Semua Bab Suami Yang Tersakiti: Bab 11 - Bab 20
107 Bab
Bab 11. Bryan
Yusuf masih mencoba untuk membujuk Bryan agar bisa segera pergi tapi Bryan sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk pergi. Bryan terus memaksa agar menemaninya bermain. Yusuf menatap Bella mencoba meminta pertolongan tapi Bella yang merupakan mantan bosnya itu cuek dan tidak peduli padanya.Yusuf mencoba menahan rasa jengkel yang timbul dari dalam hatinya dengan memperhatikan Bryan yang sudah mulai menyusun robot-robotan. Wajah anak itu sangat tampan dan itu membuatnya tersenyum. Sudah lama dia ingin memiliki seorang putra tapi sayang Selia selama ini belum memberikan lampu hijau untuk mewujudkan hal itu, dia selalu berdalih bila belum siap untuk menjadi seorang ibu padahal dia sudah sangat menginginkan untuk memiliki seorang putra.Bryan memalingkan wajah dan beli mendapati Yusuf sedang tersenyum sambil melihatnya."Kenapa Om tersenyum?" Pertanyaan Bryan membuyarkan lamunan Yusuf."Om hanya sedang membayangkan betapa bahagianya seandainya punya putra sepert
Baca selengkapnya
Bab 12. Rencana Yusuf
Yusuf menemui Surya dan mengutarakan niatnya untuk pulang kampung. Surya ikut sedih melihat nasib sahabatnya yang tidak kunjung membaik."Aku tidak bisa melarangmu untuk pulang kampung tapi satu yang harus kau tau, aku pasti akan merasa sedih kehilangan sahabat sekaligus sudah ku anggap saudara sendiri.""Aku hanya pulang sebentar kok, hanya ingin menenangkan diri sekaligus menjenguk ibu.""Kapan kau pulang?""Besok, karena aku juga mau ke tempat ustad Haikal dulu dan mungkin menginap di sana.""Maafkan aku, sebagai sahabat tidak bisa membantu saat kau lagi kesusahan.""Tidak usah dipikirkan, setiap manusia punya jalan hidup masing masing dan yang terjadi padaku saat ini memang haruslah terjadi, mungkin aku banyak dosa dan saatnya untuk menebus dosa itu, jadi aku harus tetap bersabar.""Aku salut padamu, disaat terpuruk seperti ini kau masih saja optimis dan berpikir positif.""Hanya itu yang bisa ku lakukan."Yusuf dan Surya masih akan berbi
Baca selengkapnya
Bab 13. Wanita Berhati Dingin
Bella mondar mandir didepan kamar ICU, dia sangat khawatir karena sudah beberapa jam dokter yang memeriksa Bryan putra semata wayangnya belum juga keluar dan memberikan informasi apapun padanya. Sebagai single parent, Bella sangat menyayangi putranya, berbagai mainan mewah dan mahal dibelikannya dan juga menyediakan dua orang pengasuh yang selalu setia menemani hari hatinya.Bryan adalah anak yang dilahirkannya tanpa seorang suami, dulu suaminya meninggalkan dia pada saat usia kehamilannya 2 bulan dan lebih memilih menikah dengan wanita yang dicintainya. Pernikahan Bella dan Alex memang awalnya hanyalah perjodohan orang tua sejak untuk urusan bisnis dan mengembangkan perusahaan.. Awalnya Alex sudah menolak untukku menikah dengannya tapi entah mengapa pada akhirnya menerima pernikahan itu.Pesta pernikahan pun berlangsung sangat meriah karena keluarga Bella dan juga keluarga Alex adalah pengusaha besar yang memiliki banyak mitra usaha di mana-mana sehingga pernikahan itu lebih kepada
Baca selengkapnya
Bab 14. Mencari Yusuf
Bella kemudian menemui Bryan yang sudah dipindahkan ke ruang rawat. Bella segera mencium kening putra kesayangannya dan berusaha untuk tidak menunjukkan kesedihannya. dia tidak ingin membuat Bryan curiga kalau memiliki penyakit yang cukup parah. selama ini Bella memang tidak pernah memberitahu Brian perihal penyakit jantung yang dideritanya."Mama aku sakit apa?""Kau baik-baik saja sayang tadi itu kau hanya terkejut karena hampir tertabrak oleh mobil dan itu membuat nafasmu sedikit sesak."Bryan mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan dia seperti sedang mencari seseorang."Mana Om Yusuf Bryan tidak melihatnya di ruangan ini.""Om Yusuf tidak ada sayang bukankah mama sudah bilang kalau Om Yusuf tidak bekerja di perusahaan mama jadi tidak mungkin bisa menemanimu sepanjang hari.""Kenapa Mama tidak mencarinya aku ingin sekali bertemu dan bermain dengan Om Yusuf.""Kau bisa bermain dengan banyak orang Kenapa harus memaksakan dengan Om Yusuf.""Kalau mama tidak bisa mencari Om Yusuf d
Baca selengkapnya
Bab 15. Pulang Kampung
Ustad Haikal baru saja menutup pintu dan baru melangkah beberapa langkah saat pintu terdengar ada yang mengetuk. Ustad Haikal buru-buru untuk membuka pintu karena mengira yang datang adalah Yusuf."Ada apa Yusuf apa kau melupakan sesuatu?" Ustad Haikal sudah melontarkan pertanyaan namun rupanya bukanlah Yusuf yang mengetuk pintu tetapi beberapa orang-orang laki-laki bertubuh kekar. Sejenak Ustad Haikal melihat mereka secara bergantian. Dia mencoba mengingat siapa tahu mereka adalah teman atau setidaknya mengenal mereka tapi setelah berpikir beberapa saat dia bisa memastikan mereka adalah orang orang asing."Kalian siapa? ada urusan apa di sini? kalian mencari siapa?" Itulah beberapa pertanyaan yang langsung ditanyakan oleh ustad Haikal pada rombongan laki laki kekar itu."Kami ingin bertemu dengan Yusuf dan menurut informasi yang kami terima Yusuf ada di rumah ini, jadi tolong panggilkan dia dan bilang kalau bos kami ingin bertemu dengannya.""Siapa bos kalian? dan ada urusan apa men
Baca selengkapnya
Bab 16. Penderitaan Yusuf
Yusuf terus berjalan tak tentu arah perasaan sedih di hatinya membuatnya tidak bisa berpikir dengan jernih sampai dengan detik ini dia belum percaya kalau ibu yang sangat disayanginya ternyata saya tega mengusirnya tanpa mau mendengar penjelasan darinya.Yusuf duduk di pinggir jalan dan menatap kosong ke depan. Penampilannya sekarang sudah seperti gembel, pakaian yang dipakainya pun sudah tidak karu-karuan karena keringat yang terus membasahi seluruh tubuhnya."Selia, kau sungguh tega menghancurkan hidupku. Selama ini aku sudah tulus mencintaimu melakukan apapun untuk membahagiakanmu tapi begini balasan untukku kau bahkan membuatku dibenci oleh ibuku sendiri."Yusuf terus menyesali dirinya dia benar-benar kalut karena tidak punya solusi dari masalah yang sedang dihadapi. Ingatannya bergulir pada ustad Haikal yang pasti bisa membuatnya lebih tenang dengan memberikannya pencerahan pencerahan terkait masalah yang sedang dihadapinya.Sayup-sayup terdengar suara adzan yang membuat Yusuf ter
Baca selengkapnya
Bab 17. Tertangkap
Yusuf berusaha berlari sekuat tenaga karena tidak ingin ditangkap oleh orang-orang yang sama sekali tidak dikenalnya. Sambil berlari Yusuf berpikir siapa kira-kira yang ingin menangkapnya dan ada urusan apa sehingga harus secara paksa seperti ini.Yusuf segera masuk kedalam terminal yang cukup ramai sehingga orang orang yang mengejarnya cukup kesulitan untuk menangkapnya.Yusuf sengaja berbaur dengan penumpang yang sedang menunggu bus yang akan membawa ke tujuan mereka agar leluasa melihat orang orang yang sedang mengejarnya.Yusuf segera bersembunyi diantara penumpang saat melihat salah seorang dari laki laki yang mengejarnya berjalan menuju ke arahnya.Yusuf menarik nafas lega saat orang itu berlalu dan tidak melihatnya. Baru saja merasa sedikit lega dari arah yang lain datang lagi salah seorang dari orang yang ingin menangkapnya dan arahnya tepat ke tempatnya bersembunyi. Yusuf segera menggeser tubuhnya dan menempatkan dirinya diantara barang barang bawaan penumpang sehingga tidak
Baca selengkapnya
Bab 18. Bos itu ternyata adalah Bella
Yusuf membuka mata dan menemukan dirinya di dalam sebuah kamar yang bagus. dia melihat seluruh isi kamar itu dan memastikan kalau kamar itu bukan gudang seperti yang biasa dipakai oleh penculik.Hal itu membuat Yusuf semakin heran apalagi dia tidak menemukan tangannya terikat."Ini aneh seharusnya penculik itu mengikat dan menempatkanku di gudang yang kotor tapi ini mereka membiarkanku bebas dan istirahat dengan layak seperti ini, ada apa sebenarnya ini?" Pertanyaan-pertanyaan itulah yang memenuhi pikiran Yusuf dan tentu saja tidak menemukan jawaban karena memang semua yang terjadi padanya masihlah misterius dan membingungkan pikirannya.Yusuf terkejut ketika melihat dompetnya yang hilang juga ada di dekatnya buru-buru dia memeriksa isinya dan semuanya masih lengkap buangnya yang tidak seberapa pun masih ada dan semua kartu identitas dan kartu-kartu pentingnya masih ada tidak hilang satupun.Keadaan ini semakin membuat Yusuf bingung dan dalam kebingungannya pintu kamar yang ditempatin
Baca selengkapnya
Bab 19. Menemani Bryan
Yusuf akhirnya setuju untuk menemani Bryan di rumah sakit. "Kau bisa menyetir?""Bisa Bu.""Baguslah, mungkin suatu hari itu akan berguna.""Iya Bu.""Kau ikut denganku, untuk melihat Bryan tapi nanti kau jangan bikin ulah dan menjanjikan apa apa pada putraku karena nanti aku yang akan repot. Kau paham!""Iya Bu." Yusuf berjalan mengikuti langkah Bella yang kini keluar dari rumah yang besar dan megah itu. Yusuf berdecak kagum melihat rumah Bella yang lebih mirip istana. "Jangan pernah berpikir untuk kabur.""Tidak kok Bu, saya hanya takjub saja melihat rumah ibu yang layaknya istana."Sejenak Bella melihat Yusuf dan tidak melihat kepura-puraan di wajahnya, dia tulus dengan yang dikatakannya."Ini rumah orang tuaku jadi tidak usah takjub padaku."Yusuf diam dan tidak bicara lagi, sikap Bella yang dingin dan tegas membuatnya merasa serba salah."Baiklah Bu, saya tidak akan bicara lagi sampai ibu meminta saya untuk bicara."Yusuf kemudian naik ke mobil yang sama dengan Bella, bedanya B
Baca selengkapnya
Bab 20. Janji Yusuf
"Iya, om akan menemani Bryan sampai sembuh supaya bisa bermain lagi.""Sungguh?""Iya, makanya Bryan harus segera sembuh dan harus menurut kata kata dokter.""Bryan mau asal om Yusuf berjanji akan selalu menemaniku."Yusuf tidak punya pilihan karena tidak mungkin terang terangan menolak keinginan Bryan yang sedang sakit."Maafkan om, kalau nanti tidak bisa memenuhi janji padamu, saat ini om hanya ingin melihatmu segera sembuh." Itulah yang sedang dikatakan Yusuf didalam hatinya."Apa maksud laki laki ini berkata seperti itu pada putraku, apa mungkin dia sanggup untuk berada di sisi Bryan dalam waktu yang lama. Apa dia punya maksud dan niat terselubung." Lain Yusuf maka lain pula yang sedang dipikirkan oleh Bella. Dia tetap menaruh curiga pada Yusuf yang bersikap sangat manis pada putranya."Pokoknya aku harus berbicara secepatnya dengan laki laki ini dan mencari tahu apa maksud dan tujuannya memperlakukan Bryan dengan sangat manis." Pikiran pikiran buruk dan berbagai prasangka terus s
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status