All Chapters of Istriku Bar-Bar: Chapter 41 - Chapter 50
116 Chapters
Berunding
Arya masih menjelaskan pada Alex. Meski harus berulang kali, tetap saja lelaki itu malah menganggap ungkapan Arya baru saja hanya lelucon."Tidak mungkin, Tuan. Tolong, jangan buat saya berharap dia akan membantu?" Arya sampai mendesah berkali-kali hanya untuk meyakinkan. Rupanya Alex terlalu pesimis untuk masalah yang satu ini."Lalu, aku harus bilang apa?!" Ingin sekali Arya menonjok wajah Alex yang sekarang terlihat lebih menyebalkan. 'Kalau tidak percaya ya sudah!' Arya memaki sendiri dalam hati."Saya tidak percaya karena punya alasan, Tuan. Saya tahu bagaimana lelaki itu membenci saya dan keluarga saya." Ada yang memaksa masuk dan memenuhi rongga dadanya saat mengingat itu. Bahkan sampai sekarang ibunya belum juga mendapatkan maaf dari Roy."Tapi, aku sedang tidak bercanda, Lex! Roy sungguh bersedia membantu kita. Jika kau tak percaya, tunggu saja nanti sampai dia turun tangan langsung."Ia pikir sejak tadi Arya hanya main-main mengatakan jika Roy mau membantunya. Tapi, syukur
Read more
Rencana Riska
"Siapa yang baru saja menghubungimu?" Suara bariton Dion langsung membuat gadis itu tersadar. Jantung Nabil hampir saja loncat dari tempat sangking terkejutnya. Ia gelagapan sendiri, sampai-sampai ponsel yang ia pegang hendak terlepas dari pegangannya. Beruntung panggilan sudah ia putuskan baru saja. Jika belum, mungkin ia akan menghadapi situasi yang sangat sulit."Tu–an, sejak kapan Anda ada di sini?" Suaranyaa sedikit terbata. Nabil menelan salivanya kasar. Takut, jika sampai lelaki itu mendengar obrolannya tadi."Sejak kau berbicara di telepon tadi."Apa!!!Keringat dingin sudah membasahi tubuh Nabil. Ia panik, ia tidak tahu harus bagaimana. Wajahnya pun langsung pias. Nabil tinggal menantikan apa yang akan di perbuat oleh bosnya itu, jika sampai benar-benar mendengar perbincangannya tadi."Ja–di Anda telah ...?""Aku tidak suka kau bermain-main saat bekerja. Apalagi menggunakan ponsel. Jadi, lain kali kau harus mematikan ponselmu. Mengerti!" Dion mengatakannya dengan tegas. Selan
Read more
Seorang Perempuan
"Ya. Kau juga akan dapat kesempatan nanti. Mungkin sebelum aku memberikannya pada lelaki itu.""Kau yakin akan melakukannya?" tanya Erick memastikan. Sebelunya ia belum pernah melakukan hal segila ini."Kenapa tidak? Lakukan seolah-olah mereka memang sengaja bertemu!" ucap perempuan itu mantap."Bisa di atur. Asal ...?"Lagi-lagi Riska memutar kedua bola matanya malas. Dasar pria mata duitan!"Masalah uang kau tak perlu khawatir. Apa kau tak mengenal siapa aku?" Riska menyombongkan diri. Ia mengeluarkan sebuah kartu nama dari dalam dompet dan menyerahkannya pada Erick."Wowww ....!" Kedua mata Erick menatap takjub perempuan yang ada di depannya. Ia tidak menyangka jika Riksa adalah pewaris dari salah satu perusahaan besar di negara ini."Apa kau menyanggupinya?" tanya Riska sekali lagi. Rencananya besok ia baru akan memulai melakukan misi itu."Deal!!" Keduanya berjabat tangan sebagai bentuk kesepakatan. Tidak masalah bagi Erick jika malam ini tidak bisa merasakan tubuh indah itu. Toh
Read more
Pesan Misterius
'Dia 'kan perempuan itu. Perempuan yang bersama Alex di restoran waktu itu. Dan dia ... ?'Airin masih menatap heran perempuan di depannya. Hingga perempuan yang tengah ia tatap bersuara lagi untuk yang kedua kali. "Kau mendengarku?"Perempuan bernama Riska itu melambaikan tangan di depan Airin, menyadarkan gadis itu akan pertanyaannya tadi."Eh ...! Ya ... apa?" Airin sudah menguasai diri lagi. Ia tidak ingin terlihat gugup di depannya."Apa kita bisa bicara sebentar? Saya membawa pesan untuk Anda." Riska kembali mengulang pertanyaannya lagi."Maaf, Anda siapa? Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Airin sengaja berpura-pura tidak mengenal perempuan itu. Meski sebenarnya ia tahu betul siapa dia. Perempuan yang sempat memeluk Alex di depan umum."Oh .. ya, maaf." Perempuan itu tersenyum. Menampakkan barisan giginya yang rapi. "Perkenalkan. Saya Riska." Mengulurkan tangan ke arah Airin.'Jadi, namanya Riska. Cantik! Tapi ... akhhh .. kenapa juga aku harus memujinya.' Airin merutuki bisi
Read more
Penampilan Airin
Riska menyesal mengajak gadis itu untuk memperbaiki penampilannya. Bukan karena terlihat jelek, tapi semua yang sudah melekat di tubuhnya malah membuat Airin kerepotan.Gadis itu terlihat tidak nyaman dengan make up serta gaun yang sudah Riska pilihkan untuknya. Apalagi sepatu berhak tinggi yang harus Airin kenakan, semakin membuat gadis itu kesusahan untuk melangkah."Aku sungguh tidak bisa, Nona Riska." Berulang kali gadis itu merengek pada Riska agar boleh melepas sepatu yang ia pakai."No ...!" Kau itu wanita, kenapa tidak bisa berpakaian feminim sama sekali?" Riska sudah mulai kesal. Tapi, ia masih harus bersikap tenang menghadapi sikap Airin."Tapi, kalau nanti malah membuat malu bagaimana?" Airin sadar diri lebih dulu. Untuk melangkah dari butik menuju mobil saja ia sudah kesusahan, apalagi nanti ia harus berjalan anggun dari parkiran untuk menemui Alex."Kau 'kan belum mencobanya? Ayo, semangat!" Riska masih membantu Airin menuju mobil. Dalam hati perempuan itu terus memaki da
Read more
Efek Obat Sialan
Brukkk!!!Tubuh lelaki itu jatuh tersungkur oleh pukulan yang lumayan keras. Dua pria berseragam hotel mendekat, lantas memapah tubuh pria itu untuk di pindahkan ke atas ranjang."Sempurna!" Riska tersenyum puas saat melihat dua pasang sejoli itu sudah sama-sama tak sadarkan diri. Tinggal selangkah lagi, rencananya pasti membuahkan hasil."Ingat! Tukar pakaian kalian sebelum keluar dari sini, mengerti!" Ia memberi perintah pada kedua pria suruhannya tadi."Baik, Nona." Selanjutnya perempuan itu memberikan sejumlah uang sebagai bayar jasa untuk pekerjaan yang mereka lakukan."Kau tidak akan mengingkari janjimu kan, Nona?" Erick mendekat, menatap tubuh Airin yang tidak sadar dengan tatapan lapar."Apa? Jangan macam-macam!" Riska memberikan tatapan tajam pada pria itu."Macam-macam bagaimana? Aku hanya menagih janjimu kemarin?" Erick mengingat janji yang sempat Riska ucapkan padanya.Riska terlihat berpikir sejenak. Ia tidak masalah jika harus menyerahkan Airin pada Erick lebih dulu. Tap
Read more
CCTV
Alex masuk kembali ke dalam ruangannya dengan santai setelah menyelesakan laporan bulanan pada sang bos. Lelaki itu kembali duduk dan bersiap meraih kembali papan ketik yang ada di hadapannya. Namun belum sempat kedua tangannya menyentuh benda itu, ponsel miliknya yang berada di samping berdering dengan begitu kencang."Astaga! Sial! Siapa yang menambah volume dering ponselku hingga keras seperti ini?" Ia mengumpat kesal.Lelaki itu meraih ponsel itu cepat, dan menunggu orang di seberang sana bersuara.[Hallo, Alex...!] Suara cempreng Nana langsung terdengar tatkala Alex menerimanya. Ia pun sampai harus menjauhkan ponselnya sejenak karena teriakan dari gadis itu.[Kenapa kau berteriak?] gerutu Alex. Beruntung ia tidak memiliki riwayat jantung. Kalau iya, entah lah seperti apa nasibnya sekarang.[Apa Airin bersamamu?] Pertanyaan yang sungguh membuat Alex tak mengerti.[Maksudnya?] jawab lelaki itu.[Maksudku, apa saat ini Airin tengah bersamamu? Karena ia sudah tidak ada di restoran.]
Read more
Terjebak Berdua
Airin merasakan cengkeraman kuat di kedua bahunya. Gadis itu berusaha menghindar, namun ... "Akhhhh ....!" Dorongan hawa panas yang menjalar di tubuh Alfa lebih mendominasi akal sehatnya. "Cepat pergi, Rin, sebelum ...?" Dengan sekuat tenaga Alfa menahan rasa yang terus bergejolak. Menahan untuk ia tidak melakukan sesuatu di luar kendali yang mungkin bisa menjadikannya penyesalan. Mendengar ucapan dari pria itu, Airin lantas berlari cepat ke arah pintu. Ia ingin segera keluar, setidaknya menghindari perbuatan dosa yang mungkin saja akan terjadi. "Kenapa pintunya tidak bisa di buka?" Menyadari jika pintu itu terkunci. "Kumohon, terbukalah ..." Ia hampir menangis. Perasaannya semakin kalut membayangkan hal-hal buruk di depan matanya. "Rin, kenapa kau masih di situ? Cepat pergi! Aku benar-benar tidak bisa menahanannya lagi!" Suara Alfa kembali terdengar. Airin semakin tak kuasa untuk menahan tangisnya. Ia bingung, ia juga takut. Akhhh! Bagaimana ini! "
Read more
Milikku Seutuhnya
Alex tidak ragu lagi saat sang istri telah memberinya ijin. Ia segera menarik pakaian milik gadis itu yang sudah tidak berbentuk lagi , dan terpampang jelas pemandangan indah di depan matanya."Cepat, lakukan!" Airin sudah meracau tidak jelas. Tubuhnya juga menggelinjang hebat seperti cacing yang tengah kepanasan. Alex yang menyaksikannya tentu saja tidak akan melewatkan kesempatan itu. Ia semakin menggila saat Airin ternyata menyerangnya lebih dulu."Hei, kenapa kau bar-bar sekali!" Alex sedikit terkekeh menyaksikan gadis itu yang terlihat sangat bersemangat. Bahkan Airin yang memulainya lebih dulu, memimpin permainan itu tanpa rasa malu lagi."Sekarang giliranku!" Alex menyeringai, mengambil alih permainan yang sejak tadi gadis itu kendalikan.Racauan serta desahan dari gadis itu semakin membuat suasana kamar memanas. Mereka saling berpacu dan meraup kenikmatan masing-masing. Cukup lama keduanya saling larut dalam percintaan, hingga keduanya mendapatkan kepuasan entah sudah yang keb
Read more
Kedatangan Bunda
"Lihat, apa yang sudah kau lakukan padaku?" Kini gantian Alex yang menunjukkan bekas merah di beberapa bagian tubuhnya.Awalnya Airin mengintip sedikit, namun ia semakin penasaran saja. Apa iya, dirinya sampai segila itu hingga meninggalkan bekas kemerahan di tubuh Alex."Buka matamu, kenapa kau aneh sekali!" Alex malah sengaja menarik tangan Airin. Benar saja, saat kedua matanya terbuka, pemandangan pertama yang ia lihat adalah tubuh lelaki itu yang di penuhi banyak sekali tanda merah."Apa semua ini ... ulahku?" Airin shock sendiri membayangkan seliar apa dirinya semalam."Tapi kau hebat, aku saja sampai ...?""Lex ...!" Gadis itu sudah melotot , ia tidak ingin lagi mendengar Alex yang semakin membuatnya malu."Baiklah. Jika kau tidak ingin mendengarnya lagi, bagiamana kalau kita mengulang kegiatan semalam?""Apa!!"Kedua mata gadis itu membola sempurana saat Alex tiba-tiba menariknya. Meski tanpa persetujuan, Alex dengan mudahnya membimbing tubuh Airin ke arah tempat tidur."Auwww
Read more
PREV
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status