All Chapters of Bersuami Anak "Mama": Chapter 21 - Chapter 30
174 Chapters
Bab 21. Undangan Kepala Sekolah
Mosa hari ini libur sekolah bertepatan dengan hari minggu. Mosa ingin mengisi waktu dengan nonton ke bioskop sendirian. Sebelumnya Mosa juga sering jalan-jalan sendiri karena ia merasa lebih nyaman. Meskipun terkadang jika ada teman yang mengajak ia tidak keberatan.Mosa sudah merencanakan akan ke bioskop. Saat sudah bersiap tiba-tiba terdengar suara ponselnya berdering. Mosa kemudian membuka ponsel dan ada pesan dari kepala sekolah.Deg!"Tumben sekali kepala sekolah kok kirim pesan," gumam Mosa.Kemudian Mosa membuka pesannya.[Bu Mosa, apakah sedang sibuk hari ini? Saya ingin mengundang Bu Mosa makan siang hari ini di restoran. Saya harap Bu Mosa bisa,] Pesan singkat dari kepala sekolah membuat Mosa bingung. Kenapa kepala sekolah tiba-tiba mengundangnya makan siang. Apakah semua pegawai yang diundang atau hanya beberapa saja. Ia jadi ragu untuk membalas. Mosa kemudian menghubungi Raisa.Telepon terhubung. "Halo, Sa. Aku mau nanya, kamu ada undangan dari kepala sekolah nggak?"
Read more
Bab 22. Pandangan Pertama
Maaf, Pak. Kalau boleh tahu kenapa Bapak saya kemari, ya?" tanya Mosa hati-hati. Perasaannya sudah menyeruak ingin mengetahui alasan kenapa ia diundang sendirian sedangkan orang sekolah tidak ada yang diundang. "Saya hanya ingin makan bersama Bu Mosa saja." Jawaban kepala sekolah membuat kening Mosa mengernyit. Alasan yang tidak diharapkan Mosa. "Tapi, Pak. Saya tidak mengerti." Andre hanya menyimak pembicaraan antara Ayahnya dan Mosa sembari menikmati makanan yang tersedia. "Sudah Bu Mosa makan saja. Silakan dinikmati jauh-jauh kemari cuma makan sedikit nanti rugi," sahut kepala sekolah santai. Ia memang menyadari Mosa sedang menyelidik dirinya tetapi kepala sekolah tetap bersikap santai. Sebelumnya saat di rumah Andre. Ayahnya meminta untuk ikut bersamanya. "Maaf, Yah. Untuk apa? Aku masih punya waktu tiga bulan lagi. Bukankah begitu Ayah bilang. Tetapi kenapa sekarang harus bertemu dengan perempuan ingatan Ayah." "Sudahlah, Dre. Kamu jangan banyak menolak. Ayah tidak yakin k
Read more
Bab 23. Tekad Andre
Kamu serius, Dre?" tanya ayah Andre tidak percaya."Serius, Yah," jawab Andre tegas.Mosa menelan saliva. Ia masih tidak percaya dengan suasana itu."Maaf sebelumnya. Aku adalah seorang janda. Dan kamu adalah perjaka. Sebaiknya kamu mencari gadis saja," tolak Mosa.Benar apa yang dikatakan Ayah Andre. Kalau perempuan yang akan dikenalkan pada Andre bisa saja menolak Andre. Tetapi Andre tidak kehabisan akal. Sebelumnya memang sudah ada bayangan kalau ia ingin menikahi mantan istri temannya yaitu Roni. Dan saat ini ada di hadapan dan sedang dikenalkan langsung oleh Ayahnya. Andre begitu yakin untuk bisa mendapatkan Mosa."Tidak, saya yakin. Kamu adalah orang baik. Saya mengetahui hal itu tetapi tidak perlu kamu tahu dari mana. Intinya aku akan menerima kamu apa adanya. Dan segala konsekuensi aku siap menanggung semuanya. Tetapi aku tidak akan menyesal dengan apa yang sudah aku putuskan ini," jelas Andre sembari meyakinkan. "Maaf, aku masih tidak ingin berbicara tentang pernikahan kemb
Read more
Bab 24. Roni Kesal pada Laila
Astagfirullah, tega sekali teman kamu itu, Dre. Sekarang Ayah mendukung kamu untuk mendekati Mosa. Hatinya mungkin sulit menerima orang baru. Karena trauma yang mendalam di hatinya. Selama ini Ayah tahu dia orang baik," ucap Ayah Andre mantap."Iya, Yah. Doakan Andre bisa mendapatkan hatinya. Dia memang pantas dibahagiakan. Andre ingin menjadi imam yang baik dan menghapus kenangan buruk terhadap mantan suaminya itu. Aku ingin memberikan keindahan pernikahan jadi traumanya bisa terobati," sahut Andre."Iya, Dre. Kamu yang sabar juga. Ayah bisa mendoakan kamu supaya hatinya bisa luluh. Meskipun tidak mudah kalau kamu terus menerus meyakinkannya nanti juga bisa. Sekeras kerasnya baru jika ditetesi air terus menerus akhirnya juga akan bisa berlubang. Selain do juga pray, meminta kepada Allah supaya bisa dipermudah. Nanti Ayah kirim alamatnya Mosa. Di sekolah ada data karyawan," jelas Ayah Andre."Iya, Yah. Ya sudah aku mau istirahat dulu," pamit Andre.*Sementara itu di tempat lain, Lai
Read more
Bab 25. Pertengkaran Roni dengan Laila
Hari-hari Laila di rumah Roni semakin tersiksa. Bagaimana tidak. Perlakuan Roni padanya hanya sebatas manis di awal. Semakin kemari Roni semakin pelit karena semua yang mengatur keuangan Roni adalah ibunya.Roni tidak pernah mengajak Laila berdiskusi terhadap sesuatu. Ia hanya mengajak ibunya berdiskusi. Sebagai seorang istri, Laila merasa tidak dianggap.Keputusan untuk menikah dengan Roni bagi Laila adalah sebuah kesalahan. Tetapi ia tidak bisa pergi begitu saja. Karena Laila sedang hamil. Hamil muda Laila juga cukup menyiksa dirinya. Setiap hari selalu merasa pusing. Meskipun tidak mual tetapi rasa pusingnya itu menyiksa dirinya. Ditambah lagi sikap Roni yang seperti tidak menganggap dirinya ada membuat Laila menjadi tertekan lahir batin.Laila tidak ingin melanjutkan pernikahan tetapi alasan hamil tidak mungkin dikabulkan oleh pengadilan.Mengatakan hamil pun kepada Roni sudah membuat Laila semakin malas. Meskipun ia yakin jika anak yang dikandungnya adalah anak Roni. Karena dulu
Read more
Bab 26. Laila Mencari Jodoh
Roni terhenyak mendengar perkataan Laila yang cukup tajam."Laila, kamu sadar apa yang baru saja kamu bicarakan? Kamu sudah sangat kelewatan! Banyak di luar sana perempuan menginginkan laki-laki yang rajin ke masjid, tetapi kamu malah mengatai aku seperti itu.""Lalu apa, Mas? Aku saja tidak menyangka. Jika orang yang rajin ke masjid tidak bisa memperlakukan istrinya dengan baik. Aku tahu bakti seorang laki-laki itu pada ibunya. Tetapi tidak dengan cara kamu menuhankan ibumu, Mas! Aku memang jarang belajar agama, tetapi sedikit aku tahu itu. Surga suami itu ada pada ibunya. Tetapi kamu terlalu anak Mama. Kamu sebagai laki-laki harusnya bisa ambil keputusan sendiri tanpa melibatkan ibumu. Harusnya kamu sebagai laki-laki membicarakan apa yang ada di rumah tangga bersamaku tidak lantas kamu umbar ke ibumu! Kamu tidak akan pernah bisa hidup mandiri jika masih saja bersikap seperti itu, Mas!""Kamu sungguh keterlaluan Laila. Tetapi aku tidak mungkin mengizinkan kamu untuk keluar dari sini!
Read more
Bab 27. Perkenalan Laila dengan Ronald
Laila tidak percaya jika Ronald mengirimkan pesan. Ia kemudian membalas pesan Ronald.[Iya, aku Laila. Kamu Ronald?] Send.Laila merasa menemukan seseorang yang cocok baginya. Meskipun hanya dikurung di rumah Roni. Setidaknya Laila punya teman untuk curhat.Laila dan Ronald kemudian saling membalas pesan.[Hai, Laila. Aku senang bisa berkenalan dengan kamu.][Aku juga senang berkenalan dengan kamu. Kamu seorang duda, ya?][Iya. Aku memang ditinggal mati istriku. Maka dari itu aku ingin mencari istri baru. Aku melihat foto kamu di aplikasi pencarian jodoh itu aku merasa kamu sungguh cantik sekali. Apa status kamu, Laila?][Aku sebenarnya masih berstatus suami orang. Hanya saja aku ingin menjadi janda. Karena suamiku sudah jahat kepadaku.][Aduh!tega sekali suami kamu Laila. Harusnya perempuan harus bisa diperlukan dengan baik. Apalagi kamu sangat cantik. Memangnya suami kamu sudah berbuat apa kepada kamu?][Dia sudah tidak peduli denganku. Dia hanya anak Mama. Yang selalu menempel pad
Read more
Bab 28. Penolakan dari Mina
Mosa sedang memainkan ponsel di kamarnya. Rasa lelah setelah membuat kue ia rasakan. Beberapa aplikasi ia buka tutup karena bingung apalagi yang harus dibuka.Tiba-tiba terdengar ketukan pintu. Mosa belum sempat ganti baju. Masih ia kenakan baju tadi siang saat membuat kue. Ada beberapa tepung yang menempel di baju dan juga kerudungnya. Biasanya ada tetangga yang mengirimkan makanan untuk ibunya.Segera Mosa bangkit dan menuju pintu tanpa mengintip siapa yang datang.Setelah membuka pintu ia begitu terkejut dengan orang yang dibalik pintu."Andre!" Mosa berseru.Mosa segera menutup kembali pintu yang baru saja ia buka."Maaf, Mosa. Aku ingin berkunjung. Bolehkah?" tanya Andre dari balik pintu.Mosa begitu malu, ia terlihat begitu lusuh untuk menemui Andre. Apalagi saat ini ia hanya sendiri. Andre juga nampak sendiri tidak bersama ayahnya yaitu kepala sekolah di tempat Mosa mengajar."Maaf, aku nggak bisa."Mosa tegas mengatakan. Ia tidak ingin bertemu dengan Andre. Apalagi penampilann
Read more
Bab 29. Mosa Kepikiran Andre
Di rumah Andre."Dre, kamu dari mana?" tanya Ayah Andre."Dari rumah Mosa, yah," sahut Andre.Ayah Andre membulatkan matanya. "Serius? Terus?" "Iya. Baik Mosa maupun Ibunya menolak aku. Tetapi yang aku merasa kesulitan adalah ibunya Mosa, Yah. Ibunya seperti melarang aku untuk menemui Mosa. Menurut Ibunya, Mosa tidak mau dekat lagi dengan siapa pun. Aku juga diminta Ibunya Mosa untuk mencari gadis saja," jawab Andre."Itulah yang Ayah katakan sama kamu. Mosa itu tidak semudah yang kamu bayangkan Andre. Dia itu terlalu spesial jadi perempuan. Tetapi yang Ayah heran teman kamu itu yang menjadi suami Mosa kenapa begitu bodohnya melepaskan Mosa. Apalagi dia juga menyia-nyiakan Mosa.""Yah, aku juga nggak tahu, Yah. Karena waktu itu juga Roni tidak pernah cerita apa-apa ke aku. Tahunya saat pernikahan saja. Tetapi yang aku paham adalah Mosa terlalu baik untuk Roni. Roni itu, ah tidak perlu diceritakan Yah. Kasihan Mosa. Tetapi justru dengan itu memperlihatkan mana yang berlian dan mana ya
Read more
Bab 30. Roni Tahu Kehamilan Laila
Di rumah Roni.Laila sedang menikmati kehamilan tanpa diketahui oleh Roni. Ia yang seperti dikurung di rumah tidak pernah merasa kesepian karena sudah ada yang menemaninya, yaitu Ronald. Setiap hari bahkan setiap saat Laila dan Ronald saling memberikan perhatian satu sama lain. Laila juga kerap dikirimi uang oleh Ronald karena uang yang diterima dari Roni dirasa tidak cukup.Hari ini Roni sedang libur. Ia memilih untuk berdiam di rumah. Roni melihat Laila yang memesan makanan cukup banyak tetapi tak ada satupun yang untuk dirinya. Kemudian Roni mulai bertanya pada Laila yang sedang sibuk dengan ponselnya. "Laila, kamu beli makanan banyak sekali! Harusnya kamu harus bisa berhemat!" tutur Roni."Hey, Mas. Kamu kasih uang aku sedikit begitu memangnya cukup buat aku makan, hah? Aku ini juga makan nggak untuk sendiri," sahut Laila, ia keceplosan."Maksud kamu? Kamu makan sendiri saja kan tanpa aku juga ikut makan?" balas Laila.Laila yang tidak tahan lagi menahan bahwa dirinya hamil akh
Read more
PREV
123456
...
18
DMCA.com Protection Status