Dania, awas gosong! Kamu ya, goreng ikan malah melamun,” seru Rani, sambil mengambil alih mengoreng.“Maaf Bu,” jawab Dania pelan.“Melamun, apa sih Nia. Yudistira, iya ‘kan?”“Engak Bu.”“Halah, kamu bohong Dania. Kalau saja Ibu tidak depresi, waktu itu. aku akan memilihmu untuk jadi menantu Ibu.”“Jangan bilang begitu Bu, nanti jika Mas Yudistira atau Keysha dengar, jadi salah paham.”“Ya, sudah. Kamu ganti baju, tuh lihat bajumu kotor kena cipratan minyak, sebentar lagi Keysha dan Yudis datang.”“Iya, Bu, Dania ke kamar dulu.”Belum lagi Dania melangkah, terdengar suara mobil, berhenti di depan pagar. Rani bergegas mengintip dari jendela. Dan dilihatnya Yudistira dan Keysha turun dari mobil.“Nah, itu mereka datang,” ucap Rani, melangkah menuju pintu. Sementara Dania bergegas masuk kamar untuk ganti baju.“Assalamu’alaikum.” Yudistira mengucap salam, ketika berdiri di depan pintu.“Waalaikumsalam,” jawab Rani, sembari membuka pintu.Senyum mengembang di bibir Keysha, ketika menda
Read more