All Chapters of Bersuami Anak "Mama": Chapter 11 - Chapter 20
174 Chapters
Bab 11. Obrolan Setelah Magrib
Esok harinya Mosa, Mina dan Raka sudah sampai di pengadilan. Mosa mengambil nomor antrian. Di sana sudah cukup banyak orang. Mosa meminta Mina dan Raka untuk mengisi lembar saksi.  Sekitar 1 jam mereka menunggu, akhirnya Mosa dipersilakan untuk masuk. Beberapa saat Mosa di dalam kemudian Mina dan Raka juga diminta masuk.  Mina dan Raka dimintai keterangan sebagai saksi. Beberapa pertanyaan diberikan kepada keduanya dan mereka menjawab dengan sejujurnya mereka tahu.  Setelah dirasa cukup Mina dan Raka dipersilakan untuk keluar. Mosa masih di dalam untuk melanjutkan proses.  Beberapa saat kemudian Mosa keluar dan memberitahukan jika Mosa dan Roni sudah ketuk palu.  Mosa begitu lega mendapati diriny
Read more
Bab 12. Teman SMA
"Pasti dia senang. Apalagi perempuan yang akan dinikahinya cantik. Dia juga nggak perlu kerja, dia bisa bantu Ibu di rumah. Mungkin bisa bantu-bantu Ibu ketika Ibu butuh," ucap Sarni. "Halah kalau tujuan itu, Bu. Ya jangan harap sekali. Kalau tidak sesuai harapan nanti bisa kecewa," sahut Karno. "Yah terserah Bapak saja. Aku cuma menginginkan kalau memang tidak sesuai harapan ya lihat aja nanti, toh yang penting Roni bahagia sama calon istrinya itu. Ibu juga melihat Roni serius sama dia apalagi sama si Mosa itu juga sudah benar-benar resmi bercerai. Sama dia juga nggak bawa untung apa-apa. Itu karena keluarganya yang nggak karuan makanya bawa aura negatif ke keluarga kita," ucap Sarni, ia merasa kesal."Setahu Bapak, Mosa tidak pernah berbuat macam-macam, hanya saja fikiran negatif Ibu yang membuat tidak
Read more
Bab 13. Enam Bulan
Andre mengenal Roni sebagai laki-laki yang tidak bisa mandiri. Andre pernah mengatakan jika Roni akan merantau dan jauh tinggal dari orangtuanya tentu Roni tidak akan bisa lama. Karena Andre tahu Roni selalu tidak bisa jauh dari orang tuanya terutama ibunya.Saat mendengar bahwa Roni menikah, Andre mengira Roni akan berubah. Tetapi kenyataannya adalah justru berpisah. Hal itu menurut Andre adalah hal yang tidak terpuji. Mengingat ibunya selalu mengatakan agar Roni mau menuruti kata ibunya. Ikut campur Ibu Roni menurut Andre sudah sangat keterlaluan. Meskipun Roni tidak bercerita lengkap tetapi Andre sudah bisa menduga. Apalagi ketika Roni mengatakan jika wanita yang akan dinikahi kedua kalinya ibunya sangat setuju. Sudah Andre duga jika istri pertama Roni tidaklah disetujui oleh ibu Roni.Tetapi itu sudah terj
Read more
Bab 14. Trauma
Hari ini Mosa baru saja pulang dari sekolah. "Sa, Ibu mau pengajian kamu di rumah atau ikut?" tanya Mina."Aku di rumah saja, Bu.  Cukup capek hari ini jadi mau istirahat saja," jawab Mosa."Ya sudah. Itu di dapur sudah ada makanan. Kamu bisa makan saja, Ibu berangkat dulu, Assalamualaikum," lanjut Mina, pamit.Mosa cukup merasa lelah. Hari ini jam mengajar full dari pagi sampai sore hari. Belum lagi ada kegiatan sore sebelum pulang. Setelah membersihkan diri, Mosa merebahkan dirinya di atas ranjang. Ia merasa senang meskipun sendiri tetapi tidak ada beban. Di sekolah Mosa sudah banyak yang mendengar jika dirinya sudah bercerai karena kabar yang simpang siur
Read more
Bab 15. Mencari Jodoh
Iya, semoga bisa lebih baik lagi ke depannya," ucap Mosa.Beberapa saat kemudian suami Raisa menghampirinya."Eh suamiku udah selesai. Aku balik dulu, yah. Terima kasih sudah diberi makan, Mosa," ucap Raisa."Iya sama-sama, hati-hati di jalan!" Raisa  kemudian meninggalkan rumah Mosa. Bersamaan dengan itu Mina juga tiba di rumah."Assalamualaikum," ucap Mina."Waalaikumsalam, Bu. Sudah pulang Ibu," sahut Mosa."Sudah. Tadi itu siapa?" tanya Mina."Itu tadi Raisa. Katanya suaminya ada acara di dekat sini jadi dia mampir sebentar dan sekarang sudah pulang," jawab Mosa.
Read more
Bab 16. Terkejut
"Alhamdulillah, Allahhumma … " penghulu memanjakan doa untuk pasangan pengantin di hadapannya.  "Alhamdulilah, kalian sudah sah sebagai suami istri. Suami dan istri memiliki hak dan kewajiban satu sama lain. Silakan menjalankan keduanya dengan sebaik mungkin agar kehidupan rumah tangga kalian bisa bahagia dunia akhirat," lanjutnya."Amiiinn," sahut semua tamu yang ada di sana.Roni kemudian memberikan mahar berupa uang 20 juta beserta emas perhiasan sebesar 20g emas. Laila kemudian mencium  tangan Roni, lalu Roni juga menyandarkan kecupan di kening Laila. Senyum indah terpancar di wajah keduanya.Setelah akad selesai, semua tamu undangan menyalami Roni dan Laila, termasuk Andre."Selamat, Bro. Semoga kalian jadi keluarga yang bahagia," ucap Andre.
Read more
Bab 17. Media Pembelajaran
Tidak Bu Mosa.  Saya sudah melihat melihat media yang  Bu Mosa buat tadi. Saya apresiasi dengan menjadikan media pembelajaran Bu Mosa sebagai contoh pada rapat kita minggu ini," jelas kepala sekolah."Baiklah kalau begitu. Nanti akan saya revisi dan akan saya konsultasikan ke Bapak agar saya merasa percaya diri untuk mempresentasikannya," sahut Mosa."Tidak perlu Bu Mosa. Itu saja sudah cukup. Mungkin bisa diselesaikan saja tanpa perlu konsultasi.  Bahkan saya juga belajar dari Bu Mosa untuk membuat media pembelajaran yang baik dan bisa dijadikan contoh untuk guru lain. Mungkin karena ini murid-murid betah jika diajar oleh Bu Mosa," puji Kepala Sekolah. "Tidak, Pak. Saya tidak merasa seperti itu. Saya hanya terus belajar saja agar bisa menjadi lebih baik," sahut Mosa merendah.
Read more
Bab 18. Melawan Mertua
"Mohon maaf, kalau untuk itu sepertinya merendahkan saya. Saya tidak pernah berpikiran seperti itu. Saya memang bercerai karena ada alasan pribadi, Bu. Tapi saya tidak mau mengumbar masalah rumah tangga saya," balas Mosa."Baiklah, ya sudah sepertinya saya sudah lelah dan ingin pulang. Saya hanya ingin menyampaikan. Jadilah janda yang terhormat, masih muda udah jadi janda," sindir Bu Lana sambil berlalu menjauhi Mosa.Mosa tidak merasa tersinggung dengan apa yang dikatakan Bu Lana. Ia tahu diri jika dirinya memang janda. Tetapi ia tidak merasa janda yang banyak tingkah. Bahkan selama ini ia juga masih sama, yaitu tidak pernah membalas jika dikatai orang lain.Sementara itu di tempat lain. Laila yang sudah menjadi istri Roni sedang menikmati masa pengantin baru. Ia tidak perlu lagi bekerja dan Roni juga menyampaikan
Read more
Bab 19. Cantik Wajah
Kamu mau makan apa? Sebentar aku mau pesankan dulu. Karena tadi mau pesan apa aku nunggu kamu," jawab Laila."Pesan terserah saja, pokoknya kamu juga ikut makan," sahut Roni merasa lemas.Roni kemudian menghampiri rumah ibunya. "Kamu kenapa lesu begitu? Nggak dimasakin  lagi sama istrimu?" tanya Sarni."Iya. Katanya dia lagi pesan. Tapi aku sepertinya sudah sangat lapar," sahut Roni lemas."Ya sudah kamu makan sana dulu. Memang keterlaluan itu istri kamu. Tadi Ibu juga sudah mencoba menasihati dia supaya lebih rajin di rumah. Dia kalau di rumah cuma malas-malasan. Makan beli, cuci di laundry, Ibu lihat dia ngapu aja enggak," tutur Sarni."Ya sudah mungkin dia ingin meni
Read more
Bab 20. Ke Dokter
Satu bulan kemudian Laila memeriksakan diri ke dokter. Karena ia mengeluh pusing dan mual. Karena sebelumnya Laila memang memiliki riwayat sakit lambung tapi sudah cukup lama tidak merasakannya. Justru saat ini kembali kambuh.Laila pergi sendiri ke dokter tanpa ditemani Roni, karena kebetulan Roni sedang keluar kota dan tidak mungkin ia mengajak mertuanya. Sudah beberapa kali Laila dan mertuanya terlibat percekcokan. Untuk ngobrol saja Laila malas, apalagi untuk mengajaknya ke dokter.Laila pun ke dokter tanpa sepengetahuan Sarni. Diam-diam ia pergi tanpa melalui pintu belakang. Karena biasanya mertuanya sering duduk di dapur untuk mengawasi gerak gerik Laila.Laila yang merasa risih setiap hari diawasi membuat ia sering menutup pintu belakang agar tidak selalu diawasi. Meskipun ia sering melawan mertua nya setidaknya ia juga tidak ingin menambah masalah.Pernah Laila seharian di rumah dan menutup pintunya. Lalu Sarni menyindir dari luar."Takut diintip rumahnya ditutup terus," gumam
Read more
PREV
123456
...
18
DMCA.com Protection Status