Semua Bab WITH YOU: Bab 31 - Bab 40
88 Bab
30. MASALAH BARU
Perusahaan kosmetik Lovable yang dipimpin Mahendra sedang mengadakan rapat bulanan. Rapat bulanan yang dihadiri jajaran dewan direksi dan para investor. Rapat ini biasanya membahas berbagai hal yang menjadi tujuan dan kendala yang dihadapi  perusahaan. Seperti membahas tracking penjualan yang berhasil dicapai dan rencana pengembangan produk kedepannya. Tim pengembangan produk sedang memaparkan adanya kemungkinan launching produk kecantikan berupa palette yang berisi eyeshadow, blush, lipstik, dan highlighter.Palette memang salah satu item kosmetik yang sedang digandrungi saat ini. Bukan tanpa alasan, Palette merupakan bentuk praktis dimana semua keperluan make up dapat ditemukan disana. Sehingga kaum hawa tidak lagi merasa harus membawa banyak perlengkapan make up untuk menunjang penampilannya.Pemaparan ketua tim pengembangan produk hampir berakhir ketika seseorang terdengar membuka pintu utama aula tempat rapat berlangsung. Otomatis semua mata mengarah ke arah p
Baca selengkapnya
31. MILIKKU
Senyuman Gio terlihat memudar. Dia memang melihat grafik penjualan yang belum maksimal tapi menurutnya hal itu masih wajar. ini bahkan belum melewati semester pertama."Aku rasa itu bukan hal yang harus dipermasalahkan sekarang. Ini masih realisasi kuartal pertama. Brand Ambassador kita juga baru beberapa kali melakukan pemotretan. Selain itu, peluncuran produk baru di tengah pembatasan mobilitas masyarakat juga menjadi kendala peningkatan penjualan. Kita akan melakukan koreksi lagi setelah kuartal kedua," ucap Mahendra Rapat yang dipimpin Mahendra akhirnya berakhir. Walaupun sempat terjadi diskusi yang cukup alot beruntung semuanya dapat tertangani. Satu persatu peserta rapat sudah membubarkan diri. Mahendra masih duduk di bangku kebesarannya sambil memikirkan langkah yang harus dilakukannya segera. Gio datang menghampiri sahabatnya dan duduk disamping M
Baca selengkapnya
32. TERPOJOK
Flash on"Jadi om Heru menawariku sebuah kesepakatan tanpa peduli bagaimana perasaan Joanna padaku?" Ucap Mahendra tidak percaya."Om sangat tahu bagaimana perasaan Joanna terhadapmu. Karena itu aku meminta bantuanmu nak," ucap Heru mantap.Mahendra menatap Heru tidak percaya. Pria tua ini pasti sudah salah mengira. Hubunganya dengan Joanna hanya sebatas teman. Dia juga yakin Joanna berpikir sama. Mereka bahkan tidak pernah saling mencampuri urusan satu sama lain."Aku minta maaf om, tapi menurutku seharusnya kita mencari tahu siapa Ayah biologis sesungguhnya," ucap Mahendra dengan menyesal."Kenapa Nak? Kalau tiga puluh persen masih kurang. Om bisa menambahkannya lagi. Lagi pula bila kamu resmi menjadi suami Joanna maka kamu juga berhak mengelola kekayaannya," ucap Heru.Entah mengapa nada heru terdengar merendahkankan di telinga Mahendra. Dia menatap Heru dengan Tajam. Pria tua ini sepertinya sudah keterlaluan"Apa om
Baca selengkapnya
33. PATAH HATI
"Apa salahku? Selama ini aku pikir hubungan kita baik baik saja,” ucap Alexa sambil meneteskan air matanya. airmata itu terus mengalir meskipun Alexa berusaha menghentikannya. “Bagaimana bisa kau mengkhianatiku," lanjut Alexa dengan suara terisak.Alexa menghapus air matanya dengan sebelah tangan sedangkan tangan yang lainnya sedang memegang sebuah benda pipih di telinganya. Berkali kali Alexa menghapus air matanya dan berusaha menahannya agar tidak keluar tapi sangat sulit."Kita sudah bersama cukup lama. Bagaimana kamu tega melakukan ini padaku," ucap Alexa lagi sambil tersedu. Tangisnya sudah tidak dapat dibendung. Dia merasa sangat terpukul kekasih yang dicintainya berselingkuh dengan wanita lain. Dia sungguh merasa kecewa."Cut. Bagus," teriak sese
Baca selengkapnya
34. RENCANA GIO
Siang itu Mahendra mengajak Gio makan siang di sebuah restoran cepat saji. Dia ingin menanyakan perkembangan penyidikan yang dia minta dilakukan Gio beberapa waktu lalu. dikarenakan om Heru dan Joanna sepertinya bersikeras memintanya untuk bertanggungjawab atas kehamilan Joanna. maka sebelum masalah ini menghancurkan nilai saham perusahaannya yang berakibat ayahnya akan menyetujui ide om Heru maka dia harus bergerak cepat menemukan pria yang sudah menghamili Joanna.“gimana Yo, permintaan gue waktu itu? udah ada titik terangnya,” tanya mahendra membuka pembicaraan.“gue udah dikabarin detektifnya, dia udah periksa CCTV beberapa kelab dan gedung di sekitar tempat tinggal Joanna. ada beberapa hal mencurigakan, cuma belum bisa ditarik kesimpulan ke arah sana juga,” ucap Gio sedikit berbisik. “emang gawat banget bro masalahnya,”
Baca selengkapnya
35. CINTA
Gio masuk ke dalam lift yang akan membawanya menuju apartemennya. Setelah bekerja seharian dan bertarung dengan kerasnya jalanan ibu kota. Dia merasa tubuhnya remuk. Yang ada dipikirannya sekarang hanya pulang dan tidur. dia bahkan membayangkan betapa empuk dan nyamannya spring bed yang sudah menanti kedatangannya dengan setia. Dia hanya ingin merebahkan badanya sekarang.Gio menatap kosong pada tombol lift yang menyala bergantian menunjukkan dia berada di lantai berapa. Tidak lama pintu lift terbuka menandakan kalau dia sudah sampai tujuan. Dengan langkah gontai dia keluar dari dalam lift.Mendekati pintu apartemennya, Gio tampak terkejut melihat seseorang sudah berdiri di depan pintu apartemennya. Nafasnya terasa tercekik. Dia tidak mengharapkan kejutan seperti ini disaat tubuhnya tidak bersahabat.Nathalie sedang
Baca selengkapnya
36. KERJA
Meskipun Gio sudah memberikan Solusi mengenai permasalahan yang dihadapinya, Mahendra masih memikirkan solusi lain. Dia tidak ingin menyelesaikan masalah dengan menambah masalah baru yang mungkin akan berdampak buruk di kemudian hari. Baginya sekarang yang terpenting adalah mengetahui siapa ayah biologis bayi yang dikandung Joanna dan memintanya bertanggung jawab. Masalahnya dia masih belum menemukan petunjuk apapun. Sudah hampir dua sepekan, sejak berita itu terbit pertama kali, memang tidak seheboh di awal pemberitaannya. namun, Mahendra masih mendapat kabar bahwa beberapa acara gosip masih menayangkannya. Beberapa acara gosip masih membahas berita Joanna dan menyayangkan sikap diam kedua belah pihak. Mahendra sejujurnya tidak peduli, dia hanya khawatir bila berita itu tetap diliput maka akan berpengaruh pada nilai sahamnya. Mahendra sedang duduk dengan per
Baca selengkapnya
37. KERJA SAMA
Mahendra sedang merasa cemas. dia sudah meminta Gio untuk mempertemukannya dengan William, ada hal penting yang harus didiskusikan dengan manajer Alexa itu. Mahendra merasa harus membicarakan dengan Manajernya terlebih dahulu sebelum berbicara dengan Alexa. karena bagaimanapun juga Mahendra berpikir pak William dapat berpikir lebih jernih dan objektif dalam melihat masalahnya. Dia bahkan tidak peduli bila waktu sudah menunjukkan  lewat dari jam makan malam. Tapi masalahnya orang yang ditunggunya masih belum juga menunjukkan batang hidungnya. padahal Gio sudah mengatakan bahwa Pak William bersedia untuk datang memenuhi undangan makan malamnya.Mahendra sedang berada disebuah restoran mewah bergaya klasik. dia bahkan memilih tempat yang sedikit lebih private karena tidak ingin pembicaraan yang bersifat pribadi ini sampai tersebar. Dia masih mengenakan setelan kerja. Walaupun jas telah dia lepaskan dan d
Baca selengkapnya
38. Are You Crazy?
Keesokan harinya pak William mengajak Alexa ke kantor Mahendra. Pak William berkata bahwa Mahendra semalam meminta mereka untuk datang dan membicarakan hal penting. Tanpa menaruh kecurigaan sedikitpun Alexa menurut. Tentunya pria itu tidak akan menghubunginya bila bukan mengenai pekerjaan. Dirinya dan pak William tiba di lobby perusahaan milik Mahendra. Mereka menunggu beberapa saat di sofa tamu sebelum tiba-tiba pak William berdiri dan ternyata Mahendra datang menghampiri mereka, dia menjabat tangan pak william dan langsung memeluk Alexa. Alexa terkejut dengan tindakan yang dilakukan Mahendra. Namun, tidak bisa menghindar karena tubuhnya sudah dipeluk erat oleh pria itu."Terima kasih sudah datang," bisiknya.Alexa memandang tidak mengerti pada tindakan Mahendra namun pria itu justru mengacuhkan tatapannya da
Baca selengkapnya
39. TUNANGAN
Mahendra menekan klakson mobilnya dengan penuh emosi. Jalanan di depannya macet parah sedangkan dia sudah dikejar waktu saat ini."Jemput aku," ucap Alexa di telepon ketika Mahendra mengangkat panggilan darinya."Memangnya asisten manajer mu tidak bersamamu?" Balas Mahendra dongkol. Dia sedang berkutat dengan berkas yang tingginya mengalahkan gunung fuji di jepang."Aku sudah memintanya pulang, karena hari ini aku sangat ingin tunanganku menjemputku," ucap Alexa dengan penekanan yang disengaja saat dia mengucapkan kata ‘tunangan’.Rasanya Mahendra ingin membanting benda pipih di tangannya. "Pulang saja dengan taksi," ujar Mahendra memberikan solusi seenaknya."Ohh.. apa seorang pengusaha sukses akan menelantarkan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234569
DMCA.com Protection Status