Semua Bab Bersuami Anak "Mama": Bab 71 - Bab 80
174 Bab
Bab 71. Memadu Kasih
Mosa kemudian duduk bersebelahan dengan Andre. Memandang gunung dengan matahari yang hangat. Bersama Andre sangat nyaman baginya. Apalagi Andre merangkul Mosa dengan sangat mesra."Terima kasih ya, Dre. Kamu memang laki-laki yang aku idamkan," tutur Mosa."Sama-sama, Mosa. Aku juga ingin menjadi pendamping kamu. Aku bahagia bisa memiliki kamu seutuhnya," balas Andre.Pagi itu mereka habiskan bersama dengan berdua. Andre juga sudah menyiapkan sarapan di kamar hotelnya. Beberapa saat kemudian pesanan Andre pun tiba. Santapan istimewa sudah disiapkan oleh petugas hotel dengan dekorasi yang cantik. Mosa kembali terkesima. Setelah petugas hotel meninggalkan kamar mereka. Andre menyiapkan kursi untuk Mosa. Ia membimbing Mosa untuk duduk dan Andre pun duduk di samping Mosa."Kamu menyiapkan ini semua, Dre?" tanya Mosa."Untuk kamu, Mosa," sahut Andre.Mosa kemudian merangkul lengan Andre. Lalu mengecup pipi Andre. Andre pun membalas kecupan Mosa di pipi.Mereka menikmati sarapan bersama saa
Baca selengkapnya
Bab 72. Berdansa
"Sudah! Kamu ikuti saja gerakan ku nanti, kamu cukup berdiam saja! Lagipula tidak ada yang akan melihat kita, karena semua fokus sama dirinya masing-masing. Coba kamu lihat semua yang ada di sini!" tutur Andre.Mosa memandang semua yang ada di sana. "Tapi aku ragu.""Kenapa ragu? Kamu sedang bersama suami kamu lo, Mosa," ucap Andre meyakinkan."Ya sudah. Aku mau. Tapi pelan-pelan saja, ya!" pinta Mosa.Andre mengajak Mosa untuk lebih dekat dengan orang-orang yang ada di sana. Andre mulai mengarahkan Mosa untuk meletakkan tangan di bahu dan pinggang Andre. Gerakan mereka mulai pelan. Mosa hanya mengikuti kemana Andre bergerak. Meskipun sedikit kaku, tetapi Mosa cukup tanggap dengan gerakan Andre. Mosa pun bisa mengimbanginya.Mosa tidak menyangka jika Andre lihai dalam berdansa. Bahkan Mosa yang sebelumnya tidak pernah berdansa pun dibimbingnya."Kamu cantik, Mosa," puji Andre di tengah berdansa.Mosa hanya tersenyum tipis sembari masih fokus mengikuti gerakan Andre. Setelah musik bera
Baca selengkapnya
Bab 73. Saling Memiliki
Esok harinya, Andre sudah terlebih dahulu bangun. Ia sengaja tidak membangunkan istrinya yang masih terlelap. Ia menyiapkan sesuatu untuk Mosa.Saat adzan subuh berkumandang, Mosa terbangun. Ia melihat Andre sedang sibuk. Dengan mengucek mata, Mosa bangkit dan melihat Andre."Dre, kamu ngapain?" tanya Mosa."Aku sedang menunggu kamu bangun. Karena pagi ini kita akan menuju sebuah tempat. Jadi kamu siap-siap saja, ya! Tapi jangan mandi dulu. Kita mandi bareng, oke?" jawab Andre.Mosa memicingkan matanya. Lalu tersenyum. Ia tahu maksud dari ucapan suaminya itu. Mosa masih ingin merebahkan dirinya. Membayangkan apa yang akan dilakukan oleh Andre. Kejutan apalagi yang akan diberikan kepadanya sembari menunggu Andre menyelesaikan sesuatu. "Yuk, Mosa! Aku sudah selesai," ajak Andre.Mosa pun bangkit lagi dan menepi ke tepi ranjang. Saat akan mengambil sandal Andre mengangkat dirinya. "Ah, aku jalan saja, Dre!" pinta Mosa."Aku mau menggendong kamu, nih. Sudah kamu nurut saja, ya!" sahut A
Baca selengkapnya
Bab 74. Umur Tidak ada yang Tahu
"Iya. Namanya juga umur, Mosa. Kita tidak tahu kapan, dimana dan bagaimana. Yang jelas aku berusaha untuk menjadi suami yang baik untuk mu. Kamu jangan sedih! Sekarang kita kan lagi bulan madu. Hari ini kegiatan kita hanya di sini saja, ya! Karena setelah ini aku ingin menghabiskan waktu berdua sama kamu di kamar saja," balas Andre, lalu memeluk Mosa."Iya, Dre. Aku sebenarnya masih kasihan sama istrinya Roni. Dia bisa meninggal di tangan Roni. Meskipun tidak sengaja tetapi kan buktinya memang Roni membunuh istrinya sendiri,'' sahut Mosa."Nah, itu tadi yang aku bilang, Mosa. Kita tidak tahu kapan, dimana dan bagaimana akhir hanya kita nantinya. Tetapi aku harap kita bisa bersama-sama dalam waktu yang lama. Aku ingin menghabiskan waktuku bersama kamu selamanya. Oh ya, kamu mau tinggal dimana setelah ini? Mau kontrak atau bagaimana? Jujur, memang aku belum punya rumah meskipun pekerjaanku mendesain rumah orang tapi aku sendiri belum punya rumah," tanya Andre."Em, enaknya bagaimana? Ak
Baca selengkapnya
Bab 75. Siapa Hendra?
"Kamu siapa?" tanya Roni. Ia tidak mengenal dengan siapa sosok laki-laki yang masih muda itu datang menemui dirinya."Perkenalkan, saya Hendra. Saya adalah seorang pengacara. Saya datang kemari untuk membantu masalah Anda agar bisa mempercepat proses peradilan Anda," ucap Hendra sembari bersalaman dengan Roni.Roni masih bingung. "Siapa yang menyuruh Anda ke sini? Saya tidak mengenal Anda.""Saya yang datang ke sini. Saya yang ingin menemui Anda tanpa ada yang menyuruh. Jadi saya kenal dengan Andre. Dia sebenarnya dulu adalah teman saya ketika masih kuliah. Tetapi saya kemudian pindah. Saya sudah dendam dengannya sejak lama. Saya mengikuti perjalanan Anda dengan Andre. Tetapi saya ingin membantu Anda dulu untuk bebas. Saya ingin membantu Anda untuk mendapatkan Mosa kembali. Bagaimana?"Roni kembali berpikir. "Baiklah saya setuju. Tetapi bagaimana bisa saya keluar dari penjara sedangkan saya sudah menjadi tahanan?" tanyanya. "Memang Anda sementara harus ada di sini tapi tidak selama t
Baca selengkapnya
Bab 76. Tinggal di Rumah Mertua
Sepulang Mosa dengan Andre dari bulan madu, mereka memutuskan untuk pindah tinggal ke rumah Andre. Sesampainya di sana memang ada rasa canggung Mosa terhadap ayah Andre yang sebagai kepala sekolah.Setelah selesai beberes, Ayah Andre sengaja mengajak Mosa untuk bicara empat mata selagi Andre keluar untuk membeli makanan."Mosa, kamu yang memutuskan untuk tinggal di sini secara bergantian?" tanya ayah Andre."Iya, Pak," jawab Mosa dengan menunduk."Mosa, kamu kan sudah menjadi menantu saya, jadi kamu harus terbiasa. Anggap saja saya adalah ayahmu sendiri! Jangan menganggap kepala sekolah terus! Kalau di sekolah ya seperti biasanya nggak apa-apa. Tapi kalau di rumah ya santai sajalah! Nanti kalau kamu kaku seperti itu membuat saya tidak tega kalau kamu tinggal di sini," sahut ayah Andre.Mosa mencerna perkataan mertuanya. Memang benar adanya. "Jadi kamu mulai sekarang panggil aku ayah kalau di rumah. Kalau di sekolah Pak tidak apa-apa. Tapi kalau kamu lebih nyaman panggil ayah di sekol
Baca selengkapnya
Bab 77. Ke Dokter Kandungan
Satu tahun kemudian. Selama satu tahun ini, Mosa dan Andre selalu berpindah satu minggu sekali di rumah mertuanya. Mosa dan Andre menikmati menjadi pasangan suami istri. Tetapi hal yang dirasa Mosa ada yang beda. Karena ia belum juga dikaruniai seorang anak. Waktu satu tahun menunggu masih belum juga mendapatkan hasil. Meskipun orangtua dan mertua Mosa tidak pernah membicarakan itu, tetapi teman di sekolah dan juga tetangga sering bertanya itu dan membuat Mosa begitu tersiksa. Andre pun tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Yang terpenting baginya adalah kebersamaan dan kebahagiaan pernikahan. Bagi Mosa, perempuan mana yang tahan dengan pernyataan tentang momongan. Memang pernikahannya selama ini selalu bahagia. Ia juga tahu bagaimana perasaan Raisa yang menunggu momongan selama bertahun-tahun dan beberapa bulan yang lalu Mosa dan Andre juga datang saat kelahiran anak Raisa. Mosa begitu sabar di bibir, tetapi hatinya tidak seperti itu. Andre saat ini telah bekerja di sebuah peru
Baca selengkapnya
Bab 78. Roni Bebas
"Tunggu, Mosa!" teriak Roni.Tetapi Mosa tidak menoleh. Ia terus berjalan hingga ke parkiran agar tidak bertemu dengan Roni lagi. Tetapi Andre menghentikan langkah dan kemudian menunggu Roni."Untuk apa, Dre?" tanya Mosa."Sebentar!" sahut Andre. Roni sampai di hadapan Andre."Ron, kamu apa kabar?" tanya Andre."Eh, kamu teman yang busuk, ya, Dre. Kamu sudah menikmati tubuh Mosa ku yang cantik ini," sahut Roni. Andre menghela nafas. "Mosa sudah menjadi istriku, Ron. Aku harap kamu bisa menerima itu. Waktu kamu di penjara sudah bisa membuat kamu sadar jika aku dan Mosa sudah menikah. Dan semoga kamu bisa menemukan istri yang baru, Ron," sahut Andre lalu menepuk bahu Roni.Roni justru menarik dan mengibaskan tangan Andre. "Nggak usah sok peduli kamu! Aku nggak sudi lagi untuk berteman denganmu,'' dengusnya. "Ron, kamu sadarlah apa yang kamu lakukan! Jangan bertindak yang melewati batas! Kamu itu masih bisa mencari perempuan yang lebih baik dari sebelumnya. Tetapi tidak Mosa. Karena M
Baca selengkapnya
Bab 79. Nasihat Raisa
Andre bergeming. Apa yang diucapkan istrinya itu memang benar. "Ya sudah, sekarang kamu yang tenang dulu, ya! Kata dokter tadi kan kamu harus banyak bersabar," ucapnya."Oh ya, bagaimana tadi ke dokternya? Ibu jadi lupa mau bertanya karena cerita Roni," tanya Mina."Syukurlah tidak apa-apa, Bu. Kami sama-sama sehat, hanya saja memang Tuhan belum mengizinkan untuk kami memiliki momongan," jawab Andre."Ya sudah, syukurlah kalau begitu. Lebih baik kalian istirahat saja dulu! Kalian pasti lelah," tutur Mina.Mosa dan Andre menuju ke kamar. Mosa langsung merebahkan dirinya di atas kasur. Memikirkan banyak sekali yang ada di hadapannya. Roni yang seperti gila membuat Mosa merasa takut akan diganggu oleh Roni. Terlebih Andre. Apalagi status Roni adalah mantan pembunuh. Dirinya takut akan mengancam keselamatan suaminya. Melihat Roni dengan tatapan kebencian saat melihat Andre membuat Mosa begitu khawatir. Beberapa kali Mosa menghela nafas kasar, dan hal itu disadari oleh Andre. Andre kemud
Baca selengkapnya
Bab 80. Makanan Spesial
"Sekarang kamu tenang saja dulu, Mosa! Semua itu adalah di tangan Tuhan. Jadi kamu jangan terlampau khawatir! Takutnya apa yang kamu takutkan malah bisa terjadi," ucap Raisa sembari menepuk lengan Mosa."Kemarin Andre juga berkata seperti itu. Apa aku keterlaluan, ya?" tanya Mosa."Iya. Kamu bersikap seperti biasa saja! Kamu juga harus bisa tenang! Andre pasti bisa menjaga diri. Dan dia nggak mau kamu terlalu khawatir, jadi pikiranmu jangan aneh-aneh!" tutur Raisa."Iya. Terima kasih, Raisa. Nanti aku akan meminta maaf kepada Andre. Aku jadi merasa bersalah sama dia," sahut Mosa.Mereka pun kembali ke ruang guru untuk segera menyiapkan untuk mengajar.Sepulang dari sekolah, kebetulan hari ini Mosa dan Andre akan pulang ke rumah Andre. Andre sudah menunggu di ruang tunggu. Mosa menghampirinya. "Sudah datang, ya?" tanya Mosa santai, ia memberikan senyum kepada Andre.Andre membalas senyum. Perasaannya lega karena Mosa sudah bisa tersenyum. "Iya, sudah. Kita balik Sekarang?" tanyanya."
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
18
DMCA.com Protection Status