All Chapters of Dalam Genggaman Sang Penguasa: Chapter 71 - Chapter 80
90 Chapters
71. Sepupu?
Jonathan tersenyum penuh arti setelah melihat orang yang dicekiknya itu mengeluarkan suara memohon maaf."Tolong Tuan, jangan bunuh saya." Laki-laki itu berusaha melepaskan tangan Jonathan dengan sekuat tenaga.Kedua penjaga yang bersama Jonathan hanya saling memandang tidak berani menginterupsi apa yang dilakukan oleh Jonathan. Takut jika mereka menjadi sasaran kemarahan dari Jonathan. Mereka sudah hafal dengan sifat Jonathan yang diam, tenang namun tidak terduga."Aku hanya berusaha membantumu agar lehermu terasa lebih nyaman, teman." ucap Jonathan yang kini semakin mengeraskan cekikan pada leher orang itu."T-tuan, tolong jangan bunuh saya.""Bunuh?" Jonathan menaikkan sebelah alisnya."Lepaskan tangan Anda, Tuan.""Hahaha, baiklah, sepertinya kau menolak maksud baikku." Jonathan melepaskan tangannya lalu mengelapnya dengan sapu tangannya."Jadi kalau sudah sadar? Siapa namamu?" Jonathan tidak ingin berbasa-basi."N-nama saya David, Tuan.""Nama keluargamu?""Saya tidak ingat, Tuan.
Read more
72. Siapa Kau?
"Sepupu?" tanya Jonathan kepada Magdalena ia ingin memastikan jika laki-laki yang ingin disingkirkannya itu adalah sepupu dari Magdalena."Ya, dia adalah David sepupuku. Ibunya David dan ibuku kakak beradik."Jonathan menatap tajam wajah David, memang ada sedikit kemiripan antara Magdalena dan pemuda itu."David, bangunlah. Apa yang sedang kau lakukan?" Magdalena mendekati Jonathan dan David yang masih bersimpuh di kakinya Jonathan. "Hei, David," Magdalena menepuk pundak David. "Ayo bangunlah, kenapa bersimpuh di hadapan Nathan?"David masih di posisi yang sama bersimpuh di hadapan Jonathan dan memegang salah satu kaki Jonathan. Seolah ia ingin memperlihatkan kepada Magdalena jika dirinya teraniaya."Nathan, suruh dia bangun. Sebenarnya apa yang terjadi?""Jika dia melakukan kesalahan, aku meminta maaf atas namanya. Dan aku pastikan dia tidak akan mengulangi perbuatan yang telah menyinggungmu, Nathan." Magdalena menghiba, ia hanya menebak jika sepupunya itu melakukan kesalahan terhadap
Read more
73. Rencana Jonathan
"Bibi, bagaimana keadaanmu?" tanya Magdalena setelah Sally membuka matanya."David, David, di mana David? Di mana putraku berada?""Bibi, tenanglah. David ada di sini.""David, Bibi Sally memanggilmu. Bibi Sally adalah Ibu kandungmu." panggil Magdalena."David, kau lupa padaku?" tanya Sally. Aku adalah ibumu." "Bibi, tenanglah. Sepertinya David tidak mengingat sesuatu atau mungkin dia hilang ingatan.""Hilang ingatan?" Sally menatap David."Maaf Nyonya, saya tidak ingat apapun tentang keluarga ini dan Nyonya." David menoleh kepada Magdalena."Oh, tidak apa-apa, pelan-pelan kau pasti akan mengingatnya. Aku tidak akan buru-buru memaksamu untuk mengingat masa lalumu. Matteo, Matteo, di mana kau?" panggil Sally kepada Matteo."Ada apa, Sayang. Aku di sini." Matteo mendekati Sally."Suruh pelayan untuk membersihkan kamar David. Semuanya harus bersih dan pakaian-pakaian yang sudah lama singkirkan ke gudang. Panggil Alberto untuk berbelanja pakaiannya David," pinta Sally yang sangat antusias
Read more
74. Rencana David
Jonathan menyuruh Magdalena untuk menemani ibunya. Atau kadang menyuruh tunangannya itu untuk datang ke kantornya. Itu Jonathan lakukan untuk mencegah Magdalena agar tidak berkunjung ke rumah Sally. Jonathan juga menyuruh anak buahnya untuk mengawasi Magdalena dari hal-hal yang berhubungan dengan David.Seperti hari ini, Magdalena merasa kebingungan karena Jonathan menyuruhnya untuk datang ke kantor. Namun Jonathan meninggalkannya karena ada rapat direksi. Magdalena hanya duduk bosan di dalam ruang kerjanya Jonathan karena Rebecca juga mendampingi Jonathan dalam rapat tersebut. Karena bosan Magdalena menelpon Sally untuk menanyakan keadaan David. Selama dua hari ini ia tidak menghubungi Sally sama sekali ataupun mengunjungi rumahnya. "Halo, Bibi Sally."[Halo, Lena.]"Bi, bagaimana kabarnya David? Apakah dia sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya?" tanya Magdalena penuh dengan perhatian.[Dia anak yang baik, dia sudah bisa menyesuaikan diri. Tapi dua hari ini dia sering mel
Read more
75. Penyelamat
Jonathan sendiri pun langsung memerintahkan anak buahnya untuk menyiapkan mobil. Ia akan menyusul Magdalena di Mendes Corp. Bagaimanapun David gadungan itu tidak dapat diremehkan. Ternyata ia sangat pintar memanfaatkan keadaan. Magdalena yang sudah dijaga secara ketat pun bisa lolos dari pengawasannya dan sekarang dalam bahaya."Cepat sedikit!" teriak Jonathan. Ia tidak bisa membayangkan jika David akan mencelakai Magdalena. Bayangan tentang Carlos yang ingin mencelakai Magdalena satu minggu yang lalu membuat Jonathan sangat khawatir."Baik, Tuan." jawab salah satu anak buah Jonathan yang mengendarai mobil Jeep yang saat ini membawa Jonathan untuk ke gedung Mendes Corporation berada.Sementara itu di dalam gedung Mendes Corp. Sally tidak menemukan keberadaan David dan Magdalena. Ia lalu bertanya kepada Marissa. "Marissa, di mana putra dan keponakanku berada? Bukankah tadi mereka ada di sini?""Maaf Nyonya, saya tidak melihat mereka pergi ke mana karena tadi saya sibuk mengerjakan tugas
Read more
76. Titah Jonathan
Magdalena berdo'a semoga ada keajaiban yang menolong mereka bertiga. Bagaimanapun ia tidak bisa egois dengan melepaskan tangan David karena laki-laki itu sudah berusaha menyelamatkan nyawanya. 'Nathan, maafkan aku. Aku sangat ceroboh sehingga membiarkan diriku dalam bahaya dan menyebabkan orang lain juga dalam bahaya,' batin Magdalena. 'Nathan, aku akan selalu mencintaimu. Mungkin setelah ini kita tidak akan bisa bertemu selamanya.' Saat Magdalena sudah pasrah tiba-tiba saja tubuhnya yang perlahan meluncur ke bawah tertahan oleh sesuatu. Mata Magdalena yang tadinya terpejam. Perlahan terbuka dan melihat terang sinar matahari terhalang oleh sesuatu. Penghalang itu adalah Jonatan, laki-laki yang dicintainya sekaligus tunangannya. Wajah laki-laki itu merah karena menahan beban tiga orang yang berhasil di tahannya. "Nathan, akhirnya kau datang." "Magdalena!" "Aku di sini, Nathan," jawab Magdalena dengan perasaan haru. "Jangan pernah kau lepaskan tangan tunanganku," titah Jonatan kepada
Read more
77. Bahaya yang Mengancam
Jonathan berdecih lalu turun dari dalam mobil. Ia menatap Sally dengan saksama."Kau harus mendapatkan ganjaran atas perbuatanmu." Mata Sally berkilat penuh amarah."Silakan, saya tidak takut." jawab Jonathan dingin."Kau sangat sombong, aku pastikan dirimu tidak bisa mengangkat wajah angkuhmu itu di hadapanku.""Maaf, Nyonya, Anda harus pergi dari sini. Dilarang membuat keributan." Beberapa anggota petugas keamanan datang untuk mengusir Sally.Jonathan pun tidak lagi mempedulikan Sally yang sedang meronta karena ingin mengejar Jonathan."Lepas, lepaskan, lepaskan aku!" Sally berusaha melepas kedua tangannya yang dipegangi."Aku akan melaporkan kalian dengan tuduhan pelecehan dan penganiayaan."Kedua petugas keamanan itu tidak bergeming. Mereka lebih takut terhadap Jonathan dibandingkan Sally.Salah satu petugas keamanan membuka pintu mobilnya Sally lalu mereka bertiga berusaha memaksa Sally untuk masuk ke dalam mobilnya."Berengsek, aku tidak mau. Biarkan aku keluar!""Anda dilarang m
Read more
78. Kerusuhan di Hotel
Magdalena beringsut mundur setelah melihat kedua orang asing yang menodongkan pistol padanya ia sudah pasrah ketika salah satu dari mereka mulai menarik pelatuk pistol yang mengarah padanya."Tidak semudah itu bodoh," tiba-tiba saja ada dua laki-laki paruh baya yang bertubuh Jangkung berdiri menjulang di hadapan Magdalena."Dasar amatir."DOR, DOR!Kedua laki-laki yang ingin menembak Magdalena langsung terkapar di lantai dasar dalam keadaan tidak bernyawa."Kau baik-baik saja?" tanya Rocky ternyata kedua orang yang melindungi Magdalena itu adalah Rocky dan Steve. Mereka diminta datang secara khusus oleh Jonathan untuk melindungi Magdalena karena Jonathan takut keselamatan nyawa tunangannya itu. Ia juga takut dengan ancaman dari Abraham Morris yang mengatakan jika Magdalena terluka sedikit saja laki-laki itu akan membatalkan pertunangan mereka. Karena itu Jonathan hanya bisa mempercayai Steve dan Rocky yang mempunyai pengalaman dan skill khusus dalam melindungi seseorang. Mereka berdua
Read more
79. Denis Montenegro
Tembakan Martin meleset karena Jack menembak kaki kanannya Martin."S-siapa, siapa yang berani menembakku!" Martin membalikkan tubuhnya lalu menatap nyalang orang-orang yang berada di hadapannya.Sosok pemuda yang mempunyai postur tinggi sedang tersenyum menyeringai sambil meniup ujung pistolnya."Siapa kau!" hardik Martin."Jack, Jack Castro. Orang kepercayaan dari Tuan Jonathan Smith."DOR! DOR!Dua orang pengawalnya Martin ditembak tepat di kepalanya oleh Jack. Jack menembak tepat di titik vital.DOR!Jack menembak lantai yang dipijak oleh Martin. "Berlutut," pemuda itu menyunggingkan senyum sinisnya.Martin yang sedang merasakan sakit di betisnya, langsung menuruti titah dari Jack.Sedangkan itu, Jonathan dengan mudah memanjat besi pembatas di atap gedung lalu meloncat ke hadapannya Martin."Dasar Bodoh," Jonathan menendang tubuh Martin lalu menginjak kepalanya. "Kau ingin membunuhku karena kesalahan ayahmu?""K-kau.""Apa?""Bunuh aku." pinta Martin. Ia sadar tidak ada kesempatan
Read more
80. Dendam Masa Lalu
Denis merasa menemukan jalan untuk selamat setelah mendengar suara Sally yang sedang mencarinya. Ia ingin bertaruh agar nyawanya bisa selamat. Matteo menatap Jonathan, seakan meminta pendapatnya.Jonathan memberi tanda pada Matteo untuk membuka pintu."Matteo, apa yang sedang terjadi di dalam sini?" Sally mengamati seluruh ruangan kerjanya Matteo. Wanita itu terbelalak saat melihat keberadaan Jonathan."Kau, apa yang kau lakukan di sini?!" Sally melotot melihat keberadaan Jonathan di ruang kerja suaminya. Pertemuan terakhir mereka meninggalkan memori buruk di benak Sally. Jonathan begitu angkuh menghinanya. Padahal status Sally adalah bibi dari tunangannya.Jonathan tidak bergeming mendengar pertanyaan Sally. Laki-laki itu tersenyum sinis."Matteo, kenapa dia berada di sini?" Sally tidak tahan karena tidak ada jawaban dari Jonathan maupun Matteo.DHUAGH! DHUAGH! DHUAGH!Suara gaduh berasal dari balik rak bukunya Matteo."Kalian nenyembunyikan sesuatu?" Sally ingin mendekati rak buku.
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status