Semua Bab JANGAN NGAKU CANTIK: Bab 51 - Bab 60
75 Bab
Kapal Oleng Kapten
"Aduh!" Flower menghentikan langkah nya begitu juga dengan Martin, ia menoleh ke arah nya."Kamu gak pp, beb?" tanya Martin, Flower melirik ke arah wajah nya. "Maaf beb aku belum bisa cerita, lagian aku gak mau bikin kamu watir dan susah hati karena, aku." batin Martin, ia menatap lurus ke depan."Ah, dia ini selain penuh kejutan ternyata sulit ditebak juga. Kalau dia belum mau berbagi kisah nya dengan ku ya sudah aku gak maksa aku bisa, mengerti. Lagi pula Aku bisa apa atau dia ada masalah dengan istri, nya? Atau mungkin masalah, kerjaan? I don't know (aku tidak tahu) ah aku bukan, cenayang." batin Flower, ia melirik ke arah nya dan tersirat pasrah di wajah nya. "Ini botol wine kedua mau dihabisin, beb?" Flower mengangkat botol wine yang masih setengah."Habisin saja beb nanggung apa mau dibawa ke Putri, Duyung? Terserah, kamu!" Martin meraih botol wine dari tangan nya lalu menuang nya ke gelas. "Habisin saja deh nanggung belum tipsy banget kan
Baca selengkapnya
Hanya Ingin
"Ya sudah beb jangan terlalu dipikirkan, aku akan menunggu sampai kamu putus dengan nya, aku tidak mau merusak acara malam ini dengan membahas tentang hubungan mu dengan pria, itu! Kemaren di Crown acara kita rusak karena temanku, aku gak mau itu terulang lagi. Btw sudah gak tipsy lagi, beb?" Martin menatap Flower yang sedang meneguk white wine (anggur putih) nya. "Serius kamu mau tunggu aku sampai putus dengan nya, kenapa kamu gak cari yang lain saja beb? Cewek di luar sana masih banyak dan lebih baik dari aku, mungkin! udah hilang tipsy nya beb, maka nya aku buka kaca mobil nya waktu kita ke sini dari, Segara." ia tersenyum lebar."Sejujujur nya aku sudah tidak bisa pindah ke lain hati, sudah mentok sama dirimu. Dari pada kamu yang suruh aku cari cewek yang lain, kenapa gak kamu putusin aja pria itu. Siapa nama pria, itu? Ah sudah lah jangan dijawab kalo kamu tidak mau merusak suasana hatiku, beb!" Martin mengerling malas, Flower nyengir kuda."Oke, aku gak akan jawab
Baca selengkapnya
Cincin Mutiara
"Ya Allah, masih kecil jalan pikiran nya sudah kaya orang tua saja. Masha Allah, pinter-pinter banget anak-anak majikan saya. Semoga nanti kalau saya nikah dan punya anak, anak-anak saya semua nya seperti mereka berdua." batin nya, ia merasa takjub dengan kedua putri majikan nya."Siapa yang sudah kasih Si Okem cincin, mutiara? Dia lagi deket sama siapa sekarang, dinner romantic with someone (makan malam romantis dengan seseorang) caption nya, itu dinner (makan malam) atau nikahan? Dekorasi nikahan ini, sih! Gak di posting photo cowok nya, berani-berani nya dia deketin Si Okem. Sok romantis nih cowok, si*l!" Andra meninju keras meja kantor nya. Hati nya panas terbakar api cemburu, ia kebakaran jenggot sendiri lihat postingan Flower. "Njiiirr ... Sakit juga tanganku ninju meja, sakit ini tidak ada apa-apa nya jika dibandingkan dengan sakit nya hatiku lihat postingan nya, fu*k (persetan)!" Andra usap-usap punggung tangan kanan nya dan meniup nya berulang kali.Flower ng
Baca selengkapnya
Cemburu Plus Senang
"Emang aku lucu, gemesin, ngangenin, makasih ya, beb!" pipi Flower merona."Absolutely(pasti), beb." Martin mengedipkan sebelah mata nya. "Biar pun kadang dia oneng aku padamu, beb! Wong ndeso kata nya tapi dia bertato, perut sixpack, rambut sambungan di warna, ndeso nya di mana nya coba dia nih? Konon, gak ngeri-ngeri! Mau ndeso, mau kampungan, mau udik, mau dusun, mau norak, itu semua gak akan merubah perasaanku dan gak akan mengurangi rasa cintaku padamu, beb." ia melirik ke arah nya dan tersenyum tipis."Aku gak mampir langsung pulang mau berkemas, gak pp kan beb?" "It's oke, mau aku bantuin beb?" "Ada pembantu yang bantuin beb, aku gak mau repotin kamu. Salam peluk sayang saja buat kedua putrimu ya beb, bilang dari papah baru." Flower tersenyum simpul. "Insha Allah aku sampaikan salamnya beb, istrimu ke mana emangnya beb? Kok, pembantumu yang berkemas?""Dia lagi di rumah orang tuanya, beb." Flower mengerutkan dahinya. "Oh seperti
Baca selengkapnya
Sejuta Pertanyaan
"Calon kedua putrinya katanya, semoga. Eh, tapi gimana sama bininya? Duh pusing pala Ebi, urusan sama Si Andra saja belum kelar masa sudah jatuh hati sama, Si Martin juga. Kenapa aku bermain hati dengan yang telah beristri, ada apa denganku? Ah entah lah, aku bingung. Aku serahin saja sama pencipta alam semesta ini, biar saja Allah SWT yang urus." ia bersandar lalu menengadahkan kepalanya di sofa menatap langit-langit, ia usap-usap wajahnya dan menarik nafas dalam-dalam.Huft! Hela nafasnya berat. Kedua putrinya menghabiskan ayam Recheesenya dan hanya menyisakan yang level lima. Martin tidur cepat, Andra senang chatnya dibalas dan tidak sabar menunggu hari pertemuannya dengan Flower."Dia kan off kerjanya hari minggu, cepet lah datang minggu. Aku tidak sabar ingin bertemu dengannya, kangen berat." Andra senyum-senyum sendiri. Istri Andra melirik ke arahnya, "kayanya dia lagi seneng banget, dari tadi kuperhatiin senyum-senyum sendiri. Apa dia masih berhubungan denga
Baca selengkapnya
Sebutan Dan Pangggilan
"Aku di Surabaya, sekarang lagi ketemu sama klien beb, nanti aku kabarin kalau sudah selesai ya sayang, love you(cinta kamu)." pesan terkirim. Martin kembali meeting lagi dengan kliennya."Aku tahu pasti dia lagi sibuk," gumamnya. "Oke beb take your time, love you more (Oke beb ambil waktumu, lebih mencintaimu)." balasnya cepat. Flower berangkat kerja, seperti biasa make up ke salon Yudi terlebih dahulu sehabis magrib.Di tempat kerja... "Beda ya yang habis dinner romantis (makan malam romantis) mukanya berseri-seri, dapet hadiahnya wah lagi, bikin iri saja." Ani melirik ke cincin mutiara di jari manisnya, Flower tersenyum lebar."Sama siapa Flo, Si Botak apa koh Martin yang gondrong? Gak diposting photo cowoknya, jadi kan kepo kita orang." Dewi penasaran. "Kita panggilnya Si Botak sama Si Gondrong saja Flo, lucu juga." Murti tertawa kecil."Iya juga ya, yang satu botak yang satu gondrong. Jadi, botak vs gondrong." Leny pun tertawa kecil.
Baca selengkapnya
Paket Permintaan Maaf
Kemudian mereka berdua masuk ke mobil, Flower menyalakan musik dan gps."Silahkan Oppa sendiri yang simpan lokasinya di gps, kita mau ke mana?" "Kamu rumahnya, di mana?" "Masih Jakarta Utara di Sunter," "Oh i know (saya tahu), kalau gitu kita buka kamar yang dekat dengan rumah kamu saja," ia mengetik nama hotelnya."Kenapa gak buka dekat kantor, atau tempat tinggal Oppa saja? Jadi nanti dekat pulangnya," Flower melirik ke gps. "Nanti saya naek taksi saja pulangnya, kasihan kamu pulangnya kalau buka hotelnya dekat tempat saya, jauh. Kamu kan nyetir sendiri," ia menoleh ke arahnya, mengusap pelan tangan atas kanannya."Oh gitu, jadi mau buka di hotel Sunlake?" Oppa anggukkan kepalanya. "Iya, deket gak sama Sunlake?" Flower angguk-angguk."Deket banget, ayo kita berangkat." Oppa mengedipkan sebelah matanya. Flower pakai sabuk pengamannya, begitu pun dengannya. Oppa melaju dengan santai sambil menceritakan suka duka, kesan-kes
Baca selengkapnya
Dilema Melanda
"Ah, sampe gak ngeh aku kalau kopi sudah di meja." batinnya, ia melirik kopinya sambil buka kemasan kentang laysnya.Kemudian ia duduk santai menikmati cemilan lays dan kopinya sambil menonton tv. Dia memikirkan dan mempertimbangkan hubungannya dengan Andra, apakah akan dilanjutkan atau diakhiri? Di sisi lain ia mulai mencintai pria lain, Martin. Pria yang rela dan setia menunggunya sampai berpisah dengan Andra.Bimbang, gundah gulana, gelisah, menyelimuti hatinya saat ini. Menonton tv tapi pandangannya kosong, konon.Begitu juga dengan Andra, timbangan badannya turun dan wajahnya menjadi tirus memikirkan hubungannya dengan Flower."Sudah lah jangan terlalu dipikirin Flo, kita lihat saja nanti seperti apa hasil pertemuan dengan Si Andra. Lebih baik sekarang aku workout, sudah lama tidak bakar kalori dan hempas lemak. Workout di balkon, ah." ucapnya pada dirinya sendiri, ia mengganti baju dengan baju olah raganya. Flower mulai workout selama satu jam di ba
Baca selengkapnya
Olah Raga Jantung
Martin seorang pengusaha di bidang entertainment, kuliner, travel, properti. Dia pemegang saham tertinggi di tempat hiburan malam yang cukup besar di kota-kota besar, restoran-restoran besar dan masih banyak lagi. Flower hanya tahu dia business man dan pria yang penuh dengan kejutan. "Kita mau ketemu di mana minggu nanti, Okem? Gak sabar plus rindu berat sama kamu, aku boleh maen ke rumah?" Andra mengerlingkan matanya. "Kirim jangan ya, boleh maen ke rumah kalau gak boleh gimana? Malu aku!" Andra goyang-goyangkan jempol kaki kanannya, terdiam sejenak. "Ah, boleh apa enggaknya gimana nanti yang penting aku sudah bilang kangen pengen maen, ke rumahnya." dikliknya send. Huft! Hela nafasnya berat.Andra berdebar-debar menunggu pesan linenya dibaca dan dibalas Flower. "Jam setengah sepuluh, pasti Si Okem lagi kerja." ia melirik jam di layar ponselnya. Andra kumpul dengan istri dan ke empat anak lelakinya nonton tv, namun hati dan pikirannya tidak tenang menun
Baca selengkapnya
Yang Nggak Banget
Flower beranjak dari sofa langsung berlari kecil ke kamar mandi, perutnya terasa sangat tidak enak dan mual."Uek ... Uek ... Duh gak enak banget perutku bisa gak kerja nih, kapok minum Jack D! Baunya gak enak pula, macem bau cucunguk." ia berkumur-kumur dan mencuci wajahnya. "Minum yang asem-asem enak nih, oh iya kan ada floridina. Aku tuh laper jadi ganjel roti sobek saja, tunggu baso dateng." ia membuka lemari es dan mengambil semua yang sudah ia pikirkan tadi, floridina dan roti sobek coklat srikayanya."Acem, seger!" ia meringis, meneguk floridinanya pelan-pelan di selingi makan roti sobeknya yang srikayanya. "Lumayan kenyang ganjel roti sobek yang bagian coklatnya simpan saja, kalau aku habisin semuanya ntar baso gak masuk ke perutku, keburu kenyang sama roti." ia bersendawa berkali-kali."Alhamdulillah, bibi masih lama ya?" ia elus-elus perut sixpacknya lalu melirik ke jam dinding. "Sudah setengah jam lama juga, mungkin ramai di Alfamartnya." ia me
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status