Semua Bab Kesempatan Kedua Duchess Tidak Berguna: Bab 91 - Bab 100
115 Bab
91. Ini Salahmu
Mengabaikan kegemparan yang terjadi karena tindakannya, Emilio segera mengirim ratusan pasukan untuk mencari keberadaan Ariana di tempat terakhir dia terlihat. Dari sepuluh tentara yang kembali ke ibu kota Kerajaan Sigmund, satu orang yang disisakan sebagai penunjuk jalan dipaksa untuk kembali melewati perjalanan yang panjang tanpa istirahat sama sekali. Tim pencari itu tidak diijinkan beristirahat sebelum mereka menemukan Ariana. Namun mereka tidak bisa protes, karena Emilio sendiri ikut mencari bersama mereka tanpa kenal lelah. Mengabaikan resiko ancaman yang muncul ketika Emilio berada di luar istana, raja tersebut ikut pergi untuk mencari Ariana di daerah luar ibu kota. Tidak ada yang bisa menghentikan raja tersebut untuk pergi saat itu, karena Emilio terus menyeret pedangnya dan tidak segan menebas siapa pun yang berusaha untuk menghalangi jalannya. Sekarang, orang-orang akhirnya mengetahui bahwa mereka telah memilih raja yang salah. Belum satu tahun masa pemerintahan Emilio, d
Baca selengkapnya
92. Mencarimu
"Tuan Luke, Tuan Cale, Valencia telah menghilang!"Pagi-pagi sekali, Cornell telah mendatangi kamar kakak-kakak Valencia dengan wajah panik. Pria itu tidak pernah menyangka, malam indah mereka akan berakhir dengan perpisahan semacam ini. Valencia bahkan telah meninggalkan surat untuknya. Wanita itu mengatakan bahwa dia minta maaf karena lebih memilih Ariana daripada Cornell, dan lebih memilih mengabaikan perintah hanya untuk mengkonfirmasi perasaan buruknya. Setelah mendapat surat itu, baru Cornell akhirnya mengerti betapa tidak enaknya khawatir pada seseorang yang sangat penting bagi mereka. Cornell sudah tidak sabar ingin menyusul Valencia sebelum wanita itu pergi terlalu jauh. Namun dengan akal sehatnya, dia lebih memilih melapor pada Luke dan Cale terlebih dahulu. Sama seperti Cornell, ekspresi kedua kakak Valencia juga ikut berubah ketika mereka mendengar ucapan Cornell. Luke cenderung lebih tenang dan berpikir dalam diam semenjak kehilangan kakinya. Namun Cale, pria itu langsu
Baca selengkapnya
93. Senyuman Kecil
"Hei, hei, tenang saja. Aku tidak akan menyakitimu."Belajar dari cara menjinakkan kudanya sendiri, Cornell mengusap pelan kuda tersebut ketika kuda itu berusaha berontak karena Cornell memegang tali pelananya. Cornell menunggu sampai kuda itu benar-benar tenang terlebih dahulu, sebelum dia melihat keadaan kuda tersebut. Sejak awal, Cornell sudah merasa ada yang salah dengan kuda tersebut. Namun ketika Cornell melihat ke bawah, dia hampir tidak percaya seseorang tega meninggalkan jebakan di tempat itu. Salah satu kaki dari kuda tersebut terkena jebakan itu, sehingga dia tidak lagi bisa pergi ke mana pun dan berubah waspada pada siapa pun yang mendekatinya. Ketika Cornell melihat leher kuda tersebut, dia benar-benar menemukan lambang kesatria keluarga Alison di sana. Kuda yang baru saja Cornell temukan memang milik Valencia. Namun bahkan setelah Cornell mencari ke berbagai arah, dia tidak bisa menemukan keberadaan orang yang seharusnya menunggangi kuda tersebut. Perasaan Cornell mula
Baca selengkapnya
94. Pegunungan yang Berbahaya
Di Kerajaan Sigmund, terdapat pegunungan tinggi yang membatasi wilayah dalam Kerajaan Sigmund dengan wilayah luar yang diisi oleh kota-kota di perbatasan. Sejak Kerajaan Sigmund dibentuk, wilayah itu jarang dimasuki oleh manusia karena medannya yang tidak terduga. Kebanyakan orang harus mengambil jalan memutar untuk menuju perbatasan selatan, seperti yang Ariana lakukan bersama dengan pasukannya. Namun bagi mereka yang menghindari pos-pos pemeriksaan untuk pergi ke perbatasan selatan, mereka bisa mempertaruhkan nyawa mereka dengan mengambil jalur pegunungan tersebut. Bagi kelompok Raoul yang kini telah menjadi buronan, mereka tidak memiliki pilihan lain selain memasuki wilayah berbahaya tersebut. Dipimpin oleh Kapten Allen, mereka terus melewati hutan yang dipenuhi oleh berbagai hewan dan tumbuhan yang aneh. Awalnya, baik Pangeran Raoul maupun Putri Elle sedikit gemetar ketika mereka melihat ekosistem aneh yang ada di pegunungan tersebut. Namun ketika Kapten Allen meyakinkan bahwa di
Baca selengkapnya
95. Tiba di Perbatasan Selatan
Beberapa hari telah terlewat sejak Cornell berjanji dia akan membawa Valencia pulang. Namun sampai sekarang, orang-orang di Kota Alard tidak lagi mendengar berita apa pun dari pria itu. Mereka juga tidak mendengar berita apa pun tentang Ariana, yang membuat semua orang mulai meragukan keselamatan mereka. Ketika Cale pertama kali mendengar seseorang berbicara bahwa baik Valencia maupun Cornell mungkin tidak selamat dalam perjalanan mereka, Cale membalas ucapan mereka dengan pukulan yang pantas. Namun seiring berjalannya waktu, Cale juga mulai kehilangan kepercayaannya sendiri. Bahkan jika mereka terpaksa bersembunyi di suatu tempat, mereka seharusnya memiliki cara untuk menghubungi Kota Alard. Namun sampai sekarang, mereka tidak mendengar kabar apa pun lagi. Perlahan Cale mulai merasa putus asa, dan marah atas pemikirannya sendiri yang tidak bisa percaya pada kemampuan Valencia maupun Cornell. Namun sebagai pemimpin pasukan yang baru, dia tidak bisa menujukkan sedikit pun kelemahan d
Baca selengkapnya
96. Masa Lalu dan Masa Kini
Setelah berminggu-minggu ini, istana harus berhadapan dengan Raja Emilio yang tidak bisa diatur, tempat itu akhirnya mendapat sedikit ketenangan saat Emilio akhirnya kembali dengan Ariana yang tidak sadarkan diri di dalam kereta kuda mewah milik raja. Emilio sama sekali tidak ragu ketika dia membawa Ariana ke kamarnya sendiri, sementara dokter kerajaan dan beberapa asistennya segera mengikuti untuk melakukan pemeriksaan lanjutan pada Ariana. Mungkin karena Ariana tidak hanya menderita luka fisik, bahkan dokter kerajaan kesulitan untuk membuat Ariana sadar tidak peduli sekeras apa mereka berusaha. Bahkan jika semua lukanya telah ditangani dengan baik, mungkin akibat stres dan penanganan luka yang tidak steril sebelumnya, dokter kerajaan harus bekerja sampai titik darah penghabisan hanya untuk mempertahankan kondisi Ariana agar tetap stabil. Di beberapa kesempatan, Ariana memang terlihat membuka matanya dan sesekali mengingau. Namun dia tidak pernah benar-benar terbangun, dan terus sa
Baca selengkapnya
97. Carla
Orang-orang di istana pikir, Emilio akan merasa lebih baik jika Ariana sudah kembali sadar. Lagipula, sekarang semua orang tahu bahwa Raja Emilio benar-benar menghargai Ariana. Pria tersebut bahkan rela mengurung ibunya di kastil terpencil, hanya karena sang Ibu mencoba mencelakai Ariana sebelumnya. Namun tebakan mereka lagi-lagi salah, karena Emilio tampak lebih buruk setelah Ariana sadar dan semakin membaik. Pada hari pertama Ariana akhirnya siuman, keduanya terlihat bicara berdua sebelum Emilio tiba-tiba keluar dari ruangan dengan wajah menyeramkan. Emilio menghancurkan apa pun yang ada di depannya, sampai pria itu akhirnya lelah sendiri dan berhenti melakukan apa pun yang dia mau. Sementara itu, Ariana yang ditinggalkan di dalam ruangan tidak kalah anehnya. Gadis itu tidak pernah berniat berbuat sesuatu atas kondisi Emilio yang tidak stabil. Ariana hanya terus diam di kamar, dan tidak melakukan apa pun karena Emilio telah membuat perintah yang melarang Ariana untuk keluar dari k
Baca selengkapnya
98. Senyuman Palsu yang Indah
Setelah Carla keluar dari ruangan itu, Emilio akhirnya kembali sepenuhnya fokus pada Ariana. Pria tersebut dengan telaten menyimpan makanan favorit Ariana di depan gadis itu. Sementara dia sendiri, mengambil beberapa makanan untuk dia makan sendiri. "Ana, apa kamu bisa tebak mengapa aku sibuk akhir-akhir ini?"Emilio selalu melakukan ini, tiap kali dia berkunjung ke kamar Ariana. Pria itu akan bercerita tentang harinya, sementara Ariana hanya terdiam tanpa tertarik sedikit pun. Namun tidak peduli berapa lama Ariana mengabaikannya, Emilio akan terus bercerita seakan dia senang hanya dengan melihat Ariana mendengar suaranya. Kali ini juga Emilio tetap berada dalam suasana hati yang baik, bahkan jika Ariana tidak menjawab dan terus memakan makanannya dengan sangat tenang. "Aku bekerja keras untuk mengurus masalah pemindahan kekuasaan dari Duke Andrew pada pewarisnya. Ana, aku secara resmi telah mengumumkan bahwa kamu telah menjadi Duchess dari Alison mulai sekarang. Namun demi kesalama
Baca selengkapnya
99. Surat Rahasia
"Ana, jangan lupa bahwa kamu hanya boleh berkeliaran di sekitar istanaku. Aku akan kembali secepatnya setelah urusanku selesai. Sampai nanti Ana, aku mencintaimu."Setelah kejadian di mana Ariana akhirnya tersenyum lagi, Emilio mulai merasa bahwa Ariana kembali membuka hati lagi untuknya. Kini pria itu tidak ragu lagi untuk mengatakan betapa dia mencintai Ariana, dan menunjukkan perasaannya pada gadis itu. Ariana memang tetap tidak membalas semua ucapan itu seperti sebelumnya. Namun berkat senyuman gadis itu sebelumnya, Emilio berpikir bahwa waktu di mana Ariana akan memaafkan segala perbuatannya akan datang di masa depan.Setelah Emilio pergi dalam suasana hati yang baik, wajah Ariana yang kini memang sudah jarang berekspresi perlahan berubah menjadi wajah khawatir. Gadis itu berusaha menyiapkan mentalnya, sebelum dia keluar dari ruangannya dengan percaya diri. "Yang Mulia, apa Anda akan keluar?"Ariana sudah tahu penghalang terbesarnya selain Emilio di istana kerajaan. Para kesatri
Baca selengkapnya
100. Rencana Marquis Daedalus
Emilio memijat pelan keningnya ketika dia mendapat laporan pemasukan dan pengeluaran dari Menteri Keuangan Kerajaan Sigmund. Demi menyenangkan para bangsawan agar posisi Emilio aman di masa lalu, Ratu Melisa mengangkat para pejabat korup yang mudah diatur sebagai pejabat penting pemerintahan. Akibatnya, pemasukan kerajaan terus saja berkurang sementara pengeluarannya luar biasa besar. Emilio mendapat laporan bahwa beberapa bangsawan meminta bantuan kerajaan untuk membangun ulang wilayah mereka. Namun ketika Emilio keluar untuk mencari Ariana, dia tidak menemukan kemajuan di wilayah-wilayah yang dimaksud oleh para bangsawan itu. Emilio menggebrak mejanya dengan keras. Dia tahu bahwa dia telah dipermainkan lagi, bahkan jika dia sudah berusaha tegas di kehidupan kali ini. "Baginda, apa ada yang salah?"Marquis Daedalus sebagai perdana menteri baru Emilio, bertanya ketika rajanya tiba-tiba menggebrak meja dengan keras. Namun ekspresinya segera pecah, ketika Emilio melempar setumpuk kert
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status