Semua Bab AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS!: Bab 101 - Bab 110
132 Bab
Seratus Satu
Bu Hasnah menatap kesal pada Sri yang mengeloyor masuk ke dalam kamar. Mendengar ucapan menantunya itu, dada perempuan itu terasa panas oleh amarah. Dia tak mengira menantunya itu sanggup berkata seperti itu dan melakukan perlawanan padanya."Apa katamu, Sri? Kamu mau pergunakan uang itu untuk bikin usaha sendiri? Enak aja kamu! Nggak bisa! Uang itu kan uang pemberian Pak Baskoro untuk kalian berdua! Bukan hanya untuk kamu saja!""Jadi ... kalau pun kamu nggak mau bulan madu, uang itu tetap harus dibagi dua sama rata dan sama adilnya dong sama Arya! Mana bisa kamu ambil sendirian!""Ya, ambil separuh dari uang itu sana! Kamu jangan diam aja dong! Sama perempuan kok ngalah terus!" ujar Bu Hasnah sambil menoleh ke arah Arya.Arya terlihat ragu. Namun, setelah melihat ibunya mendelik kan mata ke arahnya saat dia diam saja, laki laki itu pun akhirnya meneruskan langkahnya, hendak merebut amplop coklat itu dari genggaman tangan Sri.Tapi baru saja melangkahkan kaki, dia mendadak teringat s
Baca selengkapnya
Seratus Dua
"Sri, siapa mereka?" tanya Bu Hasnah pada menantunya yang barusan ke luar dari kamar dengan wajah terlihat gembira.Sri tersenyum tipis lalu menyahut."Tukang angkut barang yang saya panggil, Bu. Kulkas dan tempat tidur rencana mau saya pindahkan ke kontrakan adik saya, Denny yang besok pagi rencananya mau datang ke kota ini. Jadi, Sri nggak perlu belikan dia barang barang itu lagi untuk keperluan dia di sini," jawab Sri dengan nada suara tenang.Mendengar jawaban menantunya, pelipis Bu Hasnah tampak bergerak gerak menahan amarah yang terasa menggelegak di dalam dadanya.Baru saja dia dan Arya berniat menjual barang barang itu di market place, demi bisa menjadikan barang barang itu menjadi uang setelah menantunya itu menolak berbagi kado pernikahan dari Pak Baskoro tadi, tapi sekarang barang barang tersebut malah hendak dibawa Sri ke kontrakan adiknya. Sial sekali nasib mereka, gerutunya."Nggak! Nggak bisa, Sri! Enak aja kamu mau bawa barang barang ini ke kontrakan adik kamu! Barang
Baca selengkapnya
Seratus Tiga
"Gimana ini, Ya? Kok malah jadi begini istri kamu itu?" ujar Bu Hasnah dengan nada kecewa saat Sri telah pergi dengan roda duanya mengiringi kepergian mobil pick up yang membawa barang barang pemberian Pak Baskoro tadi."Entahlah, Bu. Aku juga bingung gimana caranya ngadepin si Sri. Dia memang orangnya keras dan sulit diatur, Bu," jawab Arya setengah mengeluh dan putus asa.Bu Hasnah menghembuskan nafasnya tak suka."Apa juga Ibu bilang! Pilih istri itu harus hati hati, Ya! Jangan main tabrak gitu aja! Mentang mentang dia mau dinikahin, kamu main lamar gitu aja!" gerutu wanita itu lagi.Arya mendengkus lirih."Ya, habis gimana lagi dong, Bu. Masa harus Arya bilang ratusan kali kalau cuma Sri yang bersedia menerima Arya kemarin. Nggak kan?""Arya ini laki laki cacat, Bu. Nggak banyak perempuan yang mau jadi istri selain cuma Sri aja!" sahut laki laki itu membela diri."Ah, itu kan perasaan kamu aja, Ya! Ibu lihat si Nining kemarin mandangin kamu terus kok. Ibu rasa dia suka sama kamu k
Baca selengkapnya
Seratus Empat
"Gimana, Mbak Nining? Cocok nggak lokasi ini untuk usaha ayam penyet dan ayam geprek kita nanti?" tanya Arya pada Nining yang berdiri di sebelahnya.Pagi ini mereka berdua tengah meninjau ruko yang sedianya akan mereka sewa untuk buka usaha ayam penyet itu. Di sana nanti, Arya rencananya juga akan membuka usaha gorengan. Jadi klop. Makin banyak jenis usaha kuliner yang ia miliki sehingga makin cepat pula ia sukses dan kaya, tekadnya.Nining mengangguk -anggukkan kepalanya mendengar perkataan Arya tersebut."Bagus, Mas Arya. Saya setuju. Lokasi ini bagus banget untuk usaha itu kayaknya.""Ya udah. Kita sewa aja Mas yang ini. Dan secepatnya juga kita bayar supaya bisa segera kita buka usaha kita itu ya, Mas," sambung Nining lagi.Arya tersenyum gembira mendengarnya. Akhirnya, keberhasilan itu sudah ada di depan matanya juga. Ia pun buru buru menganggukkan kepalanya."Baik Mbak Nining, nanti kita sama sama ke sana ya. Biar Mbak bisa bayar langsung uang sewanya ke pemilik ruko ini," ujar
Baca selengkapnya
Seratus Lima
"Jadi Bapak cuma bisa bayar sewa separuhnya? Wah, bagaimana ini ya? Barusan kata Bu Nining, beliau mau bayar sepenuhnya. Tapi ini kok cuma separuh? Mana bisa, Pak!" kata pemilik ruko saat Arya mengantarkan uang sewa yang tinggal separuh.Arya menelan ludah, tapi mencoba untuk tetap bersikap tenang."Iya ... begini, Pak. Maksud saya, saya bayarkan dulu separuh dari uang sewa karena untuk buka usaha, kami kan perlu banyak dana. Jadi ... kami sewa setengah tahun dulu. Nanti kalau progres nya oke, yang setengahnya lagi pasti saya bayarkan. Gitu maksudnya, Pak," jawab Arya mencoba tetap tenang walau pun dalam hatinya merasa cemas, takut kalau kalau pemilik ruko tak setuju dan enggan menerima penawaran darinya yang mengakibatkan niat mereka hendak menyewa ruko dan buka usaha menjadi gagal.Pemilik ruko diam mendengar perkataan Arya. Tapi kemudian membuka mulutnya."Begini, Pak. Bukan saya tak mau diajak negosiasi. Tapi ini benar benar di luar kesepakatan kita semula karena kesepakatan kita
Baca selengkapnya
Seratus Enam
Mendengar perkataan Nining tersebut, Arya menelan ludah dengan perasaan kelu. Tangannya bergetar saat menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku celananya.Apa kata Nining tadi? Perempuan itu hendak mengambil kembali uang yang telah diberikan padanya untuk membayar ruko kemarin?Duh! Gawat kalau sampai begitu! Nining bakalan tahu kalau uang itu sebagian sudah diberikan pada ibunya untuk membeli perhiasan.Gimana ini? Bagaimana caranya supaya Nining tak jadi mengambil kembali uang itu? Batin Arya bertanya tanya dan benaknya berputar mencari jalan keluar.Namun, meski sudah memeras otak, tetap saja dia tak mampu menemukan jalan keluarnya sehingga akhirnya dia pun memutuskan untuk menghubungi Bu Hasnah.Tapi meski sudah berkali kali menelpon, ibunya tak juga mengangkat telepon darinya.Itu membuat Arya akhirnya memutuskan untuk mendatangi rumah ibunya itu untuk jujur dan terus terang serta mencari jalan keluar dari kondisi tidak terduga yang harus dia hadapi sekarang ini ; Nining hendak m
Baca selengkapnya
Seratus Tujuh
"Jangan Dik Nining, sabar dulu. Biar saja uangnya di simpan sama Arya dulu ya. Dik Nining tenang saja. Uang itu aman kok. Nggak akan hilang. Yakin deh sama Ibu!" sahut Bu Hasnah pada Nining, berusaha mencegah perempuan itu untuk mengambil uang yang dititipkan pada Arya kemarin.Nining menatap Bu Hasnah lalu tersenyum."Ibu yakin? Saya nggak mau ambil resiko soalnya, Bu. Uang lima puluh juta rupiah itu bukan jumlah yang sedikit soalnya! Susah nyarinya, Bu! Makanya saya nggak mau main gampang gampang saja!""Sudah cukup saya berusaha percaya pada Mas Arya kemarin, tapi nyatanya Mas Arya bohong. Bilang terlalu beresiko kalau mau menyewa satu tahun penuh. Padahal aturannya kan memang seperti itu. Apalagi ruko tersebut terletak di lokasi yang sangat strategis!""Lalu kapan usaha mau jalan dan modal mau kembali dengan cepat kalau buang buang waktu seperti ini!""Sekarang gini aja, Bu Hasnah! Mas Arya! Saya nggak mau ambil pusing! Pokoknya saya mau kita menyewa lokasi yang kemarin sudah deal
Baca selengkapnya
Seratus Delapan
AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS! (108)Setelah membayar sewa ruko, Arya pun mengajak Bu Hasnah menemui Nining di kediaman perempuan itu.Begitu dipersilahkan untuk masuk ke dalam rumah, dengan nada girang, Arya pun segera melaporkan pada Nining kalau dia dan ibunya baru saja selesai membayarkan sewa ruko pada pemiliknya.Dan kedatangan mereka ke sini selain ingin mengabarkan mengenai berita baik itu, juga ingin bertanya kapan mereka bisa mulai membuka usaha."Mbak Nining, barusan uang sewa ruko sudah saya dan ibu saya serahkan pada pemilik ruko. Ini kuitansinya," ujar Arya sambil menyodorkan kertas kuitansi pembayaran ruko ke atas meja di hadapan Nining yang sontak mengambil dan membacanya lalu mengangguk anggukkan kepalanya tanda puas.Melihat ekspresi gembira dari perempuan di depannya itu, Arya pun meneruskan ucapannya."Jadi, kapan rencananya kita mau mulai buka usaha, Mbak? Karena saya sudah nggak sabar lagi ingin segera membuka usaha ayam geprek yang saya bilang kemarin itu, Mbak
Baca selengkapnya
Seratus Sembilan
AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS! (109)"Gimana ini, Ya? Kita fokus jualan gorengan aja lagi ya? Mau gimana lagi? Kerja sama dengan Nining batal! Kita nggak punya pendapatan lain lagi kalau begini!" celetuk Bu Hasnah saat keduanya tiba di rumah kembali.Arya mengangguk lalu menghembuskan nafasnya."Iya, Bu. Mau gimana lagi? Terpaksa lah kita fokus jualan lagi saja sambil menabung biar suatu saat bisa tetap menyewa ruko untuk bikin usaha baru ya, Bu?" jawab Arya."Iya, Ya. Nggak ada jalan lain selain nabung soalnya. Mau pinjam bank keliling buat sewa ruko, nggak mungkin! Mau gadai BPKB motor, paling juga dapat sedikit.""Jadi ya sabar ajalah dulu ya. Nanti sambil jualan kita nabung,. Gitu aja. Semoga suatu saat kita bisa sewa ruko sendiri ya, Ya?""Iya, Bu!""Oh ya, istri kamu gimana sekarang, Ya? Masih jutek juga sama kamu? Dengar dengar kemarin dia mau buka usaha untuk adiknya. Apa nggak bisa kamu minta supaya usaha itu kamu aja yang mengelola, Ya, jangan adiknya?""Kamu kan suaminya.
Baca selengkapnya
Seratus Sepuluh
AKAN KUBUAT KAU MENYESAL, MAS! (110)Arya tersenyum puas saat melihat hasil masakan yang sukses dia buat sore ini. Ikan saos pedas manis, ayam bakar kecap, tumis kangkung campur petai dan gorengan spesial yang dari tampilannya sungguh menggoda selera.Sore ini sengaja dia memasak untuk Sri. Dia berniat ingin merayu dan meluluhkan kembali hati istrinya itu dengan sikap dan perlakuan lembut yang akan dia tunjukkan nanti, sesuai anjuran ibunya.Dia juga ingin memberikan servis terbaik pada Sri supaya perempuan itu senang dan luluh hatinya. Kalau sudah luluh, tentu saja apa yang dia minta akan dikabulkan oleh istrinya itu, minimal akan dipertimbangkan, seperti untuk mengurus dan mengelola usaha yang katanya hendak dibuka oleh Sri itu.Jika dia bisa merebut kembali hati Sri, tentu saja usaha tersebut tidak akan diserahkan pada adiknya begitu saja melainkan pada dirinya.Sore ini Sri masih belum pulang dari tempat kerjanya. Meski hubungan mereka akhir akhir ini memburuk usai mereka berseli
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status