"Aku tidak memintamu untuk menjemputku," ucap Alexa di atas mobil Mahendra yang sedang melaju membelah jalanan yang tidak terlalu macet.
"Memang tidak. Aku hanya kebetulan lewat?" Ujar Mahendra tanpa melepaskan tatapannya dari jalan."Kebetulan?" Balas Alexa tidak percaya. Apa mungkin ada seseorang yang kebetulan mau menunggu hingga proses syutingnya berakhir. Yang benar saja. Menurutnya Mahendra tidak pandai berbohongMahendra mengedikkan bahunya. "Kamu sendiri yang bilang kita harus sering terlihat bersama jika ingin sandiwara ini terlihat nyata," ucap Mahendra besikap tenang walaupun dia sedikit gugup.Dia memang sengaja datang menjemput Alexa. Suasana hatinya menjadi berantakan sejak kedatangan Joanna keruangannya tadi pagi. Wanita itu telah merusak suasana hatinya dengan sempurna. Karena itu dia memutuskan untuk keluar sebentar dan kepikiran untuk bertemu Alexa."Jadi kamu sedang memerankan tugas sebagai tunangan yang baik. Tapi tidaGio sedang berada di unit apartemennya. Dia mengenakan kolor berwarna kelabu dipadukan dengan kaos tanpa lengan berwarna putih. Rambutnya masih terlihat sedikit basah. Meski waktu sudah menunjukkan lewat dari pukul sembilan malam namun karena hawa malam yang terasa lebih panas membuat Gio memutuskan untuk mendinginkan badannya dengan mandi.Dia sedang terfokus dengan salah satu game online bertema pertempuran yang mengumpulkan beberapa pemain di dalam suatu ruangan lalu akan terjadi pertempuran dimana mereka akan saling menembaki dengan senjata tertentu hingga hanya akan ada satu orang yang selamat. Dia biasa memainkan permainan tersebut di waktu senggangnya. Seperti kebanyakan orang yang addicted dengan permainan ini seringkali sumpah serapah keluar dari mulut Gio. Bahkan tidak jarang dia begadang demi menuntaskan beberapa misi.Gio terlalu larut dalam permainannya ketika bel apartemennya berbunyi beberapa kali. Tadinya dia berniat tidak menggubrisnya namun suara
Mahendra melangkahkan kakinya lebar. Memasuki lift dan menekan tombolnya dengan kasar. Dia sudah berencana akan merebahkan badannya karena sudah hampir dini hari ketika Gio meneleponnya. Tadinya dia berpikir ada hal penting mengenai perusahaan hingga Gio tidak bisa menunggu besok. Tapi begitu mengangkat panggilan tersebut dan mendengar cerita Gio darahnya rasanya memanas hingga ke ubun-ubun kepalanya. Dasar gadis bodoh. Apa otak Nathalie sudah hilang sampai dia tidak memikirkan bahaya yang mungkin mengintainya. Bagaimana bisa dia masuk ke kediaman pria lain dalam kondisi mabuk. Kemana perginya sopan santun gadis itu.Mahendra menekan bel dengan kasar. Tidak lama Gio membukakan pintu apartemennya lebar. Tanpa permisi Mahendra masuk dan menemukan Nathalie yang meringkuk dibawah selimut milik Gio. Dia menatap pada Gio meminta penjelasan."Dia datang dalam keadaan mabuk dan langsung tertidur di sana. Aku menaruh bantal agar kepala Nathalie tidak sakit," ucap Gio seolah
Demi mendalami perannya sebagai tunangan yang baik dan perhatian. Akhirnya Mahendra selalu menyempatkan diri untuk menjemput Alexa di lokasi syuting. Bagi kru televisi ynng melihat kedekatan Mahendra dan Alexa seperti layaknya pasangan kasmaran pada umumnya. Romantis dan penuh perhatian. Mahendra dengan setia menunggu Alexa hingga syuting berakhir. Bahkan tidak jarang Mahendra membawa makanan untuk dibagikan di lokasi syuting.Melihat hubungan mereka, orang- orang di lokasi syuting mulai meragukan berita mengenai Mahendra yang dicap 'brengsek' karena menghamili artis lain. Mereka sangat yakin bila Alexa dan Mahendra memang saling menyukai sejak awal. Mereka masih menunggu klarifikasi dari pihak Joanna ataupun Mahendra. Namun, kedua belah pihak seakan tidak ingin memulai klarifikasi dan membuat publik memiliki argumen sendiri.Bila orang lain menatap iri pada hu
Hampir satu jam lamanya Mahendra mengantri diantara antrian pembeli martabak sedangkan Alexa duduk dengan santainya di kursi penumpang. Mahendra kembali dengan perasaan dongkol. Dia langsung melempar plastik berisi sekotak martabak manis pesanan Alexa."Itu makananmu," ucap Mahendra kesal.Alexa berusaha menahan tawanya melihat kekesalan Mahendra yang harus menunggu lama untuk sekotak martabak. Mau bagaimana lagi. Kalau biasanya dia akan meminta Toby yang membawanya langsung ke apartemennya saat dia ingin makan jajanan manis tersebut. Kebetulan dia pulang bersama Mahendra dan sedang ingin makan jajanan kaki lima yang nikmat itu."Kamu tidak ingin mencicipinya," tawar Alexa saat dia sedang mengambil beberapa gambar martabak lalu membuat sebuah caption sebelum dia mengunggah hasil jepretan kamera ponselnya di halaman
Alexa meregangkan tubuhnya setelah merasakan tidur yang sangat nyenyak. Akhirnya setelah sekian lama berkutat dengan jadwal syuting dan permainan yang di rancang Mahendra, dirinya bisa merasakan tidur nyenyak semalam. Mungkin karena kemarin dia tidak memiliki banyak kesibukan. Sehingga dia pulang ke apartemennya bahkan sebelum jam tujuh malam. Lalu melakukan perawatan malam pada wajah dan kulitnya setelah itu dia tidur. berkat libur singkatnya Alexa merasa sudah sangat siap menghadapi hari ini.Alexa memilih tampil dengan gaya casual. Mengenakan rok dibawah lutut berwarna hijau dan v-neck blouse berwarna putih kemudian memadukannya dengan wedges berwarna cream membuat penampilannya sederhana namun tetap fresh. tidak perlu langsung mengenakan make up yang berat. Toh nanti saat proses syuting akan di hapus juga. Alexa merapikan rambutnya sembari melihat Toby yang sedang memilih aksesoris yang akan dikenakan Alexa untuk syuting hari ini."Sebaiknya kita berangkat seka
Dilayar sebuah ponsel sedang berputar sebuah siaran langsung yang menampilkan Aris, seorang vokalis Band 'Lighter' salah satu band beraliran pop yang sangat digandrungi anak muda karena musik dan lirik mereka yang mudah diterima. Disana Aris didampingi seorang pria plontos dengan gaya eksentrik.Tagline dari siaran langsung tersebut yang menarik perhatian Toby untuk menontonnya. 'Vokalis Lighter mengakui adanya jalinan asmara hingga sang wanita hamil'. Tentu saja tagline itu menarik perhatian Toby."Kami sedang berupaya membuka komunikasi yang sengaja ditutup oleh pihak sebelah. Sehingga klien saya hingga saat belum mendapat kebenaran pasti," ucap pria plontos itu."Apakah itu berarti anda mengakui janin tersebut anak anda?" Tanya wartawan dibalik layar."Saya belum bisa
"Terima kasih Toby, kamu bisa kembali biar aku yang membawa koper ini," ucap Mahendra segera setelah lift berhenti di lantai apartemen Alexa sambil mengambil paksa koper dari tangan Toby dan mendorongnya keluar dari lift.Alexa menatap kebingungan dengan tingkah Mahendra. Dia sedang tidak dalam mood yang baik. Apa pria itu tidak mengerti juga."Ayo.. ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu," lanjut Mahendra karena Alexa tidak juga keluar dari lift.Dengan wajah ditekuk Alexa keluar dari lift dan berjalan melewati Mahendra untuk segera membuka pintu huniannya."Apa seperti itu caramu memperlakukan tunanganmu? Untung saja tidak ada orang lain di dalam lift," ucap Mahendra sesaat setelah masuk ke dalam apartemen Alexa."Memang
Joanna merasa geram. Aries tiba-tiba muncul dan merusak semua rencana yang sudah dipersiapkan. Laki-laki yang hanya dianggapnya sebagai pelarian dari kesibukannya bekerja dan Mahendra yang tidak pernah meliriknya. Dia memang beberapa kali berhubungan badan dengan Aries dan seingatnya dia selalu meminta Aries menggunakan pengamannya.Joanna mengambil ponselnya dan mencari kontak Aries di ponselnya. Setelah menemukannya dia langsung melakukan panggilan suara."Hai,, sayang. Akhirnya aku mendapat kabar darimu," ucap Aries begitu panggilan itu tersambung membuat Joanna memutar bola matanya."Brengsek. Apa maksud ucapanmu pada media. Klarifikasi sekarang juga," bentak Joanna.Terdengar suara Aries tertawa diseberang. "Dimana letak kesalahanku? Kita memang memiliki hubungan spesial," ucap Aries santai."Hubungan itu hanya hubungan tanpa ikatan, kita hanya mencari keuntungan satu sama lain," ucap Joanna dengan nada tertahan."Semua bisa