Aku menuruni tangga dari kamar atasku, aku menyiapkan masakan sup daging untuk anak-anakku, dibantu sama Bibi selang beberapa menit anak-anak sampai di rumah, ku tunggu Jingga yang sedang berganti pakaian dan menuju meja makan."Mama, telat terus sih pulangnya, Jingga jadi kesepian ga ada teman ngobrol?" tanya Jingga padaku sambil mengambil nasi dipiringnya."Iya, maaf sayang, Di butik lagi ada masalah, tapi Alhamdulillah sudah teratasi sayang, maaf ya Nak, Mama pulangnya telat terus beberapa hari ini!" jawabku pada Jingga sambil memberi nasi di piring Dimas."Ya Allah, Ma ko bisa butik dalam masalah." Jingga terlihat sedih."Ya begitulah hidup sayang, pasti kalau lihat, Mama rezekinya lancar ada saja ujiannya, sudah jangan dipikirkan semua sudah beres, berkat, Pak Haris yang membantu, Mama.""Cieee, Mama. Pantesan, Pak Haris tidak ke sekolah, jadi membantu, Mama." Jingga menggodaku."Di musholla juga tak terlihat Pak ustad, Mama kenapa tidak menikah saja sama Pak Ustad Haris kan ena
Read more