All Chapters of Aku Bukan Pembantu Kalian: Chapter 31 - Chapter 40
56 Chapters
Pov Rusli
POV RusliS**l! Kurang ajar! Berani-beraninya Johan mempermalukanku di depan orang banyak seperti itu! Malah Sarah juga ikut-ikutan mengusirku juga!Aku pergi bukan berarti aku kalah, lihat saja, aku akan secepatnya menuntut balas pada kalian. Enak sekali menendangku seperti sampah yang sudah tidak ada gunanya lagi! Sebenarnya kalau mau jujur, aku memang salah sih, karena keteledoranku, akhirnya anakku ketumpahan kuah panas mie ayam itu. Tapi kan itu juga bukan sepenuhnya salahku, salah Desta, kenapa dia nggak bisa diam, sukurin kan, akhirnya ketumpahan kuah panas juga. Semua panik dan menyalahkanku, yang malah bermain game di warung saat Desta di rumah sakit. Tapi bukankah sama saja jika aku ada di warung atau di rumah sakit? Toh aku tak bisa berbuat apa-apa 'kan? Di sana dan di sini pun sama tetap menunggu tindakan dokter saja.Kurasa mereka juga terlalu berlebihan sih, toh hanya terkena tumpahan kuah panas saja kok sampai heboh banget, paling juga nanti merah-merah saja kan. Di o
Read more
Perubahan Lebih Baik
Pov AuthorSetelah kepergian Johan, Rini segera meminta anak-anak membersihkan diri, dan mulai memasak untuk makan malam mereka. Entahlah mengapa sore ini mereka lebih pendiam dan patuh pada semua perkataan Rini, dan itu membuat Rini bertanya-tanya dalam hati.Mungkin karena hati yang cemas itu, Rini menjadi sedikit ketakutan tinggal di rumahnya sendiri. Jadi dia menyalakan tivi, agar suasana tak lagi hening. Karena si kembar pun tak banyak bicara malam itu."Devi! Dewi! Ayo kita makan malam dulu!" Teriak Rini .Dan tanpa menjawab kedua gadis kecil cantik, itu pun segera menuju meja makan."Nih, tante buat makanan kesukaan kalian, ayam goreng dan telur orak-arik. Ayo cepat di habiskan," ujar Rini sambil menyendokkan makaanan bergantian kepada kedua keponakannya itu."Kalian kenapa sih, dari pulang sekolah tadi kok banyak diamnya? Sakit? Atau ada yang nakal di sekolah?" tanya Rini.Mereka berdua kompak diam dan hanya menggelengkan kepala saja. Semakin bingung Rini, melihat kedua kepona
Read more
Aksi Rusli
Aksi Rusli (Pov Author)"Sudah pukul satu malam nih, Bro! Ayo kita mulai beraksi! Keburu nanti banyak pedagang yang datang!"Rusli mengomando ketiga temanya itu, yang memang sejak sore tadi, mereka sudah merencanakan untuk merampok toko dan juga isi warung mie ayam, milik Rini itu."Pakai yang bener penutup wajahmu itu, kalau sampai ketahuan, bisa mampus kita!" ucap seorang temanya, pada Rusli yang memasangnya secara miring.Mereka berempat kompak memakai pakaian serba hitam, dan senjata tajam sudah siap di balik baju mereka, untuk jaga-jaga, jika ada penghalang atau sampai aksi mereka ketahuan."Mana nih, temanmu yang katanya punya mobil pick up itu? Dari tadi kok belum kelihatan batang hidungnya! Keburu pagi!" ucap Rusli pada seorang temannya."Sabar Bro, barusan dia telpon sudah di jalan kok. Paling nggak sampai lima menit juga sudah sampai di sini. Dia kalau nyetir itu mantep, war wer war wer kayak angin. Jadi bisa diandalkan nanti," jawab teman Rusli itu.Ternyata benar tak sampa
Read more
Pov Author 2
POV AuthorKumandang adzan subuh, membangunkan Rini. Kemudian dia coba membangunkan kedua keponakannya, untuk diajak belajar shalat berjamaah."Devi, Dewi, ayo bangun dulu, Nak. Kita shalat subuh dulu berjamaah," ucap Rini sambil mengusap lembut pipi kedua keponakannya itu."Ini 'kan masih malam Tan, kami masih mengantuk..." ucap Devi."Iya, Tan. Nanti saja ya," timpal Dewi."Shalat subuh itu memang di kerjakan saat petang seperti ini, ayo cepat ambil wudhu, nanti tante Rini ajarin shalat kayak kemarin yuk," kata Rini sambil tersenyum."Shalatnya pas siang saja, Tan. Kalau malam-malam kayak gini, mending bobok aja, Tan," ucap Dewi sambil tidur."Kan Bu Guru bilang, kalau tidak shalat, maka Allah akan marah sama kita. Apa kalian mau kalau Allah marah?" bujuk Rini.Akhirnya meski dengan malas kedua bocah cantik itu, mengikuti Rini ke kamar mandi, untuk mengambil air wudhu. Kemudian mereka shalat, dengan seksama Dewi dan Devi belajar semua gerakan yang dilakukan Rini.Suara mobil Johan,
Read more
Ulah Rusli Lagi
AKU BUKAN PEMBANTU KALIAN 35Ulah Rusli Lagi (POV Author)Setelah melakukan pesta dini hari tadi itu, Rusli dan kawan-kawannya pun pergi menuju ke pasar terdekat dari situ, untuk menjual barang hasil jarahannya. Kemudian mereka pun pulang masing-masing, sedangkan Rusli yang saat itu tak punya rumah, hanya pamit pergi begitu saja.Firasatnya mengatakan, bahwa hari ini dia akan tertangkap, karena dia berfikir betapa cerdiknya Rini biasanya tahu setiap rencananya, bisa jadi kali ini juga, si Rini ini sudah tahu semuanya. Sebelum tertangkap, dia ingin melakukan sesuatu lagi, untuk memuaskan hatinya.Dari rumah temannya tersebut, Rusli menuju ke rumah Rini. Dia sangat tahu di lingkungan situ, setiap pagi sekitar pukul setengah delapan seperti ini, pasti sepi.Para Ibu sedang sibuk mengurusi dapur dan beberes rumah, sedangkan para suami biasanya jam segini batu berangkat kerja. Pos penjagaan juga jam segini pasti selalu sepi.Rusli tak pernah tahu, kedatangannya ke rumah Rini, pagi ini. Mal
Read more
Penangkapan Rusli
AKU BUKAN PEMBANTU KALIANPenangkapan Rusli"Astaghfirullahaladzim. Aku benar-benar tak menyangka Mas Rusli tega melakukan semua ini." Aku masih tak bisa menerima dengan akal sehat apa yang dilakukan Mas Rusli pada toko dan waarung mie ayamku. Untung saja aku kemarin sudah memasang kamera pengintai di dua tempat itu. Meski saat melakukan aksinya dia memakai topeng, tapi aku tetaplah tau bahwa itu dia, dari suara dan perawakannya juga.Saat ini, aku tengah duduk di kios milik Mila bersama beberapa tetangga toko juga. Mereka semua berbincang tentang kejadian itu. Sebenarnya aku ingin berbagi ini dengan Mbak Sarah, namun aku takut itu hanya akan menambahi pikiran kakak iparku itu saja. Mungkin nanti aku bakal bercerita namun menunggu sampai Mas Rusli tertangkap dahulu.Tadi, berkali-kali aku mencoba menghubungi Mas Johan, namun sayang tak ada jawaban. Pasti karena sedang ada meeting, jadi dia tak bisa menjawab panggilanku. Lebih baik aku sekarang mengirimkan chat saja padanya, jadi sa
Read more
Perubahan Mbak Sarah
Setelah acara penangkapan Mas Rusli di rumah, kini aku kembali lagi ke pasar bersama Mila, Nuri dan juga Ika.Mulai malam nanti rencananya aku dan kedua keponakan kembarku, akan tidur di hotel yang letaknya bersebrangan dengan rumah sakit tempat Desta di rawat. Karena rumahku masih di pasangi garis polisi selama beberapa hari kedepan untuk keperluan penyelidikan, jadi mau tidak mau, kami harus tidur di hotel selama beberapa hari ini. Kebetulan letak hotelnya berdekatan dengan rumah sakit, jadi hal ini memudahkan kami untuk berinteraksi dengan Mbak Sarah.Begitupun juga dengan tokoku, beberapa hari kedepan pun harus tutup dulu, untuk keperluan penyelidikan. Jadi untuk beberapa hari ke depan aku hanya akan menemani Mbak Sarah saja.Mas Johan tadi bilang, katanya ketika waktu istirahat dia akan pulang, jadi aku menunggunya di sini, di tokonya Mila."Rin, kamu yang sabar ya. Nanti pasti ada ganti yang lebih banyak dari Allah," ucap Mila mencoba menghiburku."Pasti Mil, aku percaya itu kok
Read more
Tiga Bulan Berselang
Tiga Bulan Berselang"Rin, bolehkan mulai besok aku dan anak-anak tak tinggal di sini lagi?" ucap Mbak Sarah malam itu, saat kami menonton tv.Malam ini aku dan Mbak Sarah tengah menonton tv, setelah tadi bersama-sama mengajari si kembar belajar sehabis magrib. Sementara Mas Johan sedang keluar kota sejak kemarin, mungkin besok baru pulang kembali ke rumah."Loh, memangnya Mbak Sarah dan anak-anak mau tinggal dimana?" tanyaku balik yang memang amat kaget."Kami mau mengontrak rumah saja, Rin. Kebetulan aku kemarin lihat ada rumah mungil yang dikonttakan di perumahan yang dekat dengan pasar itu loh, Rin," ucap Mbak Sarah sambil memangku Desta yang sudah mulai mengantuk."Ya ampun, Mbak. Ngapain sih pakai ngontrak segala? Kamar di rumahku ini kan masih banyak, nanti kalau kalian pergi aku pasti kesepian. Apa lagi saat Mas Johan sedang keluar kota seperti ini, Mbak," ucapku sambil tersenyum."Aku ini ingin belajar mandiri, Rin. Aku tak ingin terus merepotkanmu disini. Kan rumah kita nant
Read more
Keanehan Mas Johan
Keanehan Mas Johan"Malam Jo. Kamu lagi ngapain nih?" ucap Mbak Sarah saat memulai obrolan melalui sambungan telepon itu."Malam juga, Mbak. Lagi nyantai aja nih sama teman-teman di cafe," jawab Mas Johan terdengar senang.Rasanya hatiku amat sakit sekali mendengar jawaban dari Mas Johan itu. Baru saja aku memcoba tiga kali menghubunginnya namun tak direspon, kini dia langsung menerima panggilan Mbak Sarah. Dan malah dia bilang sedang nyantai di cafe.Ya Allah apa maksunya semua ini? Kenapa Mas Johan berbuat seperti ini padaku?Mbak Sarah mungkin saja saat ini langsung mengerti apa yang kurasakan saat ini. Hingga kemudian kakak iparku itu menepuk-nepuk kedua lenganku. Aku pun mengangguk pelan sambil tetap berusaha tersenyum."Lagi ada acara apa nih kok pakai nongkrong di Cafe segala sih?" tanya Mbak Sarah lagi."Nggak ada yang spesial sih, Mbak. Hanya saja saat ini salah satu temanku sedang ulang tahun. Jadi ya gitu, dia mengadakan pesta kecil-kecilan gitu di sini. Lumayan lah Mbak. D
Read more
Apa Ada Hubungannya Dengan Mila?
"Ya Allah, Rin. Kamu yang sabar ya, mungkin saat ini dia memang benar-benar nggak tahu jika kamu menghubunginya. Jangan berprasangka buruk dulu ya pada Johan. Aku amat yakin sekali kok jika Johan itu nggak akan berbuat yang macam-macam kok," ucap Mbak Sarah sambil memelukku dari samping."Entahlah, Mbak. Aku tak habis pikir Mas Johan mengatakan hal-hal yang seperti itu. Sepertinya itu tadi bukanlah Mas Johan yang kukenal dulu, Mbak. Aku mau pamit tidur dulu ya, Mbak. Capek sekali rasanya badan ini karena toko tadi juga lumayan rame. Sekalian aku ingin menenangkan pikiran, dan berharap semua ini hanya mimpi belaka.""Ya sudah, sekarang kamu istirahat dulu saja ya, tenangin pikiranmu. Mungkin saat ini Johan juga sedang ada masalah, jadi dia ngomongnya ngelantur seperti itu. Biarkan saja dulu dia, jangan dihubungin dulu ya, Rin. Saat ini sepertinya dia sedang ingin sendiri," ucap Mbak Sarah sambil menepuk bahuku."Mas Johan tak pernah seperti ini sebelumnya, Mbak. Jika ada masalah, justr
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status