Semua Bab Scylaac. Kembalinya Dunia yang Sempurna.: Bab 11 - Bab 20
50 Bab
11. Maaf. Aku Benar-benar Minta Maaf. (Lagi) (2)
"Lovelyn.""Wah, nama yang sangat indah. Seindah pemiliknya.""Baiklah, Lovelyn. Mulai sekarang, kamu anak ka ....""Lovelyn! Ah, ternyata kamu ada di sini," seru ayah Lovelyn, membuyarkan kenangan di kepala Lovelyn."Lovelyn! Mengapa kamu lari dari Mama dan Papa seperti itu?" sambung ibu Lovelyn."Semua berkumpul, semua tersenyum, semua bahagia. Aku penasaran, apakah foto ini benar-benar jujur?" kata Lovelyn."Foto? Apa maksudmu? Foto apa itu?"Orang tua Lovelyn berjalan menghampiri puteri mereka yang sedang duduk di meja riasnya."Lovelyn ... itu ....""Foto terakhirku bersama teman-temanku di panti asuhan sebelum kalian mengambilku.""Oh, Lovelyn ... Mama mohon kepadamu. Mama mohon dengan sangat kepadamu. Jangan pernah memikirkan itu." Ibu Lovelyn mulai meneteskan air mata."Lovelyn. Jika Papa dan Mama telah menyakiti hatimu, Papa dan Mama minta maaf. Papa dan Mama akan berubah. Papa dan Mama akan menjad
Baca selengkapnya
12. Aku Benar-benar Minta Maaf. Aku Tak Akan Melakukannya Lagi.
"Sa-saya ... Lo-Lovelyn. Sa-salam kenal, Pak ... Pak Ruka," sapa Lovelyn dengan bibir bergetar. Ruka mengerutkan dahinya. "Siapa lu? Anggota girlband? Ngapain lu di sini?" "Sa-saya penghuni baru di sini. Na-nama saya Lovelyn." "Lovely?" "Lo-Lovelyn," kata Lovelyn mengoreksi. "Lovelyn? Apaan, tuh? Merk lolipop? Pergi sana! Ini Scylaac, bukan Disney Land!" sembur Ruka. Lovelyn tak menanggapi. Ia gemetar hebat. Tak berkutik. Ia tak punya nyali di hadapan sosok raksasa yang mengerikan itu. "Kok bisa-bisanya kutu kupret begini jadi penghuni? Apa yang terjadi dengan Scylaac selama aku pergi?" "Dia bukan penghuni. Dia baru saja datang hari ini dan ingin menjadi penghuni," kata Vith menjawab. Ia lalu melirik ke arah Lovelyn. "Dia tidak pantas berada di sini." "A-aku pantas berada di sini!" sambar Lovelyn. Vith dan Ruka menatap Lovelyn. "Aku muak dengan dunia di luar sana. Dunia yang penuh dengan kepa
Baca selengkapnya
13. Scylaac. Dunia yang Lain. (1)
Dan inilah Scylaac. Scylaac adalah sebuah gagasan kehidupan. Sebuah idealisme yang melawan kenyataan yang diakui dunia. Ia bukan bagian dari kehidupan. Ia adalah kehidupan itu sendiri. Scylaac adalah dunia yang sesungguhnya. Bagiku, Scylaac adalah dunia yang lain. Scylaac adalah lawan kata dari dunia. Segala aturan, norma, kebiasaan, atau apa pun itu, yang berlaku di dunia nyata, tidak berlaku di Scylaac. Scylaac adalah penolakan atas semua itu. Para penghuni menolak gagasan bahwa Scylaac adalah penolakan. Bagi mereka, Scylaac adalah kenyataan yang sesungguhnya. Sedangkan dunia di luar sana, adalah dunia yang sudah tidak suci lagi. Dunia yang terkontaminasi aturan-aturan kasat mata dan tidak kasat mata yang membelenggu hakikat kehidupan. Dunia yang sesungguhnya - dunia yang lain itu - adalah dunia yang nyata. Itu bukan dunia fantasi. Para penghuni percaya, bahwa pada suatu masa di zaman lampau, pernah ada peradaban nyata yang berisi dunia
Baca selengkapnya
14. Scylaac. Dunia yang Lain. (2)
Schoistuedie, Yuhita, Lala, Acsac. Kalau boleh jujur, tidak semua dari keempat pencetus ini paham betul akan gagasan Scylaac di masa lampau. Yang mereka tahu, dunia tempat mereka tinggal adalah dunia yang sudah tidak suci lagi. Dunia di mana mereka harus bersandiwara untuk dapat bertahan hidup di dalamnya. Mereka sudah muak dengan itu. Mereka hanya ingin hidup bebas dalam kejujuran yang apa adanya. Para pencetus ingin mengubah dunia ini. Karena itu mereka memulai semuanya dengan menciptakan dunia mereka sendiri terlebih dahulu. Tempat mereka bertemu. Itu adalah sebuah tanah yang sangat kaya dan masih suci. Tempat itu hanya dihuni oleh hewan dan tumbuhan. Tidak ada seorang manusia pun di dalamnya dan tidak ada pihak mana pun yang memilikinya. Tempat yang benar-benar sempurna untuk membangun kembali dunia yang telah lama tertidur. Para pencetus merasa perlu untuk menamai dunia itu. Mereka mulai mencari nama yang tepat. Schoistuedie, Yuhita, Lala, dan Acsac. Akhirnya te
Baca selengkapnya
15. Scylaac. Dunia yang Lain. (3)
"Dan itulah akhir dari cerita ini." Vith mengakhiri. "Scylaac ...." Ayu menghela napas panjang. "Ya, Scylaac. Dunia yang sesungguhnya," kata Vith. "Yang benar saja," celetuk Ayu malas. Vith mengerutkan dahi. "Aku serius," katanya kemudian. "Scylaac adalah dunia yang sesungguhnya. Ini adalah dunia yang sebenarnya. Kau tidak akan menemukan kepalsuan di tempat ini. Ini adalah jawaban atas segala kekeliruan di luar sana. Ini adalah duni ...." "Ya, ya, ya, aku paham. Scylaac itu begini, Scylaac itu begitu, bla bla bla, aku mengerti," sela Ayu. "Lalu kenapa? Kau pikir aku datang untuk bergabung bersama kalian? Kau pikir aku tersentuh dengan semua ocehanmu itu? Jangan bercanda! Aku datang untuk menghancurkan ini semua. Aku datang untuk menyelamatkan kalian." Vith menatap dalam kedua mata Ayu. Ia tidak langsung membalas perkataan Ayu. Ia mencoba menyelidiki dahulu kesiapan mental dari wanita di hadapannya itu. Setelah terdiam selama beberapa s
Baca selengkapnya
16. Scylaac. Dunia yang Lain. (4)
Demikianlah dimulai perjalanan hidup Ayu untuk menghancurkan dunia yang lain itu. Ia tidak mau hidup di sana. Namun ia tidak bisa menghancurkannya dalam sehari. Karena itu ia tinggal di sana. Ia tinggal dan mempelajari semua yang ada di tempat itu. Ia tinggal dan mempelajari semuanya dengan harapan dapat memahami dunia itu. Ia ingin membasmi dunia itu. Karenanya ia harus mengalami sendiri dunia itu. "Tapi, dengan begitu, bukankah dia justru menjadi bagian dari Scylaac?" tanya Ali. "Dia bukan orang yang bodoh. Aku bisa merasakannya. Dia pasti tidak mempermasalahkan hal seperti itu. Dia hanya ingin menghancurkan Scylaac. Tidak masalah baginya jika kemudian dianggap sebagai bagian dari Scylaac. Dia tak peduli," jawab Schoistuedie. "Yah, bisa dibilang, sekarang dia sudah termasuk ke dalam kelompok orang-orang asing," sambung Vith. "Huh. Bagiku, dia hanyalah seorang pecundang," timpal Tono. "Yah, kita lihat saja apa yang akan terjadi nanti. Kita tu
Baca selengkapnya
17. Scylaac. Dunia yang Lain. (5)
Baskara dan Tono berjalan mengarungi alam Scylaac guna menemukan Ayu. Di sana tidak ada kendaraan, sehingga mereka harus berjalan kaki. Baskara terus memandangi sekelilingnya di dalam perjalanannya tersebut. Semua yang dapat ia lihat tidak tampak seperti apa pun yang ada di dunianya di luar sana. Alam Scylaac terlihat begitu abstrak. Ada sangat banyak komponen alam yang tak akan pernah bisa ditemui di dunia luar. Baskara berpikir di dalam hati, betapa jauh berbeda kehidupan yang ada di Scylaac dengan kehidupan yang ada di dunia luar. Bagi Baskara, Scylaac adalah sebuah keberadaan yang tidak sama dengan dunianya. Alam yang tengah dilihatnya itu sesuai dengan gambaran para penghuni Scylaac di dalam kepalanya selama ini. Akan tetapi, sesuatu yang sejak pertama kali Baskara menginjakkan kaki di Scylaac belum pernah ia dapati, sampai detik ini pun tetap belum juga ia dapati. Dan itu adalah bentuk-bentuk keanehan dari para penghuni Scylaac itu sendiri. Tidak banyak penghuni ya
Baca selengkapnya
18. Scylaac. Dunia yang Lain. (6)
“Dia penghuni Scylaac, kan?” tanya Baskara kepada Ayu setelah Tono telah menjauh. “Begitulah,” jawab Ayu singkat. “Sepertinya penghuni Scylaac tidak seaneh yang kubayangkan,” kata Baskara lagi. “Lelaki tadi bahkan sangat sopan kepadaku. Kupikir mereka semua sama seperti binatang. Ternyata mereka tidak ada bedanya dengan kita. Aku jadi merasa tidak enak tadi karena datang ke sini dan bertingkah seperti orang liar.” “Itu akting,” seru Ayu lugas. “Aku telah bertemu dengan banyak penghuni seperti dirinya, dan hampir semuanya bertingkah seperti itu di depanku. Awalnya kupikir itu adalah cara mereka untuk menarik simpati orang luar. Mereka berpura-pura menjadi orang yang bisa dimengerti oleh orang luar, supaya orang luar tidak khawatir untuk menjadi bagian dari mereka.” “Sebab, kalau mereka langsung menunjukkan jati diri mereka begitu saja, orang luar bisa lari. Mereka ingin semakin banyak orang luar menjadi bagian dari mereka. Dengan begitu seluruh dunia b
Baca selengkapnya
19. Scylaac. Dunia yang Lain. (7)
Ehem ....Sebelum kita lanjut ke penggalan cerita berikutnya, ada satu hal penting yang ingin kutegaskan kepada kalian. Ini penting untuk kalian memahami kelanjutan cerita ini. Kurasa kalian semua sudah memahaminya. Tapi akan kuingatkan lagi supaya tidak terjadi kesalahpahaman.Apa yang sedang kalian baca saat ini adalah sebuah novel fiksi. Ini adalah cerita rekaan. Artinya, semua yang kalian saksikan di sini hanyalah khayalan semata. Bukan kenyataan. Apa yang sedang kalian alami saat ini, ruang dan waktu tempat kalian bernaung, itulah kenyataan.Jadi mengerti, ya? Semua ini bukanlah kenyataan. Scylaac bukanlah kenyataan. Ini semua hanyalah gambaran isi kepala seseorang yang dituangkan ke dalam kata-kata. Dunia ini tidaklah nyata. Dunia kalianlah yang nyata.Baiklah. Kalau kalian semua sudah mengerti, mari kita lanjutkan pertunjukan horornya. Kupersembahkan kepada kalian: Kam.“Kam?”“Ya, Kam. Aku ingin bertemu dengannya.&r
Baca selengkapnya
20. Scylaac. Dunia yang Lain. (8)
Namanya Tanah Langit. Letaknya tepat di tengah-tengah Scylaac. Tanah Langit adalah pusat dunia ini-menurut para penduduk asli. Setiap sungai yang mengalir di Scylaac berasal dari Tanah Langit. Tanah tersubur di Scylaac pun berada di Tanah Langit. Banyak penghuni Scylaac tinggal di sekitar kaki gunung Tanah Langit karena kekayaan alamnya. Tanah Langit menjadi sumber kehidupan semua penghuni dan seluruh makhluk hidup di Scylaac. Tanah Langit adalah satu-satunya gunung yang ada di Scylaac. Puncaknya memiliki bentuk yang rata. Dataran di puncak tersebut sangat luas, hingga bisa menampung sebuah ekosistem kehidupan. Para penghuni tidak mendiami tempat itu. Letaknya terlalu tinggi untuk bisa mereka capai. Para penghuni tidak mau pergi ke suatu tempat yang untuk mencapainya mereka harus bersusah payah. “Berarti Kam satu-satunya orang yang tinggal di sana?” “Di puncak Tanah Langit, iya. Dia tinggal di sana bers
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status