All Chapters of ARTI SEBUAH PERBEDAAN : Chapter 31 - Chapter 40
105 Chapters
BAB 31
Kamu lihat tongkat di samping pintu ini dan tongkat ini akan merubah ruangan ini menjadi seperti kemarin lagi, dan mari kita coba,” Kata paman Hendrik Sambil berkata paman Hendrik berjalan mendekati tongkat itu dan memanggil Robert untuk mendekat. “Robert, kamu juga berdiri di dekat saya, mari kita lihat apa yang akan terjadi, jika saya menyentuh tongkat ini.” Kata Paman Hendrik santai sambil menyentuh tongkat itu digerakkan memutar dan terjadilah sesuatu pada ruangan ini. Mereka seperti melihat film yang menggerakkan seisi ruangan kerja ini. Ruangan yang tadi lenyap terganti ruangan yang seperti dulu ketika Robert masuk ke ruangan kerja ini. Ruangan yang seperti kamar kerja biasanya ada sofa yang untuk mengistirahatkan diri setelah bekerja seharian dan meja kerja dilengkapi dengan komputer canggih dan beberapa laptop tersusun rapi di meja kecil disamping meja kerja yang ada komputernya. Di belakang meja itu juga ada rak buku yang tersusun rapi dengan buku bacaan yang berbobot
Read more
BAB 32
Hendrik dan Robert keluar dari kamar kerja dan menuruni tangga menuju ruang keluarga. Disana terlihat Midori sedang menonton serial TV. “Midori, ganggu kamu sebentar ya.” Kata Hendrik dengan iseng. “Hmm, ingin apa, kamu?” Jawab Midori sambil tetap menonton sinetronnya. “Ini, saya mau kamu menyiapkan makanan untuk Robert selama sebulan, tapi jangan langsung bawa makanannya untuk sebulan, kamu cicil saja selama tujuh hari, nanti kita membawanya bersama ke kamar Robert.” Kata Hendrik menjelaskan. “Robert ingin melakukan apa, sehingga kita harus menyiapkan makanan untuk dia selama sebulan.” Tanya Midori bingung. “Robert harus melakukan misi yang diperintahkan ayahnya melalui rekaman di laptop.” Kata Hendrik. “Oh, itu, baiklah besok kita pergi ke swalayan memberi kebutuhannya dengan mencicil, saya akan memberi makanan beku dan makanan kaleng.” Kata Midori menjelaskan. “Di kamar kamu apakah ada lemari es?” Tanya Midori kepada Robert. “Ada, kulkas yang ukuran sedang.” Kata Robert. “
Read more
BAB 33
Setelah mereka melalui dinding itu beberapa langkah, dinding itu tertutup lagi. Dan terlihatlah ruangan selebar dinding itu dengan panjang kedepan sepanjang sepuluh meter terlihat pintu yang tertutup dan mereka bertiga menghampiri pintu itu lalu salah satu dari pemuda itu menghampiri dinding di sebelah kiri yang terdapat gambar yang aneh. Pemuda itu menempelkan gambar yang aneh itu dengan gambar yang bertato di punggung tangannya. Terdengarlah suara gemuruh yang membuat pintu kayu yang berat itu terbuka menghadap ruangan mereka, pantas saja mereka bertiga berdiri menjauhi pintu itu. Melihat pintu itu terbuka mereka bertiga menghampiri pintu terbuka itu dan masuk ke dalam bangunan yang aneh ini. Setelah melalui pintu itu beberapa langkah pintu itu tertutup kembali dan terlihatlah pekarangan yang luas penuh dengan berbagai tanaman, tapi hati hati, tanaman ini sebagian besar adalah tanaman yang dapat membuat seseorang tertidur, berhalusinasi atau keracunan.tergantung kondisi mereka
Read more
BAB 34
“Anak Muda, kamu telah tertidur di ranjang itu selama lima hari enam malam, jika sampai besok hari kamu tidak terbangun, kamu akan meninggal dan itulah yang terjadi pada para pemuda yang tidak berhasil melewatinya, ternyata kamu berhasil dan setelah sebulan paling lama tiga bulan kamu akan resmi menjadi anggota kami dan kamu akan mendapat cap anggota seperti mereka yang lain, tapi untuk itu kamu akan dilepas di masyarakat dahulu untuk hidup disana, jika dalam sebulan atau sampai tiga bulan akan berhasil melewati tantangan hidup yang kamu alami, maka kamu akan dijemput untuk resmi menjadi anggota.” Kata salah satu tertua. “Maaf,” Kata salah satu tertua dan terlihat dia menotok titik tidur di tubuh Robert dan……. Sekarang Robert tersadar dan berada di depan dinding buntu ini Badan Robert bersandar pada dinding dan Robert membuka mata dengan perlahan karena dia merasakan cahaya pagi yang menyengat mengenai kedua matanya. Samar samar dia melihat kedua pemuda itu sedang berdiri dengan
Read more
BAB 35
“Ya, kamu sekarang sudah bisa menjadi CEO perusahaan kamu dan juga menjadi ketua perkumpulan hitam bawah tanah jaringan kepunyaan ayahmu, tapi kamu harus memiliki ilmu secanggih ayahmu, sebelum kamu memiliki itu, jangan mimpi, kamu bisa menjadi ketua perkumpulan hitam bawah tanah jaringan kepunyaan ayahmu.” Kata Paman Hendrik dengan perlahan dan seksama. Sambil tersenyum Robert memakai pakaian mewahnya lagi dan mengantongi benda pipih mewahnya , mengambil dua kantong kresek belanjaan Midori dan pamit pulang. “Paman, bibi, saya pamit pulang ya, terimakasih telah membantu saya, jika saya sesudah sebulan tidak datang mencari paman dan bibi, Tolong paman siapkan kebutuhan saya kembali tapi tidak perlu untuk sebulan cukup seminggu saja dan seterusnya sampai saya keluar dari pertapaan saya, saya tidak tahu akan berapa lama belajar dengan duplikat ayah.” kata Robert sambil berjalan keluar dari rumah paman Hendrik. Diantar oleh kedua paman dan bibinya sampai Robert naik ke mobil dan menghil
Read more
BAB 36
“Ya, ternyata kepintaran saya dalam memainkan komputer kalah dengan takdir. Sebenarnya kamu kesana setelah kamu dapat menguasai keahlian saya, tapi ternyata kamu menemukan topeng itu dulu baru kamu menemukan gambar tato, itulah yang membuat kamu kesakitan. Perkumpulan itu telah memberikan sesuatu ke badan kamu sehingga bereaksi dengan gambar tato itu, untung ibumu besar kasih sayangnya dia telah memasukan sesuatu di gambar itu untuk mengalahkan sesuatu di badan kamu, sekarang kamu sudah terbebas dari sesuatu itu.” kata ayahnya. Yang membuat Robert bingung apakah sesuatu dari perkumpulan itu dan apakah sesuatu dari ibunya, sungguh membingungkan. Bangunlah, di sisi kiri rak buku ini yang dekat dengan munculnya gambar ini ada tombol untuk membuka rak ini dan nanti di belakang rak ini juga ada tombol untuk membukanya, kamu bisa sesukamu keluar masuk dari ruangan rahasia itu, tapi ingat ruangan itu hanya boleh dimasuki oleh istri dan keturunanmu. Setelah memberi petunjuk suara ayah dan
Read more
BAB 37
“Tuan Muda makan dan silahkan membersihkan diri di kamar mandi dan istirahatlah di ranjang sampai pelajaran berikut yang harus Tuan Muda pelajari.” Selesai makan Robert menuju ke kamar mandi di ruangan ini, sungguh hebat semua alat dan tempat di ruangan ini bersih dan terpelihara. Robert masuk ke kamar mandi seperti kamar mandi VIP di Hotel, ada bathtub dan pancuran air hangat dan segala fasilitas tersedia disini, sungguh sepintar apakah ayahnya itu. Robert mandi dengan singkat, karena dia ingin tahu ada kejutan apa lagi di ranjangnya, jadi dia hanya menyegarkan dirinya saja dan setelah selesai dia keluar dari kamar mandi dan menuju ke ranjang untuk istirahat, itu hanya bayangan Robert saja. Setelah menyentuh ranjang itu, Robert membaringkan tubuhnya dan berusaha memejamkan mata untuk tidur. Bukannya tidur, Robert justru menuju ke suatu alam dan bertemu dengan ayahnya yang ternyata seorang Kultivator energi yang telah mencapai keabadian dan dia dapat mengajak keturunannya ke ala
Read more
BAB 38
Tidak makan waktu lama semua ilmu itu telah dikuasai oleh Robert dan benar seperti dugaannya jurnal itu menguap berubah menjadi asap dan menghilang disedot oleh alat yang mengeluarkannya. Tetapi semua ilmu itu tanpa disadarinya terserap oleh dia semua dan ilmu itu akan bekerja sendiri pada saat yang dibutuhkan. Setelah menyelesaikan membaca jurnal dan bertambahnya ilmu pada diri Robert, membuat Robert bertransformasi menjadi pemuda yang luar biasa kemampuannya. Tentu saja semua itu tidak disadari oleh Robert, dia hanya merasa terjadi sesuatu pada dirinya yang atletis ini. Robert termenung sebentar mencerna apa yang terjadi pada dirinya, dia merasakan energi yang bertambah dan bertubi tubi mengelilingi tubuhnya dan dia harus mencari ayahnya untuk mengajarkan dia ilmu untuk menguasai energi ini, jadi Robert berjalan ke ranjang dan siap siap bertemu ayahnya. Sesampai di ranjang Robert membaringkan dirinya dan merapalkan ilmu yang diajarkan ayahnya untuk bertemu ayahnya. Tidak bersel
Read more
BAB 39
Midori dan Hendrik berjalan masuk diikuti oleh Robert, tapi begitu melewati pintu depan ingin ke pintu tengah, Robert dihadang oleh beberapa pemuda tangguh. “Maaf, kamu siapa?” Kata mereka. Melihat itu Midori tersenyum dan menarik Hendrik menepi. “Mari kita lihat sudah sehebat apa Robert kita ini.” Bisik Midori kepada suaminya. “Haruskah itu?” Tanya Hendrik. “Ya, itu adalah perintah ayahnya, jika dia belum bisa mengalahkan mereka, dia belum pantas menjadi pemilik panti ini, adikmu adalah seorang yang luar biasa, tidak gampang seseorang menjadi penggantinya.” Kata Midori. Robert dengan santai tetap berjalan ke depan menghampiri paman dan bibi nya dan para pemuda yang terdiri dari lima orang itu juga tidak tinggal diam. Salah satu pemuda itu menghalangi jalan Robert dengan berdiri di depannya dan memajukan tangannya untuk meraih kerah baju Robert dan dengan gampang ditepisnya tangan itu dan dia menggunakan ilmu dasarnya untuk melangkahkan kakinya melewati pemuda itu dan pemuda it
Read more
BAB 40 MIMPI KARTIKA LEE
“Siapa pria itu? Kenapa mirip dengan Mikung? Tapi saya tahu itu bukan Mikung, Mikung sekarang telah menjadi Samanera, jadi bukan dia pria yang duduk di batu datar itu.” Tanya Kartika pada dirinya sendiri. Ya, malam ini, Kartika Lee terdampar di alam yang mengherankan, dia sekarang berdiri di tengah lapangan rumput yang tinggi sampai se dadanya. Dan di depan nya terlihatlah pemandangan yang indah seorang pemuda tampan yang memiliki badan yang atletis sedang duduk bersila di atas sebuah batu datar sedang berjuang menguasai badannya sendiri dan terlihatlah energi yang terlihat seperti benjolan itu menjalani seluruh badan dia sesuai dengan jalan meridian. Di tengah kebingungan Kartika Lee tiba tiba dia mendengar suara yang tidak kasat mata.dan memulai pembicaraan dengannya. “Bagaimana tampankah pemuda ini? Bisakah dia menggantikan Takumi Zhang di kehidupanmu?” Tanya suara itu tanpa ada wujudnya. “Hah, Tetua yang telah mencapai kesempurnaan, kenapa kamu masih mau mencampurkan masalah m
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status