All Chapters of TEST PACK ASISTEN RUMAH TANGGAKU: Chapter 41 - Chapter 50
175 Chapters
-Lelaki Santun Hadir Menyapa Hati (40)
Lelaki Santun Hadir Menyapa Hati (40)“Ehhmm, Ja-jangan, deh, Ma. Iya, nanti Karin ke tempat Mama. Mama mau pesen buah apa aja, WA aja, nanti Karin bawain.”“Ehh, jangan Rin, kamu kan kerja, repot nanti. Biar Mama aja. udah tenang, pokoknya Mama jemput. Oke.”Panggilan masuk dari Aksa masih kuabaikan.“Ya, okedeh, Ma.”“Oke, bye, selamat bekerja, Nakku.”“Bye, Ma. Assalamualaikum.”Kutekan tombol hijau pada layar.“Hallo, Rin, Assalamualaikum. Sibuk, ya?”“Hai, Aksa. Waalaikumussalam. Biasa, mau berangkat gawe. Apa kabar kamu?”“Baik, Rin. Kamu juga, ya. Emmm ….”Aksa menjeda katanya.“Emmm, apa, nich?” Dapat pertanyaan seperti itu terdengar nada gugup dari suaranya.“Ehh, kamu … nanti siang sibuk, nggak, sich?”“Maksudnya siang kapan, nich, Sa?”“Makan siang, Rin. aku mau sampaikan sesuatu.”Sampaikan sesuatu? Aksa kenapa jadi sama dengan Mama? Sama-sama ngajak main tebak-tebakan, timingnya sama lagi. Masak iya, sich, kejutan Mama itu Aksa. Dan yang mau Aksa sampaikan itu, makan sia
Read more
Dilema Dua Hati (41)
Test Pack ART-ku (41) #Testpack_Inem#Testpack~Dilema Dua Hati~“Oh, ya, Pak, silahkan.” Aku tersenyum kikuk. Namun mencoba sebiasa dan setenang mungkin. Ia melanjutkan mencamil makanan dalam piring kecilnya. Mengunyahnya dengan perlahan sembari sesekali melihat rekan-rekan yang berlalu lalang di ruangan ini.“Sudah lama bekerja di sini?” tanyanya, sepintas ia melirikku lalu beralih menatap ke arah lain sembari tetap mengunyah. Pembawaannya yang tenang membuat kharismanya begitu terpancar ketika berucap pertanyaan itu.Aku tersenyum kecil, berusaha menunjukkan keramahan, ya sebaiknya begitu, karena aku sedang berlaku sebagai tuan rumah yang sedang menjamu tamu.“Emm, sudah lima tahun kurang lebih, Pak.” Ya, kelihatannya aku harus memanggilnya, Pak. Sebagai bentuk rasa hormatku.“Nyaman, ya di sini.” Ia berucap seolah ingin mengatakan bahwa suasana di sini ya memang nyaman.“Ya, Insya Allah nyaman, Pak. Kita buat suasana kantor yang se-hommy mungkin untuk karyawan.”Ia manggut-mangg
Read more
Inem Kabur Dari Penjara
-Inem Kabur Dari Penjara-“Iya, Mas akan pulang. Meski tetap kemanapun Mas pergi, hati Mas akan selalu tertinggal di sini, denganmu, dengan anak-anak. Karena tempat pulang yang ternyaman yang sesungguhnya bagi Mas hanya di sini. Entah kapan Mas bisa meraih hati-hati yang pernah termiliki. Semoga ada keajaiban yang bisa mengantarkan Mas untuk diterima lagi di sini.”“Semua sudah diputuskan, Mas. Biarlah semuanya begini. Ini yang terbaik untuk kita. Mungkin cinta kita sama-sama besar, tapi sebesar apapun cinta, Mas sendiri yang telah menodainya. Sebuah hubungan ternyata tidak cukup hanya dengan dilandasi cinta yang besar, tapi masing-masing pemilik cinta itu juga perlu menjaga kesuciannya. Sebab jika tidak, kapal bernama rumah tangga itu akan dengan sangat mudah karam diterjang badai.”“Mas menyesal kalau pada akhirnya harus jadi seperti ini, sangat menyesal, Dek. Tapi mas tahu, memang tak satupun penyesalan itu akan bisa membuat Mas kembali. Benar, semua sudah diputuskan. Tapi yang pe
Read more
Terror Itu Datang Lagi (43)
-Terror Itu Datang Lagi (43)-Apa? Inem kabur? Inem kabur dari penjara. Luar Biasa!Dia kabur subuh hari dikala beberapa Sipir lapas yang sedang berjaga tertidur. Namun bagaimana cara dia kabur belum diketahui dengan pasti meski ada CCTV. Tiidak ada jejak yang dapat ditelusuri. Penjara itupun adalah penjara yang kokoh dan baru dibangun. Mustahil ia melarikan diri dengan memanjat atau membobol dinding. Namun beberapa hari sebelum kabur, Inem memang nampak ngobrol dengan beberapa sipir penjara. Apakah Inem kabur karena bantuan sipir? belum diketahui secara pasti. Tapi jika hanya bantuan sipir itu mustahil, apalagi ia kabur tanpa meninggalkan jejak.Aku sedikit tertarik dan penasaran dengan Informan satu ini. Siapa dia? Bahasa penyampaiannya terlihat berkelas, susunan kata yang ia pakai runut dan jelas. Kurasa dia bukan orang sembarangan. Dia pasti orang berpendidikan, namun dia mengaku sebagai salah seorang yang pernah dekat dengan Inem dan kerabat Inem?Siapa sebenarnya dia? Kenapa di
Read more
Dilawan Ustadz Karim (45)
Test Pack ART-ku (44) #Testpack_Inem#Testpack-Dilawan Ustadz Karim -Dan jika pelakunya adalah Inem, terniat banget dia keluar penjara cuma buat datang ke dukun dan mengirim benda guna-guna ini. Percaya sekali ia dengan Dukun dan guna-guna. Padahal syirik adalah dosa besar yang paling besar, kezhaliman yang paling zhalim, dan kemungkaran yang paling mungkar. Allah tidak akan mengampuni dosa syirik (An-Nisaa: 48.) Allah haramkan surga bagi pelakunya (Al-Maa’idah: 72)Inem tahu, aku sudah cerai dengan Mas Hangga, kenapa dia nggak langsung membina hubungan dengan Mas Hangga saja? Malah menggangguku. Apakah dia takut Mas Hangga rujuk denganku kembali selama dia di penjara? Insya Allah aku akan lebih memperbaiki lagi ibadah, Kalau aku nggak semakin kuat ibadah dan keimanannya, benda-benda kiriman ini akan ngaruh mengenaiku. Efeknya aku menjadi terlihat buruk dan menyeramkan di mata orang-orang yang tadinya mencintaiku. Maksud Inem adalah agar aku dibenci Mas Hangga. Agar aku dimusuhi,
Read more
Inem Berhasil Diringkus (45)
-Inem Berhasil Diringkus!- 45(Selamat merasakan bagaimana sakitnya berpisah dengan bayimu, Nem.)“Ah, ya mana kita tahu kamu begitu atau nggak, yang tahu kan hati kamu sendiri. Maaf, ya, Hangga, Mama kasar, karena kamu udah bikin anak Mama menderita, loch. Dicerai, dipermalukan, diselingkuhi. Kamunya nggak setia, loch, sama Karin. Sebel, Mama. Kamu pasti lagi dicari Inem sekarang, dia kabur mau ngapain lagi coba. Sebaiknya kamu pergi aja dari sini, biar kamu juga leluasa nemuin Inem. Jangan di sini, nanti kita dituduh melindungi napi kabur, lagi. Sudah ada Aksa yang jagain, ‘kan.”Mas Hangga menatap Mama lekat.Diam beberapa menit, kemudian ijin pamit.“Baik, Ma. Hangga pamit kalo gitu. Maafin Hangga kalo banyak salahnya.” Ia mencium tangan Mama.“Dek, titip anak-anak.” Ia mengusap kepalaku lagi.Aku hanya mengangguk. Sebenarnya dalam hati terbersit iba untuknya. Tapi seandainya benar dia bermain dengan Inem. Untuk apa aku kasihan? Karin, kamu harus lebih logis lagi.“Nak, Aksa, sini
Read more
Bayi Itu Minta Susu (46)
Test Pack ART-ku (46) #Testpack_Inem#Testpack-Bayi Itu Minta Susu-“Ya, kita doakan, ya, Ma. Biar dia tobat dan nggak kabur lagi. Nggak kebayang seandainya dia masih berkeliaran, betapa kriminalnya dia.”Terdengar nada dering dari gawaiku. “Bentar, ya, Ma. Ada telepon.”Tertera nama Aksa pada layar.“Assalamualaikum, Sa, gimana keadaan kamu? Aku khawatir banget, ini aku mau berencana ke RS.”“Karin, kamu tenang, ya. Aku nggak apa-apa, aku baik-baik aja. Kamu di rumah aja dulu, jangan kemana-mana, Okey?”“Aksa. Kamu luka ‘kan? Nggak apa-apa gimana. Aku khawatir sama kamu.”“Iya, aku luka, tapi itu hal biasa. Kamu nggak usah khawatir. Aku justru sekarang yang lagi mengkhawatirkan kamu. Pokoknya kamu dengerin aku dulu, ya. Jangan kemana-mana. Bahaya.”“Bahaya? Maksudnya gimana, Sa?”“Barusan team polisi yang berjaga di kompleks semalam, nemuin seonggok karung yang di dalamnya ada botol-botol di rumput-rumput ujung gang rumahmu, Rin. Dan tau isinya apa?Isinya air keras. Bayangin, bua
Read more
Namanya Saga Arifbillah Yusuf (47)
-Namanya Saga Arifbillah Yusuf-“Loch, Mas. Kok dibawa ke sini? Nggak jadi dibawa ke Mamanya Mas?”“terlalu jauh, Dek. Lebih dekat ke sini, lagian kamu ‘kan masih suka bikinin susu dot Hanifa. Tolong buatkan dulu, Dek.” Mas Hangga sambil menyurungkan bayi dalam gendongan kain ke tanganku.Reflek aku menerima, karena bayi itu menangis kejer, mungkin sudah dari tadi kehausan. Aku nggak tega melihatnya. Mbak Lastri segera lari kebelakang membuatkan susu untuk si kecil ini.“Bu, ini susu di atas setahun nggak apa-apa?”“Darurat, Mbak. Nggak apa-apa.”Aku langsung memberikan susu dalam dot ke mulut bayi ini. Sang bayi langsung menghisap ujung dot dengan kencang lalu meneguk airnya dengan tergesa. “Pelan-pelan, dong, Adek. Nanti keselek, loch,” ucap si kecil Hanifa.“Ya Allah, kasihannya kehausan, Adekk,” lanjut Refina.Sebagai seorang Ibu, tentu nggak bisa dihilangkan perasaan kasih sayang kepada anak kecil, walaupun anak ini adalah hasil dari sebuah hubungan yang salah, tapi anak ini ta
Read more
Dilamar Aksa?
Test Pack ART-ku (48) #Testpack_Inem#Testpack-Dilamar Aksa?-“Eh, Pak, nggak usah. Terima kasih, saya bawa tisu.”Aku terus merogoh tas berusaha sesantai mungkin, tapi sayangnya tak kudapati tisu dalam tas. Lelaki di hadapanku mengasongkan sapu tangannya lagi.“Saya, bawa dua. Wajah kamu dan lengan kamu basah.”Ya Allah kenapa aku bergetar mendapati kata-kata itu keluar dari mulutnya. Karin, please, sadar. Jangan terlalu berlebihan menyikapi perhatiannya. Kamu belum mengenalnya secara dekat. Kamu belum tahu dia bujang atau sudah menikah.Dan yang terpenting, dia sangat kaya raya, ya meskipun Mas Hangga juga mungkin berada di level sama dengan dia, sama-sama pengusaha muda. Tapi yang ini jelas banyak nilai plusnya. Sedang kamu janda Karin, janda anak dua. Tangan itu masih bergerak mengacungkan sapu tangan ke hadapanku.Huft, baiklah. Rasanya kurang sopan kalau menolak tawaran seseorang terlalu lama. Baiknya diterima dulu.Kusambut sapu tangan itu dari tangannya. Kemudian ia merog
Read more
Usaha Tes DNA Ulang Bayi (49)
Test Pack ART-ku (49) #Testpack_Inem#Testpack-Usaha Tes DNA Ulang Bayi-Lekas kuambil gelas di atas nakas. Mengambilkan minum untuk Aksa.Ayah hanya senyum santai mendengar ucapan Bunda.“Udah biarkan saja Aksa memilih sendiri, Bun. Kita tinggal nunggu aja santai.”“Nah, enak, nih, jawaban Ayah. Aksa jadi nggak tegang.” Lelaki dihadapanku nyengir.“Iya, Yah. Dari dulu juga kita biarin, eh malah keenakan membujang sampai Adik-adiknya sudah menikah. Padahal yang paling guanteng ya dia, kepiye, to.”Aksa tergelak. “Udah lagi, Bun. Jangan di bahas terus. Jadi sungkan ini Aksa sama Karin.”“Laiya, ini mumpung ada gadis yang perhatian, cantik, baik, sholehah. wah Bunda mah udah jatuh cinta dari pandangan pertama.”Ayah dan Aksa hanya senyum-senyum kalem mendengar celoteh Bunda.Sebenarnya aku justru kasihan sama Bunda, seandainya dia tahu aku bukanlah gadis, seperti dugaannya pasti kecewa. Biarlah, nanti pelan-pelan aku kasih tahu, bahwa aku sudah punya dua gadis kecil. Dan aku juga sia
Read more
PREV
1
...
34567
...
18
DMCA.com Protection Status