Bab 47. Kuhancurkan Usaha Toko Suamiku
Bab 47. Kuhancurkan Usaha Toko Suamiku Terima kasih, Tuhan, Engkau masih menolongku. Sungguh, meskipun surat pisah belum kuterima, tapi aku bersumpah tidak akan pernah lagi tidur bersamanya. Jangan sampai dia menyentuh tubuhku. Seperti gadis perawan yang baru saja lolos dari pemerkosaan, tiada henti aku mengucap syukur. Sejam berlalu, aku belum terlelap juga. Kucoba miring ke kanan, gagal, miring ke kiri, tak bisa juga. Lelah menoba, akhirnya aku bangkit. Kuraih ponsel, lalu mulai meneliti satu persatu berkas kiriman Siska yang kuminta tadi. Sepertinya aksiku harus segera dimulai. Usaha penjualan pupuk secara online akan segera kurealisasikan. Pelanggan toko selama ini adalah target utama. Fhoto- fhoto berbagai jenis pupuk, lengkap dengan brosur berisi harga, keistimewaan, dan potongan-potongan harga akan mulai kulancarkan. Bonus-bonus, serta berbagai kemudahan adalah penarik yang menggiurkan. Kuyakin pelangg
Baca selengkapnya