All Chapters of Malaikat Dihukum Jadi Babysitter: Chapter 31 - Chapter 38
38 Chapters
Bab 31. Hari baik
Ae Ra datang ke kamar James dan memberikan sebuah dokumen. "Apa ini?" tanya James yang sedang duduk di ranjangnya. "Perjanjian kontrak. Untuk berjaga-jaga." tersenyum. James mengambil dan membaca isi dari kontrak tersebut. Di dalam kontrak itu menyatakan, bahwa berhasil atau tidak dalam menyelesaikan misi, pihak kedua tetap menerima bayaran. "Aku juga akan menambahkan perjanjian." ucapnya setelah selesai membaca kontrak tersebut. James menambahkan, pihak kedua harus berusaha bersungguh-sunguh dalam menyelesaikan misinya.Pihak kedua juga harus menuruti seluruh perintah dari pihak pertama. "Agar kau tidak bekerja seenaknya dan tidak berusaha." Kemudian mereka saling berjabat tangan setelah selesai melakukan tanda tangan. ***** Han keluar dari kamar dengan pakaiannya yang sudah terlihat rapi. Memakai celana cargo pants dan kaos putih polos yang dilengkapi dengan kemeja sebagai outer. "Kau jadi pemotretan hari ini?" tanya Evelyn yang sedang duduk di sofa. "Iya." sambil melip
Read more
Bab 32. Perasaan Rumit
Wajah Han terlihat sangat sumringah sepulang dari pemotretan. Ia duduk di sofa sambil tersenyum menatap layar ponselnya. Evelyn yang menyaksikan hal itu pun menanggapinya dengan bertanya, "Apa hal baik sedang terjadi padamu?""Wah, Apa terlihat sangat jelas?""Sudut bibirmu sangat bersemangat naik ke atas."Han tertawa kecil, "Haha ... Ini adalah suatu keberuntungan yang terjadi tanpa diduga.""Oh, ya? Apa itu?" Duduk menyilangkan kaki di sebelah Han."Seperti kebetulan. Baru kemarin kita membicarakan tentang Jasmine YP, hari ini saya bertemu dengannya, bahkan bekerja bersama.""Apa kau baru saja menceritakan tentang khayalanmu?""Saya tidak mengkhayal. Lihat ini!" Menunjukkan layar ponselnya yang terdapat foto berdua, dirinya dengan Jasmine.Evelyn mengambil ponsel itu dan mengamatinya dengan serius. "Bagaimana ini bisa terjadi?""Sudah saya bilang, ini adalah keberuntungan. Kami menjadi Brand Ambassador di sebuah brand yang sama, yaitu Suprim."Ekspresi Evelyn mendadak berubah seper
Read more
Bab 33. Akting
Ae Ra tidak ingin Kang Areum mengetahuinya sekarang, jika dia mempunyai kelebihan melihat makhluk tak kasat mata karena ia belum merangkai rencana apapun. Jadi, ia berpura-pura terkejut karena melupakan sesuatu untuk mengalihkan hal tersebut. "Hah! Aku lupa belum membawa uang." Putar balik menghapiri James. "Kau belum memberiku uang." Menadahkan tangan kanannya. "Kau sangat Khawatir aku tidak membayar? Aku pasti akan mentransf ..." bicaranya terpotong. Ae ra mengode dengan menutup mulutnya menggunakan jari telunjuk dan memelankan suaranya, "Ssshhhttt ... Lihat di depan pintu!" James melihat ke arah pintu dan menyaksikan Kang Areum berdiri di sana. "Haissh ... Kalau begitu aku ikut denganmu." "Kita perlu berakting." Ae ra mulai berbicara dengan nada normal, "Berikan uangnya!" James sengaja menunjukkan rasa takutnya. "Aku ikut bersamamu. Aku tidak mau sendirian di sini. Wanita itu datang lagi. Lihat! Dia di depan pintu saat ini." Mengacungkan jarinya ke arah Kang Areum. "Mana?
Read more
Bab 34. Film Romantis
Sebelum pulang ke apartemen, Han menyempatkan diri untuk membeli sebuah CD . Han langsung menuju ke kamar Evelyn begitu sampai di apartemen. Namun, ia tak menemukannya di sana. Tempat yang dituju setelahnya adalah kamarnya. Sudah pasti dia ada di sana bersama dengan Hyunki. Baru setengah perjalanan, ia sudah berpapasan dengan Evelyn di ruang tengah. "Hai, Ev! Kau baru dari kamar Hyunki?" "Ya. Aku baru saja menidurkannya. Kau sendiri dari mana?" "Saya habis keluar mencari udara segar. Em, kau mau menemani saya menonton film?" "Horor? Action? Komedi?" Han menggelengkan kepala. "Romance." "Seleramu sangat murahan. Tapi, baiklah. Akan kutemani." Mereka duduk bersebelahan di sofa panjang depan televisi. Film sudah mulai diputar. "Film romantis sangat membosankan. Aku pasti akan tertidur di petengahan film." Menguap. "Apa lagi tadi aku tidak tidur siang." "Saya pastikan kau tidak akan mengantuk, karena ini adalah film romantis terbaik menurut rekomendasi di Yucub." "Semoga saja.
Read more
Bab 35. Apakah ini Cinta?
Di atas ranjang yang berbalut sprei warna navy polos, Han masih terbayang-bayang dengan perlakuan Evelyn kepadanya. Bahkan, ia masih memegangi dadanya yang berdetak dengan cepat.Ia berbaring tanpa bantal sambil menatap layar ponselnya yang terdapat foto dirinya dengan Jasmine. "Rasa suka ini berbeda dengan rasa suka pada Jasmine. Dan rasa bahagia ini sangat berbeda saat bertemu dengannya.""Mungkinkah ini yang disebut cinta?" Dengan cepat ia menggelengkan kepalanya. "Tidak. Hal ini tidak boleh terjadi." Bangkit dari tidurnya."Secepatnya aku harus mencarikan cinta sejatinya." Mengambil buku harian Evelyn yang masih ia simpan dan membacanya.'Dear My book,''Tadi sepulang sekolah, aku dan Stevan pergi ke suatu tempat dengan pepohonan yang rindang dan angin yang berhembus lembut.'Aku tidak tahu bagaimana dia yang baru pindah bisa mengetahui tempat seperti itu.''Dia menunjukkan sebuah rumah kecil yang terbuat dari kayu di atas salah satu pohon di sana.''Aku menyaksikan betapa lincahn
Read more
Bab 36. Wujud Asli
Sudah hampir setengah jam Evelyn mondar-mandir karena bimbang ingin keluar dari kamar. Rasa malu atas tindakannya yang berani mencium Han masih ia rasakan. Berulang kali ia mengintip dari balik pintu untuk memastikan keberadaan Han. "Dia tidak ada. Sebaiknya aku keluar sekarang. Tapi ... Bagaimana kalau dia tiba-tiba muncul?" Matanya tidak menemukan keberadaan Han ketika ia mengintip sekali lagi. Dia melangkah dengan mengendap-endap layaknya pencuri. Empat lima langkah dari kamarnya sudah tercapai. Namun ... "Hah!" Spontan mengelus dada karena tiba-tiba Han keluar dari kamarnya. Tangannya yang gugup kelabakan menarik beberapa helai rambut ke belakang telinga. "Pagi, Ev!" sapa Han yang sebenarnya juga merasa gugup, namun ia sukses menyembunyikannya. "Pagi!" bola matanya kesana kemari seakan bingung ingin menatap ke mana. "Mau sarapan bersama?" tawar Han. "Bukannya aku menerima tawaranmu, tapi sejak awal aku memang ingin sarapan." Menuju meja makan dan disusul oleh Han. Sebuah
Read more
Bab 37. Jerapah Pirang
Kecepatan berjalan cepat di area teras rumah sakit jiwa yang dilakukan Ae Ra dalam mengejar Han tidaklah berjalan lancar. Beberapa pasien dan para perawat yang sedang melakukan aktivitas berlalu lalang menghambat langkahnya. Pada sebuah tikungan sudut bangunan di sana, seorang pasien tak diduga  berlari kencang menabraknya hingga terjatuh. Begitu ia bangun kembali, Han bersama dengan Evelyn dan Hyunki sudah menghilang dari pandangannya. "Haisss ... Kenapa mereka berjalan bagaikan mengkuti lomba jalan cepat?" Nafasnya masih tak beraturan. "Hwa!" Dia berteriak kencang karena kedatangan Kang Areum yang muncul secara tiba-tiba. "Kupikir kau sudah terlatih sejak kecil melihat arwah sepertiku. Kenapa kau masih saja terkejut?" Ae Ra mendengus kesal, "Meski sudah terlatih, aku akan tetap terkejut jika kau muncul tanpa aba-aba." "Kau penasaran dengan pria yang tadi? Apa kau pikir dia seorang manusia atau hantu?" Ae Ra menggeleng se
Read more
Bab 38. Tempat Sampah
Go Minji adalah nama pria yang sedang bersama Evelyn saat ini. Mereka berteman sangat akrab bahkan sering bertukar cerita tentang masalah yang sedang dialami masing-masing, meskipun dalam pertemanannya mereka lebih senang menggunakan kata-kata kasar dibanding kata-kata kasih sayang. Pertemuan itu adalah pertemuan yang tak pernah terduga setelah bertahun-tahun tidak memberi kabar satu sama lain. Mereka berpisah sejak mereka lulus SMP karena orang tua Minji harus pindah ke luar kota untuk mengurus pekerjaan. "Kau dulu sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dariku sampai aku memanggilmu Jerapah, tapi sekarang aku terlihat lebih tinggi. Apa selama ini kau tidak tumbuh? Hahaha ... " "Ah, aku tahu! Kau pasti sering mengalami patah hati hingga pertumbuhanmu terhambat oleh itu." lanjutnya masih dipenuhi dengan tawa. "Diam kau! Tubuhku masih termasuk tinggi jika dibandingkan dengan standar tinggi tubuh para wanita, Bodoh." "Ah, tapi yang jelas kau sering p
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status