All Chapters of WITH YOU: Chapter 41 - Chapter 50
88 Chapters
40. NATHALIE
Nathalie datang berkunjung ke kantor kakaknya. Bukan tanpa alasan, dirinya sedang mengemban tugas penting untuk membawa abangnya pulang. Ayahnya sangat ingin bertemu dengan kakaknya yang seolah selalu saja menghindar untuk pulang ke rumah. Darmawan marah karena Mahendra belum juga membuat keputusan mengenai hubungannya dengan Joanna. Justru Mahendra lebih sering terlihat bersama Alexa sang brand ambassador. Ayahnya merasa tidak enak pada Heru yang merupakan sahabat dan partner bisnisnya. Tadinya Darmawan sudah berencana mendatangi Mahendra ke kantornya langsung. Namun, Nathalie dengan segera mengajukan diri. Dia tidak akan menyiakan kesempatan agar dapat ke kantor kakaknya dan bertemu dengan Giovano. "Lo tau nggak, semalam gue ketemu pak Gio di kelab. Oh my god,, he's so
Read more
41. CEMBURU
Seketika Nathalie merasa jantungnya berhenti. Bagaimana bisa Gio bersikap semanis itu didepannya. Tidak seperti biasanya. Biasanya kak Gio akan bersikap acuh seolah memusuhinya.“wah... sahabat dan adikku sungguh kejam. Kau berencana menusukku dari belakang, Gio?" Ucap Mahendra dengan nada dibuat terkejut sambil beranjak dari kursinya dan duduk disamping Nathalie.Mahendra mengusap lembut puncak kepala adiknya. "Terima kasih sudah mengabariku adik kecil. Pulanglah dan bilang pada ayah, kalau kakak akan pulang nanti malam," ucap Mahendra lembut.Nathalie menyingkirkan tangan kakaknya dari kepalanya. dia tidak ingin terlihat seperti bocah ingusan di depan Gio selain itu rambutnya juga bisa berantakan karena ulah kakaknya."Kakak bisa menelpon ayah sendiri, lagipula aku tidak akan langsung pulang," ucap Nathalie. Dia masih ingin berlama-lama melihat Gio. kenapa kakaknya suka sekali mengusirnya."Apa kau memiliki janji kencan?" Tebak Mahendra
Read more
42. RENCANA
Bel apartemen Alexa berbunyi beberapa kali membuat Alexa kesal. Dia melihat jam di dinding sudah hampir pukul 10 malam. Dengan wajah cemberut dan menggerutu Alexa beranjak dari ranjang besarnya."Ya Tuhan.. siapa yang bertamu di jam selarut ini. Benar benar nggak sopan," gerutu Alexa sambil berjalan menghampiri pintu. Alexa membuka pintu Apartemen dan terkejut melihat Mahendra sudah berdiri sambil bertolak pinggang tepat di depan pintu apartemennya.Tanpa dipersilahkan masuk, Mahendra dengan santai mendorong Alexa dan masuk ke apartemen gadis itu tanpa permisi. Sambil memperhatikan ruangan apartemen Alexa sekilas. Mahendra memilih duduk di kursi makan yang menyatu langsung dengan dapur Alexa. Alexa dibuat kebingungan dengan tingkah Mahendra"Apa yang kau lakukan di apartemenku selarut ini, Mahendra," ucap Alexa kesal."Tidak ada. Hanya datang mengunjungi tunanganku," jawab Mahendra santai.Alexa nampak memutar bola matanya. "Pulanglah pak
Read more
43. REKAMAN
"Kau Yakin?” Tanya Mahendra lagi.“tidak Terima Kasih,"Mahendra tampak sedikit kecewa mendengar ucapan Alexa."Dan letakkan kaleng itu ke tempat semula," ucap Alexa karena Mahendra terlihat akan menyambar soft drink terakhir yang ada di dalam plastik.“Kau yakin tidak ingin tahu rencananya?” Ucap Mahendra lagi ketika sudah berada di depan Alexa yang berdiri di dekat pintu.Alexa malah mendorong Mahendra keluar menjauh dari Apartemennya. “Tidak malam ini, karena aku benar benar lelah. selamat malam, Mahendra,” ucap Alexa kemudian membanting pintu apartemennya.Mahendra masih terdiam di depan pintu apartemen Alexa. “selamat malam, Alexa," ucapnya dengan sebuah seringai penuh misteri. Lalu dia berjalan menjauhi pintu Apartemen Alexa menuju lantai tempat dia tinggal.***Keesokkan harinya Alexa dibuat shock dengan beredarnya rekaman CCTV yang memperlihatkan dirinya sedang membuka pintu dan membiarkan seorang p
Read more
44. PENGUMUMAN
"Are you ready for this drama?'" Ucap Mahendra santai sambil berdiri dan memberikan tangannya untuk diraih Alexa.Bukannya meraih tangan tersebut, Alexa malah memonyongkan bibirnya. "You're a bastard, i hate you," balas Alexa sambil menepis tangan itu dan memilih berdiri tegak dengan kedua kakinya.Mahendra yang sadar tangannya tidak diraih Alexa memilih menepuk kedua tangannya. selain untuk mencairkan suasana juga untuk menghilangkan grogi yang dirasanya. Mahendra boleh saja terlihat tenang, tapi sebenarnya dia juga berdebar. ini pertama kalinya dia melakukan kebohongan publik seperti ini, dia bahkan bukan aktor. Dia juga cemas dan berharap semoga akting mereka dapat menipu semua mata. Mahendra tidak dapat membayangkan bagaimana nasib perusahaannya bila sandiwara ini terbongkar. Saham dan nama baik brand kosmetiknya dipertaruhkan disini.“bagaimana semua sudah siap," ucap William pada seorang staf yang tiba tiba muncul dari balik pintu.“sudah pa
Read more
45. GO PUBLIC
“apakah keputusan anda dipengaruhi adanya berita kehamilan Nona J yang sempat menyeret nama anda," tembak wartawan lain.Joana dan Mahendra tentu Tahu siapa nona J yang dimaksud. Mendengar nama Joanna disebutkan membuat keduanya tanpa sadar saling tatap.“apakah keputusan ini diambil agar anda tidak harus bertanggung jawab atas Nona J," ucap wartawan yang lain.“bagaimana tanggapan anda mengenai kehamilan Nona J saat ini," ucap wartawan lain saling sahut. seolah mereka tidak sabar untuk mendapat jawaban yang sebenarnya.Pak William menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sepertinya dia tidak bisa menahan rasa penasaran wartawan pada hubungan asmara dua manusia di sampingnya. Artis dengan fanbase yang besar dan seorang pengusaha muda yang sukses. Sepertinya dia harus menyerahkan konferensi ini kepada aktor dan artisnya."Baik semuanya tenang. Akan saya jawab satu persatu," ucap Mahendra berusaha menenangkan."Bukan kapasitas saya un
Read more
46. KAU MEREMEHKANKU
Joanna melangkahkan kakinya lebar menuju ruangan Mahendra. Dia baru tiga hari bekerja di Lovable dan sedang mengumpulkan semua pemegang saham untuk rapat penggantian BA. Tapi berita yang dilihatnya kemarin menghancurkan semua rencananya. Dia kalah langkah dan dia tidak menyukai hal ini. Dia bahkan tidak mempedulikan tatapan karyawan yang memandangnya dengan tatapan sedih bercampur sinis seakan dia adalah wanita yang tidak tahu malu mengejar seorang pria.Joanna bahkan mengabaikan sekretaris Mahendra yang sudah mengatakan kalau Mahendra sedang sibuk."Apa maksud pernyataan yang kau buat kemarin, Mahendra?" Ucap Joanna ketus begitu dia masuk ke ruang Mahendra. Bahkan tanpa mengetuk pintu atau memberi ucapan selamat pagi. "Dimana letak sopan santunmu, Joanna. Kita sedang di kantor," ucap Mahendra tidak kalah sengit. Lalu tersenyum menyeringai sekilas.Joanna menatap mengejek. "Aku sudah membuangnya," ucap Joanna. Dia sungguh tidak suka me
Read more
47. TUNANGAN BAIK
"Aku tidak memintamu untuk menjemputku," ucap Alexa di atas mobil Mahendra yang sedang melaju membelah jalanan yang tidak terlalu macet."Memang tidak. Aku hanya kebetulan lewat?" Ujar Mahendra tanpa melepaskan tatapannya dari jalan."Kebetulan?" Balas Alexa tidak percaya. Apa mungkin ada seseorang yang kebetulan mau menunggu hingga proses syutingnya berakhir. Yang benar saja. Menurutnya Mahendra tidak pandai berbohongMahendra mengedikkan bahunya. "Kamu sendiri yang bilang kita harus sering terlihat bersama jika ingin sandiwara ini terlihat nyata," ucap Mahendra besikap tenang walaupun dia sedikit gugup.Dia memang sengaja datang menjemput Alexa. Suasana hatinya menjadi berantakan sejak kedatangan Joanna keruangannya tadi pagi. Wanita itu telah merusak suasana hatinya dengan sempurna. Karena itu dia memutuskan untuk keluar sebentar dan kepikiran untuk bertemu Alexa."Jadi kamu sedang memerankan tugas sebagai tunangan yang baik. Tapi tida
Read more
48. MENJERUMUSKAN DIRI
Gio sedang berada di unit apartemennya. Dia mengenakan kolor berwarna kelabu dipadukan dengan kaos tanpa lengan berwarna putih. Rambutnya masih terlihat sedikit basah. Meski waktu sudah menunjukkan lewat dari pukul sembilan malam namun karena hawa malam yang terasa lebih panas membuat Gio memutuskan untuk mendinginkan badannya dengan mandi.Dia sedang terfokus dengan salah satu game online bertema pertempuran yang mengumpulkan beberapa pemain di dalam suatu ruangan lalu akan terjadi pertempuran dimana mereka akan saling menembaki dengan senjata tertentu hingga hanya akan ada satu orang yang selamat. Dia biasa memainkan permainan tersebut di waktu senggangnya. Seperti kebanyakan orang yang addicted dengan permainan ini seringkali sumpah serapah keluar dari mulut Gio. Bahkan tidak jarang dia begadang demi menuntaskan beberapa misi.Gio terlalu larut dalam permainannya ketika bel apartemennya berbunyi beberapa kali. Tadinya dia berniat tidak menggubrisnya namun suara
Read more
49. PULANG
Mahendra melangkahkan kakinya lebar. Memasuki lift dan menekan tombolnya dengan kasar. Dia sudah berencana akan merebahkan badannya karena sudah hampir dini hari ketika Gio meneleponnya. Tadinya dia berpikir ada hal penting mengenai perusahaan hingga Gio tidak bisa menunggu besok. Tapi begitu mengangkat panggilan tersebut dan mendengar cerita Gio darahnya rasanya memanas hingga ke ubun-ubun kepalanya. Dasar gadis bodoh. Apa otak Nathalie sudah hilang sampai dia tidak memikirkan bahaya yang mungkin mengintainya. Bagaimana bisa dia masuk ke kediaman pria lain dalam kondisi mabuk. Kemana perginya sopan santun gadis itu.Mahendra menekan bel dengan kasar. Tidak lama Gio membukakan pintu apartemennya lebar. Tanpa permisi Mahendra masuk dan menemukan Nathalie yang meringkuk dibawah selimut milik Gio. Dia menatap pada Gio meminta penjelasan."Dia datang dalam keadaan mabuk dan langsung tertidur di sana. Aku menaruh bantal agar kepala Nathalie tidak sakit," ucap Gio seolah
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status