All Chapters of Kill Me, Love Me: Chapter 41 - Chapter 50
108 Chapters
Kenyataan Sebenarnya
Fajar menggelengkan kepalanya, menatap Indira dan Dave bergantian. Tatapan mereka tidak ada yang membohongi dirinya, mereka mengatakan sebenarnya yang semakin membuat perasaan Fajar tidak menentu.“Itu nggak mungkin, kan?” tanya Fajar menatap Indira.“Siapa yang saat itu melakukan taruhan dan juga balapan?” tanya Dave yang membuat Fajar terdiam “Dira, apa kamu merasakan perbedaan saat bersama dengan Fajar?”“Aku nggak tahu ini perbedaan atau apa, tapi memang ada hal berbeda setiap kami tidur bersama.” Indira menjawab dengan mencoba mengingat setiap kejadian.“Berapa kali kamu tidur bersama Fajar?” tanya Dave yang dijawab Indira dengan mengangkat bahu “Kayaknya lebih dari sepuluh?”“Mungkin atau mau mendekati sepuluh,” jawab Indira yang membuat Fajar membelalakkan matanya.Fajar hanya mengingat mereka bersama dua kali, lalu sisanya berada dimana. Fajar benar-benar tidak ingat sama sekali tentang kejadian yang selama in
Read more
Perjanjian Gila
Indira memeluk Fajar yang sudah tidak sadarkan diri, perbuatan Dave dan Rifan sudah tidak bisa di benarkan, memberikan suntikan pada Fajar yang tidak tahu apa-apa.“Bagaimana bisa kalian berdua tega melakukan ini sama dia?” Indira menatap mereka tidak percaya.“Kamu nggak lihat perubahannya? Dia berbicara dengan kepribadian lain, kita nggak tahu seperti apa yang lain. Kamu pernah tahu?” Dave menatap Rifan yang hanya diam menatap Fajar.“Tapi nggak harus melakukan ini, lagipula kamu itu siapa?” Indira menatap tajam pada Dave.“Aku siapa? Aku psikiater.” Dave menatap tajam balik pada Indira “Memang kamu nggak merasa perubahan pada dia?”Indira terdiam mencoba mengingat, pandangannya beralih pada Rifan yang masih menatap Fajar dengan tatapan tidak percaya dan terkejut. Indira tidak tahu apa yang ada didalam isi kepala Rifan, mengalihkan pandangan kearah Fajar setelah melepaskan pelukan. Indira mengerutkan keningnya saat melihat Faj
Read more
Mengulur Waktu
Indira membelalakkan matanya mendengar perkataan Fajar atau Frans itu, mereka tidak melakukan apa-apa kecuali tidur bersama dalam keadaan telanjang. Mengalihkan pandangan kearah Dave yang masih tenang dan tidak terpancing dengan kata-kata yang keluar dari bibir Frans, beda dengan Rifan yang menutup mulutnya dan memandang mereka berdua bergantian.“Aku mengenal Indira lebih baik darimu, jadi kalaupun kalian melakukan itu juga bukan urusanku.” Dave membuka suaranya “Restu? Lakukan sendiri depan orang tua Indira bukan aku.”“Baiklah, berarti tidak ada hal yang harus dibuka.” Frans mengangkat kedua tangannya.“Aku yakin kamu tidak mencintai Indira, apa karena Indira bisa membuat mereka keluar jadinya kamu meminta aku merestui kalian?” tembak Dave yang membuat Frans terkejut, senyum kecil diberikan “Tebakan dan reaksi yang sangat cepat, apa Indira yang membuat mereka keluar dan salah satu dari kalian masih penasaran?”Indira dan Rifan menatap k
Read more
Terbuka
Dave tersenyum mendengar kata-kata yang keluar dari Frans, Indira menatap ada perbedaan dibandingkan sebelumnya. Mengalihkan pandangan kearah Dave yang tampak tersenyum puas, Rifan sendiri hanya diam dengan ekspresi terkejutnya tanpa henti.‘Kamu keluar tiba-tiba, seharusnya kasih kode begitu.’ Frans berkata dengan tidak terima.‘DIAM! Kamu tidak bisa menyelesaikan ini.’“Apa yang mau kamu ingin tahu?” Dave mengangkat alisnya mendengar pertanyaan yang keluar dari bibir Frans atau siapa itu. “Joe, itu namaku.”“Joe, nama yang bagus. Apa tugasmu?” tanya Dave langsung dan tertarik.“Aku yang mengendalikan mereka, menganalisa segala macam masalah yang menghampiri kami dan menyelesaikan dengan kepala dingin.” Joe menjawab santai.Dave mengangguk paham “Kamu adalah otak tubuh ini?”“Benar.” “Siapa yang membuat Fajar menjadi seperti sekarang?” pertanyaan awal yang ingin diketahui Dave.“Aku.
Read more
Empat Mata
Pengakuan yang diberikan Joe membuat mereka terdiam, tidak membuka suara sama sekali dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Joe menatap mereka bertiga seakan menunggu jawaban dari semua yang dirinya katakan, tatapannya saat ini fokus pada Indira seakan menantikan perubahan pada dirinya.“Apa yang membuatmu ingin menjadi satu dengan pemilik tubuh ini? Biasanya beberapa seperti kamu akan dengan sangat egois, ingin menguasai tubuh ini dan menghilangkan yang asli karena dianggap tidak bisa menghadapi masalah atau tidak berguna.” Dave membuka suaranya membuat Joe mengalihkan pandangan kearahnya.“Memang, Frans yang ingin menguasai tubuh ini agar tidak kembali pada wanita itu. Aku selalu meyakinkan Frans jika kita tetap berada di tubuh ini, walaupun tidak bisa keluar seperti sebelumnya.” Joe menjawab santai. “Apa ada yang salah dengan kata-kataku?”“Tidak.” Dave menjawab singkat.“Aku akan tidur dimana?” Joe menatap sekeliling dari rumah ini “T
Read more
Start Again
Fajar memasuki gedung tempatnya bekerja, pembicaraan pada saat ulang tahun seakan tidak berbekas sama sekali. Indira mengatakan jika memulai dari awal, artinya mereka akan memulai dengan cara wajar dan normal. Fajar menatap sekitar, semua orang hormat pada dirinya, tapi perasaan seakan kosong dan tidak tahu apa.“Pagi, Pak.” Kunto mendatangi Fajar dengan membawa catatan.Hal yang selalu berulang setiap dirinya memasuki ruangan kerjanya, tapi ada sesuatu yang membuat dirinya kurang, tapi tidak tahu apa. Fajar terdiam dan tidak fokus pada perkataan Kunto, pikirannya kosong dan tidak mendengarkan sama sekali, tatapannya kosong saat Kunto berbicara dengan memandang lurus kedepan.“Ada yang perlu diubah?” suara Kunto membuyarkan lamunan Fajar.“Bisa panggil Rifan?” Fajar menatap Kunto saat teringat temannya itu.“Pak Rifan sedang dinas luar bersama Ibu Indira.”“Ada perlu apa mereka?” Fajar mengerutkan keningnya mendengar
Read more
Keputusan Sulit
Pembicaraan mereka berdua membuat Indira memutuskan hal gila membawa Fajar ke psikolog atau psikiater, memberitahukan rencananya pada Rifan yang langsung mendapatkan penolakan secara mentah-mentah.“Kamu mau membuat semua orang tahu kelemahan Fajar?” Rifan memberikan tatapan tajam “Perusahaan ini dia bangun dengan susah payah, aku juga terlibat didalamnya.”“Lalu apa yang harus dilakukan? Dia sangat penasaran dan aku memutuskan untuk menjauh dari dia.” Indira mengatakan yang sebenarnya.“Kamu ingat apa yang dikatakan Joe atau siapapun itu?” Indira mengerutkan keningnya “Mereka ingin menjadi satu dengan Fajar, tapi harus menyelesaikan masalahnya dan mereka menganggap jika Fajar masih terlalu lemah.”“Kita harus percaya begitu saja?” Indira menatap tidak percaya membuat Rifan terdiam “Aku mau membawa Fajar bertemu sama Dave.”Rifan terdiam menatap Indira penuh selidik “Kamu yakin saudaramu itu bisa menyelesaikannya? Kalau tidak sa
Read more
Penjelasan Ditolak
Fajar menatap dalam diam kearah Rifan dan Indira yang duduk dihadapannya, Rifan mengajaknya ke suatu tempat dan ternyata ada Indira didalamnya. Fajar tidak tahu rumah siapa yang digunakan untuk pertemuan mereka, pastinya bukan rumahnya atau Rifan apalagi tempat tinggal Indira.“Ini rumahmu.” Rifan membuka suara terlebih dahulu membuat Fajar mengerutkan keningnya “Rumah yang kamu siapkan nanti setelah menikah dengan siapapun itu,” sambung Rifan.“Kenapa kamu tahu sedangkan aku nggak?” tanya Fajar mencoba mengingat.“Tentu saja kamu nggak tahu karena rumah ini yang membeli adalah pribadimu yang lain, aku tidak tahu siapa.” Rifan menjawab dengan tatapan serius membuat Fajar mengerutkan keningnya.“Pribadiku yang lain? Maksudmu apa?”“Kamu memiliki kepribadian lain, kami akan menjelaskan atau menceritakan apa yang terjadi selama ini. Apabila kami bertanya kamu tinggal menjawab sesuai pertanyaan dan jangan melakukan perdebatan atau m
Read more
Bertemu Ahlinya
Membicarakan semuanya pada Dave, alasan utamanya adalah karena dia yang paham tentang hal ini. Indira membawa Fajar ke rumah Dave yang sebenarnya atau rumah yang pernah mereka datangi dengan Joe si pengendali tubuh Fajar, Rifan memilih pulang karena masih ada yang harus dikerjakan. Dave sendiri belum sampai rumah, membuat Indira dan Fajar hanya berdua di rumah Dave, tidak tahu melakukan apa membuat Indira menyiapkan makanan untuk mereka.“Bagaimana kamu komunikasi dengan mereka?” tanya Fajar tepat di belakang Indira dengan bersandar di lemari pendingin.“Mereka muncul sendiri, apa kamu tidak merasa aneh dimana secara tiba-tiba memiliki banyak barang di rumah? Pernah berpikir hal yang aneh?” tanya Indira menatap penuh selidik.“Entah,” jawab Fajar sambil mengangkat bahunya “Bagaimana kita bersama?”“Kita tidak memiliki hubungan apapun.” Indira mencoba bersikap tenang.Joe dan Indira telah membuat keputusan untuk tidak melibatkan
Read more
Penasaran Tinggi
Jantungnya berdetak tidak menentu, bertemu dengan orang yang tidak diketahuinya sama sekali. Fajar tidak yakin dengan semua yang mereka katakan, tapi bukti dari perkataan mereka memang benar adanya. “Kamu benar dengan semua yang kamu katakan kemarin?” Fajar menatap Rifan penuh selidik.“Aku awalnya juga nggak percaya, tapi semua terbukti depan mata. Masa aku mau membohongi masalah begini?” Rifan menggelengkan kepalanya “Kamu pikir aku nggak shock? Lebih shock lagi kalau kepribadianmu yang wanita suka sama aku, itu yang membuat semua pertanyaanku terjawab.”“Maksudnya?” tanya Fajar bingung.“Waktu kita tidur bersama dulu acara sekolah, kamu selalu minta satu ranjang sama aku dengan alasan takut dan bodohnya aku percaya.” Rifan berdetak kesal membuat Fajar membelalakkan matanya.“Nggak mungkin aku begitu.” Fajar menggelengkan kepalanya.“Terserah, tapi itu memang benar. Sekarang lihat reaksimu sudah bisa disimpulkan ka
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status