidak ada hubungannya denganku sama sekali, “ Amanda berkata kepada Nenek.“ Bu, masalah ini membingungkan Dhany. Jangan terlalu menyalahkannya. Aku sendiri yang akan menghukumnya nati.” Jordy tidak ingin Dhany anaknya kehilangan kekuasaan di perusahaan. Anggota keluarga Tan yang lain juga tidak ada yang berani untuk berbicara membela Dhany.Ekspresi Nene
Read more
BAB 73
Sekitar jam setengah lima sore, Radit muncul di kantin depan kantor istrinya akan tetapi kantin itu masih belum buka juga. Pemandangan ini memberinya sedikit firasat tidak enak.  Mungkinkah sesuatu yang besar telah terjadi? Kalau tidak, mana mungkin kantin si bos itu tutup begitu lama.Saat menjemput Melly, Radit melihat pipi istrinya menggelembung seperti ikan mas, dan jelas itu pertanda dia sedang kesal. Radit tersenyum lalu bertanya, “ Ada apa sayang? Masalahnya sudah teratasi kan? Bukankah nenek tetua itu memberimu pujian?”Melly mendengus dan meletakkan tangannya dipinggang. “ Hari ini si Alex datang membawa Doni dan membeberkan semua hal yang telah di lakukan Dhany. Tapi nenek hanya menyuruh si Dhany pulang dan merenungkan kesalahannya.”Radit mencibir setelah mendengar sanggahan Melly, akan tetapi ada perasaan bahagia juga melihat Melly bertingkah imut di depannya.Setelah cukup mengagumi istrinya, dia kembali ke topik
Read more
BAB 74
“ jika ada yang harus kau lakukan, pergilah, tapi...” kata-kata Melly tiba-tiba terhentu.“ Tapi apa?” Radit bertanya dengan penasaran.“ Tidak.. tidak ada.” Melly lalu bergegas masuk kekamar. Dia sebenarnya ingin mengatakan pada suaminya untuk tidak mencari wanita lain tapi rasanya itu sungguh aneh.Meski mereka berdua berstatus suami istri, namu Melly masih belum terbiasa untuk mencampuri kehidupan pribadi suaminya.Dudk bersandar di tempat tidur, Melly menggeser bantalnya. Sebuah gunting tersembunyi dari tiga tahun lalu.Di tahun pertama, Melly tidur dengan Gunting setiap malam. Perlahan-lahan kekhawatirannya berkurang. Sekarang dia merasa sudah waktunya untuk menyingkirkan gunting itu.“ Aku benar-benar tidak tahu bagaimana bisa kamu tahan tidur sambil melihat diriku setiap malam.” Melly berkata pada dirinya sendiri, tidak menyadari pipnya meronah menjadi merah. Dia lalu memasukkan gunting
Read more
BAB 75
Pemuda i ni tidak lain adalah Radit, diikuti oleh Alex, yang sedari tadi sudah berkeringat dingin di belakang Radit.Jika mereka terus-terusan menang dengan cara ini, mereka pasti akan banyak menarik perhatian orang yang di sana. Jika Radit sampai ketahuan, nyawa mereka akan di pertaruhkan di sini.Alex sama sekali tidak tahu dari mana Radit memiliki keberanian yang sebanyak ini. Dia bahkan tidak membawa adik laki-lakinya. Mereka berdua datang ke kasino dan mengalami kecelakaan.Pada saat yang bersamaan, salah seorang karyawan kasino buru-buru berjalan ke kantor Claude.“Tuan Claude. Tuan Claude, ada yang harus kau ketahui.”Claude sedang menikmati rokoknya. Di depannya seorang pria sedang berlutut. Pria itu berlumuran darah. Lukanya sangat parah. Wajahnya hampir tidak dikenali akibat lebam-lebam.“ Ada apa?” Tanya Claude.Karyawan itu menunjuk ke monitor kamera pengawas di ruangan permainan.Setelah mel
Read more
BAB 76
“ Radit Asra, apa kau lihat aku sebagai orang yang kekurangan uang? Atau kau ingin menggunakan pengaruh keluarga Tan untuk mengancamku? Coba saja,” Claude mencibir. Dia tahu keluarga Tan hanyalah keluarga bangsawan kelas dua. Jika dia mau, dia bisa membuat reputasi keluaraga Tan hancur dalam waktu kurang dari satu minggu.“  keluarga Tan bukanlah tandinganmu tapi seorang Radit Asra saja sudah cukup,” Jawab Radit sambil menunjuk dirinya.“ Hahahahaha.. maaf. Aku tidak bisa menahannya. Kau lucu sekali, “ Claude tertawa lebih keras. Setelah tenang dia melanjutkan, “ Reputasimu benar adanya. Ya, tidak ada seorangpun yang menyangkalnya di seluruh kota Jaksel.”“ Bos, kudengar dia melakukan pekerjaan rumah, menggosok punggung  ayah mertuanya dan membawakan air cuci kaki untuk ibu mertuanya, “ Anak buah Claude tertawa keras.“ Hhahahaha, itu sungguh perbuatan yang mulia aku memakluminya.
Read more
BAB 77
“ Claude, aku bertanya padamu untuk yang terakhir kalinya, di mana istriku?” Suara Jors dingin. Wajahnya yang berdarah tampak seperti iblis yang kejam.Claude memikirkannya dalam-dalam. Baik itu Jors atau Radit, pilhannya tetap sama.“ Apakah belum jelas juga? Dia sudah mati. Dia sudah mati sejak kau di tangkap,” Ujar Claude dingin.Jors tampak lebih tenang. Radit  bisa merasakan aura yang keluar dari dam diri Jors yang ingin membunuh.“ Panggil anak buahmu sebanyak-banyaknya.” Radit memberi tahu Alex bahwa jika Jors benar-benar membunuh Claude di sini, tidak mungkin mereka akan di boarkan pergi begitu saja.Alex mengeluarkan ponselnya dengan panik lalu beberapa kali melakukan panggilan telpon.“ Karena dia sudah mati, maka kau bisa berjalan bersamanya di akhirat. Dia takut gelap,” Kata Jors lebih dingin lagi.Claude memandang Jors dengan jijik. “ Kau berani ingin membunuhku?
Read more
BAB 78
Kembali ke kediaman MellySetelah Radit pergi, Melly tampak sedikit gelisah. Waktu berlalu dan Melly berbaring di tempat tidur. Dirinya tidak bisa tidur.Dia memegang ponselnya. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam.Biasanya, Melly sudah pergi tidur karena dia harus joging di pagi hari. Tetapi dia sedikit mencemaskan suaminya, dia tidak bisa memejamkan mata.Baru pada saat itulah Melly sadar kalau Radit sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam hidupnya. Bahkan jika dia hanya tidur di bawah dan bukan di sampingnya, ternyata Radit telah mendapatkan posisi penting di hatinya.Melly ingin sekali menelpon Radit dan menanyakan kapan dia akan kembali, namun ketika Radit pergi, dia telah menjelaskan bahwa ada sesuatu hal yang penting yang harus di lakukannya. Melly tidak ingin mengganggu suaminya.Saat Melly mendengar suara pintu rumah terbuka, dia segera menutup matanya dan berpura-pura tidur.Radit tidak menyangka k
Read more
BAB 79
Pada pukul tiga, keluarga Darman yang terdiri dari tiga orang itu berjalan keluar dari stasiun. Radit melangkah maju untuk menyambut mereka semua.Melihat Radit, Darman kesal dan bertanya, “ Di mana Anggy dan Dirga? Mengapa mereka tidak datang untuk menjemputku?”Radit berpikir baru saja bertemu, sikapnya sudah sombong setengah mati seperti ini.“ Mertuaku punya urusan lain untuk di lakukan hari ini. Jadi aku yang di tugaskan untuk menjemput kalian,” Kata Radit.Darman mendengus. Sumiati berkata, “ Kudengar Melly menjadi pemimpin [royek besar. Situasinya pasti sudah berubah. Tadinya aku membayangkan kami akan dijemput oleh supir pribadi. Kupikir juga kakakku sudah tidak perduli lagi denganmu sekarang.”“ Radit, kau tidak menjemput kami dengan berjalan kaki, kan?” Tanya Ivan.“ Aku mengendarai mobil kesini. Ikuti aku,” Radit terdiam sejenak. Padahal mereka semua miskin tapi dirinya s
Read more
BAB 80
Sumiati menghela napas. Dia dengan sengaja berbicara dengan ekspresi menggerutu, “ Anggy, katakan padaku bagaimana mungkin kamu membiarkan mobil yang begitu bagus di kendarai oleh Radit?”“ Ada apa memangnya?” Anggy bertanya dengan bingung.“ Dia menabrakkan mobilnya ke lubang besar. Pasti hutuh banyak uang untuk memperbaikikinya. Bukankah itu pemborosan?” Sumiati berkata.Mendengar itu, ekspresi Anggy tiba-tiba berubah. Radit menabrakkan mobilnya! Itu mobil baru. Dia tidak hati-hati.“ Ya, bibi Anggy. Bagaimana kamu memberikannya mobil yang begitu bagus? Seperti mengendarai mobil bekas saja,” sahut Ivan tanpa malu.“ Anggy, ini seperti bukan dirimu. Dia sangat tidak berguna. Mengapa kau harus memberinya mobil”Ketiga orang ini sangat kompak untuk melancarka fitnaannya pada Radit. Sungguh mengejutkan.Anggy menarik napas dalam-dalam. Dia kemudian berkata dengan suara dingin,&
Read more
PREV
1
...
678910
...
14
DMCA.com Protection Status