All Chapters of Reborn : Billionaire's Pet: Chapter 41 - Chapter 50
63 Chapters
39. Nothing Special
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 39Nothing Special Keesokan harinya setelah pekerjaan di studionya selesai Shashi tidak langsung kembali ke tempat tinggalnya karena nenek Gu mengundangnya minum teh di rumahnya. Shashi tentu saja tidak akan menolaknya karena setiap kali bertemu nenek Gu rasanya ia seperti bertemu dengan neneknya sendiri. "Xiao Bao, apa Nenek mengganggu waktumu?" tanya nenek Gu ketika Shashi baru saja keluar dari mobilnya. Shashi tersenyum lebar dan mendekati nenek Gu. "Nenek, bicara apa Anda ini? Tentu saja tidak, saya sangat merindukanmu, Nek." "Anak Baik. Kau pasti kelelahan setelah seharian bekerja," kata nenek Gu seraya memegangi telapak tangan Shashi. "Aku sudah memerintahkan pelayan untuk membuatkan sup untukmu." "Nek, tidak perlu repot-repot," kata Shashi.Nenek Gu mengibas-ngibaskan tangannya di depan dagunya. "Jangan sungkan, aku sudah bilang kalau kau sudah kuanggap cucuku sendiri. Aku tentu saja harus memperlakukanmu dengan baik." "Terima kasih,
Read more
40. She Knows Nothing
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 40She Knows NothingShashi bertemu dengan Su Yenny di sebuah restoran di jalan Keyun Rd di distrik Tianhe, jarak restorannya hanya beberapa puluh meter dari hotel Shangri-La. Su Yenny mengenakan celana berbahan jins berwarna putih dipadukan dengan kaus warna hitam berkerah tinggi dilengkapi dengan long Coat dan kalung sebagai aksesoris di luar kausnya. Rambutnya ditata bergelombang lalu diikat tinggi di belakang kepalanya dan mengenakan sepatu hak tinggi, terlihat sangat anggun dan cantik.Sementara Shashi mengenakan terusan di atas lutut berwarna hitam dan sepatu bot hak tinggi, ia juga menyematkannya ikat pinggang kecil berwarna hitam yang strapnya berwarna emas dan berhiaskan Swarovski. Ia juga melengkapi penampilannya dengan coat sebatas lutut dengan aksen tali serut di pinggang. Rambutnya juga ditata bergelombang, namun dibiarkan tergerai di pundak dan punggungnya."Saya benar-benar puas dengan gaun rancangan Anda, Nona Bao. Dan saya pikir
Read more
41. Gold Digger
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 41 Gold Digger Sabtu malam setelah makan malam bersama Shashi, Tian memenuhi janjinya pada Tuan Bao untuk bermain catur di kediaman keluarga Bao. Ketika ia keluar dari mobil, Su Yenny juga kebetulan keluar dari mobil sport yang berharga ratusan ribu Dolar. Seperti biasanya, Su Yenny berpenampilan bak seorang putri dengan pakaian dari merek ternama dan menjinjing tas mahal serta mengenakan sepatu hak tinggi."Tian," sapa Su Yenny dengan lembut seraya melangkah mendekati Tian. "Kenapa kau ke sini? Seingatku bukankah aku sudah mengatakan kalau papaku tidak bisa bermain golf besok." Bibir Tian mengulas senyum tipis, sinis, tetapi tidak terlihat. Berpikir jika jarak Su Yenny dan ayah angkatnya terlalu jauh sehingga Tuan Bao sepertinya tidak pernah memberi tahu hal apa pun kepada Su Yenny."Aku memiliki janji bertemu dengan ayahmu malam ini," jawab Tian. "Apa kalian akan membicarakan masalah bisnis?" tanya Su Yenny seraya menjepitkan sejumput ramb
Read more
42. Hasil Tes DNA
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 42Hasil tes DNA "Anda minum-minum?" tanya Shashi pada Tian. Ia mengendus aroma alkohol yang sangat kuat saat Tian menciuminya."Hanya sedikit," ucap Tian seraya mendaratkan kecupan-kecupan di pundak dan leher Shashi seraya memeluk Shashi dari belakang.Shashi menjauhkan dirinya dari Tian. "Anda butuh sup pereda pengar." "Aku tidak mabuk," kata Tian kembali memeluk Shashi. Shashi mendengus. "Bagaimana tidak mabuk? Jelas-jelas aroma alkohol dari mulut Anda tercium sangat kuat." Tian tersenyum dan mengikuti Shashi yang berjalan ke dapur. Ia lalu duduk di kursi menyaksikan Shashi mulai memotong daging sapi kemudian merebusnya dan memasukkan sedikit cabai bubuk. Ia mengamati setiap gerak-gerik Shashi yang terlihat kaku memegangi peralatan masak dan menatap panci berisi sup dengan sangat serius sembari sesekali melihat ke layar ponselnya. "Kau yakin bisa membuat sup?" tanya Tian untuk memastikan. "Saya melihat resepnya di internet, ini akan berha
Read more
43. Akting Seperti Bidadari
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 43Akting Seperti Bidadari Su Yenny menyeka air matanya yang terus-menerus berlinang di pipinya, perasaannya sangat hancur karena Tian sama sekali tidak memberikan kesempatan untuk mendekatinya. Bagaimana bisa seorang pria begitu angkuh di depannya sementara dirinya adalah tuan putri di kediaman keluarga Bao yang merupakan mitra bisnis keluarga Li dan saat memikirkan betapa dinginnya sikap Tian terhadapnya benar-benar menyakitkan hingga dadanya seperti ditikam berkali-kali menggunakan belati."Nona, apa Anda memiliki ide?" tanya Mei.Su Yenny sesenggukan seraya menggelengkan kepalanya. "Jika aku memiliki ide, untuk apa aku menangis begini!" Mei menghela napasnya dalam-dalam lalu berjalan mondar-mandir di depan Su Yenny. "Apa mungkin dia sebenarnya punya kekasih?" Su Yenny melotot. "Jangan membuatku semakin depresi!" "Lalu apa? Bukankah sangat aneh, dia tidak pernah terlihat menggandeng perempuan mana pun di publik dari dulu." Su Yenny sudah
Read more
44. Senjata Makan Tuan
Hola, Happy reading and enjoy!Chapter 44Senjata Makan Tuan Ekor mata Shashi berkali-kali memastikan jika Tian belum mengangkat gelasnya, terus berharap pria itu tidak masuk ke dalam perangkap Su Yenny. Ia ingin sekali dapat menggapai pikiran Tian untuk memberitahu apa yang Su Yenny perbuat melalui telepati seperti di film-film fantasi. Meskipun itu mustahil dan membuatnya semakin frustrasi.Akhirnya ia mendekati Kai dan berbisik, "Su Yenny memasukkan sesuatu ke dalam gelas Tian. Kita harus lakukan sesuatu." Kai tidak merespons, pria itu bersikap sangat tenang dan ketika lagu yang dinyanyikannya berakhir ia kembali memilih lagu lalu menyanyikannya lagi. Barulah setelah lagu berakhir ia mendekati Tian."Kau ini membosankan sekali," gerutunya seraya duduk di samping Tian. "Aku dan Xiao Bao hampir kehabisan suara. Sekarang giliranmu dan Nona Su yang bernyanyi." "Aku tidak bisa bernyanyi," kata Tian dengan malas."Tian, lagu apa yang ingin kau nyanyikan? Biar aku pilihkan," ucap Su Ye
Read more
45. Menyingkirkan Wen Kai
Chapter 45Menyingkirkan Wen Kai"Kalau tidak salah dengar di saat pesta pertunangan saya, Nyonya Tua Gu mengatakan jika Anda adalah cucunya, bukan?" tanya Su Yenny ketika berada di dalam lift yang bergerak turun bersama Shashi. Karena nenek Gu sendiri yang mengakuinya sebagai cucunya, sebenarnya Shashi bisa saja membenarkan pertanyaan Su Yenny. Tetapi, Shashi memperhitungkan kelak bisa saja keluarga Gu yang lain tidak mengenalnya dan tidak mengakuinya. Ia tidak ingin mempermalukan dirinya sendiri."Sebenarnya mereka keluarga angkat saya di sini, keluarga saya berada di Henan, " jawab Shashi. "Jadi, Anda sendirian di kota ini?" "Ya, begitulah." "Saya benar-benar iri dengan kemandirian Anda, Nona Bao."Shashi tersenyum seraya menatap deretan angka di samping pintu lift. "Saya justru iri karena Anda hidup di tengah-tengah keluarga yang utuh." "Maaf, saya tidak bermaksud menyinggung Anda," kata Su Yenny. "Anda tidak menyinggung. Saya hanya bicara fakta karena jika dibandingkan deng
Read more
46. Pria Idaman
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 46Pria Idaman Shashi menarik tangannya dan berkata, "Mari kita ke rumah Nenek Gu." Bibir Tian mengulas senyum, tatapannya tertuju pada wajah Shashi yang merona dan terlihat gugup. "Tidak perlu terburu-buru." "Apa Anda ingin saya seduhkan teh terlebih dahulu?" tanya Shashi berusaha menutupi kegugupannya.Tian justru kembali menggenggam telapak tangan Shashi dan menatap mata wanita itu. "Aku tidak ingin teh, aku ingin berterima kasih karena kau sudah menyelamatkan aku kemarin malam.""Yang saya lakukan tidak sepadan dengan apa yang Anda berikan pada saya selama ini, Anda tidak perlu berterima kasih." "Jadi, kau beranggapan tidak berhak menerima niat baikku?" "Bukan begitu maksud saya." "Aku memaksa berterima kasih, sekarang katakan apa yang kau inginkan? Aku akan menuruti semua keinginanmu," ucap Tian dengan lembut dan meyakinkan. Shashi mengerjapkan matanya lalu menatap Tian. Keinginannya masih seperti di kehidupan sebelumnya yaitu Tian me
Read more
47. Pria yang Salah
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 47Pria yang SalahBeberapa hari kemudian Bao Ji Yang berada di dalam ruangan praktik Dokter Spesialis Ginjal dan Hipertensi, ia baru saja menjalani beberapa prosedur untuk menjalani cuci darah. "Berapa peluangku untuk sembuh?" tanya Bao Ji Yang. Dokter He mengamati catatannya kemudian membenarkan posisi kacamatanya. "Kesehatan ginjal Anda mengalami banyak kemajuan, saya yakin Anda akan segera sehat kembali." "Kuharap kau tidak sedang menghiburku." Dokter itu tersenyum. "Di samping pengobatan yang tepat dan pola hidup sehat yang Anda terapkan sangat membantu penyembuhan, tentunya Anda juga harus memiliki motivasi yang tinggi untuk sembuh." Bao Ji Yang tersenyum masam. "Apa aku terlihat tidak bergairah untuk hidup?" "Saya tidak berani mengatakan hal seperti itu, hanya saja saya sarankan Anda lebih banyak bergerak. Olahraga yang ringan saja seperti berjalan kaki di pagi hari dan mengurangi aktivitas yang mengharuskan duduk berlama-lama." Bao
Read more
48. Dewi Keberuntungan
Hola, happy reading and enjoy!Chapter 48Dewi Keberuntungan Konon di keluarga Bao mereka, setiap anak perempuan akan dilahirkan memiliki ciri khusus berupa tanda lahir berwarna merah berbentuk seperti burung Phoenix di tubuh mereka dan konon itu adalah kutukan leluhur mereka karena keluarga Bao nyaris kehilangan takhta kerajaan. Sang Raja terbunuh bersama ratu dan putrinya, bahkan pangeran satu-satunya yang akan kemungkinan akan menduduki takhta juga ikut terbunuh. Banyak spekulasi tentang kematian mereka, salah satunya adalah putri kedua mereka bersekongkol dengan putra kerajaan Dong Li yang ingin memperluas wilayah mereka. Namun, rumor itu segera dipatahkan setelah putri ke dua kerajaan Juzhu mengibarkan bendera perang menyerang kerajaan Dong Li. Dalam perang tersebut disebutkan jika putri ke dua berhasil membunuh pangeran kerajaan Dong Li, sayangnya setelah itu Sang Putri memilih bunuh diri setelah mengetahui kebenaran kematian ayah dan orang tuanya lalu putri yang gagah berani
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status