All Chapters of Mengejar Cinta Tuan Barra: Chapter 61 - Chapter 70
96 Chapters
Chapter 61
"Lain kali kalau mau keluar tolong katakan kepadaku dulu kemana kamu akan pergi Sheila, jangan membuatku khawatir." oceh Barra lembut kepada Sheila.Sarah semakin dibuat heran dengan perubahan sikap Barra terhadap Sheila, Barra berubah sangat lembut dan perhatian kepada Sheila namun begitu dingin terhadapnya.Tidak hanya Sarah, Gabriel pun dibuat heran dengan perubahan sikap Barra. Entahh apa yang sudah mengubah Barra, namun Gabriel yakin pasti ada sesuatu yang tidak beres yang sudah Sheila lakukan pada bosnya itu. "Barra," panggil Sarah.Barra menoleh, namun ia tidak menyahuti panggilan Sarah. "Makan dulu ya? kamu belum makan kan dari pagi," ajak Sarah seraya mengulurkan tangannya namun lagi-lagi Barra mengabaikannya."Maaf Sarah, aku tidak sedang lapar. Lebih baik makanan itu kamu bawa pulang lagi, lagipula rasanya mungkin tidak menggugah seleraku mengingat kamu tida bisa memasak." ucap Barra ketus. Mendengar ucapan Barra hati Sarah rasanya begitu pedih, ia rela bangun pagi hari s
Read more
Chapter 62
Sheila begitu bahagia karena akhirnya hari yang ia tunggu-tunggu datang juga, Barra kini memberikan seluruh perhatiannya kepada dirinya seperti dulu bahkan lebih. Barra selalu sigap memberikan apapun yang Sheila butuhkan, Barra juga tidak sungkan membantu Sheila membersihkan dirinya di toilet. Mereka kini sudah terlihat seperti sepasang suami istri, meskipun terkadang Barra masih terlihat agak bingung dengan perubahan perlakuannya kepada Sheila. "Barra, lebih baik kamu pulang. Sarah pasti menunggumu sekarang," ujar Sheila lembut dan mencoba mengubah citranya lagi sebagai wanita baik hati."Kenapa kamu mengusirku? apa kamu sudah bosan melihatku ada disini?" tanya Barra kesal."Bukan begitu Barra, tapi biar bagaimanapun kamu harus pulang kerumah dan menemui istrimu. Dia juga membutuhkanmu Barra,""Sarah baik-baik saja Sheila, lagipula ada Claudia yang menemaninya sedangkan kamu sedang sakit dan tidak ada yang menemanimu."Sheila tersenyum tipis, tapi beberapa detik kemudian ekspresi wa
Read more
Chapter 63
Keadaan sarapan pagi ini begitu dingin dan mencekam akibat dari efek pertengkaran antara Barra dan Sarah, hanya ada suara dari alat makan yang saling beradu namun membuat seluruh orang merasa tidak nyaman. Claudia yang memang sejak awal makan sudah merasa tidak nyaman lebih memilih menyelesaikan makannya dan segera kembali ke kamar, sedangkan Gabriel hanya mampu memakan dua suap saja lalu segera pergi keluar untuk memanaskan mobil. Kini di meja tersebut hanya ada Sarah dan Barra, Barra sama sekali tidak memperhatikan dirinya dan tetap sibuk pada pekerjaannya."Besok jadwal aku kontrol ke dokter, kamu bisa kan menemani aku besok?" tanya Sarah mencoba membuka obrolan."Tidak tahu, pergi saja dengan ibu atau Claudia jika aku tidak bisa.""Tapi-""Aku berangkat, tidak usah menungguku karena aku akan langsung ke rumah sakit setelah urusan di kantor selesai." ucap Barra dingin.Sarah benar-benar frustasi atas perubahan sikap Barra, Sarah tidak mau ambil pusing lagi tentang diamnya Barra yan
Read more
Chapter 64
Membantu Sarah bekerja di perusahaan ternyata cukup menyenangkan juga untuk Gabriel, Julian bos yang cukup ramah dan santai sehingga para karyawannya bisa bekerja dengan nyaman di perusahaannya. Saking seriusnya berada disana, Gabriel bahkan sampai lupa memberikan laporannya kepada Barra. Mereka pulang ketika menjelang petang, Gabriel mengawal mobil Sarah hingga sampai di rumah dan ternyata mobil Barra sudah ada di rumah lebih dulu daripada mereka. Mendengar suara klakson mobil Sarah, Claudia langsung keluar rumah menghampiri kakak iparnya itu dengan wajah kesal."Kakak, aku mau pulang ke rumah ibu." ujar Claudia."Tapi kenapa? kalau kamu pulang nanti kakak sama siapa?""Kakak lihat saja sendiri di dalam!"Sarah masuk ke dalam rumah, diikuti oleh Claudia yang nampak menahan kesal setengah mati. Di ruang makan kini Sarah melihat pemandangan yang benar-benar membuat sakit hati dan juga matanya, Barra tengah menyuapi Sheila dengan penuh kasih sayang seolah-olah Sheila adalah wanita yang
Read more
Chapter 65
"Barra, buka pintunya!" teriak Sarah seraya menggedor-gedor pintu kamar.Sedangkan di ruang makan, Barra kini tengah sibuk menyantap makan malamnya bersama Sheila dengan sejumlah menu kesukaan Sheila. Semenjak berada di rumah ini Sheila diperlakukan bak ratu oleh Barra, apapun yang ia inginkan akan langsung Barra berikan bahkan semua pekerja tunduk padanya. "Bawakan makanan untuk Sarah, jangan biarkan dia keluar kamar. Kalau sampai dia keluar kamar, maka kamu akan menerima akibatnya." titah Barra."Baik tuan Barra," Pelayan tersebut membawakan satu nampan berisi makanan lengkap dan juga susu untuk Sarah, ia datang ke kamar Sarah dengan didampingi satu orang pengawal untuk berjaga-jaga jika Sarah melakukan perlawanan dan mencoba kabur. "Permisi nyonya, saya ingin membawakan makan malam." ucap pelayan tersebut sebelum masuk ke kamar Sarah.Sarah tidak menyahuti ucapan pelayan tersebut, pengawal tersebut membuka pintu kamar Sarah menggunakan kunci yang diberikan Barra. Saat mereka mas
Read more
Chapter 66
"Apa Sarah sudah bangun?" tanya Barra kepada pelayan yang membersihkan area kamar utama."Belum tuan, nyonya Sarah masih tidur. Maaf tuan Barra, saya melepaskan tali yang mengikat tangan nyonya Sarah karena saya lihat pergelangan tangan nyonya Sarah mulai memar." ujarnya takut-takut karena ia melepas ikatan tangan Sarah tanpa seizin Barra. Barra mengangguk pelan, "Ya sudah, panggil dokter Linda untuk memeriksa keadaan Sarah."Pelayan itu menarik nafas lega, tadinya ia pikir ia akan dicaci maki karena lancang melepaskan ikatan tangan Sarah. Di seberang meja makan, Sheila kini nampak terlihat sangat tidak bersemangat dan hanya mengaduk-aduk makanannya seraya termenung. "Sheila, apa kamu baik-baik saja?" tanya Barra.Sheila tersentak pelan dengan teguran Barra, "Aku baik-baik saja, Barra.""Apa kamu yakin? apa ada yang mengganggu pikiranmu?" "Sebenarnya ada, Barra kalau boleh aku ingin bekerja kembali. Aku ingin mencari uang untuk biaya pengobatan Dhafin, juga untuk mencari kesibukan
Read more
Chapter 67
Sesampainya Barra di rumah ia langsung di sambut oleh tamparan dari Arista, juga tatapan tajam dari orang kepercayaan Arista. Sarah sudah tertidur di kamar utama dan di tangani oleh dokter Linda, sedangkan barang-barang milik Sheila sudah dilempar asal keluar kamar karena Arista merasa Sheila tidak pantas menempati kamar itu."Barra, mari kita bicara." ajak Ryan dengan sebuah dokumen di tangannya. "Apa yang mau anda bicarakan?" "Ini menyangkut Sarah, tolong jelaskan kepada saya mengapa anda bisa sampai tega berbuat seperti itu terhadapnya?"Barra mendecih kesal, "Anda tidak perlu tau apa alasan saya,""Tapi saya berhak tau, karena saya akan membuat laporan ke kepolisian atas tuduhan pasal kekerasan dalam rumah tangga dan perzinahan. Kamu tidak akan bisa lolos dengan mudah, jika saya juga menyertakan hasil visum Sarah." sahut Ryan.Kedua mata Sheila mendelik mendengar ucapan terakhir Ryan, "Maksud anda apa? anda menuduh saya dan Barra berzinah?!""Memang begitu kan? kalau bukan begit
Read more
Chapter 68
"Wanita itu telah menandatangi surat perjanjian ini Sarah, ibu mohon tolong jangan meminta cerai dari Barra. Kita akan melawan Sheila bersama-sama, tolong bertahan demi hak calon cucu ibu." ujar Arista seraya mengelus perut Sarah. Sarah menunduk lesu, "Tapi Sarah tidak yakin apa Sarah bisa membuat Barra kembali seperti dulu dan menyingkirkan Sheila, Sarah saja tidak tau alasan Barra bisa berubah drastis sikapnya.""Kamu pasti bisa membuat mereka tunduk kepadamu Sarah, kamu punya surat perjanjian ini dan saham milikmu yang dulu sudah kita buat." Sarah terdiam sejenak, sampai akhirnya ia mengangguk dengan penuh keyakinan. Sarah harus membalas perbuatan mereka, Sarah harus bangkit demi merebut kembali segala yang ia miliki dari Sheila."Munculah ke Amethyst sebagai nyonya besar, kita buat semua orang yang ada disana tunduk terhadapmu." ujar Arista."Baik bu,"Setelah mengobrol beberapa saat, Arista akhirnya pergi karena ia mendapat client mendadak di butiknya. Claudia pun ikut bersama
Read more
Chapter 69
Karena tidak ada lagi yang harus di selesaikan di rumah, Barra dan Sheila kembali ke kantor karena ada beberapa pekerjaan mereka yang belum di selesaikan. Barra hanya berharap semoga hari ini berjalan dengan baik tanpa ada satupun masalah lagi, ia sudah penat menghadapi masalah yang selalu datang bertubi-tubi sejak kemarin. Namun ternyata permintaan Barra kali ini tidak bisa ia dapatkan, Barra baru saja datang ke kantor dan menginjakkan kakinya di lobby namun ia sudah mendapatkan kabar yang tidak mengenakkan dari salah satu karyawannya. Tanpa menunggu lagi Barra segera menuju ke ruang rapat, saat ia sampai disana ternyata para pemegang saham yang lain sudah datang termasuk Arista. "Ah, akhirnya kamu datang juga." ucap Arista seraya meletakkan dokumen di tangannya."Katakan, ada masalah apalagi yang terjadi bu?""Silahkan duduk dulu, ibu akan memulai rapatnya." titah Arista.Barra membaca isi dari kertas yang ada di mejanya, alangkah terkejutnya ia saat mengetahui jabatannya kini s
Read more
Chapter 70
Hari yang ditunggu Sarah pun tiba, ia sudah siap dengan penampilan terbaiknya untuk mengejutkan semua orang. Setelan berwarna hitam, rambut yang ditata elegan juga make up tipis menghiasi wajah Sarah. Meski tengah mengandung namun kecantikan Sarah tetap tidak berkurang, ia justru malah terlihat semakin keibuan dan lembut.Sarah menuju ke meja makan dengan tatapan percaya dirinya, sedangkan dua orang di meja makan nampak terkejut melihat perubahan Sarah pagi ini. "Selamat pagi," sapa Sarah seakan tidak terganggu lagi dengan apa yang mereka lakukan."Sarah, mau kemana kamu?" tanya Barra menelisik penampilan Sarah dari ujung kepala hingga kaki.Barra jelas terpesona melihat Sarah, jika dibandingkan dengan Sheila Sarah jauh lebih cantik dan entah mengapa ada perasaan aneh yang muncul di hatinya namun sulit dijelaskan. Entah jatuh cinta atau yang lain, namun perasaan Barra terasa tidak asing. "Aku mau pergi kerja," sahut Sarah santai sembari menikmati sarapannya. "Kerja? tidak, tidak bo
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status