All Chapters of Terperangkap Cinta Tuan Muda: Chapter 11 - Chapter 20
77 Chapters
Bab 11
“Aku tidak tahu apa kau sudah kehilangan akal sehatmu atau bagaimana, tapi, benar-benar tidak menyangka jika kau akan membawa gadis miskin itu dan memperkenalkannya sebagai calon istrimu,” kata Ayumi. “Aku akui dia memang cantik, tapi, kau juga harus ingat, Hanako tidak sederajat dengan keluarga kita. Apa yang akan dikatakan semua orang, Ryoma, jika kau menikahi Hanako?”Mereka sedang berada di dapur dan Ayumi langsung pada tujuannya. Ryoma dengan tenang menjawab, “Aku yakin kau tentu tahu jika tidak bersungguh-sungguh menyukai Hanako. Aku hanya memanfaatkan gadis lugu itu untuk satu kepentingan pribadiku.” Ryoma tersenyum misterius.Ayumi menatap marah Ryoma. “Apa maksudmu? Jangan katakan jika kau berencana untuk menjadikan Hanako ....” Ayumi tidak melanjutkan kata-katanya. Dia menelan ludah yang tiba-tiba saja terasa pahit di tenggorokannya sambil menatap Ryoma dengan tatapan yang menyiratkan keresahan hatinya. “Ryoma, aku mohon. Jangan lakukan hal itu. Aku tidak ingin terjadi sesua
Read more
Bab 12
Jika bukan karena Nyonya Otsuka, Hanako Rin Sudo ingin angkat kaki secepatnya dari rumah keluarga konglomerat itu. Sejak pertama dia bertemu dengan keluarga Ryoma, dia memang sudah dapat merasakan jika semua orang tidak menyukainya. Apalagi, Ryoma, begitu dia duduk, pria itu dengan seenaknya pergi dengan kakak perempuannya meninggalkan Hanako seorang diri. Dia benar-benar merasa seperti terdampar di sebuah antah berantah di planet lain. Untung saja setelah Hanako berusaha keras membangun komunikasi dengan Nyonya Otsuka, wanita itu meresponsnya dengan sangat baik sekali meski pada awalnya dia cukup dingin. “Oh, jadi Anda baru saja menyelesaikan pendidikan, Nona Hanako?”“Benar sekali, Nyonya. Saya baru saja menyelesaikan pendidikan di universitas Tokyo,” sahut Hanako dengan rendah hati. “Dari cara berpenampilan Anda, sepertinya Anda sangat menyukai mode. Bukan begitu, Nona Hanako?” sambung Nyonya Otsuka. “Dan kau juga sepertinya tahu banyak soal itu. Maksud saya soal mode yang sedang
Read more
Bab 13
Ryoma Otsuka sama sekali tidak menyangka jika Ayumi kakaknya akan menyembunyikan hal sepenting itu dari dirinya hanya karena malam ini adalah malam Natal. Padahal, baik Ayumi maupun Ryoma tahu persis jika tak ada yang benar-benar peduli dengan perayaan Natal di keluarganya. Keharmonisan keluarga Otsuka sebenarnya sudah lama mati. Tidak ada lagi keceriaan Natal, kedamaian dan kebahagiaan Natal, perayaan malam Natal tidak lebih dari sekadar formalitas. Kadang, Ryoma merasa sangat miris sekali dengan keluarganya yang di dalam benar-benar sangat berantakan. Bahkan, yang lebih parah dari itu semua adalah hubungan di dalam keluarganya itu semuanya adalah palsu, semuanya adalah demi kepentingan pribadi, dan di atas segalanya demi kepentingan bisnis keluarga. Namun begitu, mereka tetap tersenyum dan menunjukkan sikap yang baik juga kekompakan saat berada di depan semua orang. Untuk memberikan kesan jika keluarga Otsuka begitu sempurna. Harmonis, sukses, dan kompak. “Aku sama sekali tidak meng
Read more
Bab 14
Yusuke Sakazaki duduk termenung sambil menatap langit malam yang begitu meriah dengan kerlap kerlip bintang. Kata-kata dari Takuya terkait Hanako Rin Sudo yang memang tidak bersalah sama sekali terus menerus terngiang-ngiang di telinga Yusuke. Dia kembali mengingat-ingat segala sesuatunya. Berapa kali pun dia mencari pembenaran untuk dirinya sendiri tetap saja dia tidak dapat lari dari kebenaran yang ada bahwa di sini memang dia yang bersalah terhadap Hanako. Akan tetapi, Yusuke tidak berani mengakui kesalahannya bahkan pada dirinya sendiri. “Hanako memang tidak cocok denganku,” kata Yusuke pada dirinya sendiri. “Dia terlalu modern dan bebas. Dia tidak baik untukku bahkan dalam segala hal.” “Kau masih saja memikirkan gadis yang tidak baik itu? Siapa namanya, oh, ya, Hanako. Dengar, Yusuke. Hanako itu tidak cocok denganmu. Dia terlalu bebas dan dia gadis yang tidak baik. Apa kau tidak lihat bagaimana cara dia berpakaian? Oh, betapa mengerikannya hal itu. Dia sengaja mengundang para pr
Read more
Bab 15
Ayumi Otsuka sama sekali tidak tahu harus berbuat apa. Ryoma benar-benar pria yang sangat keras kepala. Sekeras apa pun dia berusaha untuk meyakinkan Ryoma agar dia menghentikan niatnya untuk balas dendam sama sekali tidak berguna. Ryoma tidak akan mendengarkan dirinya dan dia juga tidak akan peduli sekalipun Ayumi berlutut di kaki Ryoma. Jika dia sudah berkata tidak, atau ya, maka sampai mati pun dia tidak akan mengubah keputusannya itu. Bahkan meski yang memintanya adalah ayah mereka. Sifat keras kepala Ryoma Otsuka inilah yang terkadang membuat takut serta khawatir Ayumi serta ibunya. “Ryoma Otsuka benar-benar tidak dapat disentuh,” sahut Yukio Otsuka, ibu Ayumi seminggu yang lalu saat mereka sedang makan siang waktu itu. “Ayumi, jika Ryoma seperti ini terus, tidak mau membuka dirinya dan tidak mau mendengar pendapat orang lain, aku khawatir di masa depan dia akan mendapat masalah. Tidak hanya masalah dalam pekerjaan, terutama sekali adalah terkait pasangan hidup. Sifat keras kepal
Read more
Bab 16
“Jadi, apa Ibu sudah selesai mengobrol dengan Hanako?” tanya Ryoma Otsuka yang entah sejak kapan telah berdiri di dekat pohon Natal.Nyonya Otsuka dan Hanako seketika menoleh ke arah Ryoma. “Kau mengagetkan saja, Ryoma. Duduklah, kau tidak berencana untuk mengantar Nona Hanako pulang sekarang, bukan?” ujar Nyonya Otsuka.Dengan enggan Ryoma duduk di sebelah Hanako. “Sebenarnya aku memang ingin mengantarkan Hanako pulang. Karena itulah aku bertanya apa Ibu sudah selesai mengobrol dengan Hanako atau belum,” sahut Ryoma dingin.Hanako mengerutkan dahi. Dia merasa telah terjadi sesuatu dengan Ryoma. Dia menduga ini ada kaitannya dengan Ayumi dan Tuan Ryuchi yang sejak pertama tampak tidak senang sama sekali dengan Hanako. Takut salah bicara dan membuat keruh suasana yang sedang tidak baik itu, maka Hanako memutuskan untuk diam saja. “Ryoma, ini malam Natal. Lagi pula, malam sudah terlalu larut. Sebaiknya Nona Hanako tinggal di rumah untuk menginap satu malam ini. Kau juga pasti sangat lel
Read more
Bab 17
“Apa katamu, kau menceritakan semuanya kepada Ryoma?” Takaki seperti tersambar petir saat mendengar Ayumi mengatakan jika dia telah memberitahukan apa yang terjadi di Kyoto kepada Ryoma Otsuka. “Oh, ya, Tuhan ... apa kau sudah kehilangan akal sehatmu, Ayumi? Sekarang Ryoma pasti akan memberitahukan semuanya kepada ayah mertua. Apa yang harus aku katakan kepada Tuan Ryuchi Otsuka nanti? Oh.” Takaki mengerang putus asa. Dia menjatuhkan tubuhnya yang seperti baru saja kehilangan nyawa ke atas sofa di ruang tamu. “Aku minta maaf soal itu, Takaki. Situasinya di sini sangat buruk sekali dan aku terpaksa mengatakan itu semua kepada Ryoma,” sahut Ayumi di ujung sambungan telepon. “Aku tahu aku telah membuat kesalahan dan membuatmu sulit. Tapi, kau harus dengar dulu penjelasanku.” Takaki mengerang. “Oh, demi Tuhan, Ayumi. Jangan berbicara dengan nada menyeramkan begitu. Kau membuatku takut. Katakan, apakah ayah mertua, Tuan Ryuchi Otsuka memarahimu?”“Ini sama sekali bukan soal ayahku, Takaki
Read more
Bab 18
Tomohiro Yamashita Sudo berjalan hilir mudik di kamar tidurnya sambil menggerutu karena Hanako belum juga kembali. Jam di dinding sudah menunjukkan pukul lima tiga puluh lima pagi. Dia sudah mencoba menghubungi Hanako berkali-kali. Tapi, sepertinya ponsel genggam adiknya itu mati. Dia juga telah dengan sia-sia berusaha menghubungi Ryoma Otsuka. Tapi, pria itu tidak menjawab panggilannya meski panggilan itu terhubung. “Apa kita tidak sebaiknya pergi menyusul Hanako langsung saja ke rumah keluarga Otsuka?” tanya Naomi yang tiba-tiba membuka pintu dan masuk. Di belakangkan ada Akio Matsuyama dan Tora Eiki. “Tora membawa mobil ayahnya. Kita bisa meminjam mobil Eiki untuk pergi ke rumah keluarga Otsuka menjemput Hanako. Paman Eiki pasti tidak akan keberatan. Paman Eiki sangat baik dan pasti mengerti alasannya,” sambung Ayumi.Tomohiro menatap Ayumi dan semua teman-temannya itu dengan sedikit bingung. Dia sama sekali tidak mengerti apa yang ada di dalam pikiran mereka. “Apa kalian sudah gil
Read more
Bab 19
Hanako Rin Sudo duduk termenung di atas tempat tidurnya sambil memandang kosong surat perjanjian antara dia dan Ryoma yang telah dia tanda tangani beberapa jam lalu. Ada sebuah perasaan sakit yang begitu amat dalam bercampur dengan kecewa luar biasa, patah hati, dan putus asa. Di sisi lain dia marah dan kecewa dengan kakaknya, Tomohiro. Tapi, bagaimanapun juga, Hanako tahu jika dirinya tidak boleh egois. Mungkin semuanya terdengar begitu kejam dan tidak adil untuk Hanako. Seolah-olah di sini Tomohiro memanfaatkannya dan melemparkan semua beban berat itu kepada Hanako. Namun, yang sebenarnya terjadi sama sekali tidak seburuk itu. Hanako sadar, benar-benar sadar, jika uang yang dipinjam oleh Tomohiro, itu adalah uang yang dia berikan kepada dirinya untuk membayar uang kuliah dan masih banyak lainnya. Apalagi, pada saat itu, kondisi tokonya benar-benar sepi. Belum lagi terkait pencurian yang dulu juga pernah terjadi di toko parfum mereka. Dengan segala kesulitan hidup yang demikian besarn
Read more
Bab 20
“Bagaimana situasinya, Ai?”“Semuanya berjalan dengan sangat baik sekali,” jawab suara di ujung sambungan telepon. “Bagus,” sahut Kinoichi Megure. “ Tuan Muda pasti akan senang sekali mendengar berita ini. Ya, Tuan Muda pasti akan senang bukan kepalang karena rencananya berhasil.”“Tentu saja begitu,” kata perempuan itu. “Yukata aku dengar akan pergi ke Tokyo pagi ini juga. Dia sudah membuat janji dengan salah seorang temannya yang pengacara. Akan tetapi, aku tidak tahu siapa orang yang akan dia jadikan sekongkol itu. Mungkin kau bisa mencari tahu, Noichi.”“Itu bukan perkara yang sulit untukku. Kau tak perlu khawatir. Akan aku urus soal itu. Kau fokus saja dengan misimu di Osaka. Untuk urusan yang di Tokyo itu biar menjadi urusanku dan Moya,” sahut Noichi.“Aku mengerti. Aku sudah mengatur semuanya dan memastikan telah sesuai rencana sampai pada detail yang terkecil. Selain itu, aku juga telah memastikan jalurnya. Jika semua beres, maka, paling telat siang ini aku akan mengabarimu ka
Read more
PREV
123456
...
8
DMCA.com Protection Status