All Chapters of Gara-Gara Nikah di KUA: Chapter 21 - Chapter 30
40 Chapters
Pinjam Uang
Gara-gara Nikah di KUAPart 21 : Pinjam Uang“Nai, kok aku ditutupi pintu sih? Bukain gak?” Mira berteriak dengan mengedor pintu rumahku.Isshh, mau apalagi sih dia? Nazia jadi terbangun karena suara berisiknya itu. Kugoyang ayunan putriku dengan bersenandung kecil agar ia kembali tertidur.“Naima!” Teriakan Mira masih saja terdengar.Dengan kesal, aku beranjak menuju pintu dengan menggendong Nazia yang tak mau lagi tertidur dan kini menangis karena tak puas tidur.“Ada apa lagi sih, Mir? Anakku yang lagi tidur siang jadi terbangun karena teriakanmu!” ujarku saat membuka pintu.“Aku ke sini itu mau minta pertanggungjawaban kamu, Nai, Rayyan jadi nggak mau nyusu lagi semenjak kamu kasih makan bubur ... bubur apa itu namanya? Bubur mak oleh?” Mira terlihat menggaruk dahinya.“Terus?” Aku menatapnya jengkel.“Aku mau minta kamu kasih Rayyan makan bubur itu lagi.” Dia mendekat dan naik kembali ke teras.“Maaf, Mir, aku tak bisa memenuhi tuntutanmu. Kamu bikin sendiri saja bubur koleh-kole
Read more
Disita Bank
Gara-gara Nikah di KUAPart 22 : Disita BankUntuk beberapa saat, aku dan Bang Yusril sama-sama diam. Dia terlihat santai saja, sedangkan aku berpikir keras atas ucapannya. Bayangan penghinaan demi penghinaan dari Nenek, Bude Nani juga Mira berputar kembali di kepala ini. Rasanya tak rela uang hasil jerih payah suamiku malah dipinjamkan kepada orang seperti Bude yang dulu begitu sombong dengan umpatan yang selalu menyakitkan hati.“Gimana, Dek, Abang sih terserah kamu saja?” Bang Yusril mengusap bahuku.“Abang sudah kerja keras dari nol, mengumpulkan uang demi merehab gubuk kita yang kata mereka adalah kandang sapi, jadi ... Nai berat untuk menyetujui Abang memberikan pinjaman itu sebab masih ada yang lebih berkecukupan dari kita dan Amirlah yang paling pantas menolong Bude Nani dan bukan kita!” ucapku mantap.“Jadi, kita akan menjadi penonton saja saat rumah Budemu disita, Dek?” Bang Yusril menatapku lekat.“Iya, sebab kita juga masih punya keperluan yang lebih penting. Robohkanlah g
Read more
Rapat Keluarga
Gara-gara Nikah di KUAPart 23 : Rapat Keluarga“Kasihan Budemu dan Mira, ya, Nai,” ujar Ibu dengan wajahnya yang sedih.Aku menggigit bibir, sama prihatinnya dengan Ibu. Aku jadi sedikit bersalah karena tak bisa memberikan pertolongan kepada mereka, tapi mau bagaimana juga karena kami juga sedang butuh banyak uang untuk membangun rumah.“Nai, Ibu keluar, ya, mau bantu Budemu bawa barang-barangnya. Mereka pasti mau ngungsi ke rumah Nenekmu,” ujar Ibu.“Nanti Ibu malah disemprot oleh mereka, sebaiknya jangan keluar dari rumah. Nanti kita malah dituduh menonton penderitaan mereka,” bujukku kepada Ibu sebab tak ingin dirinya malah dimarahi Bude.“Nggak apa, Nai. Walau bagaimana pun juga, Budemu itu saudara Ibu dan Ibu takkan tega membiarkan dia menderita di depan mata begini.” Ibu melangkah menuju pintu dan aku tak kausa untuk menghentikannya lagi.Aku masih mengamati mereka dari balik jendela, Ibu terlihat menghampiri Bude dan Mira yang sedang menggendong Rayyan. Melihat kedatangan Ibu,
Read more
Ada Apa Dengan Ibu?
Gara-gara Nikah di KUAPart 24 : Ada Apa Dengan Ibu?“Naima, sudah kewajiban kita sesama saudara itu harus saling membantu dalam kesusahan. Keluarga yang mempunyai rezeki lebih, sekiranya bisa membantu saudara yang sedang ditimpa musibah.” Nenek kembali mengeluarkan kata-kata bijaknya.“Mohon maaf, Nek, kenapa jadi kayak maksa begini, ya? Kok jadi terkesan Naima yang harus menanggung akibat dari kehidupan glamor Bude dan Naima di masa lalu itu? Kenapa harus Naima gitu loh? Kok jadi aneh begini? Kenapa nggak perhiasan dan ponsel Bude dan Mira saja yang dijual? Atau juga suruh Amir jual mobil atau apa kek?” Kesabaranku sudah menipis juga.“Naima, jaga ucapanmu!” Ibu mencolek punggungku dengan sambil berbisik di telinga ini.Bude Nani dan Mira hendak meledak juga mendengar ucapanku tapi Nenek memberi isyarat dengan tangannya agar tak ikutan memanas. Kutatap kesal Mira yang terlihat menggenggam ponselnya, serta Bude Nani yang terlihat menyembunyikan gelang dan kalungnya. Keluarga Ibu ini
Read more
Kena Stroke
Gara-gara Nikah di KUAPart 25 : Kena StrokeDengan kepala yang terasa sangat berat, kucoba membuka perlahan mata ini. Tampaklah Bang Yusril dan Ibu yang menatapku dengan bimbang. Ada Bu Bidan juga di sini. Apa yang terjadi dengan diriku? “Selamat, ya, Nai, Nazia akan punya adik sebentar lagi,” ujar Bu Bidan yang membuatku kaget campur senang. Ah, tapi Nazia baru satu setengah tahun.“Apa, Bu Bidan? Maksudnya bagaimana?” tanyaku dengan memegangi kepala yang masih terasa sakit.“Kamu hamil, Dek, kita akan punya anak lagi. Nazia akan ada temannya main.” Bang Yusril yang menjawab.“Apa? Bagaimana mungkin, Naima kan minun KB pil.” Aku memegangi perut.“Nggak apa-apa kok, Nai, ini rezeki dari Tuhan untuk kalian. Syukuri saja! KB pil emang sering bikin kebobolan, tapi kan Nazia udah cukup umur kok buat punya adik,” jawab Bu Bidan.“Iya, Nai, nggak apa jaraknya dekat biar jadi teman main.” Ibu mengusap pucuk kepalaku.“Ya sudah kalau begitu, saya pamit. Kandungannya dijaga, ya, Nai. Jangan
Read more
Didoakan Cepat Mati
Gara-gara Nikah di KUAPart 26 : Didoakan Cepat MatiSaat aku, Ibu dan Mira turun dari rumah, mobil putih yang terparkir di depan rumah sudah berada di depan pagar.“Silakan masuk, Nyonya, akan saya antar ke rumah neneknya!” ujar pria dengan pakaian seragam biru itu, dia membukakan pintu mobil untuk kami.“Bapak ini siapa? Tidak usah repot-repot, kami bisa jalan kaki kok,” tanyaku dengan bingung akan siapa dia.“Perkenalkan, nama saya Pak Beni, supir mobil Tuan Yusril dan Nyonya Naima. Silakan masuk!” ujarnya lagi dengan menundukkan kepala.Ya Allah, apa ini mimpi? Kucubit pergelangan tangan karena tak yakin kalau semua ini adalah nyata. Aww ... sakit, aku meringis.“Ayo, Nai, naik!” Mira sudah berada di dalam mobil padahal aku tak melihat kapan ia masuknya.Dengan masih bingung campur kaget campur bimbang juga dengan keadaan nenek, kugandeng tangan Ibu untuk masuk ke dalam mobil itu. Ya Tuhan, mobil ini sangat bagus. Semoga aku nggak muntah karena mabuk. Aku berdoa dalam hati. Mungki
Read more
Godaan
Gara-gara Nikah di KUAPart 27 : GodaanDengan diantar Bapak, Ibu pergi ke rumah Nenek. Sedangkan Mira, ia malah bersantai di teras rumahku dengan sambil berjoget tak jelas. Isshh ... kenapa dia? Banyak juga wanita yang ditinggal suaminya selingguh tapi setres kayak sepupuku itu.“Mir, kenapa kamu nggak ikut pulang?” tanyaku kepadanya.Mira tak menghiraukanku, ia segera meraih ponselnya yang tadi ia sandarkan di meja teras. Sepupuku itu terlihat tersenyum sendiri melihat video dirinya.“Mir, pulang sana!” ujarku lagi.“Bentar ah, Nai, aku lagi numpang buat video tik-tok ini. Siapa tahu viral, kan aku bisa jadi artis,” jawabnya lagi dengan masuk ke ruang tamu dan menatap ke sekeliling.Mira menarik kursi di teras dan meletakkannya di depan pintu dan ia kembali bergoyang-goyang tak jelas ala orang setres menurutku. Taklama kemudian, terlihat Bang Yusril berjalan dari ruang tengah menuju ke ruang tamu. Sepupuku itu semakin bergeliutan seperti siluman ular, apalagi saat suamiku semakin me
Read more
Cukup Semut Saja yang Gatel
Gara-gara Nikah di KUAPart 28 : Cukup semut saja yang gatelDengan sambil tersenyum-senyum sendiri, Mira melangkah memasuki losmen tempat janjian dengan Yusril, suami dari sepupunya yang kini membuatnya begitu penasaran. Bukan karena cinta, ia hanya tak senang saja jika Naima bahagia sedangkan dia menderita karena dicampakkan Amir begitu saja setelah rumah mamanya disita bank pula. Jika ia bisa merebut Yusril dari Naima, otomatis kehidupannya akan bahagia dengan limpahan harta dan uang. Apalagi kini Yusril sudah bisa membangun sebuah rumah megah juga membeli mobil baru, ia ingin menguasai semua itu.“Naima tak pantas memiliki Yusril, akulah yang pantas menjadi istri satu-satunya. Aku akan membuat Yusril meninggalkan Naima dan memilih aku. Aku akan membalas pelakor yang telah merebut Amir, kini aku juga akan merebut suami orang pula.” Mira membatin sambil duduk tempat tidur kamar losmen.Dikeluarkannya ponsel untuk menghubungi Yusril, pria yang dulu hanya ia hina karena menjadi gembal
Read more
Sakratul Maut
Gara-gara Nikah di KUAPart 29 : Sakratul MautSaat Mira membuka mata, ternyata ia sedang terbaring meringkuk di lantai kamar losmen. Ular yang melilitnya semalam sudah tak ada lagi, ia menarik napas lega karena masih bernyawa hingga detik ini karena ia menyangka sudah mati setelah pingsan tadi malam.Dengan cepat, Mira segera bangkit lalu meraih tas juga sepatunya dan kemudian keluar dari kamar losmen. Hatinya sangat sakit dan Naimalah penyebabnya karena ia yakin semua ini ulah dari sepupunya itu.Ketika sampai di pinggir jalan, Mira segera melambai tukang ojek dan meminta diantar ke rumah Naima. Ia akan membalas kelakuan sepupunya itu yang telah mengerjainya sedemikin rupa, yang membuat tubuh mulusnya mengalami merah-merah dan bentol akibat gigitan semut semalam.Sesampainya di depan rumah Naima, terlihat sepupunya itu sedang mengantar Yusril yang hendak berangkat kerja. Mira tertegun, ia sangat iri dengan pemandangan romantis itu dan semakin menginginkan kebahagiaan Naima.Mira mem
Read more
Mira ditaksir Duda
Gara-gara Nikah di KUAPart 30 : Mira Ditaksir DudaBertepatan dengan azab magrib, Nenek menghembuskan napas terakhirnya. Nenek Jannah telah berpulang ke Rahmatulllah untuk selamanya dan meninggalkan dunia yang fana.“Ibu kita sudah tiada,” ujar Ibu dengan sambil mengusap wajah Nenek dan merapatkan mata yang tertutup rapat itu.Bukannya bersedih, Paman Husni dan Bude Nani malah terlihat menyunggingkan senyum kecil. Entar perasaanku saja atau apa, yang jelas tak tampak raut kesedihan di wajah mereka.“Ya sudah, aku mau pulang dulu, Kak. Urusan pemakaman Ibu dan segalanya kuserahkan kepadamu, Kak Yani, uruslah sebisamu.” Paman Husni bangkit dari duduknya lalu keluar dari kamar.Setelah Paman Husni pulang, Bude Nani dan Mira pun menyusul. Kini hanya tinggal aku dan Ibu saja yang menunggui jenazah nenek.“Ibu tenang saja, nanti Bang Yusril yang akan Nai suruh mengurus segalanya.” Aku mengusap bahu Ibu, berusaha menguatkannya karena saudaranya yang lain gak ada yang peduli dengan Ibu merek
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status