All Chapters of MADU SATU MERTUA: Chapter 111 - Chapter 120
181 Chapters
Bagian 111
Danang tidak bisa menjawab.“Ayo, ceraikan! Kamu ucapkan talak untuk aku.” Firna terus menantang.Danang menjadi bimbang. Jauh di lubuk hatinya, ia sudah mulai jatuh cinta pada Firna. Dan ia sadar, jika pernikahannya dengan Rasti berada di ujung tanduk.“Kenapa diam? Kamu ragu melakukannya?” tanya Firna sambil berjalan mendekati Danang. “Kenapa kamu ragu, Mas?” Firna bertanya lagi. Kali ini, ia berbicara sambil melepas jaketnya. Hingga menyisakan kaus tanpa lengan yang dikenakan.Danang terpana melihat tubuh Firna yang terlihat jelas lekukannya.“Kenapa tidak mau? Kamu takut tidak akan merasakan tubuh molekku ini?” Kini, Firna hanya menyisakan pakaian dalam bagian atas. “Kenapa kamu selalu menyakitiku, Mas?” ucapnya lirih.“Firna, pakailah baju kamu. Sudah malam, dingin,” ucap Danang sambil menelan salivanya.“Kenapa kamu tidak mau melepaskan aku, tapi kamu juga menggantungku, Mas?” Firna terus mendesak. Kini, ia telah berurai air mata. “Pengorbanan ku terhadap kamu sudah banyak. Pera
Read more
Bagian 112
“Terima kasih sudah datang di rumah sederhana kami,” kata Cokro memulai pembicaraan resmi. “Perkenalkan, ini menantu saya yang baru. Suami Firna,” jelasnya.Meski dalam suasana bahagia, tapi tidak bisa dipungkiri jika ada raut kegelisahan yang terpancar di wajah seluruh keluarga Firna.“Oh, jadi ini rumah yang akan dihadiahkan di pernikahan Farhan dengan Safira? Ini kalau direnovasi sedikit saja, terlihat megah,” jawab salah satu anggota keluarga calon besan.Cokro dan yang lainnya saling berpandangan.“Safira beruntung. Baru nikah nantinya sudah dapat warisan rumah,” celetuk salah seorang.Cokro hanya tersenyum sedikit menanggapi omongan tersebut.Terdengar deru mobil berhenti di depan rumah. Ternyata, rombongan pengacau yang dikirim Rasti sudah datang. Bak sebuah grup bedah rumah, pasukan yang sudah ditambah personil lebih banyak dari sebelumnya, kompak berjalan sambil mengucapkan yel-yel penyemangat. Mereka beriringan membawa perlengkapan yang akan digunakan untuk renovasi rumah la
Read more
Bagian 113
“Sebagian orang, keluarkan barang-barang mereka! Sudah saatnya para benalu ini dikeluarkan dari rumahku,” teriak Rasti memberi perintah.“Rasti tolong,” Rianti segera berlari dan memeluk kaki Rasti. “Beri kami kesempatan untuk bisa tinggal sementara, kami janji akan mencari rumah untuk pindah” rayunya.Rasti bersikap acuh. Menarik kakinya hingga terlepas.Semua barang telah dikeluarkan. Farhan masih emosi, tapi untuk mengungkapkannya, ia tidak berani. Karena tukang parkir yang menyamar menjadi bodyguard selalu mengikuti Rasti sambil berlagak galak.Yasmin yang terus berada di belakang Firna, menangis keras. Ia merasa takut dengan apa yang terjadi di hadapannya. Balasan yang tepat, karena mental anak-anaknya juga sempat dirusak Firna. Pikir Rasti.Tidak ada pilihan lagi bagi keluarga Cokro selain mengambil semua barang mereka yang berserakan di halaman. Cokro menelpon seorang kenalan yang memiliki truk untuk datang mengangkutnya.“Ayo, Mas,” ajak Firna berusaha membangunkan Danang yang
Read more
Bagian 114
“Carikan bapak pengacara yang handal!” Hartono menekan Danang saat waktu kunjungan.“Aku sudah tidak punya uang, Pak. Mencari pengacara juga butuh uang,” jawab Danang.“Apa kamu sudah tidak punya tabungan sama sekali?” tanya Wening.“Buku tabungan asliku, dulu aku serahkan sama Rasti. Sedangkan uang showroom, sudah aku belikan mobil semua. Sisanya, bukankah ada sama bapak?”“Kenapa kamu gegabah seperti itu?” Hartono menyalahkan.Danang hanya diam. Ia tidak menyangka jika suatu ketika, Rasti akan berubah menjadi monster penghancur keluarganya.“Di kamar bapak ada ATM. Di laci lemari, ada nomer PIN bapak . Coba kamu gunakan. Sekalian, kamu cek toko kita dan urus sementara waktu,” perintah Hartono.Sepulang dari kantor polisi, Danang menuju sebuah toko besar yang menjual onderdil mobil dan motor milik Hartono. Usaha yang dibangun dari hasil pengelolaan aset milik ayah Rasti. Di sana ada seorang karyawan yang sudah menjadi orang kepercayaan, sehingga Hartono tidak selalu datang ke sana.D
Read more
Bagian 115
Danang menunduk malu atas jawaban yang diberikan sang istri. “Rasti, tidak bisakah kamu mengampuni mereka sedikit saja? Kenapa kamu menghancurkan semua dari segala arah seperti ini?” lirihnya.“Apa kalian pernah minta ampun sama aku, Mas? Kamu sendiri, apa kamu pernah minta maaf atas hal ini? Bahkan, kamu ikut menyembunyikannya. Kalian bahkan semakin melukai aku dengan menyuruh kamu menikahi Firna. Lalu, setelah aku tahu semuanya, baru saja tahu, aku harus langsung memberi ampun, begitukah keinginan kamu? Orang bodoh mana yang mau seperti itu, Mas?”“Rasti, bukan begitu maksud aku.”“Lalu apa? Sudah jelas bukan kamu meminta aku mengampuni orang tuamu. Ah, tidak, mereka belum minta ampun. Kamu hanya ingin aku tetap menjadi Rasti yang bodoh, begitu?” Suara Rasti mulai meninggi.“Apa mau kamu sekarang, Ras?” tanya Danang.“Aku mau orang-orang yang terlibat dalam semua ini, mereka mendapatkan hukuman yang setimpal,” jawab Rasti lantang.“Aku tahu, aku telah melukaimu dengan pernikahan ke
Read more
Bagian 116
“Kamu diusir atau?” tanya Firna saat melihat Danang pulang naik taksi.Danang tidak menjawab. Ia langsung membawa barang-barang menuju kamarnya. Kamar pribadi dengan Rasti dulu kala.“Mas,” panggil Firna yang mengikuti di belakang.“Firna, aku butuh waktu untuk sendiri. Tolong tinggalkan aku,” pinta Danang lirih. Wajahnya terlihat kusut.“Oh, iya,” jawab Firna singkat.“Tutup pintunya!” perintah Danang sebelum Firna berlalu pergi.Setelah helaan napas panjang, Firna menutup pintu.Di dalam kamar, Danang menangis seorang diri. Ia bingung, bagaimana cara mengatakan semua yang terjadi pada Hartono. Dan bagaimana pula ia harus mencari pengacara dalam keadaan tidak memiliki uang. Uang yang tersisa, telah habis untuk membayar losmen selama berhari-hari. Tinggal beberapa lembar saja di dalam dompet.***Hari ini, Rasti telah memutuskan untuk pindah. Meski dengan berbagai drama yang Raline tunjukkan, tapi akhirnya, bungsu dari dua bersaudara itu mau juga.“Tapi kalau aku mau ke sini, Mama ha
Read more
Bagian 117
“Mulai sekarang, Raline tidak boleh tanya Papa lagi, ya? Papa sudah sama Yasmin dan tidak akan pernah lagi tinggal serumah dengan kita.” Dengan terpaksa, Rasti harus mengatakannya. Ia tidak mau, jika Raline terus menerus akan mengharapkan sesuatu hal yang tidak akan pernah terjadi lagi dalam hidup mereka.“Papa sudah tidak jadi papa kita lagi?” tanya Raline lirih.“Papa masih jadi papa kalian. Tapi, sekarang tinggal di rumah berbeda,” jawab Rasti.“Itu sama juga Mama, kalau kami sudah tidak punya papa.”Hati Rasti berdenyut nyeri saat Raline terlihat tidak terima. Ia melirik Nadine yang sama-sama memancarkan aura kesedihan. Namun, sulungnya itu bisa menutupi.“Karena Papa sudah memilih untuk tinggal bersama Yasmin. Maafkan Mama ya, Sayang? Papa sudah pergi dari hidup kita,” uap Rasti sedih.‘Andai kamu tidak berpaling pada Firna, aku masih bisa bertahan, Mas. Meski kamu bohongi. Tapi, hatimu sudah terbagi dengan yang lain. Maafkan aku mengatakan ini pada anak-anak,’ kata Rasti dalam h
Read more
Bagian 118
Lepas Dzuhur, Danang membawa serta keluarga Firna untuk mengunjungi Hartono di tahanan. Hanya Farhan yang tidak ikut serta dalam acara itu. Karena saat ini, ia tengah sibuk bolak-balik ke rumah Safira untuk meyakinkan orang tua dari pacarnya itu agar merestui hubungan mereka lagi.Saat melihat rombongan besannya datang, tatapan Hartono teertuju pada Danang. Ia terlihat sangat marah. Namun, ditahan karena ada orang tua Firna.“Mbak, maafkan aku. Maafkan kami yang baru datang,” ucap Rianti langsung memeluk tubuh Wening. Mereka menangis bersama.“Maafkan kami, Mas. Baru kali ini kami memiliki waktu untuk kemari,” sahut Cokro.Mereka duduk berhadapan. Firna dan Danang hanya berdiri karena kursi yang tersedia tidak cukup untuk mereka.“Yasmin,” panggil Wening pada cucu kesayangannya. Anak cantik itu langsung mendekat dan duduk di pangkuan neneknya.Wening memeluk erat tubuh Yasmin sambil menangis. “Sayang, anak malang. Kamu harus kehilangan kasih sayang lagi setelah ayahmu meninggal. Sayan
Read more
Bagian 119
“Kami ikut menumpang sementara waktu sebelum mendapat rumah kontrakan yang baru,” ucap Cokro saat Danang pulang.Danang hanya mengangguk saja lalu masuk ke dalam kamar.Kabar masuknya Hartono ke sel tahanan sudah terdengar ke hampir seluruh orang yang mengenal keluarga itu. Menjadikan ia malu bila bertemu dengan orang-orang yang kenal dengan keluarganya. Sehingga, di saat terpuruk tidak memiliki uang, tidak bisa mencari bantuan pada siapapun.“Jika butuh uang, juallah kendaraan aku, Mas,” ucap Firna saat melihat suami sirinya duduk termenung di kamar.Danang menoleh lalu menggeleng. “Aku akan jual motorku saja,” jawabnya. Ia memang masih memiliki motor saat masih bujangan yang masih disimpan di rumah itu. Yang saat ini dijadikan alat transportasi untuk bepergian.“Mas, apa Mas ikut keberatan juga jika orang tuaku tinggal di sini? Maksudku, daripada kita hanya bertiga. Sementara waktu bapak dan ibu masih di tahanan. Kalau mereka pulang, baru orang tuaku pindah.” Dengan sangat hati-hati
Read more
Bagian 120
“Mama maafin aku,” ucap Firna sambil terisak. “Aku tidak bisa membuat Mama sama Papa bahagia sebagaimana mestinya,” sambungnya lagi dengan posisi memeluk lutut.Kamar yang mereka tempati semakin terasa panas.“Jangan menangis, Firna. Tidak ada yang salah. Keadaan ini, semua bukan salah kamu. Kenapa kamu menangis dan minta maaf?” tanya Cokro lembut.Firna tidak menjawab. Semakin tergugu. Dalam hatinya menyesalkan sikap Danang yang seolah membiarkan keluarganya tinggal bertiga di kamar yang sempit. Ian pun paham, bila Danang tidak bisa memberinya makan enak karena tidak punya uang. Namun, jika kedua orang tua dan adiknya bisa makan satu meja bersama, ia tentu tidak akan merasa sepilu itu. Seakan-akan, keluarganya tidak ubahnya pembantu di rumah besar Danang.“Kamu mencintai Danang bukan? Sekarang, dia bisa bersama dengan kamu setiap saat. Saat ini, kamu telah benar-benar memiliki hatinya, maka, mama dan papa sangat bahagia,” sahut Rianti.“Kami pasti akan segera menemukan rumah untuk te
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
19
DMCA.com Protection Status