Tous les chapitres de : Chapitre 91 - Chapitre 100

Yusuf terus menenangkan Bella dengan berbagai cara termasuk mencium pipi dan bibirnya beberapa kali. Bella mulai tenang saat televisi menayangkan berita yang membuat dirinya dan Yusuf terkejut. "Ibu!" Sebut Yusuf lirih pada seorang perempuan tua yang sedang diwawancarai. Perempuan dalam berita itu mulai menjawab pertanyaan tentang Yusuf dan diluar dugaan perempuan yang merupakan ibunya Yusuf itu menyatakan hal yang tidak tidak tentang Yusuf. "Yusuf itu adalah suami yang kejam yang tega meninggalkan istrinya untuk bersama dengan perempuan lain yang lebih kaya." Pernyataan itu tentu saja langsung membuat Bella geram dan rasanya ingin membanting televisi. "Apa maksud perempuan tua itu berbicara seperti di media!" Tentu saja Bella merasa sangat terusik dengan pernyataan wanita itu yang memojokkannya seperti pelakor yang sudah merebut suami orang. "Perempuan itu ibuku." Jawaban Yusuf tentu mengejutkan untuk Bella.

"Pak bos!" Teriak Surya kencang. Surya langsung mendekati Yusuf yang tertusuk bagian perutnya sehingga darah masih mengalir. 'Bagaimana ini? Apa yang sudah terjadi?' Surya berpikir cepat diantara kalut dan khawatir nya. 'Pak bos ingin bicara dengan ibunya tapi dimana perempuan itu? Apa dia yang melakukan ini pada Yusuf?' Berbagai pertanyaan itu hanya ada didalam hati Surya karena didalam ruangan itu tidak ada siapa siapapun. "Bangun pak bos!" Surya mengguncang tubuh Yusuf yang tidak bergerak dan itu membuatnya panik dan berteriak minta tolong. Beberapa orang datang dan melihat apa yang terjadi. Mereka terkejut melihat korban itu adalah Yusuf. Berbagai dugaan pun bermunculan dipikirkan orang orang yang merupakan tetangga ibunya Yusuf. "Mungkin itu karma karena telah berbuat dzolim pada ibu dan juga istrinya." Ucap salah seorang dari itu langsung membuat Surya geram. "Kalau tidak tahu yang terjadi sebaikny

Bella sedang menemani Yusuf yang belum juga sadar. Dia memegang jemari suaminya sambil terus menatap wajah yang teduh itu dengan kesedihan yang mendalam.'Mas, ayo bangun dan buka matamu! Jangan membuatku sedih seperti ini. Apa kamu tidak rindu padaku? Apa segera sehat biar bisa masuk lagi.'Masih banyak hal yang dikatakan Bella tapi semua dalam hati saja karena tidak mungkin mengatakan hal semesum itu secara langsung."Mas kamu pernah berjanji untuk selalu bersamaku, bersama sampai nanti! Kamu tidak lupa sama janji mu kan!"Bella masih terus mengajak Yusuf berbicara seolah Yusuf sedang mendengarkannya tapi sepertinya Yusuf memang mendengarnya karena Bella merasakan jemari Yusuf bergerak seperti menggenggam tangannya."Mas! Kamu mendengar kan! Aku cinta padamu! Jadi bangunlah!"Pertanyaan itu langsung di ajukan oleh Bella tapi Yusuf sama sekali tidak membuka matanya.Bella segera memanggil dokter dan menceritakan perihal tangan Yusuf

Bella segera mendekat dan menggenggam tangan Yusuf."Mas, ini aku! Ayo buka matamu."Yusuf membuka matanya dan langsung menemukan wajah cantik Bella dengan mata berkaca kaca."Syukurlah, mas Yusuf sudah sadar.""Jangan menangis sayang! Mas sudah tidak apa apa."Bukannya berhenti, Bella malah menangis dan tidak bisa lagi menahan air matanya."Jangan seperti ini lagi! Aku takut kalau mas benar benar meninggalkanku! Aku takut kehilangan mas."Yusuf tersenyum mendengar kata kata Bella."Tidak mungkin mas akan meninggalkan istri secantik dan sebaik ini!""Mas Yusuf gombal!""Tidak gombal sayang! Mas berkata jujur! Aku cinta padamu!"Senyum Bella langsung sumringah mendengar pernyataan cinta Yusuf."Aku juga cinta padamu, mas!"Bukan hanya Yusuf dan Bella tapi Hartawan yang sedang mengintip dari celah pintu pun ikut senang melihat putri dan menantunya menyatakan cinta satu sama lain.Hartawan

Beberapa hari berlalu, kondisi Yusuf semakin membaik. Lukanya yang dijahit juga sudah kering dan dia pun sudah bisa bergerak dengan leluasa. Sebenarnya dia sudah mau pulang sejak beberapa hari yang lalu hanya saja Bella tidak mengizinkannya karena khawatir padanya hingga kepulangannya diundur beberapa hari.Yusuf pun tidak masalah karena kedua sahabatnya pun selalu datang untuk menemaninya. Haikal dan Surya betul betul menunjukkan kualitasnya sebagai sahabat terbaik untuk Yusuf. Yusuf sampai terharu melihat perhatian kedua sahabatnya itu.Yusuf baru saja membuka pintu dan bermaksud masuk ke dalam rumah bersama kedua sahabatnya, tapi dia terkejut melihat suasana rumah yang sedikit berbeda lebih semarak."Selamat datang papa...!"Bryan sudah menyambutnya dengan pelukan dan tentu saja diikuti yang lain yang tiba tiba muncul memberi ucapan selamat datang.Yusuf tidak menyangka karena yang dia tahu Bella dan papa sedang ada pekerjaan penting hingga tida