All Chapters of ARTI SEBUAH PERBEDAAN : Chapter 41 - Chapter 50
105 Chapters
BAB 41
Jika kamu mau kemari, dalam tidurmu kamu akan kemari dan itu akan selalu menjadi mimpi indahmu." kata Jenderal itu mengakhiri mimpi Kartika. Itu mah, apa artinya ya? Kata Kartika penuh harap. Itu merupakan mimpi pertama Kartika Lee dan setelah ini dia akan mendapatkan mimpi mimpi yang sangat menakjubkan yang jarang dialami manusia sekarang. Santi yang telah hidup dengan suami yang penuh misteri dan sekarang mendapatkan anak sulungnya juga memiliki kekuatan itu dan ke ahlihan itu hanya tersenyum. "Nanti juga kamu akan menyadari semuanya." Kata Santi. Dan berjalan meninggalkan mereka. Ya, biarpun Santi adalah seorang dokter yang lebih mementingkan kenyataan tapi sebenarnya dari kecil Santi itu sangat mengagumi SinShe dan paranormal, terutama yang tanpa belajar mereka sudah terbawa sejak lahir. Hmmm, menjadi dokter itu gampang asal rajin belajar dan mau susah, tapi jika yang menyangkut paranormal tidak semua orang bisa. Dengan berjalannya waktu, Kartika Lee makin menguasai dirinya
Read more
BAB 42
Tiba tiba Kartika Lee terbayang kembali akan Mikung dan Juna beserta istrinya Sari. Sedang apakah mereka? Masih ingatkah mereka sama saya? Tanya Kartika Lee pada dirinya sendiri. Menurut Kartika Lee, dia juga sudah jauh dengan Juna dan Sari. Dia hanya tahu Mikung akhirnya melepaskan jubah setelah ayahnya meninggal, dia mewariskan semua kekayaan kakek dan ayahnya kepada saudara sepupu perempuan cucu adik kakeknya dan dia sekarang hidup dengan ibunya di New Zealand dengan tanah pertenakan yang luas hasil dari bisnisnya sendiri, Mikung ingat dengan sumpahnya kepada kakek Zhang Ti wunya bahwa dia tidak akan memakai sepersen juga uang kakeknya untuk kehidupannya selanjutnya. Pada saat kakek Zhang Ti Wu meninggal, Mikung tidak pulang dan dia juga tidak melepas jubah hanya beberapa tahun kemudian setelah ayahnya meninggal, Mikung melepas jubah menjadi manusia biasa lagi untuk menunjukkan baktinya kepada ibunya serta menemani hari tua ibunya biar ibunya happy dan tidak sedih karena kehila
Read more
BAB 43
Kembali ke Robert Zhang. “Paman dan bibi, selama kalian ada tolong urusan panti paman dan bibi tangani, saya mau memperdalam ilmu yang diajarkan ayah dan jika sudah berhasil, saya mau ke kota Kartika Lee untuk menjadi pelindungnya dalam posisi tersembunyi.” Kata Robert Zhang. “Baiklah, bukankah selama ini juga kami yang mengurusnya.” Kata Midori sambil tersenyum dan melihat melalui kaca spion mobil. Terlihat Robert sedang memandang keluar dengan tatapan kosong dan menderita. Apa yang sedang anak itu pikirkan? Batin Midori ingin tahu, tapi Midori sadar dia tidak bisa bertanya lebih dalam. Tidak lama kemudian...... “Paman dan Bibi, besok saya mau ketemu tetua perkumpulan hitam bawah tanah yang mengetahui identitas saya, justru karena dialah, maka saya bisa pulang ke rumah setelah tujuh hari di perkumpulan hitam bawah tanah. Jadi jika saya tidak ada tidak usah mencari saya, nanti saya yang akan menghubungi kakek, paman dan bibi, sehingga perkumpulan itu tidak curiga sama saya.” Kat
Read more
BAB 44
“Saya sedang menyesalkan tindakan saya memisahkan Takumi Zhang dengan Gadis itu dan saya sekarang membuat warisan untuk Takumi Zhang sebagai pewaris saya dan dia boleh menikah dengan gadis itu tapi sayang gadis itu telah bersumpah.” kata kakek menyesali semua itu. “Ini surat wasiat saya untuk Takumi Zhang, di buka setelah saya meninggal.” kata Zhang Ti Wu lagi. “Ayah, kenapa bicara seperti itu? Apakah ada sesuatu pada kesehatan ayah?” Tanya Hendrik was was. “Tidak ada, saya cuma mempersiapkan semua itu saja.” Kata Kakek lagi. “Kakek, saya mau minta izin melakukan misi dari ayah, mungkin selama beberapa bulan jarang bertemu kakek dan tolong jangan mencari saya agar misi saya bisa berhasil dan setiap misi saya selesai saya pasti akan mencari kakek.” Kata Robert mengakhiri pembicaraan paman dan kakeknya. “Mau kemana kamu?” tanya kakek. “Besok saya mau ke tempat perkumpulan hitam bawah tanah dan saya tidak tahu ada misi apa mereka untuk saya.” Kata Robert menjelaskan. “Oh, kamu sud
Read more
BAB 45
Mulailah misi kedua saya… Saya memandangi ruang kerja saya dan dengan perlahan saya berjalan ke menuju ke rak buku itu , menaruh topeng di tempat semestinya. Saya menekan tombol pembuka pintu rahasia tapi aneh, mengapa tidak bergerak pintu itu , apakah saya salah melakukan prosedurnya, tidak ini sama seperti kemarin saya memutarnya ke kanan lalu apakah hari ini harus dengan memutar ke kanan sambil ditekan agak kasar. Saya mencoba melakukan seperti apa yang saya pikirkan dan sungguh ajaib ternyata apa yang saya pikirkan itu terjadi dan pintu itu dengan perlahan bergerak ke samping kiri sehingga membuat ruang di sebelah kanan. Secepatnya saya berjalan melalui ruang kosong pintu itu. Terlihatlah kamar yang agak berubah dari kemarin, kemana kamar yang kemarin? Batin saya. Drerr, drerr, drerr….. Bunyi sesuatu mendekat saya , ternyata sebuah robot yang lebih tinggi dari dari V. Robot ini setinggii dada saya. Robot itu mendatangi saya dan berkata.” Tuan muda, dalam misi ini, tuan ak
Read more
BAB 46
Robert terbangun pagi ini dengan badan yang segar dan lain daripada biasanya, dia merasakan dirinya memiliki energi yang full. Disaat saya merasakan energi yang penuh ini saya teringat kembali perkataan ayah. Kakekmu telah berhasil melatih diri kamu dengan baik sehingga badan kamu dapat menerima semua proses latihan berat ini dan kamu tidak mengeluh sedikit juga, Tentu kakekmu mendidikmu dengan keras dan penuh siksaan. Tanpa saya sadari ternyata kakekmu juga memiliki ilmu keturunan keluarga kita, hmmm hanya yang terpilihlah yang bisa menurunkan ilmu itu Perkataan ini kembali terkenang oleh saya,, jadi selama ini hukuman yang diberikan kakek itu untuk membuat badan saya kuat ya, ah saya harus berterima kasih pada kakek, saya harus siap siap menemui tertua perkumpulan itu hari ini dan saya akan memberitahukan dia nanti saja setelah 3 bulan kemudian baru ketemu saya lagi. Saya akan mendampingi kakek sampai dia menghembuskan nafas terakhirnya. Jika hitungan ayah benar ,saya hanya bu
Read more
BAB 47
Saya mempersiapkan diri dengan baik, memakai pakaian yang biasa saya pakai, tapi sekarang pakaian saya lebih bermerek, itu semua atas saran paman dan bibi yang mengharuskan saya sekarang memakai pakaian lebih mahal, karena saya sekarang telah menjadi cucu asli kakek. DAN TIDAK LAMA LAGI AKAN MENJADI PEMIMPIN PERUSAHAAN AYAH DAN JUGA JARINGAN HITAM BAWAH TANAH YANG HAMPIR MENGUASAI DUNIA INI. sungguh mengerikan memikirkan keadaan jaringan hitam itu, tapi apa boleh buat saya sudah ditakdirkan untuk meneruskannya. Saya keluar dari kamar memanggil kepala pelayan, menanyai tentang kakek yang saya tidak tahu selama sebulan ini. “ kepala pelayan , kakek ada dimana?” tanya saya setelah tidak menemukan kakek di kamar tidurnya. “Oh, Tuan Robert, Tuan Besar ada di Rumah Sakit sekarang. Dua hari yang lalu dia mendapat serangan jantung, jadi atas saran tuan Hendrik, Tuan Besar dibawa ke Rumah Sakit.” Kata kepala pelayan lagi. “Lalu siapa yang menemani kakek?” Tanya saya lagi. “Tuan Hendrik
Read more
BAB 48
Sepanjang perjalanan saya memikirkan apa yang akan saya lakukan kedepannya. Padahal hati ini ingin secepatnya mencari Takumi Zhang dan menjaga Kartika Lee si gadis lugu itu tapi penuh dengan kekuatan, apakah benar dia adalah jodoh saya? “Tuan Robert, kita sudah sampai di Rumah Sakit tempat Tuan besar Zhang dirawat.” kata supir menyadarkan Robert. “Ya,” kata Robert sambil turun dari mobil. Saya menghampiri informasi menanyai ruangan tempat rawat kakek. Tentu saja ruangan spesial untuk jantung yang VVIP. Saya berjalan santai dan di saat yang tidak terduga kakek Jenny Wu dan Jenny wu berjalan di depan saya. Mau apa mereka kemari, kenapa tujuannya sama dengan saya. Mereka berjalan menghampiri ruangan itu dan mengetuk pintu dan paman Hendrik membukakan pintu mengizinkan mereka masuk. Paman melihat saya dan memanggil saya juga ikut masuk. “Ada apa kalian kemari? Tanya kakek dengan suara yang pelan. “Kakek, maafkan saya selama ini, membuat kamu marah dan sengsara, saya menyesal k
Read more
BAB 49
“Kakek, tidak perlu kesana menemui Kartika Lee, biar kita saja yang mengundang dia kemari.” kata Robert antusias. “Boleh juga, kamu pergi jemput dia kemari Hendrik dan Midori, bukankah dia baik dengan kalian berdua, jangan Robert yang pergi nanti dia malah menolaknya.” kata kakek penuh dengan semangatnya. Bibi Midori dan Paman hendrik bingung apa yang harus mereka lakukan tapi tidak dapat membantah kemauan ayahnya, dia cuma dapat menganggukkan kepala dan keluar mengurusi administrasi untuk membawa kakek pulang dari Rumah Sakit. Terlihat kakek sangat senang dengan ide saya, saya tahu paman dan bibi memiliki visa untuk ke negara Kartika Lee, mereka setiap saat memperpanjang visa itu untuk menjaga sewaktu waktu Takumi ke tempat Kartika Lee untuk menikahi Kartika Lee. Masalahnya adalah apakah Kartika Lee mau datang kesini ke tempat kami dan menemui kakek yang telah membuat dia berpisah dengan Takumi Zhang. Setelah membawa pulang kakek dan kami memberitahukan masalah Kartika Lee kepa
Read more
BAB 50
Pagi ini Juna Takazawa dan Sari Jokovic akan menjemput Kartika Lee di kampus mereka. Sebelumnya , semalam. Mereka telah berjanji besok akan bertemu di kampus. “Kar, apa kabar ? Sedang apa kamu? Saya sedang ada di Jakarta, yuk ketemuan , Saya jemput kamu jam 10 ya, di kampus, tidak pakai menolak, harus jawabnya iya.” Kata Sari di telpon. “Yailah, ini mau ajak ketemu apa mau mengancam, “ Balas Kartika Lee sambil tertawa. Hahaha….. “Jangan tidak datang ya, jangan takut jam 5 sore saya antar kamu ke kampus lagi.” Kata Juna di samping Sari. “Iya, saya tunggu kalian di kampus ya, di depan pintu saja. Hari ini hari libur jadi kantin tutup.” Kata Kartika Lee lagi. ****** Juna dan Sari jam 7 sudah siap dan bermaksud ingin pergi menjemput Kartika Lee, tapi di tegur oleh bibi Midori. “Hei, kalian sarapan dulu, bukannya janji dengan Kartika Lee jam 10, kenapa sekarang sudah mau pergi?” Tanya Midori melarang mereka pergi. “Ah, tante, tadinya kami mau makan di luar, ya sudah kami sarapan
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status