All Chapters of After The Holocaust (ATH): Chapter 1 - Chapter 5
5 Chapters
Volume 0 , Chapter 0 : Menjadi Debu
-Bagian Pertama-Perkenalkan namaku Cuba, Cuba Toeli seorang anak sulung dari sepasang suami istri yang sangat bahagia dan sederhana yang sepertinya hubungan kami sangat direstui oleh semesta. Awalnya sih aku berpikiran seperti itu. Ternyata aku salah! Aku hanya berdelusi memiliki keluarga yang harmonis. Yang sebenarnya terjadi bahkan dapat dikatakan sangat jauh dari kata bahagia, keluarga kami sangat menderita! Tidak lain dan tidak bukan, semua kesengsaraan ini disebabkan oleh tua bangka yang tidak tau diri! Dia berjudi, menghabiskan uang keluarga, bahkan terus memoroti uang ibu saya! Dia tidak pernah menyayangi kami, bahkan mungkin saja dia bahagia kalau kami hidup menderita dan membenci dia!Manusia benalu yang terus menyiksa keluarganya, tidak pernah memberikan nafkah! Justru menjadi beban keluarga yang pekerjaannya hanya berjudi menghabiskan uang, dan membuat keluarga kami terlilit dalam hutang! Ketika tidak diberikan uang dia bakal marah. Hewan peliharaa
Read more
Volume 0 , Chapter 1 : Email Dari Dewa
-Bagian Pertama-Apa mereka menyembunyikan sesuatu?Perkenalkan, namaku Cuba Toeli. Kira-kira saat itu sudah 2 jam lebih setelah kejadian Rapt, dan saat itu aku sedang berada di ruang klub permainan papan. Setelah mereka (Albert dan kawannya) menyapa kami (Danira, Cuba, Nite, Gree) tidak ada lagi pembicaraan yang muncul. Kami semua duduk termenung, dan sibuk dengan kegiatan kami masing-masing.Terlihat Albert sedang berbincang dengan Hans, di sisi lain Gree duduk dipojokan sedang merenung, apakah dia masih memikirkan Tia? Sedang Nite terus bermain handphonenya, tidak tau apa yang sedang dia lakukan dengan handphonenya. Sementara aku disini sedang merawat luka Danira yang mulai membaik. “Kakimu sudah enakan?” Tanyaku sambil mengusap kakinya yang membengkak dengan minyak-minyakan.“Sudah sedikit mendingan, terimakasih ya Cub.” Ucapnya sambil membaringkan tubuhnya di atas lantai sebelah sofa, dia (Danira) tidak ingin duduk di
Read more
Volume 0 , Chapter 2 : Langkah Pertama
-Bagian Pertama- Saat itu pukul 4 sore, langit sudah mulai memerah. Mendung yang menghiasi langit saat sebelumnya saat ini sudah menghilang. Hawa-hawa malam sudah cukup terasa dan bunyi jangkrik mulai terdengar perlahan. Sudah beberapa jam semenjak kami menceritakan perkara email tersebut kepada yang lain. Saat ini merekapun juga mengetahui hal aneh itu, mereka ikut kebingungan dan mencoba untuk menerka-nerka. Ketegangan bercampur dengan kebingungan muncul diantara kami akibat dari informasi aneh yang dikirimkan oleh sesosok misterius yang mengaku sebagai Amon RA. “Email ini ditujukan kepadamu Cub?” Tanya Tristan, salah satu teman kami, dia (Tristan) merupakan orang yang kritis dengan hal-hal yang mencurigakan, dia juga memiliki jiwa yang rebel. Berpenampilan tidak menonjol, sama seperti manusia normal yang lain. Salah satu teman basket dari Albert dan Hans Disebelah Tristan ada Kevin, yang merupakan sahabat Tristan dari kecil, dia (K
Read more
(16+) Volume 0 , E-Chapter 2,5 : Mandi Bersama?
Aku tidak menyangka kalau hal ini bisa terjadi! Danira memintaku untuk menemaninya mandi. “Cuba, ayo masuk.” Ajaknya, dia (Danira) saat ini sudah didalam kamar mandi. Danira duduk di kursi yang sudah aku siapkan, kursi itu aku pakai untuk dia yang sedang sakit kakinya. Dengan kondisi kaki seperti itu dia tidak akan bisa bertahan untuk berdiri dalam waktu yang lama. Badanku gugub gemetar, meskipun ruangannya gelap namun aku masih bisa melihat bentuk tubuh Danira dengan jelas! “Kamu hadap belakang dulu, aku mau lepas baju.” Pintanya. Langsung aku memalingkan wajahku. Meskipun aku menghadap ke arah tembok, namun tetap saja di belakangku ada wanita yang sedang melepaskan bajunya, dan wanita itu adalah wanita yang aku kenal! Aku mencoba mengintip kebelakang namun aku menarik kembali mataku karena aku tidak kuasa menaham malu. “Sudah Dan?” Tanyaku. Dengan suara yang gemetar, dan dengan nada yang seperti orang malu dia (Danira) menjawab. “Sudah, kamu
Read more
Volume 0 , Chapter 3 : Jemaat Sekte Sesat Amerika Utara
-Bagian Pertama-Matahari sudah mulai mengintip melalui sela-sela bumi, sinarnya menerobos masuk kedalam ruang klub melalui celah kecil pada gorden. Tak terelakkan suara ayam yang berkokok di pagi hari. Ya, di sekolah ini ada ayam, ayam yang merupakan salah satu hewan yang dipelihara di sekolah ini, Juki namanya.Aku yang sedang tertidur pulas terbangun akibat mataku terkena sentilan sinar mata hari. Aku melihat sekelilingku, melihat ke arah samping kanan badanku. Terlihat ada Danira yang masih tertidur nyenyak kemungkinan dia masih berpetualang di dunia mimpinya.“Silau sekali!” Ucapku sambil menguap sangat besar, aku mengintip sebentar keadaan luar dan langsung menutup rapat gordennya.Aku memeriksa kakinya yang ternyata sudah sembuh karena kemarin malam aku sempat pijat agar bengkak di kakinya bisa sedikit mengempis. “Untung saja sudah mengempis.” Ucapku tersenyum sambil mengelus kakinya (Danira)Teringat semalam Danira menceritakan mengenai sesosok hitam yang sama aku lihat memasu
Read more
DMCA.com Protection Status