All Chapters of Bersuami Anak "Mama": Chapter 151 - Chapter 160
174 Chapters
Bab 151. Kencan
Andre kemudian mengajak Mosa untuk pulang. "Dre, boleh nggak kita ke makam ayah? Aku mau cerita sama ayah," tanya Andre."Boleh. Tapi tidak sekarang, ya? Ini kan sudah mau malam. Nggak mungkin kita ke sana sekarang. Nanti saja kalau akhir pekan kita ke sana. Aku akan antar kamu," jawab Andre."Oh, ya sudah. Terima kasih, ya. Aku juga sangat bersyukur aku bisa hamil lagi secepat ini. Benar-benar di luar dugaan. Langsung dua lagi. Bagaimana kalau kita mengadakan pengajian atau syukuran kecil-kecilan gitu. Ya untuk keselamatan bayi kita ini dan juga untuk orang tua kamu," usul Mosa."Iya, ide bagus. Ya sudah nanti kita pikirkan untuk itu, ya?" sahut Andre.Andre lantas mengajak Mosa untuk ke sebuah cafe. "Loh, kok kita ke sini? Bukannya langsung pulang," tanya Mosa."Iya. Aku ingin mengajak kamu makan berdua. Aku sangat bersyukur sekali memiliki kamu," jawab Andre."Baru juga nggak lama kita makan sate di pinggir jalan,'' sahut Mosa."Iya. Tetapi di momen kali ini aku benar-benar ingin
Read more
Bab 152. Bunga Kenanga
Keesokan harinya Mosa ingin jalan-jalan di sekitar rumahnya. Dia juga sudah mendapatkan izin dari Andre untuk bisa jalan-jalan dengan Mina. "Bu, itu ada orang jual bunga. Kita lihat ke sana, yuk!" ajak Mosa.Beberapa bunga terpajang di pinggir jalan. Mulai dari bunga mawar, kenanga, melati dan lain sebagainya. Mosa tertarik untuk memiliki salah satunya."Bu, aku mau bunga kenanga ini. Kira-kira susah nggak ya menanamnya?" tanya Mosa. ''Tidak kok. Bunga kenanga ini mudah. Hanya perlu disiram saja sekali sehari terus diletakkan di depan rumah nanti akan tumbuh sendiri," jawab penjual bunga."Oh gitu, ya? Saya mau satu, ya?" sahut Mosa.Setelah membayar Mosa pun pulang dengan membawa satu pot bunga kenanga. Sesampainya di rumah Mosa meletakkan di teras rumahnya bersama dengan bunga yang lain."Loh, Bu Mosa baru beli bunga, ya?'' tanya Bi Imah yang kebetulan menyiram bunga di depan rumahnya. "Iya nih, Bi. Sepertinya menarik dan kata yang jual juga gampang. Aku mau punya bunga kenanga.
Read more
Bab 153. Bulan Madu Lagi
"Kami juga berusaha semaksimal mungkin, Pak. Agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan lagi," balas polisi.''Saya percaya kepada polisi. Karena polisi selalu menjadi pengayom masyarakat. Kalau begitu saya permisi dulu, Pak," pamit Andre."Terima kasih banyak, Pak."Enam bulan kemudian, Andre mengajak Mosa ke suatu tempat. Dimana kini kandungan Mosa sudah semakin terlihat besar. Andre mengajak Mosa ke sebuah resort yang cukup jauh dari keramaian kota. Dimana di sana tersedia fasilitas yang memadai. Dari pemandangan pantai yang eksotis serta alam yang masih asri pun ada di sana.Mosa dengan senang hati menikmati udara nan sejuk di sana. Apalagi kini dia juga sudah mempersiapkan diri untuk menjadi seorang ibu dari bayi kembarnya.Menurut dokter paling cepat satu bulan lagi atau juga tiga bulan lagi. Semua tergantung dari bayi yang ada di dalam perut. "Dre, aku senang kamu mau mengajak aku ke sini. Kita akan menginap berapa lama di sini?" tanya Mosa."Tiga hari dua malam. Aku se
Read more
Bab 154. Jet Sky
"Aku juga sangat mencintaimu. Oleh karena itu aku ingin terus bisa membahagiakan kamu, Mosa. Dan juga anak-anak kita nanti. Aku ingin mereka besar dan tumbuh dalam keluarga yang saling mencintai. Sehingga mereka tidak akan kekurangan kasih sayang dan tidak perlu juga mencari kasih sayang di luar sana," sahut Andre menatap wajah Mosa."Aku akan berusaha seperti itu. Sebagai istri dan calon ibu tentu tidak semudah yang dibayangkan. Tetapi aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menjadi ibu dan istri yang baik," sahut Mosa.Menikmati malam yang indah, mereka merebahkan diri di atas ranjang. Memandang langit dengan hamparan bintang. Mereka hanya merasa jika sedang berbulan madu untuk kesekian kalinya. Karena setiap waktu bagi mereka adalah kesempatan emas. Mosa pun merasakan betapa senangnya bisa tidur di sana. Saat malam hari, Mosa merasa risih karena hampir tidak bisa tidur lagi saat terbangun. "Dre, bangun dong!" Mosa mengoyak tubuh Andre."Ada apa?" tanya Andre masih mengant
Read more
Bab 155. Pantai
"Iya iya, paham. Kamu juga jangan pesimis duluan dong! Kamu itu wanita hebat," Andre memberikan Mosa semangat."Hebat kamu lah. Kamu kan jadi wakil direktur. Sudah sukses banget," sahut Mosa."Itu tidak seberapa dengan Kamu yang bisa mengandung dua anak sekaligus. Belum lagi nanti akan melahirkan. Wanita itu hebat, maka dari itu nabi kita kan menyampaikan siapa yang harus ditaati. Ibumu sampai tiga kali baru ayahmu. Itu menandakan jika perempuan itu lebih mulia tiga kali daripada laki-laki," tukas Andre."Tapi perempuan itu harus tunduk dan patuh sama laki-laki sebagai suaminya bukankah itu menandakan kalau laki-laki itu lebih hebat lagi perempuan," balas Mosa."Ya karena laki-laki itu sebagai pelindung perempuan. Tetapi untuk masalah mulia, lebih mulia perempuan. Oh ya, nanti malam kita makan berdua di sini saja atau di paviliun seperti kemarin?" tanya Andre."Di sini sajalah. Di sini lebih bisa romantis sama kamu. Aku juga lagi mau rebahan sekarang cukup capek nih," jawab Mosa."Ya
Read more
Bab 156. Pasrah
"Sudah kuduga. Dia itu salah paham. Lalu dia sekarang ada dimana?" tanya Roni."Aku juga nggak paham ada dimana. Karena waktu itu aku cuma disekap dalam rumah. Rumahnya ya cukup bagus menurutku. Tapi alamatnya dimana aku nggak tahu. Selama aku disekap Hendra juga tinggal di sana,'' jawab Andre.Andre tercenung. Memikirkan rumah yang dijelaskan oleh Roni. "Ya sudah aku akan mencoba mencari rumah itu. Semoga kamu lekas sembuh ya! Agar kamu bisa mempertanggung jawabkan perbuatan kamu," ucapnya."Iya. Aku tahu aku bersalah. Sekali lagi aku minta maaf, Dre," sahut RoniAndre kemudian masih memikirkan dimana tempat Hendra berada. Keluarga Andre dan keluarga Roni memang tidak terlalu akrab. Tetapi Andre pernah main di beberapa tempat milik Hendra. Hanya saja Andre masih lupa lupa ingat. Seorang polisi menghampiri Andre. "Bagaimana, Pak? Mungkin ada bayangan dimana Hendra berada? Beberapa bukti sudah mengarah pada Hendra. Kami juga mendapatkan rekaman pembicaraan Roni dan Andre saat meminta
Read more
Bab 157. Cemerlang
"Ada, polisi sudah mengantongi bukti. Itu juga berkat Roni. Roni memang sudah membaik. Tetapi dia juga menjadi tersangka dalam masalah ini. Dan dia juga akan menerima ganjaran dari perbuatan yang sudah dilakukannya," balas Andre."Iya. Kok mau sih Roni itu mencelakai keluarga kita?""Karena Roni dibebaskan dari penjara oleh Hendra. Dan juga dia memberikan sejumlah uang kepada Roni. Sehingga mau tidak mau Roni harus melakukan itu," jawab Andre.Mosa menghela napas kasar. "Uang lagi masalahnya. Memangnya Uang bisa membeli segalanya?""Entahlah. Tetapi yang jelas Roni sedang menyesali perbuatannya. Kamu mau makan apa malam ini? Mau makan di pinggir jalan lagi?" tanya Andre.''Enggak. Aku lagi nggak pengen makan di luar. Karena aku sudah masak tadi. Jadi kita makan di rumah saja, ya!" sahut Mosa semangat.Sebelumnya Mosa sudah memasak masakan kesukaan Andre. Dibantu Bi Imah yang memang sudah biasa memasak untuk Andre.Saat pillow talk di kamar, Mosa menyadarkan kepalanya di lengan Andre d
Read more
Bab 158. Perjuangan Menjadi Ibu
Mosa melongok, "Raisa. Kamu ada di sini. Sudah lama sekali kita tidak berjumpa," ucapnya."Iya, lama sekali. Aku juga pengen sekali ketemu sama kamu cuma kamu yang pindah-pindah. Aku dengar banyak sekali musibah yang menerpa kamu. Sekarang kamu bagaimana?" tanya Raisa lalu duduk di samping Mosa.Para suami pun berbincang dengan anak Raisa digendong oleh Ayahnya.''Aku kemarin keguguran, Raisa. Dan Tuhan memberikan aku kepercayaan lagi. Ini anak kembar yang sebentar lagi akan lahir,'' ucap Mosa.''Ya Tuhan. Ternyata masih banyak musibah yang kamu alami. Maaf aku nggak tahu." "Iya, nggak apa-apa. Lagipula sudah ada gantinya ini. Kamu ngapain ke sini?" tanya Mosa.''Aku mau cari kado untuk teman yang lahiran. Ternyata kamu ada di sini. Semoga kelahiran kamu lancar, ya? Nanti kalau kamu sudah melahirkan aku akan jenguk kamu dan si kembar," sahut Raisa. "Kamu sekarang ada dimana?""Aku di rumah Andre. Kemarin aku tinggal di rumah pemberian perusahaan Andre. Cuma pembantunya kurang ajar. J
Read more
Bab 159. Terlambat 
Polisi kemudian membuka perlahan paket yang ditujukan kepada Andre. Sebuah surat ada di dalamnya.[Sekarang kamu bisa bersenang-senang. Setidaknya kamu bisa menikmati indahnya dunia. Karena sebentar lagi kamu akan MATI.]Andre menghela nafas panjang. Lalu memejamkan matanya sejenak. "Dari gaya tulisannya sama seperti dari surat sebelumnya," ucap polisi."Bisa saya menduga itu adalah Hendra, Pak. Roni masih belum bisa diajak ke luar rumah sakit. Keadaannya belum memungkinkan. Saya memiliki feeling jika Hendra berada di rumah masa kecilnya. Karena di sana memang rumahnya cukup bagus. Dan saya juga belum pernah mendengar keluarga Hendra menjual rumah tersebut," dugaan Andre."Pak Andre masih mengingat rumah itu ada dimana?" tanya polisi."Kalau tidak salah, rumahnya tidak jauh dari rumahnya yang baru, Pak. Mungkin kapan kita bisa segera ke sana?" balas Andre."Kita memang harus cepat. Bisa jadi memang tujuan utama Hendra adalah Anda. Tetapi kita juga tidak bisa gegabah. Kita harus meman
Read more
Bab 160. Maaf
Sesampainya di rumah, Mosa menyambut kedatangan Andre."Kamu kok belum tidur?" tanya Andre setelah menutup pintu."Aku nggak bisa tidur. Aku mikirin kamu. Apa Hendra sudah ditangkap?" balas Mosa.Andre menggelengkan kepalanya. "Dia sudah pergi sebelum kami ke sana. Rumah itu sudah kosong," terangnya. "Ya Tuhan. Menangkap orang jahat itu susahnya.""Semoga saja dia bisa segera tertangkap.""Tadi isi paketnya apa?" tanya Mosa mengingat Andre belum mengatakan isi dari paket yang didapatkan tadi."Bukan apa-apa.""Jangan bohong! Coba katakan!" paksa Mosa."Teror lagi. Sama seperti kemarin,'' jawab Andre"Ya Tuhan. Aduh!" keluh Mosa sembari memegang pipinya.''Kamu kenapa?" tanya Andre."Entah kenapa dari tadi sore gigiku sakit. Dan setelah mendengar ucapan kamu barusan gigiku makin sakit saja,'' jawab Mosa. "Kamu sudah minum obat?" "Aku tidak berani minum obat. Karena ibu hamil kan tidak bisa sembarangan minum obat," jawab Mosa meringis kesakitan. Andre berfikir sejenak. Memang benar
Read more
PREV
1
...
131415161718
DMCA.com Protection Status