All Chapters of Simpanan Istri Pejabat: Chapter 41 - Chapter 50
140 Chapters
Ngemil Bakso Sebelum Bertanding
Saat tengah hari, Agus menjemput Anita ke butik milik majikannya itu. Dengan senyum riang Anita berpamitan kepada karyawannya lalu menghampiri sopirnya yang ganteng itu."Yuk berangkat, Mas!" ucapnya lalu menggandeng lengan kekar Agus sembari berjalan ke arah lift untuk turun ke tempat parkiran mobilnya di lantai bawah.Jam makan siang lalu lintas kota Jakarta cukup padat merayap, tapi Agus tidak keberatan mengantar Anita ke daerah Tanah Abang yang agak jauh sebenarnya dari Mall Plaza Senayan. Akhirnya mereka pun sampai di warung Mie Ayam Bakso Urat Asli Cak Supri. Itu adalah warung milik Lik Supriyadi, teman sekampung Agus dari Bojonegoro.Mereka dua duduk berseberangan di meja makan kayu yang tidak terlalu lebar. Badrunmendatangi meja mereka lalu sedikit terkejut saat melihat Agus berpakaian necis ala eksekutif muda yang menjadi pelanggan di warungnya."Ehh ... Gus, beneran Agus tho? Kok ndemes koen saiki, Gus!" (Kok keren kamu sekarang, Gus!) sapa Badrun dengan ceria dan kagum meli
Read more
Dilabrak Suami dan Selingkuhannya
Sore itu Anita memang belum pulang dari butiknya, dia menunggu Agus menjemputnya seusai tanding sepak bola. Kebetulan butik juga ramai, ada beberapa pelanggan yang datang berbelanja pakaian pesta. Anita turun tangan membantu pramuniaganya melayani para pelanggan butik itu. Hingga ..."NITA!" seru Radit galak seraya bergegas mendekatinya di dekat rak display baju pesta.Anita pun sedang memegang 2 gantungan long dress di tangannya kanan kiri karena ia sedang memilihkan baju untuk kliennya. Dia melihat Radit datang bersama Sheila ke butiknya dan bingung dengan apa yang mereka berdua inginkan."Kita harus bicara sekarang!" ucap Radit dengan nada tinggi sambil melotot berkacak pinggang.Segera Anita memanggil karyawati butiknya. "Alena, tolong bantu Tante Indah memilih gaun pesta ya? Aku ada sedikit urusan ...," ujar Anita tenang di hadapan kliennya.Setelah menyerahkan dua gantungan baju di tangannya, Anita masuk ke dalam ruang kantornya bersama Radit dan juga Sheila, ia menutup pintu ka
Read more
Suami Emosional
"TING."Lift yang dinaiki Agus berhenti di lantai 2, dia segera berlari-lari kecil ke butik majikannya dengan perasaan kuatir. "Permisi, Mbak Desi. Apa Mbak Anita masih di kantornya?" tanya Agus ke bagian kasir butik milik Anita."Ohh, iya. Masih kok, Mas. Coba diketok aja pintu kantornya," jawab Desi dengan ramah.Agus pun berjalan ke depan pintu kaca kantor Anita, dia mengetok pintu itu lalu masuk ke dalam saat dipersilakan masuk oleh majikannya itu.Saat ia melihat wajah wanita itu, hatinya seolah tercubit. Pipi kanan Anita bengkak dan memar sepertinya bekas dipukul keras. Agus segera berjalan ke sisi wanita itu dan menyentuh perlahan pipi Anita sebelah kanan. "Ini pipinya kenapa, Mbak?" tanyanya."Ditempeleng suami, Mas," jawab Anita ringan sembari tersenyum lalu meringis kesakitan."Apa mau saya anterin ke dokter, Mbak? Bengkak lho!" ujar Agus dengan hati cemas. Wajah halus majikannya berantakan begitu."Coba ke IGD aja ya kali, Mas. Butuh disalep aja mungkin, tapi nggak tahu me
Read more
Rayuan Suamiku
"Paaa ... Maaa ... Nita pulang!" seru Anita ketika dia sampai di kediaman Hadinegoro. Papa mamanya yang sedang bersantai menonton TV pun berdiri menyambut puteri semata wayang mereka itu. "Lho ... tumben, Nit kok malam-malam ke sini? Mana Radit?" tanya Nyonya Laksmi penasaran sambil celingukan mencari sosok Radit menantunya.Namun, papanya yang sangat menyayangi Anita melihat wajah puterinya dengan teliti. "Ini siapa yang gampar mukamu, Nak? Memar dan bengkak begini. Tsskkk!" ujar Pak Subroto kesal."Mas Radit, Pa."Pak Subroto melotot lalu berseru, "RADIT?!""Kamu salah apa, Nit kok sampai suami kamu main tangan begini? Apa kamu masih dekat-dekat sama si Agus, sopir kamu itu?" cecar Nyonya Laksmi yang lebih membela menantu kesayangannya itu.Nita menundukkan kepalanya di hadapan papa mamanya. Mereka duduk bertiga di ruang tengah. Dia merasa bersalah sudah ikut-ikutan berselingkuh seperti suaminya. Namun, suaminya itu memang patut dipertanyakan rasa cintanya selama ini."Jawab, Nit
Read more
Disiksa di Mobil Sampai Lemas
"Nita Sayang, karena kita sudah rujuk. Mas minta kamu pecat aja sopir kamu, nanti Mas carikan sopir pengganti yang baru ya?!" ujar Radit duduk sarapan pagi bersama Anita di ruang makan rumah mereka.Anita sontak menoleh ke arah suaminya dan mengerutkan alisnya seolah keberatan dengan permintaan Radit itu. Mereka baru dua minggu ini tinggal serumah lagi setelah Anita pulang ke rumah papa mamanya."Memang kenapa, Mas sama Mas Agus?" tanya Anita bernada ketus lalu melanjutkan makannya.Radit pun menyalakan rokoknya lalu mengisap dan mengepulkan asapnya. "Dia selingkuhanmu, aku nggak suka kamu deket-deket dia, Nit!" "Uhukk ... uhukk ..." Anita terbatuk-batuk menghirup asap rokok suaminya yang duduk di sampingnya. Dia pun lalu bangkit berdiri. "Nggak mau, Mas. Aku suka kerjaannya bagus. Nita berangkat kerja dulu ya. Bye.""Tsskkk!" Radit berdecak kesal menatap kepergian istrinya yang kini kerap membangkang kepadanya.Saat melewati Radit di ruang makan, Agus menganggukkan kepalanya untuk m
Read more
Pertandingan Perebutan Piala Gubernur DKI Jakarta
Pertandingan sepak bola sore ini bukan turnamen sembarangan, ini adalah ajang perebutan Piala Bergilir Gubernur DKI Jakarta untuk liga bola seri C di Indonesia. Lawan tanding Harum Tanurie FC pada babak final kali ini bukan kelas ecek-ecek, juara bertahan turnamen seri C yaitu Bintaro Jaya FC."Ayo semuanya semangat, lakukan kerja sama tim yang baik karena ini kali pertama tim Harum Tanurie FC masuk babak final pertandingan sepak bola Piala Gubernur. Kalian pasti bisa menang. Berjuang!" Yan Mulyadi, manager sekaligus pelatih Harum Tanurie FC memompa semangat anak-anak didiknya dengan penuh semangat.Pasukan punggawa Harum Tanurie FC berseru kompak. "SIAP, PELATIH!"Peluit wasit ditiup panjang dan kencang menandakan pertandingan siap dimulai. Kedua kapten tim berhadapan mengadu nasib di tengah lapangan hijau berebut bola sepak pertama kali yang akan memulai pertandingan babak pertama."BUUUKKK!" Sepakan keras kaki Endro Bagaskara, kapten Harum Tanurie FC mengoper bola ke arah depan ga
Read more
Hiburan Goyang Pantura di Stadion GBK
Usai acara penyerahan Piala Bergilir Gubernur DKI Jakarta di podium, para penonton pertandingan final seri C petang itu akan dihibur oleh deretan artis dangdut goyang Pantura yang disponsori oleh Pemda DKI Jakarta.Agus justru buru-buru kabur ke ruang ganti atlet untuk mandi dan berganti pakaian bersih. Dia harus menjemput majikannya di Mall Plaza Senayan. Setelah mandi bersih dan wangi, ia tak lupa menyemprotkan AXE for Men, kesan pertama begitu menggoda ... slogan itu begitu melekat di benaknya hingga tak pernah lupa memakai body mist pria itu sesudah mandi."Buru-buru amat, Gus? Loe kagak nonton dangdut nih? Seru, Bro, nyesel kagak ikutan!" ujar Endro, kapten Harum Tanurie FC yang baru saja mau mandi dan berjalan ke bilik kamar mandi.Dengan segera Agus menjawab, "Jemput si cantik di mall dulu, Capt. Ntar pasti aku balik kok ke mari. Udahan dulu ya keburu bubar!"Pemuda itu berlarian menuju ke parkiran kendaraan pemain kesebelasan yang bertanding. Agus mengendarai sepeda motor Yama
Read more
Semalam di Hotel Kempinski
"Silakan menikmati malam yang indah di Hotel Indonesia Kempinski, Pak, Bu. Saya permisi ...," ujar bell boy ramah yang mengantarkan Agus dan Anita ke sebuah kamar Deluxe King di lantai 7. Kemudian bell boy itu menutup pintu setelah keluar dari kamar tersebut. Anita bergelanyut manja di leher Agus sembari memerhatikan wajah pemuda itu. Pasalnya, dia baru saja menguras dompet sopirnya dengan membayar biaya menginap semalam di hotel bintang 5. Harganya semalam 4,5 juta rupiah. Hmm ... berat tentunya bagi seorang pekerja kelas rendahan seperti Agus.Namun, di luar dugaannya tak ada raut wajah menyesal atau kesal yang Anita lihat dari Agus. Dia pun bertanya, "Mas nggakpapa bayar mahal buat semalam aja sama aku di sini?""Memang kenapa, Mbak? Saya suka ... hari ini kemenangan pertandingan yang luar biasa buat saya. Cocok dirayakan dengan seorang wanita istimewa," jawab Agus mulai menurunkan risleting punggung midi dress yang dikenakan Anita hingga berhenti di atas bokong wanita itu."Nggak
Read more
Main Hati
Langit telah berubah warna dari hitam pekat menjadi putih kelabu sebelum mentari tiba pagi itu. Dari kaca kamar Hotel Indonesia Kempinski, Agus tahu sudah saatnya dia bangun, semalam yang indah bersama pujaan hatinya telah usai. Ada rasa tak rela saat dia harus melepas tubuh indah majikannya dari dekapan hangatnya.Layar ponsel Anita di nakas samping tempat tidur yang mereka berdua tempati menyala terus sejak semalam. Agus juga tahu itu mungkin suami majikannya yang mencari istrinya yang semalaman tak pulang ke rumah.Dia memilih tak ambil pusing dan malah melanjutkan kemesraannya pagi ini dengan menciumi tubuh molek yang masih terlelap dalam buaian mimpi indah itu. Agus suka menyentuh kulit halus Anita terutama di bagian dadanya yang membulat seukuran buah jeruk Bali.Sang pemilik tubuh molek itu menggeliat karena geli dengan sentuhan yang membangkitkan hasrat kewanitaannya. "Mass ... aahh!" Perlahan sepasang mata indahnya terbuka bersitatap dengan mata Agus yang seolah memujanya."P
Read more
Naluri Melindungi Wanitanya
Saat Agus masuk ke ruang tamu depan, Anita sedang tersungkur di lantai memegangi pipinya yang merah bekas telapak tangan. "Dasar wanita murahan! Kamu memang pantas dipukul. Cuihh!" Radit meludah di hadapan istrinya sembari bertolak pinggang.Sementara Anita dengan wajah basah oleh air matanya berkata, "Aku sudah bilang kalau aku minta cerai, Mas. Kamu bebas nikahi Sheila, pacar selingkuhan kamu itu!""Yang selingkuh sama sopir 'kan kamu, kenapa jadi Sheila yang dijadikan alasan?" kelit Radit tak terima.Anita bangkit dari lantai dan membuka tasnya lalu melemparkan berlembar-lembar foto ke wajah Radit hingga lembaran foto itu berhamburan ke mana-mana. Itu adalah foto mesra Radit dan Sheila baru-baru ini. Mereka berciuman dan berpelukan di tempat umum tanpa jengah. Kini Radit tahu bahwa selama ini dia telah dibuntuti oleh mata-mata suruhan istrinya. Dia pun bertepuk tangan sambil tertawa keras. "Hebat ... hebat ..., cocok jadi istri politikus, kamu Nit! Lalu mau kamu apa setelah menyu
Read more
PREV
1
...
34567
...
14
DMCA.com Protection Status