Adryan dan Helsa memasuki sebuah rumah besar di salah satu perumahan elite yang ada di Jakarta Selatan. Helsa sedikit gugup, ini kedua kalinya dia mengunjungi rumah ini. Kemarin sebagai calon menantu, sekarang sudah resmi. Ya. Itu adalah rumah milik orang tua dokter Adryan. "Helsa ..." sambut bunda Marimar yang baru saja keluar dari dapur, dengan membawa sebuah nampan berisi kue. "Bunda," sebut Helsa. "Ayah?" tanya dokter Adryan. "Lagi ada urusan," jawab bunda. "Duh, pengantin baru bedah banget ya, Bun," sindir Jefry. Jefry Van Brawijaya, dosen Teknik di salah satu kampus besar di Jakarta. Dia adalah kakak dari dokter Adryan, mereka cuma bedah tiga tahun. Dia punya calon istri, tapi tiba-tiba saja adiknya duluan. Payah sekali. "Itu pinggang nggak usah di peluk posesif gitu, Helsa nggak nyaman," ujar Jefry, langkah pria itu menuju dapur. "Apaan sih lo! Makanya cepat nikah," ketus Adryan. Helsa tersenyum malu-malu ketika digoda kakak iparnya. "Helsa, jangan di dengar Je
Read more