All Chapters of Pewaris Tunggal: Chapter 71 - Chapter 80
993 Chapters
Bab 71: Curhat Ibunda Sarah
Yang bikin Brandon penasaran lagi Sarah kini hamil, siapa suami Sarah saat ini.Sepanjang jalan mengikuti langkah Sarah, pikiran Brandon teringat saat mereka bercinta. Ia masih tak bisa melupakan kalau wanita itu merelakan mahkotanya buat Brandon.“Kenapa ia tiba-tiba sudah bersuami…aku kurang yakin, agaknya ada yang dia sembunyikan!” batin Brandon sambil terus mengikuti langkah Sarah dan Ferdi tadi.Brandon juga masih ingat dengan jelas, malamnya mereka bercinta, tapi pagi-pagi sekali Sarah sudah tak ada lagi di kamarnya.Dan sehari kemudian ia dapat kabar dari Regina kalau Sarah sudah resign dari pekerjaannya, dengan alasan dapat telpon dari Kuala Lumpur kalau ibunya sakit.Sejak saat itulah, hati Brandon sebenarnya sudah tergetar, sudah ada timbul rasa sayang pada gadis jelita itu. Namun ibarat lampu, rasa itu padam setelah Sarah seakan menghilang.Kini malam semakin larut, sudah hampir jam 10 an, inilah yang menolong B
Read more
Bab 72: Hadiah Buat Sarah
Padahal gaji Sarah lumayan tinggi dan ekonomi keluarga mereka terangkat naik, kini mereka terpaksa tinggal di kontrakan kecil ini, karena rumah mereka sebelumnya habis sewanya dan tak sanggup lagi membayar, bahkan buat makan sehari-hari pun mereka kekurangan.Kini saat uang pesangonnya habis karena saat bersamaan Makcik juga pakai buat berobat ke dokter.Sementara saat ini perutnya makin membesar, di tambah uang makin tipis, membuat Sarah terpaksa berjualan makanan ringan di jalan dari sore hingga malam hari, yang hasilnya tak seberapa bersama adiknya, Ferdi.Setelah hampir satu jam bercerita, Makcik Lora yang sampai lupa menawarkan air minum ke Brandon kini terdiam sambil bersandar, dia agak terbatuk-batuk karena sejak tadi terlalu bersemangat saat bercerita.Brandon yang aslinya sangat cuek dan tak begitu memusingkan sesuatu yang bukan persoalannya, kini menatap iba Makcik Lora.“Makcik…apakah tau di mana Sarah menyimpan buku tabunga
Read more
Bab 73: Dikeroyok Mr Chen
Brandon kini kembali ke apartemennya, ia berencana akan mulai menyelidik sebuah tempat berdasarkan keterangan Kumar dan juga Takur. Dia sejenak melupakan pertemuan dengan Sarah dan ibunya.Misinya tentu saja ingin bertemu dengan Mr Chen, pria yang di sebut Takur sebagai penghubung dengan Mr Bhat yang misterius.Berhari-hari Brandon nongkrongin tempat itu, bahkan hampir tiga mingguan lebih tapi ia belum juga bertemu dengan orang di maksud.Pada suatu hari, Brandon kembali ke sebuah pub yang selama ini ia intai, tempat itu ternyata sebuah pub kelas atas, yang terkenal hanya tokoh-tokoh penting dan artis-artis top Malaysia yang suka dugem ke sini. Orang biasa tentu mikir panjang, selain sangat mahal, juga masuk ke sini tak sembarangan, kecuali punya member khusus saja.Seperti biasa Brandon pasti akan memilih tempat agak di pojokan dan melihat-lihat sekelilingnya, tempat ini belum begitu rame, tapi semakin malam makin banyak yang datang, tentu saja pakaian m
Read more
Bab 74: Kembali Tak Sengaja Bertemu Sarah
Brandon kini waspada, Mr Chen ternyata punya ilmu beladiri yang sangat mumpuni. Emosi Brandon kini naik, ia kini bersiaga penuh, begitu dilihatnya Huda yang berperawakan gempal dan berwajah India ini menyerangnya kembali dengan pukulan tongkat bisbol, Brandon tak bermaksud mundur ia justru menyambut tongkat itu dengan merunduk sedikit lalu pukulan keras bertenaga ia lesakan ke perut Huda.“Ngekkkk…!” terdengar lah teriakan Huda yang telak menerima tinju keras dari Brandon dan dia ikut terkapar di samping Pilor, yang masih merasakan nyiut-nyiut di lututnya akibat tendangan keras Brandon tadi.“Majulah kamu keparat!” dengus Brandon, karena ia merasa sakit sekali di pundak akibat bokongan yang dilakukan Mr Chen.Mr Chen ini melepas kacamatanya, dia tersenyum sinis menatap Brandon.“Hmmm…kamu pasti Brandon Zailani, kenapa ngaku-ngaku bernama Ali!” ejek Mr Chen yang kini sudah kenal kalau pria ini bukan Ali sep
Read more
Bab 75: Dirawat Sarah
“Antar ke rumah saya saja pak!” Sarah tak menggubris pertanyaan kenapa Brandon begitu, ia pun menyebutkan alamat lengkapnya, sopir ini mengangguk dan tancap gas, setelah Sarah minta agar cepat.Ternyata Sarah sudah pindah ke rumah yang baru, dia baru 3 hari yang lalu menempati rumah ini, uang pemberian Brandon tiga mingguan yang lalu benar-benar dia gunakan membeli rumah baru.Walaupun tak mewah, tapi rumah ini cukup bagus dan luas, mempunyai halaman lumayan luas dan juga kamar tidur tiga buah, ada juga ruang tamu serta ruang makan plus dapurnya, juga di belakang rumah masih ada tanah kosong yang dipergunakan buat menjemur ataupun tempat bersantai.Rumah ini juga sudah dilengkapi pagar disekelilingnya dan berada di kompleks perumahan kelas menengah. Digarasi juga terdapat sebuah mobil jenis SUV, yang agaknya baru di beli Sarah, tapi entah mengapa hari ini dia malah sengaja naik taksi jalan, sehingga tak sengaja menemukan Brandon dalam keadaan babak b
Read more
Bab 76: Tolak Ajakan Brandon
Setelah di beri suntikan dan obat oleh dokter Toha, Brandon kini merasa enakan, dokter ini juga memuji obat yang di beli adik Sarah, karena obat itu pas untuk kondisi tubuh Brandon yang bonyok habis di sekujur tubuhnya.Setelah dokter Toha pulang, Sarah masuk kembali ke kamar sambil membawakan sup hangat buat di makan Brandon, karena pemuda ini lumayan lama pingsan dan tentu membutuhkan asupan gizi.Tanpa sungkan Sarah menyuapi Brandon yang makan pelan-pelan, saat menyuapi itu Brandon menatap wajah Sarah yang terlihat tetap cantik, walaupun sedang hamil tua.Di tatap begitu Sarah awalnya kagok, tapi dia tetap mencoba bersikap biasa saja.“Sarah…aku mau tanya…?”“Tanya apa pa...eh Bang..?” Sarah sempat tergagap dengan pertanyaan Brandon.“Panggil abang saja…benarkah kamu setelah resign dari Regina, langsung menikah…?”Sarah menatap wajah Brandon, yang di tatap juga menatap wajahnya, sehingga suapan itu terhenti beberapa saat.“Kenapa abang tanya itu?”“Jawablah…!”“Hmm…iya…tapi kami pi
Read more
Bab 77: Brandon Ajak Regina Bertemu
“Sarah…abang masih menunggu jawaban kamu sampai kapan pun tawaran pekerjaan itu, telpon lah kalau ada kesulitan keuangan atau apapun, jangan sungkan…!”“Iya bang!”“Jaga Kesehatan dan jangan terlalu cape, kasian bayi dalam perut kamu itu!” kembali Sarah mengiyakan sambil mengangguk.Brandon mendekati Sarah, lalu menatap wajah cantik wanita ini, Brandon menarik dagu Sarah dan mengecup pelan bibirnya, lalu mengecup dahi Sarah.“Abang sayang sama Sarah…kalau persoalan abang sudah beres…abang akan kembali berkunjung ke sini...bolehkan?”Hampir saja Sarah ingin mengucapkan sesuatu, tapi mulutnya seakan terkunci, sehingga dia hanya diam saja, hal itu terus berlangsung sampai akhirnya Brandon pergi dari rumah ini.Brandon memakai baju yang sebelumnya, sedangkan pakaian yang sebelumnya di belikan Sarah sengaja ia tinggalkan di kamar tempat ia tidur selama 3 malam.Brandon langsung mencegat taksi dan minta di antar ke apartemennya, sampai di apartemen dan pergi ke toilet, Brandon tersenyum sen
Read more
Bab 78: Permainan Dimulai
“Apa sih yang ingin ia cari, balas dendam atau apa?” pikir Regina kebingungan sendiri.Brandon tersenyum melihat kekagetan Regina, ia lalu mengambil sebuah catatan yang ternyata sudah Brandon tulis pakai tangan.“Bacalah surat ini!”Tanpa tanya Regina membaca surat yang sudah di teken Brandon dan diserahkan pada dia, dahi Regina bergenyit bingung, karena di sana tertulis, kalau Regina telah diangkat Brandon sebagai Wakil Presiden Kanah Group, artinya selama Brandon cuti atau berhalangan, maka Regina lah yang bertanggung jawab di kantor.“Pak Brandon…i-ini benaran?” Regina menatap wajah dingin Brandon yang dari tadi menatapnya saat membaca detik surat itu.Brandon mengangguk cepat, tanda apa yang tertulis tangan itu benar adanya. Wajah Regina langsung berbinar, ini sebuah anugerah yang tak dia sangka-sangka. Karena dari semua CEO, masih banyak yang lebih senior dibandingkan dirinya.Tapi saat ini Brandon malah mempercayakan padanya untuk menjadi wakil presiden direktur di Kanah Group a
Read more
Bab 79: Dikeroyok Anak Buah Mr Chen
Brandon dan Regina terus bergandengan sampai di parkiran, Brandon yang sudah waspada sejak tadi sempat melirik ke belakang dan bukan dua orang yang mengikuti mereka, tapi kini bertambah jadi 5 orang.Tapi Brandon tak takut, baginya kalaupun harus bertarung habis-habisan apa boleh buat.Ia sempat memegang pistolnya yang tersembunyi di badannya dan sudah terisi 6 butir peluru dan masih ada selusin lagi magazine yang sengaja ia bawa sebagai cadangan.“Regina, kayaknya ada yang mengikuti, kita berbalik dulu dan tunggu apa maunya mereka,” bisik Brandon sambil berbisik dan menarik tubuh Regina agar ikut berbalik dan kini 5 orang yang mengikuti sudah dekat dan terlihat langsung mendatangi Brandon yang sudah siaga, serta Regina yang kini mulai ketakutan, wajahnya pucat pasi.Wanita cantik yang tak pernah tahu dunia kekerasan ini sangat gelisah bukan main, tapi saat melihat wajah Brandon, Regina agak tenang, karena Brandon terlihat tenang-tenang saja s
Read more
Bab 80: Kencan Tak Direncanakan Dengan Regina
Lee Chai yang sudah takluk ini akhirnya membuka di mana markas atau persembunyian Mr Chen, Brandon mengangguk-angguk.“Cepat kamu pergi dari sini, bawa ke empat anak buah kamu dan bersembunyilah, kalau tidak mau di bunuh Mr Chen!”Setelah itu Brandon cepat-cepat berbalik dan menarik tangan Regina yang bak tak punya tenaga lagi, lalu setelah menghidupkan motor Harley nya, Brandon pergi dari sana tanpa menoleh lagi.Brandon terpaksa cepat-cepat pergi karena dari sana, karena sayup-sayup ia mendengar bunyi sirene yang mendekati ke arah sana. Apalagi di saat bersamaan, warga makin banyak berkumpul.Saking takjubnya dengan perkelahian berdarah itu, di tambah malam hari dan cuaca lampu remang-remang, tak ada warga yang sempat merekam adegan perkelahian mengerikan itu.Namun Brandon lupa, ternyata ada CCTV di tempat itu, itulah yang kini di tonton Brigjend Amran sambil geleng-geleng kepala menyaksikan kekejaman Brandon.Sebagai orang paling bertanggung jawab dengan keamanan di wilayahnya, B
Read more
PREV
1
...
678910
...
100
DMCA.com Protection Status